330 likes | 664 Views
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA. BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA. L ATAR B ELAKANG.
E N D
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA
LATAR BELAKANG • Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara kuantitas dan kualitas dari konstruksi buangan limbah industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi kemanfaatan bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya. • Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan. • Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan pertimbangan best practical technology.
JENIS INDUSTRI & KEGIATAN USAHA LAINNYA yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan konsentrasi maksimum. • Pulp dan Kertas • Kertas • Ethanol • Mono Sodium Glutamat (Msg) dan Lysine • Gula • Electroplating • Penyamakan Kulit • Caustic Soda • Karet • Tekstil
Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak • Pupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam Fosfat • Accumulator (Baterai Basah) • Baterai Kering • Cat • Pestisida • Kayu Lapis • Asam Citrat • Peternakan Sapi Perah dan Babi • Rumah Potong Hewan • Minyak Kelapa Sawit • Minyak Nabati, Sabun/Detergent • Pengalengan/Pengolahan Ikan • Cold Storage • Bir
Susu • Minuman ringan • Pengupasan Biji Kopi/Coklat • Kembang Gula • Mie dan Krupuk • Tahu dan Kecap/Tempe • Pengolahan Buah dan Sayuran • Tapioka • Farmasi • Pengilangan Minyak Bumi • Inosine Mono Phospat (IMP) • Pengolahan Daging • Karton Box • Sorbitol • Penyulingan Pelumas Bekas
Keramik • Bleaching Earth (Tanah Pemucat) • Peleburan Tembaga • Waterglass (Sodium Silikat) • Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan Karat (Pickling). • Tepung Ikan • Agar-agar • Pencucian Kendaraan Bermotor • Korek Api • Industri Saos • Tepung Silica
PENATAAN STANDART LIMBAH CAIR INDUSTRI & KEGIATAN USAHA LAINNYA • Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum • Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau kegiatan usaha yang bersangkutan : • Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas air. • Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan. Didasarkan Pada : DM VM = Pb
Hasil pemeriksaan kwalitas limbah cair dikirimkan kepada gubernur dan pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang pengendalian pencemaran • 6. Setiap penanggung jawab kegiatan wajib memasang peralatan meter air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran limbah cair.
Keterangan : *) Pembuangan Langsung ke laut
Catatan : • Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga katoda <30 % maka katoda tembaga sama dengan tembaga anoda. • Dan apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga sama dengan 0,997 kali tembaga anoda • Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu bulan (dalam satuan ton per bulan) • Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan
LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR NO 45 / 2002
LAMPIRAN III KEPUTUSAN GUBERNUR NO 45 / 2002 Perhitungan Volume Limbah Cair Maksimum dan beban Pencemaran Maksimum untuk menetukan Mutu Limbah Cair 1. Menghitung Volume Limbah Cair Maksimum • Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. • Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut : DM Vm = Pb Keterangan : Vm = Volume Limbah Cair Maksimum Dm= Debit Limbah Cair Maksimum Pb = Produksi sebenarnya da
b. Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : (DA = Dp X H ) Keterangan : DA = Debit limbah cair yang sebanarnya, dinyatakan dalam m3/bulan Dp = Hasil pengukuran debit limbah cair dinyatakan dalam m3/hari H = Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan c. Penilaian Debit Keterangan : Va = Volume limbah cair yang sebanarnya dinyatakan dalam m3/per satuan produk DA = Debit limbah sebanarnya dinyatakan dalam m3/bulan Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan DA Va = Pb Catatan : Va tidak boleh lebih besar dari Vm
2. Apabila Menghitung Beban Pencemaran Maksimum a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut : BPM = (CM) j x Vm x f Keterangan : BPM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk dinyatakan dalam kg permeter persatuan produk (CM)j = Kadar Maksimum unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter VM = Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum pada Lampiran I yang sesuai dengan industri ytang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 limbah cair persatuan produk Dengan : mg mg f = Faktor Konversi = 1m3 x x (kg) lt 1000
b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : BPA = (CA) j x Va x f Keterangan : BPA = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk (CA) j = Kadar sebenarnya unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter Va = Volume limbah cair sebenarnya tercantum dalam lampiran I yang sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3 per satuan produk f = Faktor Konservasi = 1/1000
c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua) jenis industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut : BPM = (Vm1 x (CM) J1) x (Vm2 x (CM) J2) x f Keterangan : BPMt = Beban Penecamaran sebenarnya dinyatakan dalam Kg parameter per satuan produk Vm1 = Volume maksimum limbah cair industri 1 sesuai kapasitas produksi sebenarnya dinyatakan dalam m3 per hari Vm2 = Volume maksimum limbahy cair industri 2 sesuai kapasitas produksi sebanarnya dinyatakan dalam m3 per hari (CM) J1 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 1 dinyatakan dalam mg/liter (CM) J2 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 2 dinyatakan dalam mg/liter
d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari BPMi = BPM x Pb /H Keterangan : BPMi = Beban Pencemaran Maksimum per hari yang diperbolehkan bagi industri yang bersangkutan dinyatakan dinyatakan kg parameter per hari Pb = Produk sebenaranya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang sesuai dengan tercantum dalam lampiran I untuk industri yang bersangkutan Beban pencemaran maksimum yang sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : BPAi = (CA) j x Dp x f Keterangan : BPAi = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter persatuan produk (CA) j = Kadar unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter Dp = Hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m3/hari F = Faktor Konversi = 1/1000
Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair adalah sebagai berikut : BPA tidak boleh lebih dari BPM BPAi tidak boleh lebih dari BPMi
terima kasih terima kasih S e m o g a B e r m a n f a a t DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA