190 likes | 469 Views
“ Modified atmosphere packaging and active packaging of banana ( Musa spp.): A review on control of ripening and extension of shelf life”. www.themegallery.com. Muhamad Isyroqi. Rizal Mahfuddin. Edu Bima Wisnu Wardana. Edvin Gama Praseptya. Wahyu Indra Nurcahya. Piesco Candra Fitratama.
E N D
“Modified atmosphere packaging and active packaging of banana (Musa spp.): A review on control of ripening and extension of shelf life” www.themegallery.com
Muhamad Isyroqi Rizal Mahfuddin Edu Bima Wisnu Wardana Edvin Gama Praseptya Wahyu Indra Nurcahya Piesco Candra Fitratama Miftah Zaini Tuakia 6 4 5 3 3 3 3 1 3 3 2 My Teams
Introduction Conclusion Discussion Attachment 4 3 1 3 3 2 Outline
Introduction Pisang adalah sebuah tanaman yang sangat populer di dunia dan juga dianggap penting karena dianggap oleh jutaan orang sebagai sumber utama energi. Di dunia pisang merupakan komoditas terpopuler kelima setelah sereal, gula, kopi dan coklat. Buah pisang dikatakan populer karena buah tersebut mudah didapatkan, harganya yang murah, variasi penggunaan dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Produksi pisang di seluruh dunia adalah 95,8 juta metrik ton. Dan produksi pisang tertinggi adalah di India sekitar 26,4 juta metrik ton yang diikuti oleh Filiphina, Cina, Ekuador dan Brazil.
Introduction Lanjutan… Sudah lama bahwa buah pisang memiliki masalah pada pasca panennya, karena buah pisang cenderung tidak tahan lama dan mudah busuk. Hal tersebut dikarenakan karena buah pisang merupakan jenis buah yang tergolong dalam jenis buah yang memiliki sifat klimaterik, yaitu buah yang memiliki atau menghasilkan kadar etilen yang banyak sehingga akan mempercepat proses pemasakan. Selain tergolong buah klimaterik, buah pisang juga memilki masalah terhadap suhu, baik suhu tinggi maupun suhu rendah yang mengakibat buha tersebut cepat kering dan layu. Oleh karena itu dilakukan sebuah modifikasi pada suatu kemasan dimana kemasan tersebut berguna untuk mengontrol dan memperpajang daya hidup dan simpan pisang.
Discussion Respirasi dari buah klimaterik Respirasi merupakan proses oksidasi substrat yang kompleks seperti karbohidrat menjadi molekul sederhana seperti CO2 dan H2O. Glisolisis terjadi didalam sel sitoplasma, langkah pertama respirasi diikuti dengan siklus asam trikarboksilat, fosfat pentose dan transport elektron. Pisang termasuk dalam buah klimaterik yang menunjukkan peningkatan tingkat respirasi dan akibatnya produksi etilen yang tinggi pada fase puncak klimaterik. Enzim memiliki peran kunci dalam kenaikan klimaterik pada respirasi selama proses glikolisis.
Discussion Digram respirasi klimaterik dan non klimaterik
Discussion Efek dari etilen Buah-buah klimaterik yang matang dipengaruhi oleh etilen yang berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak berbau , hambar yang memberikan efek fisiologis pada tanaman dan aktif dalam jumlah yang begitu kecil (ppm) dianggap sebagai hormon tanaman. oleh sebab itu buah pisang akan mengalami pematangan yang cepat yang akan mengakibatkan terjadinya pembusukan. Dari sinilah pengembangan teknologi di perlukan. Peneliti memiliki 2 perkembangan teknologi pada kemasan yaitu MAP( Modified Atmosphere Packaging) dan kemasan aktif.
