600 likes | 859 Views
PENGUJIAN HIPOTESIS PARAMETRIK. Tri |Rahajoeningroem, MT Jurusan Teknik Elektro UNIKOM. A. Pengujian Hipotesis Parametrik Satu Koefisien Korelasi Linier 1. Pendahuluan
E N D
PENGUJIAN HIPOTESIS PARAMETRIK Tri |Rahajoeningroem, MT Jurusan Teknik Elektro UNIKOM
A. Pengujian Hipotesis Parametrik Satu Koefisien Korelasi Linier 1. Pendahuluan • Seperti pada pengujian satu rerata, di sini, kita hanya membicarakan pengujian hipotesis statistika melalui data sampel • Pengujian hipotesis dapat berlangsung pada satu ujung (ujung atas dan ujung bawah) dan pada dua ujung • Ada tiga macam hipotesis H0 yang berbeda yakni untuk XY = 0, untuk XY ≠ 0, dan untuk koefisien korelasi biserial titik
2. Rumusan Hipotesis Statistika • Parameter populasi adalah satu koefisien korelasi linier XY • Rumusan hipotesis statistika dapat berbentuk • H0 : XY = konstanta • H1 : XY > konstanta • H0 : XY = konstanta • H1 : XY < konstanta • H0 : XY = konstanta • H1 : XY konstanta • Pengujian hipotesis dilakukan dengan probabilitas keliru tipe I, menggunakan taraf signifikansi
4. Pengujian Hipotesis untuk H0 : XY = 0 Bentuk umum hipotesis adalah H0 : XY = 0 H0 : XY > 0 H0 : XY = 0 H0 : XY < 0 H0 : XY = 0 H0 : XY≠ 0 Masing-masing untuk uji ujung atas, uji ujung bawah dan uji dua ujung
Ukuran Efek Ada dua kriteria yang dipergunakan. d = r 0 d sekitar 0,1 efek kecil d sekitar 0,3 efek sedang d sekitar 0,5 efek besar 0,01 < r2 < 0,09 efek kecil 0,09 < r2 < 0,25 efek sedang r2 > 0,25 efek besar
Contoh 1 Suatu penelitian menyatakan bahwa ada korelasi positif di antara populasi independen X dan Y. Sampel acak berukuran 51 menghasilkan koefisien korelasi sampel rXY = 0,30. Populasi berdistribusi normal dan beregresi linier. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi = 0,05 • Hipotesis H0 : XY = 0 H1 : XY > 0 • Sampel n = 51 rXY = 0,30
Distribusi probabilitas pensampelan DPP : DP t-Student Kekeliruan baku Derajat kebebasan = n – 2 = 51 – 2 = 49 • Statistik uji
Kriteria pengujian Taraf signifikansi = 0,05 Pengujian pada ujung atas Nilai kritis t(0,95)(49) = 1,677 Tolak H0 jika t > 1,677 Terima H0 jika t ≤ 1,677 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05 tolak H0
Contoh 2 • Suatu penelitian menyatakan bahwa ada korelasi negatif di antara populasi independen X dan Y. • Sampel acak berukuran 66 menghasilkan koefisien korelasi sampel rXY = – 0,28 • Populasi berdistribusi normal dan beregresi linier. • Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi = 0,025 • Hipotesis • H0 : XY = 0 • H1 : XY < 0 • Sampel • n = 66 rXY = – 0,28
Distribusi probabilitas pensampelan • DPP : DP t-Student • Kekeliruan baku • Derajat kebebasan • = n – 2 = 66 – 2 = 64 • Statistik uji
Kriteria pengujian • Taraf signifikansi = 0,025 • Pengujian pada ujung bawah • Nilai kritis • t(0,025)(49) = – 1,988 • Tolak H0 jika t < – 1,988 • Terima H0 jika t ≥ – 1,988 • Keputusan • Pada taraf signifikansi 0,025 tolak H0
