170 likes | 394 Views
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN. Disampaikan Oleh : Dirjen Penataan Ruang Pada Acara Temu Konsultasi Penyusunan Standarisasi Taman Rekreasi dan Kebugaran Jasmani di Cisarua-Bogor, 27–30 Maret 2003. L A T A R B E L A K A N G.
E N D
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN Disampaikan Oleh : Dirjen Penataan Ruang Pada Acara Temu Konsultasi Penyusunan Standarisasi Taman Rekreasi dan Kebugaran Jasmani di Cisarua-Bogor, 27–30 Maret 2003
L A T A R B E L A K A N G • Prasarana olah raga sebagai Ruang Public. • Ruang Public merupakan komponen penting dalam pembangunan kota. • Ruang Public sebagai wahana interaksi antar warga, yang biasanya kekurangan wahana berkomunikasi. • Ruang Public sebagai bagian kehidupan masyarakat untuk memberi nilai tambah bagi lingkungan, estetika kota, pencemaran dan memberi image tetang lingkungannya.
LATAR BELAKANG (lanjutan) • Departemen Kimpraswil mengurusi 8 prasarana utama (seperti air bersih, sanitasi, limbah, drainage, jalan kota dll). Kebijakan dalam bidang tersebut hampir semua diserahkan kepada Kabupaten/Kota kecuali yang strategis (basic need).
ISU DAN PERMASALAHAN • Kesenjangan antar wilayah/kawasan, baik desa maupun kota. • Masih banyaknya masalah penataan ruang kawasan/kota. • Pembangunan belum sepenuhnya mengacu penataan ruang. • Belum sepenuhnya RTRW sebagai alat keterpaduan. • Belum efektifnya pemanfaatan dan pengendalian ruang. • Rendahnya peran masyarakat dalam penataan ruang
PERATURAN TENTANG RUANG PUBLIK • UU 24/1992 tentang Penataan Ruang pasal 5 mengenai kewajiban masyarakat • UU RI No. 4/1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup • PP 69/1996 tentang Peranserta Masyarakat dalam Penataan Ruang pasal 2 – hak masyarakat • PP 69/1996 tentang Peranserta Masyarakat dalam Penataan Ruang pasal 6 – kewajiban masyarakat • Kepmenkimpraswil 327/2002 tentang Penetapan Pedoman Penataan : “Rencana tata ruang Kawasan Perkotaan” • Permendagri 14/1988 tentang Kawasan Hijau Perkotaan • Permendagri 2/1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota
KONSEP PENATAAN RUANG PUBLIK • Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan ruang public (UU 24/92 pasal 5 mengenai kewajiban masyarakat dan PP 69/1996 pasal 2 dan 6) • Kemitraan dgn dunia usaha, Pemerintah fasilitasi • Penegakan hukum dalam pelanggaran pemanfaatan ruang public tanpa pandang bulu (misal mengacu pada peraturan zoning) • Penerapan instrument insentif dan disinsentif melalui DAU agar terjadi keberpihakan kepada masyarakat (dalam penentuan ruang hijau kota).
KONSEP PENATAAN… (lanjutan) • Terpadu, terkoordinasi, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. • Administratif dan fungsional. • Sesuai dengan perkembangan ekonomi wilayah. • Dukungan terhadap penyediaan NSPM (pedoman lokasi dan penyediaan prasarana olah raga, pedoman pelibatan masyarakat dalam membangun prasarana olah raga/ruang publik) dan konsep SNI yang terkait dengan pembangunan prasarana olah raga.
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI UNTUK PRASARANA OLAH RAGA (PARIWISATA) • Tersedia lahan yang cukup luas. • Status kepemilikan lahan cukup jelas dan tidak akan menimbulkan masalah dalam penguasaannya. • Kondisi lahan : • - Mempunyai struktur tanah yang stabil • - Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan • dibangun tanpa memberikan dampak negatif thd kelestarian • lingkungan • - Merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan tanah • yang tidak terlalu subur dan bukan tanah pertanian yang • produktif
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI…. (lanjutan) • d. Mempunyai akses dan kemudahan hubungan yang tinggi. • Tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas pada jalur jalan raya regional. • Tersedia prasarana utama : air bersih, listrik, dll. • Mempunyai kepadatan penduduk dan permukiman rendah. • Lansekap yang memenuhi aspek estetik dan fungsional. • Tidak mengganggu dan terganggu terhadap maupun oleh kegiatan sosial ekonomi lain di sekitarnya. • Mempunyai kondisi keamanan lingkungan yang baik.
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI…. (lanjutan) • Kawasan pariwisata Luas lahan minimal 100 ha. • Taman Rekreasi Luas lahan minimal 3 ha. • Gelanggang renang Luas lahan minimal 1 ha. • Kolam memancing Luas lahan minimal 0,5 ha.
ELEMEN PENATAAN RUANG PUBLIC • Aksesibilitas bagi semua warga. • Universalitas atau mempertimbangkan keberagaman kelas dan status. • Keberlanjutan fungsi, bukan sekedar bentuk tetapi lebih pada kesesuaian fungsinya.
KENDALA IMPLEMENTASI • Rendahnya pemahaman masyarakat atas manfaat penataan ruang sehingga partisipasinya kurang optimal • Penegakan hukum yang belum optimal terhadap pelanggaran penataan ruang (lokasi dan pemanfaatan ruang publik), terutama dalam aspek pemanfaatan dan pengendalian • Kelembagaan hingga tingkat akar rumput belum sepenuhnya tertata • Terbatasnya resources dan rendahnya komitmen stakeholders
USULAN SOLUSINYA • Peningkatan kampanye publik dan pelayanan publik untuk meningkatkan public awarrness • Gerakan penegakan hukum tanpa pandang bulu • Penataan kelembagaan hingga mencapai pokmasy (akar rumput) sehingga concern terhadap pemanfaatan dan pengendalian ruang meningkat (TKPRD dan Pokmasy) • Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha • Penyusunan NSPM misalnya pedoman pemanfaatan dan pengelolaan ruang publik untuk prasarana olah raga, pedoman kemitraan antar stakeholder dalam penyediaan ruang publik (prasarana olah raga).
HAK DAN KEWAJIBAN ATAS RUANG(PP 69/1996 tentang RANMASY pasal 2) HAK MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG • Berperan serta dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. • Mengetahui secara terbuka rencana tata ruang wilayah, rencana tata ruang kawasan, dan rencana rinci ruang kawasan. • Menikmati manfaat ruang dan pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang. • Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang.
HAK DAN KEWAJIBAN ATAS RUANG(PP 69/1996 tentang RANMASY pasal 6) KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM TARU • Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang. • Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan. • Berperanserta dalam pembangunan, pemanfaatan, dan pengelolaan ruang publik termasuk perbaikan dan pemeliharaan prasarana olah raga.
P E N U T U P • Lokasi ruang publik (prasarana olah raga) harus sesuai dengan RTRWK serta hasil studi kelayakan dan AMDAL-nya (aksesibel, universalitas dan fungsional). • Proses pengadaan, pemanfaatan, dan pemeliharaannya melibatkan masyarakat, investor dan pemerintah (fasilitator) secara terpadu. • Hak dan kewajiban yang sama bagi setiap individu/lembaga yang ada atas ruang publik tersebut. • Sesuai dengan perkembangan/kemampuan ekonomi wilayah dan mempertimbangkan pembangunan wilayah/kawasan sekitarnya. • Penyusunan NSPM yang terkait dengan penataan ruang publik (prasarana olah raga) perlu segera disiapkan.