ACTIVE PACKAGING MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING (MAP) KEMASAN Diagram
Discussion Modified Atmosphere Pckaging (MAP) MAP adalah teknik pemeliharaan atau penyimpanan lebih lanjut yang meminimalkan kerusakan fisiologis dan mikroba sehingga menjadikan produk menjadi tahan lama. Modified Atmosphere (MA) mengacu pada setiap kondisi udara yang berbeda dari udara normal (20 sampai 21% O2, sekitar 0,03% CO2, sekitar 78 - 79% Nitrogen dan sisanya adalah jumlah gas lainnya)
Discussion Lanjutan… Beberapa peneliti merekomendasikan kondisi MA yang optimal untuk pisang segar dengan suhu 13 untuk 150C, kelembaban relatif 90 sampai 95% dan 2 sampai 5% untuk CO2 dan O2 konsentrasi. Tujuan dari MAP adalah untuk menurunkan tingkat respirasi dan memeperlambat metabolisme dan mempengaruhi kualitas produk yang tersimpan.
Discussion Active Packaging Konsep kemasan aktif adalah salah satu teknologi yang muncul dalam kemasan makanan. Telah didefinisikan sebagai suatu sistem di mana produk, kemasan dan lingkungan berinteraksi dengan cara yang positif untuk memperpanjang umur simpan atau untuk mencapai beberapa karakteristik yang tidak dapat diperoleh sebaliknya. Pada pisang komponen kemasan aktif untuk menghilangkan gas yang tidak diinginkan dan zat (O2, CO2, kelembaban, etilena dan noda) untuk memperpanjang umur simpan.
Discussion Pengaruh MAP dan Active Packaging terhadap kualitas pisang.
Efek dari membran silikon, saluran Difusi dan pengaruh N2O Di ambil contoh pisang ‘Cavendish’ disimpan selama 42 hari pada suhu 15OC di bawah kondisi MA menggunakan membran silikon dan system saluran difusi. Buah pada atmosfer ini memiliki penampilan segar, warna baik dan pemasaran yang sangat baik. Menurut Poubol dan Izumi (2005), pengaruh N2O yakni memperpanjang waktuu penyimpanan buah pisang tanpa menimbulkan efek yang merugikan pada kualitas secara fisikokimia. Kemampuan N2O untuk memperlambat pematangan buah terjadi karena aktivitas anti-ethylene.
Efek dari penghambat etilena (ethylene srubber) Pematangan dalam pisang dapat ditunda dengan menggunakan scrubber etilen. Ada beberapa senyawa yang dapat digunakan sebagai inhibitor etilen, misalnya aminoethoxyvinylglycine (AVG), inhibitor sintesis etilen; 1 - Methylcyclopropene (1-MCP) dan kalium permanganat (KMnO4). Untuk pisang, 1-MCP dan KMnO4 yang paling umum digunakan sbagai penghambat etilen.
Pengaruh pada chilling injury (CI) Penyimpanan dari pisang hijau “Cavendish” dalam kantung dengan kerapatan yang rendah polietilen (ketebalan 0,05 mm) selama 30 hari pada 8, 11, 14O C yang dikembangkan pada wadah atmosfer dengan kadar O2 3 hingga 11 kPa dan CO2 3 hingga 5 kPa. Bagaimanapun, para peneliti menjelaskan bahwa pada penyimpanan tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas pematangan dan sensorik, juga tidak mengurangi gejala CI pada suhu 8 dan 11O C.
Conclussion Penyimpanan pisang pada suhu rendah akan mengakibatkanperubahan yang tidak diinginkan pada fisiologi buah. Penurunan MAP, tidak bisa menghilangkan kemungkinan adanya gangguan fisiologis, sehingga perlu untuk mengetahui proses dimana pisang dapat disimpan pada suhu kamar. Kemasan aktif adalah alternatif sederhana yang efektif untuk MAP. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan Australia, konsep kemasan aktif yang berhasil diterapkan. Di bagian lain, kemasan aktif tidak bisa menjadi populer karena kurangnya peraturan perundang-undangan dan takut pembatasan oleh konsumen. Diperlukan penelitian lebih tentang dosis, bahaya kesehatan dan dampak lingkungan dari komponen yang digunakan. Kemajuan lebih lanjut juga diperlukan untuk menerangi efek sinergis dari MAP dan kemasan aktif untuk menunda pematangan dan mempertahankan kualitas yang baik.