Contoh 3 • Suatu penelitian menyatakan bahwa ada korelasi di antara populasi independen X dan Y. • Sampel acak berukuran 42 menghasilkan koefisien korelasi sampel rXY = 0,20 • Populasi berdistribusi normal dan beregresi linier. • Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi = 0,05 • Hipotesis • H0 : XY = 0 • H1 : XY≠ 0 • Sampel • n = 42 rXY = 0,20
Distribusi probabilitas pensampelan • DPP : DP t-Student • Kekeliruan baku • Derajat kebebasan • = n – 2 = 42 – 2 = 40 • Statistik uji
Kriteria pengujian • Taraf signifikansi = 0,05 • Pengujian pada ujung dua ujung • Nilai kritis • t(0,025)(40) = – 2,021 • t(0,975)(40) = 2,021 • Tolak H0 jika t < – 2,021 atau t > 2,021 • Terima H0 jika – 2,021≤ t ≤ 2,021 • Keputusan • Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0
Contoh 4 Padatarafsignifikansi 0,05, akandiujiapakahterdapatkorelasipositifdiantaranilaiujianmasukperguruantinggi (X) denganindeksprestasikumulatif (Y) dikalanganmahasiswa. Sampelacakmenunjukkan X 81 76 91 75 83 67 77 68 Y 3,22 2,76 3,45 2,81 3,11 2,48 2,70 2,55 Contoh 5 Padatarafsignifikansi 0,05, akandiujiapakahlajukelahiran X (banyaknyakelahiran per 1000 penduduk) berhubungannegatifdenganrerataharapanhidup Y (dalamtahun). Sampelacakbeberapanegaraberkembangmenunjukkan X 30 38 38 43 34 42 31 32 26 34 Y 66 54 43 42 49 45 64 61 61 66
Contoh 6 Contoh 5 diujilagipadatarafsignifikansi 0,05 dengansampeldarisejumlahnegaralebihmaju. Sampelacakmenghasilkan X 10 19 11 17 14 24 15 23 18 21 19 12 Y 76 74 77 73 74 73 75 71 73 72 72 76 Contoh 7 Terdapatdugaanbahwabanyaknyaanak yang dimilikiseorangwanita (Y) berhubungandenganumurketikawanitaitumenikah(X) . Pengujiandilakukanpadatarafsignifikansi 0,05. Sampelacakmenghasilkan X 18 22 25 27 21 25 22 19 21 22 24 23 Y 6 4 1 2 2 3 2 5 3 4 5 3
Contoh 8 Padatarafsignifikansi 0,05 akandiujihubungandiantaraberatmobil (X) dalam pound denganpemakaianbahanbakar Y dalam mile per gallon. Sampelacakmenghasilkan X 2800 2650 2500 2340 2200 2300 2500 2600 Y 19 23 27 25 32 26 22 18 Contoh 9 Didugaadahubunganpositifdiantarapenghasilan X dalamjuta rupiah denganharapanhidup Y dalamtahun. Dugaaniniakandiujipadatarafsignifikansi 0,05. Sampelacakmenghasilkan X 13,9 1,9 1,4 1,5 5,8 2,7 11,2 8,2 7,9 10,8 Y 66 54 43 42 49 45 64 61 61 66
Contoh 10 Didugabahwabanyaknyaanak yang dimilikiwanita Y berhubunganpositifdenganbanyaknyaanak yang dimilikiolehibunya X. Pengujiandilakukanpadatarafsignifikansi 0,05. Sampelacakmenunjukkan X 8 6 2 1 3 4 2 5 4 3 4 5 Y 6 4 1 2 2 3 2 5 3 4 5 3 Contoh 11 Didugaadahubunganpositifdiantaranilaiujianmasukperguruantinggi X denganindeksprestasiakademik Y paramahasiswa. Pengujiandilakukanpadatarafsignifikansi 0,05. Sampelacakmenghasilkan X 80 85 88 90 95 92 82 75 78 85 Y 2,4 2,8 3,3 3,1 3,7 3,0 2,5 2,3 2,8 3,1
