620 likes | 1.25k Views
Universitas Gadjah Mada. Fakultas Kedokteran Gigi. DIAGNOSTIK DAN TREATMENT PLANNING. Cendrawasih AF. http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/. Pendekatan Orientasi-Masalah. kuesiner. interviu. Daftar. permasalahan =. Klasifikasi. Pemeriksa. Data. Diagnosis. an klinis. base.
E N D
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Gigi DIAGNOSTIK DAN TREATMENT PLANNING Cendrawasih AF http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/
Pendekatan Orientasi-Masalah kuesiner interviu Daftar permasalahan = Klasifikasi Pemeriksa Data Diagnosis an klinis base Analisis Patologi catatan (Karies, perio, dll} diagnostik Kontrol sebelum perawatan orto Kemungkinan2 solusi Konsul Pasien- ortu problem ( perkembangan) evaluasi Informed consent Konsep TP Detil TP A B C D DLL A B C D DLL keefektifan ortodontik Rencana alternatif interaksi efisiensi Cost/benefit urutan rioritas Input pasien kompromi
Contoh pengembangan dari Daftar problem/diagnosis ke TP Data base: • perempuan usia 15 tahun • wajah asimetri, dagu kekiri, cembung ringan • Dental: • Maloklusi Angle klas II subdivisi (hubungan molar kanan klas I) • disertai dengan: • crossbite gigi 456 atas kanan kiri. overjet di sisi ini= -2 456 sampai -4 mm • open bite/overbite= -2mm di regio 2112 • 2112 • protrusif gigi anterior • midshift gigi RA kanan 3 mm
Skeletal: • Klas II • RB shifting kekiri 2mm • Patologi: pernah mengalami clicking • Habit: menggigit bibir bawah
Data interview: • CC: ingin merapikan gigi yang maju, terbuka • PMH: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi • PDH: tidak ada tambalan, • Motifasi: sendiri • Harapan: Gigi rapi, mundur dan tertutup • Informasi penting lain: ada clicking di dekat telinga
Data Pemeriksaan Klinis: • Kesehatan jaringan lunak dan keras: baik • Sulit menutup bibir • Fungsi rahang: baik • Proporsi Wajah: tinggi wajah berlebih ringan • Catatan diagnostik yang dibutuhkan
Analisis Catatan Diagnostik • Analisis photograph • Analisis studi model: • Analisis ruang • Analisis Simon Law/Sefalometri
Analisis Catatan Diagnostik diklasifikasi berdasarkan karakteristik maloklusi Proffit-Ackerman
Klasifikasi ortodontik • Klasifikasi berdasar karakteristik dari maloklusi • Step 1: Evaluasi proporsi wajah dan estetik • Step 2: Evaluasi kerapian dan simetri lengkung gigi • Step 3: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang transversal • Step 4: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang anteroposterior • Step 5: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang vertikal
Step 1: Evaluasi proporsi wajah dan estetik • Asimetri wajah • Bibir kompeten • Dagu ke kiri • Wajah acceptable
Step 2: Evaluasi kerapian dan kesimetrian lengkung gigi • kesimetrian: asimetri lengkung gigi • Analisis ruang utk perapian: • Determinasi ruang dengan retraksi gigi anterior sebesar 4mm dijumpai: besar diskrepansi>1/2P /sisi • Kesling: pengaturan gigi dengan exo 4 gigi P1, sisa ruang 2 mm
Step 3: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang transversal • Dental: • Pont: kontraksi • Howes: • gigi geligi tidak dapat tertampung dalam lengkung gigi dan rahang dengan baik • midshift gigi RA kanan 3 mm • Cross bite posterior kiri gigi 456 kiri,. 456 overjet di sisi ini= -2 sampai -4 mm • Skeletal: RB shifting kekiri 2mm
Step 4: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang anteroposterior • Dental: • Korkhous: protraksi • Maloklusi Angle kl II divisi 1 subdivisi • Skeletal: • Simon Law: • 1/3 distal kaninus atas berada 4mm dari garis Simon • Kaninus bawah edge to edge dengan atas • Kesimpulan: Klas II skeletal
Step 5: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang vertikal • Dental: • open bite/overbite= -2mm di regio 2112 2112 • Skeletal: • Open bite skeletal: bila sudut mandibular-palatal tinggi (cephalometri)
Diagnosis Sementara • Dental: • Kemungkinan solusi: exo, distribusi ruang, koreksi cross bite, retraksi gigi anterior,
DIAGNOSIS SEMENTARA : • Kasus maloklusi menyangkut masalah: • EstetikFungsi pengunyahanFungsi bicaraSkeletalJaringan lunak fasialOtot-otot mastikasi • Dental : • Maloklusi Angle klas II; • Geligi anterior: Protrusif, Midshift,open bite • Geligi posterior: cross bite • Skeletal: II, deviasi mandibula • Lain-lain : TMJ • Solusi masalah • RA :Pencabutan Ekspansi Grinding. RB :Pencabutan Ekspansi Grinding.
