200 likes | 851 Views
DESAIN EKSPERIMEN. Prof. Dr. H. Djaali. GARIS BESAR MATERI PERKULIAHAN DESAIN EKSPERIMEN. Konsep penelitian eksperimen Komponen utama penelitian eksperimen Validitas internal penelitian eksperimen Desain ( rancangan ) eksperimen Analisis Varians Sederhana ( satu jalan )
E N D
DESAIN EKSPERIMEN Prof. Dr. H. Djaali
GARIS BESAR MATERI PERKULIAHAN DESAIN EKSPERIMEN • Konseppenelitianeksperimen • Komponenutamapenelitianeksperimen • Validitas internal penelitianeksperimen • Desain (rancangan) eksperimen • AnalisisVariansSederhana (satujalan) • Group Within Treatmen Design & analisisnya • Treatmen by Level Design & analisisnya • Factorial Design 2 faktor & analisisnya • Efekutama, efekinteraksi & efeksederhana • Model fix, model random dan model campuran • Factorial design tiga faktor dan analisisnya • Analisiskovarianssederhana
KOMPONEN UTAMA • VariabelKriterion • Perlakuan • Rancangan • Monitoring • Instrumen
VARIABEL KRITERION • Masalah Mayor • Tolok Ukur Keberhasilan Perlakuan • Terpengaruh oleh Perlakuan • Dapat diukur atau diamati
PERLAKUAN • Perlakuanbertujuanuntukmengubahvariabelkriterionkearahyglebihbaik • PerlakuanEksperimenberbedadenganPerlakuanPembanding (konsepdanpelaksanaan). • RancanganPerlakuanberbasisteori. • RancanganPerlakuan final danjelas. • Adadasarteori yang kuatuntukmembuat inferensibahwaPerlakuanEksperimenlebihefektifdpPerlakuanPembanding.
RANCANGAN • Tata keloladantatapenempatanperlakuan agar efektifitasperlakuandapatdiuji. • Dibuatsedemikiansehinggainformasi yang berhubunganataudiperlukanuntukpersoalan yang diselidikidapatdiperoleh. • Rancangandapatberbentuk: - PraEksperimen - KuasiEksperimen - True Eksperimen • RancanganEksperimenterdiriatas: - Rancangansatufaktor (sederhana) - Rancanganduafaktor - Rancangantigafaktor, dst..
VALIDITAS INTERNAL • Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain. • Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam: - Peristiwa (sejarah) - Kematangan - EfekTesting - Instrumen - Regresi Statistik - Mortalitas - Kontaminasi - Bias oleh seleksi kelompok
TRUE EKSPERIMEN(RancanganSatuFaktor) • Randomized Control Group Design R E T1 O1 R K T2 O2 • Randomized Pre and Post Test Control Group Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 O1R E T1 O2 O3R K T2 O4
TRUE EKSPERIMEN(RancanganSatuFaktor) • Salomon Four Groups Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 R E . T1 O5 R K . T2 O6
TRUE EKSPERIMEN(RancanganDuaFaktor) • Treatment by Level Design A = Perlakuan, mis: metodepembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Variebel Moderator, mis: IQ B1 = IQ Tinggi B2 = IQ Rendah Y = hasil belajar
JENIS PENGARUH PERLAKUAN THD Y dlm Treatment by Level Main Effect (EfekUtama) • EfekUtama A: A1 banding A2 Interaction Effect (efekinteraksi) • Efekinteraksi A x B terhadap Y Simple Effect (EfekSederhana) • Efeksederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2
PERUMUSAN MASALAH (TbL) • Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. ekspositori? • Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan IQ thp hasil belajar? • Untuk siswa dgn IQ tinggi, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori? • Untuk siswa dgn IQ rendah, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?
HIPOTESIS (TbL) • Hasil belajar siswa yg menggunakan met. pemb. CTL lebih tinggi dp siswa yg menggunakan met.pemb. Ekspositori. • Pengaruh met. pemb. Thd hasil belajar siswa tergantung pada IQ. • Untuk siswa dgn IQ tinggi, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. ekspositori. • Untuk siswa dgn IQ rendah, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg menggunakan met.pemb.ekspositori.
TRUE EKSPERIMEN(RancanganDuaFaktor) • Factorial Design A = Perlakuan, mis: metodepembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Bentuk Soal Tes Formatif B1 = Uraian B2 = Obyektif Y = hasil belajar Math
JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y DLM DESAIN FAKTORIAL Main Effect (EfekUtama) • EfekUtama A: A1 banding A2 • EfekUtama B: B1 banding B2 Interaction Effect (efekinteraksi) • Efekinteraksi A x B terhadap Y Simple Effect (EfekSederhana) • Efeksederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2 • EfekSederhana B: - A1B1 banding A1B2 - A2B1 banding A2B2
PERUMUSAN MASALAH (FD) • Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan met. pemb. ekspositori? • Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian dan siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif? • Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan bentuk Tes formatif thp hasil belajar? • Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?
PERUMUSAN MASALAH (FD) (LANJUTAN) • Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met.pemb. CTL dan yg menggunakan met.pemb. ekspositori? • Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. CTL, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif? • Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. ekspositori, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif?
HIPOTESIS (FD) • Hasil belajar siswa yg menggunakan met.pemb. CTL lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. konvensional • Hasil belajar siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian lebih tinggi dp yg diberi tes formatif bentuk obyektif. • Terdapat pengaruh interaksi antara met.pemb. dan bentuk tes formatif thd hasil belajar siswa • Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian, siswa yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. konvensional
HIPOTESIS (LANJUTAN) (FD) • Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif, siswa yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg menggunakan met.pemb. konvensional • Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. CTL, siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg diberi tes formatif bentuk obyektif • Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. konvensional, siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg diberi tes formatif bentuk obyektif.