5. Pengujian Hipotesis untuk H0 : XY = 0 • Bentuk umum hipotesis adalah • H0 : XY = 0 • H0 : XY > 0 • H0 : XY = 0 • H0 : XY < 0 • H0 : XY = 0 • H0 : XY≠0 • Masing-masing untuk uji ujung atas, uji ujung bawah dan uji dua ujung • Distribusi probabilitas dinormalkan melalui transformasi Fisher
Contoh 12 Suatupenelitianmenyatakannbahwapopulasiindependen X dan Y berdistribusiprobabilitas normal danberegresi linier. Menurutpenelitikoefisienkorelasi linier diantarapopulasi X dan Y adalahlebihdari 0,60. Sampelacakberukuran 39 menghasilkankoefisienkorelasi linier padasampeladalahrXY= 0,70 Pernyataanpenelitiinidiujipadatarafsignifikansi 0,05 • Hipotesis H0 : XY = 0,60 H1 : XY > 0,60 Transformasi Fisher Z = tanh-1 XY = tanh-1 0,60 = 0,693 H0 : Z = 0,693 H1 : Z > 0,693
Sampel n = 39 rXY = 0,70 Transformasi Fisher Zr = tanh-1 rXY = tanh-1 0,70 = 0,867 • Distribusi probabilitas pensampelan DPP : DP normal Kekeliruan baku
Statistik Uji • Kriteria pengujian Taraf signifikansi = 0,05 Pengujian pada ujung atas Nilai kritis z(0,95) = 1,645 Tolak H0 jika z > 1,645 Terima H0 jika z ≤ 1,645 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0
Contoh 13 Ulangipengujianpadacontoh 4 sekiranyadidugabahwahubunganitulebihdari 0,85 Contoh 14 Ulangipengujianpadacontoh 5 sekiranyadidugabahwahubunganituadalah 0,80 Contoh 15 Ulangipengujianpadacontoh 6 sekiranyadidugabahwahubunganituadalah 0,80 Contoh 16 Ulangipengujianpadacontoh 8 sekiranyadidugabahwahubunganitulebihdari 0,80
Contoh 17 Ulangipengujianpadacontoh 9 sekiranyadidugabahwahubunganitulebihdari 0,80 Contoh 18 Ulangipengujianpadacontoh 10 sekiranyadidugabahwahubunganituadalahlebihdari 0,60 Contoh 19 Ulangipengujianpadacontoh 11 sekiranyadidugabahwahubunganituadalah 0,80 Contoh 20
6. PengujianHipotesisKoefisienKorelasiBiserialTitik Distribusiprobabilitaspensampelanuntukkoefisienkorelasibiserialtitikdapatdidekatkankedistribusiprobabilitas normal Padapendekatanini, kekeliruanbakubergantungkepadaukuransampelyakni Langkahselanjutnyapadapengujianhipotesisadalahserupadenganpengujianhipotesisuntukkoefisienkorelasi linier Padakoefisienkorelasibiserialtitik, satu data berbentukdikotomidan data lainnyaberbentukpolitomikontinum
Contoh 21 Diduga bahwa data dikotomi X berhubungan negatif dengan data Y. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Sampel acak menghasilkan X Y Yp Yq 1 10 10 1 15 15 0 30 30 p = 8 / 20 = 0,40 0 20 20 q = 12 / 20 = 0,60 0 25 25 1 15 15 sY = 9,15 0 20 20 __ 0 25 25 Yp = 11,25 0 30 30 __ 1 20 20 Yq = 21,67 1 5 5 0 5 5 1 10 10 0 10 10 0 20 20 1 10 10 0 30 30 0 35 35 1 5 5 0 10 10
Hipotesis H0 : tb = 0 H1 : tb < 0 • Sampel n = 20 rtb = 0,56 • Distribusiprobabilitaspensampelan DPP : t-Student Kekeliruanbaku r = √ (1- (- 0,562) / (20 – 2) = 0,1953 Derajatkebebasan = 20 – 2 = 18 • Statistikuji z = rtb / r = 0,56 / 0,1953 = 2,8674
Kriteria pengujian Taraf signifikansi = 0,05 Pengujian pada ujung bawah Nilai kritis t (0,05)(18) = 1,734 Tolak H0 jika z < 1,734 Terima H0 jika z ≥ 1,734 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05, tolak H0
