90 likes | 348 Views
Parameter Umum Limbah Cair. Oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen = DO ) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan , proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan .
E N D
Parameter UmumLimbahCair • Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untukpernapasan, proses metabolisme ataupertukaran zat yang kemudian menghasilkanenergi untuk pertumbuhan dan pembiakan. • The BOD5 is the amount of oxygen used over a five-day period by microorganisms as they decompose the organic matter in sewage at a temperature of 20° C (68° F). • COD is the amount of oxygen required to oxidize the organic matter by use of dichromate in an acid solution and to convert it to carbon dioxide and water.
TSS (Total Suspended Solid) : Jumlahberatkering Lumpur dalamppm yang adadalamlimbahcairsetelahmengalamipenyaringandenganmembranukuran 0,45 mikron. • Untukmenjagakeseimbangan air terhadaplingkungannyadiperlukanstandar parameter secaraumum yang perlumendapatperhatian : • BOD < 75 ppm • COD < 100 ppm • DO > 3 ppm • SS (Suspended solid) < 100 ppm • pH 6 – 9 (idealnya 6,5 – 7,5)
Kecepatan difusi oksigen dariudara, tergantung sari beberapa faktor, sepertikekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. kadar oksigen dalam air laut akan bertambahdengan semakin rendahnya suhu dan berkurangdengan semakin tingginya salinitas. Kandunganoksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppmdalam keadaan nornal dan tidak tercemar olehsenyawa beracun (toksik). Kandunganoksigen terlarut minimum ini sudah cukupmendukung kehidupan organisme . Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidakboleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jamdengan sedikitnya pada tingkatkejenuhan sebesar 70 %. KLH menetapkanbahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppmuntuk kepentingan wisata bahari dan biota laut.
ANALISIS OKSIGEN TERLARUT Oksigen terlarut dapat dianalisis atauditentukandengan 2 macam cara, yaitu : 1. Metoda titrasi dengan cara WINKLER Prinsipnyadengan menggunakan titrasi iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahuluditambahkan larutan MnCl2 den Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02. Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akanmembebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalendengan oksigen terlarut.
Iodium yang dibebaskan ini selanjutnyadititrasi denganlarutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) danmenggunakan indikator larutan amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan : MnCI2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCI 2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + 2 H20 MnO2 + 2 KI + 2 H2O Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH I2 + 2 Na2S2C3 Na2S4O6 + 2 NaI 2. Metoda elektrokimia Cara penentuan oksigen terlarut denganmetoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DOmeter. Prinsip kerjanya adalah menggunakanprobe oksigen yang terdiri dari katoda dananoda yang direndam dalam larutan elektrolit. _
Pada alat DO meter, probe ini biasanyamenggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifatsemi permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah Katoda : O2 + 2 H2O + 4e4 HO- Anoda : Pb + 2 HO-PbO + H20 + 2e Untuk menentukan BOD, terlebih dahulu diukur DO nya (DO 0 hari), sementara sampel yang lainnya diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20°C, selanjutnya setelah 5 hari diukur DO nya (DO 5 hari). Kadar BOD ditentukan dengan rumus : 5 X [ kadar { DO(0 hari) - DO (5 hari) }] ppm
Selama penentuan oksigen terlarut, baik untuk DO maupun BOD, diusahakan seminimal mungkin larutan sampai yang akan diperiksatidak berkontak dengan udara bebas. Khusus untuk penentuan BOD, sebaiknya digunakanbotol sampel BOD dengan volume 250 ml dan semua isinya dititrasi secara langsung. Perhitungan kadar DO nya : DO,ml/L = B/B -2 x 5,6 x 10 x N x V Dimana : B = volume botol sampel BOD = 250 ml B - 2 = volume air dalam botol sampel setelahditambah 1 ml larutanMnCl2 dan 1 mlNaOH - KI. 5,6 = konstanta yang sama dengan mloksigen ~ 1 mgrek tiosulfat 10 = volume K2Cr2O7 0,01 N yang ditambahkan N = normalitas tiosulfat V = volume tiosulfat yang dibutuhkanuntuk titrasi.