Problem Lists/Diagnosis Final • Maloklusi Angle Kl II divisi 1 subdivisi, skeletal kl II , deviasi mandibula • disertai dengan: • midshift gigi RA kanan 3 mm • crossbite gigi 456 atas kanan kiri. 456 • open bite/overbite= -2mm di regio 2112 2112 • Lain-lain: Wajah Asimetri, clicking pada TMJ, fungsi kunyah, fungsi bicara • Habit: menggigit bibir bawah
Dasar Penentuan Rencana dan alat perawatan ortodontiuk setelah diagnosis dan analisis etiologi • Usia • Tipe perawatan: • preventif, interseptif,kuratif • Cara perawatan: • Dental: • Skeletal: (penentuan true/false skeletal) • Modifikasi pertumbuhan • Kamuflase • Bedah
Rencana Perawatan • Memberikan penjelasan dan informed consent • Memberi nasihat untuk menghilangkan bad habit • Koreksi Maloklusi: • Pencabutan 4 gigi P1 • Koreksi crossbite gigi posterior sekaligus distribusi ruang dan koreksi midshift gigi RA • Retraksi geligi anterior RB • Retraksi geligi anterior RA sekaligus koreksi open bite anterior • Occlusal adjustment • Retainer
Jalannya Perawatan: 1. Memberikan penjelasan dan informed consent Perlu diinformasikan : • bentuk alat, • tipe alat, • cara pakai dan pemeliharaan alat, • hal-hal yang diperlukan untuk mencapai hasil perawatan (pencabutan2), • lama pemakaian alat dalam sehari • lama perawatan, • Informed consent
2. Memberi nasihat untuk menghilangkan bad habit • Pasien diminta menghilangkan bad habit yang menjadi etiologi primer maloklusi
Koreksi Maloklusi: Rahang Atas: Menggunakan plat aktif ortodontik lepasan dengan posterior bite plane di regio gigi posterior • Adam klamer Ф 0,7 di 6 • Long labial arch Ф 0,7, dengan pundak di interdental 4dan 5 • Finger Spring Ф 0,6 pada 2 dan 3 • Skrup ekspansi unilateral/T spring di regio 5 dan 6
Aktifasi Plat Aktif RA: • Bila menggunakan skrup ekspansi: • Dilakukan pemutaran skrup ekspansi ¼ putaran seminggu dua kali (90º), dilakukan oleh pasien sendiri • tidak boleh membiarkan alat kering bila tidak dipakai • Dilakukan pengenduran labial arch bila menjadi aktif • Aktifasi T spring • Aktifasi dilakukan sampai cross bite gigi posterior terkoreksi • Finger spring diaktifkan 1 spring/kuadran dengan defleksi 1mm/1/3 tonjol gigi C • Aktifasi labial arch untuk retraksi gigi anterior dilakukan setelah retraksi gigi anterior RB
Rahang Bawah Menggunakan plat aktif ortodontik lepasan : • Adam klamer Ф 0,7 di gigi 6 • Long labial arch Ф 0,7, dengan pundak di interdental 4 dan 5 • Finger Spring Ф 0,6 pada 2 dan 3 Aktifasi plat RB • Finger spring diaktifkan 1 spring/kuadran dengan defleksi 1mm/1/3 tonjol gigi C • Aktifasi labial arch untuk retraksi gigi anterior RB
Occlusal adjustment • Selektif grinding dengan bantuan articulating paper • Daerah yang terwarnai sebelum lainnya: lokasi traumatik oklusi yang harus digrinding
Retainer • Biasanya dengan Hawley Retainer • Dipakai terus menerus selama 3-6 bulan • Proses pelepasan: • Dicoba tidak dipakai semalam, bila tidak sesak pagi harinya, berarti tidak ada relaps • Bisa ditambah frekuensi pelepasannya, bila belum masih harus dipakai lagi • Mungkin prognosisnya tidak menguntungkan sehingga harus dipakai terus menerus/retainer permanen/fixed
Prognosis • Jaringan lunak dan keras: baik • Kooperasi: baik • Prognosis koreksi kelainan dental:baik • Prognosis koreksi kelainan skeletal: • Tidak ada koreksi skeletal • Kesimpulan: • Estetis:wajah acceptable • Fungsi: baik • sehingga Prognosis: sedang
Gambar Alat • RA • Per tahap :bila ada • RB • Per tahap :bila ada • Retainer: Hawley retainer
Hakekatnya: • Perawatan ortodontik diindikasikan bila kestabilan dari alat dan keuntungan estetik yang memadai dapat diantisipasi
Treatment Planning • Diagnosis yang hati-hati: • Dibutuhkan Informasi • hubungan dental base (basal arches) • Pola dan aktifitas jaringan lunak • Deviasi dan displacement mandibula • Kelengkapan, kondisi, posisi dan relasi gigi geligi atas dan bawah
TP: Lengkung Bawah • Idealnya: hanya merapikan gigi pada lengkung yang ada • Hasil pengubahan lebar dan panjang lengkung bawah tidak stabil • Bila dimungkinkan perapian spontan dengan pencabutan yang appropriate • Bila lengkung bawah sudah rapi dan crowding ringan, harus diterima • Mild crowding pada mixed bisa bertambah parah di masa datang • Pada tahap pertumbuhan facial lanjut: gigi bawah akan terjadi penegakan/uprighting bisa memperparah crowding • Gigi M3 yang crowded, dicabut pada waktu yang tepat
Bila geligi I dan C crowded • C inklinasi ke mesial, diindikasikan pencabutan P • Bila dilakukan pada anak masa tumbuh akan terjadi perbaikan spontan • Bila crowding berat atau inklinasi tidak menguntungkan (mis: geligi anterior distoversi) perlu dengan alat cekat
Ekstraksi C dan I harus dihindari • Namun ekstraksi I bisa dipertimbangkan bila posisinya sudah diluar lengkung • Crowded posterior: exo P1 • Exo P2 bisa dilakukan bila posisinya sudah diluar lengkung, ada kontak antara P1 dan M1
Crowding di regio molar • Biasanya M3 • Bila perawatan crowded tidak perlu pencabutan, M3 sebaiknya dicabut • Exo M2 bawah • tidak dilakukan karena kontak M3 dan M1 tidak baik • Namun diindikasikan bila dibutuhkan distalisasi M1 untuk merapikan P2 yang crowded ringan: Namun harus dipastikan terlebih dulu ada benih M3 (mesioversi<30º)