Contoh 22 Padatarafsignifikansi 0,05 diujiapakahterdapathubunganpositifdiantara X dan Y. Sampelacakmenghasilkan X 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 Y 6 8 8 11 16 25 27 31 31 39 41 50 56 68 Contoh 23 Padatarafsignifikansi 0,05 diujiapakahterdapathubunganpositifdiantara X dan Y. Sampelacakmenghasilkan X 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 Y 59 67 63 65 55 72 62 60 64 66 63 61 62 63 60
Contoh 24 Padatarafsignifikansi 0,05 diujiapakahterdapathubunganpositifdiantara X dan Y. Sampelacakmenghasilkan X 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 Y 16 12 11 7 15 14 1011 15 9 13 7 13 X 1 0 1 1 1 Y 11 10 11 10 11 Contoh 25 Padatarafsignifikansi 0,05 diujiapakahterdapathubungandiantara X dan Y. Sampelacakmenghasilkan X 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 Y 52 52 44 55 58 52 61 38 53 29 40 40 X 0 1 1 1 Y 45 59 57 50
B. Pengujian Hipotesis Selisih Dua Koefisien Korelasi Linier 1. Pendahuluan • Seperti pada pengujian satu rerata, di sini, kita hanya membicarakan pengujian hipotesis statistika melalui data sampel • Pengujian hipotesis dapat berlangsung pada satu ujung (ujung atas dan ujung bawah) dan pada dua ujung • Ada dua macam selisih koefisien korelasi linier yakni korelasi independen dan korelasi dependen
2. Pengujian Hipotesis Selisih Dua Koefisien Korelasi Linier Independen Bentuk umum hipotesis adalah H0 : XY UV = 0 H0 : XY UV > 0 H0 : XY UV = 0 H0 : XY UV < 0 H0 : XY UV = 0 H0 : XY UV ≠ 0 Masing-masing untuk uji ujung atas, uji ujung bawah dan uji dua ujung
3. Distribusi Probabilitas Pensampelan untuk Selisih Dua Koefisien Korelasi Linier Independen
Contoh 26 Populasi X dan Y berdistribusi probabilitas normal dan beregresi linier. Secara independen, populasi U dan V berdistribusi probabilitas normal dan beregresi linier. Menurut peneliti, koefisien korelasi linier di antara X dan Y lebih besar dari koefisien korelasi linier di antara U dan V Sampel acak menghasilkan nXY = 39 nUV = 52 rXY = 0,52 rUV = 0,43 Pernyataan peneliti diuji pada taraf signifikansi 0,05
Hipotesis H0 : XY uv = 0 H1 : xy uv > 0 Transformasi Fisher H0 : ZXY ZUV = 0 H1 : ZXY ZUV > 0 • Sampel nXY = 39 nUV = 52 rXY = 0,52 rUV = 0,43 Transformasi Fisher ZrXY = tanh-1 0,52 = 0,576 ZrUV = tanh-1 0,43 = 0,460
Distribusi probabilitas pensampelan DPP : DP normal Kekeliruan baku • Statistik uji
Kriteria pengujian Taraf signifikansi = 0,05 Pengujian pada ujung atas Nilai kritis z(0.95) = 1,645 Tolak H0 jika z > 1,645 Terima H0 jika z ≤ 1,645 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0
Contoh 27 Populasi X dan Y berdistribusi probabilitas normal dan beregresi linier. Secara independen, populasi U dan V berdistribusi probabilitas normal dan beregresi linier. Pada taraf sifnifikansi 0,05 diuji apakah XY sama atau berbeda dengan UV Sampel acak menghasilkan X 80 85 88 90 95 92 82 75 78 85 Y 2,4 2,8 3,3 3,1 3,7 3,0 2,5 2,3 2,8 3,1 U 2 5 7 10 11 V 10 20 35 50 65
