E N D
Teluk Bayur, November 1932 Saya mengantarkan Bung Hatta, yang saya panggil dengan sebutan “Oom”, ke Emma Haven, kini Pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Beliau akan bertolak ke Jakarta, setelah tiba di Padang pada tanggal 23 Oktober 1932. Karena kegiatan politiknya di Padang, residen Belanda mengharuskan beliau pulang ke Jakarta. Bahkan waktu menjenguk keluarga di Sumatra Barat, beliau dikenakan passenstelsel (dalam pengawasan pemerintah). Keluarga lainnya yang mengantarkan Bung Hatta adalah ibunda beliau, yang saya panggil Mak Gaek, dan adik-adik beliau, Ucu Bariah Ning dan Etek Basariah Ning, serta Papa, Ismail Ning. Dengan penuh keharuan kami melepaskan beliau pergi. Hati saya sedih, namun kobaran semangat perjuangan Bung Hatta telah menular ke dalam diriku. Tidak lama sesudah itu, saya menyusul ke Jawa. H.M.N.M. Hasjim Ning, Pribadi Manusia Hatta, Seri 1, Yayasan Hatta, Juli 2002