10 likes | 248 Views
dengan perilaku agresif, karena di dalamnya terkandung perilaku ingin menguasai atau. mendominasi yang berakhir dengan rasa irustasi dan kesepian, seperti pengamatan yang. dilakukan oleh penulis terhadap siswa kelompok IPA dan kelompok siswa IPS di.
E N D
dengan perilaku agresif, karena di dalamnya terkandung perilaku ingin menguasai atau mendominasi yang berakhir dengan rasa irustasi dan kesepian, seperti pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap siswa kelompok IPA dan kelompok siswa IPS di Iingkungan Sekolah SMU Negeri I Keburnen bahwa kelompok siswa IPA lebih menonjol pada persaingan prestasi. Adanya persaingan prestasi selain terjadi di Iingkungan SMU Negen I Keburnen juga dibuktikan oleh hasil penelitian Purwati (1993) yang menyatakan ada hubungan positif antar a persepsi terhadap situasi kompetitif dengan prestasi belajar pada siswa Kelas Hjurusan A-l dan A-2 (kelompok IPA) di SMA Negeri IV Yogyakarta. Persaingan prestasi tidak lepas dari keberhasilan atau kegagalan individu. Kegagalan dalam prestasi biasanya disebabkan oleh goneangnya perasaan atau tidak terpenuhinya kebutuhan akan penerimaan sosiai (Daradjat, 1993). Individu yang gagal dalam prestasi la akan cernas, frustasi, keluar keringat dingin, dan sires. Hal itu dibuktikan dengan penelitian Uteri (1978) menemukan adanya hubungan kecemasan dengan prestasi belajar pada pelajar SMU jurusan IPA. Akibat kegagalan itu, ia tidak dihargai dan dijauhi oleh teraan-temannya karena diangap bodoh serta merasa harga dirinya turun. Keadaan tersebut menyebabkan ia tidak asertif karena harga diri mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling kait-mengkait dengan asertivitas artmyajika harga diri tinggi rnaka akan mampu berperilaku asertif (Bloom dkk, dalam Susanto, 1997). Dengan demikian, untuk memperoleh apa yang diinginkan ia tidak perduli dengan sekitarnya flan segala cara akan ditempuh untuk menjadi yang terbaik dan punva harga diri, jadi harga diri memiliki peran dalam perilaku individu (Afiatin dan Andayani, 1996). Pengamatan juga dilakukan pada aktivitas pulang dari sekolah. Seb^ian besar siswa kelompok IPS tidak langsung pulang ke rumah, mereka lebih memilih untuk