4. Pengujian Hipotesis Selisih Dua Koefisien Korelasi Linier Dependen • Bentuk umum hipotesis adalah • H0 : XY XZ = 0 • H0 : XY XZ > 0 • H0 : XY XZ = 0 • H0 : XY XZ < 0 • H0 : XY XZ = 0 • H0 : XY XZ ≠ 0 • Masing-masing untuk uji ujung atas, uji ujung bawah dan uji dua ujung
5. Distribusi Probabilitas Pensampelan untuk Selisih • Dua Koefisien Korelasi Linier Dependen
Contoh 28 Populasi X, Y, dan Z berdistribusiprobabilitas normal. Terdapatregresi linier diantara X dan Y sertadiantara X dan Z sehinggakeduakorelasiitumenjadidependen Padatarafsifnifikansi 0,05 diujiapakahXYdan XZ samaatauberbeda Sampelacakmenghasilkan X 175 174 173 176 184 188 191 192 Y 145 136 145 140 136 148 152 154 Z 156 146 142 145 145 144 160 159 X 191 193 191 187 189 Y 155 154 146 150 149 Z 165 157 161 160 159 • Hipotesis H0 : XY– XZ = 0 H1 : XY– XZ ≠ 0
Sampel n = 13 rXY = 0,733 rYZ = 0,730 rXZ = 0,690 • Distribusiprobabilitaspensampelan = n – 3 = 13 – 3 = 10 • Statikuji
Kriteria pengujian Taraf signifikansi = 0,05 Pengujian pada dua ujung ½ = 0,025 Nilai kritis t(0,025)(10) = – 2,228 t(0,975)(10) = 2,228 Tolak H0 jika t < – 2 ,228 atau t > 2,228 Terima H0 jika – 2,228 ≤ t ≤ 2,228 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0
C. Pengujian Hipotesis Satu Koefisien Regresi Linier 1. Pendahuluan • Seperti pada pengujian satu rerata, di sini, kita hanya membicarakan pengujian hipotesis statistika melalui data sampel • Pengujian hipotesis dapat berlangsung pada satu ujung (ujung atas dan ujung bawah) dan pada dua ujung • Ada dua macam koefisien regresi linier yakni koefisien regresi A dan koefisien regresi B • Biasanya koefisien regresi B lebih banyak digunakan
2. Pengujian Hipotesis Koefisien Regresi Linier • Bentuk umum hipotesis adalah • H0 : A = 0 H0 : B = 0 • H0 : A> 0 H1 : B > 0 • H0 : A= 0 H0 : B = 0 • H0 : A< 0 H1 : B < 0 • H0 : A= 0 H0 : B = 0 • H0 : A≠ 0 H1 : B ≠ 0 • Masing-masing untuk uji ujung atas, uji ujung bawah dan uji dua ujung
3. Distribusi Probabilitas Pensampelan untuk Satu Koefisien Regresi Linier
Contoh 30 Suatuhipotesismenyatakanbahwadiantaraujianakhir semester Y danujiantengah semester X terdapatregresi linier dengankoefisienregresi linier B yang lebihdari 0,75. Populasiberdistribusiprobabilitas normal. Hipotesisinidiujipadatarafsignifikansi 0,05 Sampelacakmenghasilkan X 70 74 80 84 80 67 70 64 74 82 Y 87 79 88 98 96 73 83 79 91 94 • Hipotesis H0 : B = 0,75 H1 : B > 0,75
Sampel n = 10 sX = 6,786 rXY = 0,839 sY = 8,217 b = 1, 016 • Distribusi probabilitas pensampelan DPP : DP t-Student Kekeliruan baku Derajat kebebasan = 10 – 2 = 8
Statistik uji • t = (b – B) / b = (1,016 – 0,75) / 0,233 = 1,142 • Kriteria pengujian Taraf signifikansi 0,05 Pengujian pada ujung atas Nilai kritis t(0,95)(8) = 1,860 Tolak H0 jika t > 1,860 Terima H0 jika t ≤ 1,860 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0