310 likes | 937 Views
Konstruksi rumah jawa. Konstruksi rumah jawa berdasarkan sistem bongkar pasang (knock down). Dapat diihat pada fondasinya Fondasi umpak yg tradisional terletak diatas permukaan tanah ,
E N D
Konstruksirumahjawaberdasarkansistembongkarpasang (knock down). • Dapatdiihatpadafondasinya • Fondasiumpakygtradisionalterletakdiataspermukaantanah, • Umpakterletak di bidang horizontal ataudatardanpadabidang yang bertingkatsecara ritual (hierarki horizontal)2014_09_25\IMG_0005.pdf Sistem knock down
Umpakdantingkatan ritual Umpak di kratonjogja Umpakdikotagedeterlihatpadatingkatanrendah
model Umpakterbuatdaribatualamdihiasdenganbungapadma
Secara material; melambangkanpohonhayatdanperalihan • Secaraimaterialdenganmemperhatikanperbedaankesatuanukuran horizontal danvertikal • Secaramistik, sisipan uang logamdanminyaksebagaibagianupacara2014_09_25\IMG_0006.pdf Umpakmelambangkanmanusia
Pembangunan kuda-kudaberhubungan dengan upacaraakanmembentuk rong-rongan. Jikarumahiniakandipindahtempatnya ((boyong). • Kuda-kudasaka guru tidakbolehdibongkarmenjadibagian-bagiansepertibagianbangunanlainnya, melainkanharus diboyongkeseluruhannya. Kuda-kudasaka guru
Berdasarkan bentuk keseluruhan tampilan dan bentuk kerangka, bangunan joglo dapat dibedakan menjadi 4 bagian : Muda (Nom) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung memanjang dan meninggi (melar). Tua (Tuwa) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung pendek (tidak memanjang) dan atapnya tidak tegak / cenderung rebah (nadhah). Laki-laki (lanangan) : Joglo yang terlihat kokoh karena rangkanya relatif tebal. Perempuan (wadon / padaringan kebak) : Joglo yang rangkanya relatif tipis / pipih. Betuk tampilan dan kerangka
Di bagian tengah pendapa terdapat empat tiang utama yang dinamakan sakaguru. Ukurannya harus lebih tinggi dan lebih besar dari tiang-tiang / saka-saka yang lain. Di kedua ujung tiang-tiang ini terdapat ornamen / ukiran.2014_09_25\IMG_0012.pdf2014_09_25\IMG_0013.pdf • Bagian atas sakaguru saling dihubungkan oleh penyambung / penghubung yang dinamakan tumpang dan sunduk. Posisi tumpang di atas sunduk. • Dalam bahasa Jawa, kata “sunduk” itu sendiri berarti “penusuk”. • Di bagian paling atas tiang sakaguru inilah biasanya terdapat beberapa lapisan balok kayu yang membentuk lingkaran-lingkaran bertingkat yang melebar ke arah luar dan dalam. Pelebaran ke bagian luar ini dinamakan elar. Elar dalam bahasa Jawa berarti ‘sayap,. Sedangkan pelebaran ke bagian dalam disebut ‘tumpang-sari’. Elar ini menopang bidang atap, sementara Tumpang-sari menopang bidang langit langit joglo (pamidhangan).2014_09_25\IMG_0007.pdf
Ander (saka-gini), Balok yang terletak di atas pengeret yang berfungsi sebagai penopang molo. • Molo (mulo / sirah / suwunan), balok yang letaknya paling atas, yang dianggap sebagai “kepala” bangunan. • Geganja, konstruksi penguat / stabilisator ander. • Pengeret (pengerat), Balok penghubung dan stabilisator ujung-ujung tiang; kerangka rumah bagian atas yang terletak melintang menurut lebarnya rumah dan ditautkan dengan blandar. • Santen, Penyangga pengeret yang terletak di antara pengeret dan kili. • Sunduk, Stabilisator konstruksi tiang untuk menahan goncangan / goyangan.2014_09_25\IMG_0009.pdf • Kili (Sunduk Kili), Balok pengunci cathokan sunduk dan tiang. • Pamidhangan (Midhangan), Rongga yang terbentuk dari rangkaian balok / tumpang-sari pada brunjung.
Dhadha Peksi (dhadha-manuk), Balok pengerat yang melintang di tengah tengah pamidhangan. 2014_09_25\IMG_0010.pdf • Penitih / panitih. • Penangkur. • Emprit-Ganthil, Penahan / pengunci purus tiang yang berbentuk tonjolan; dudur yang terhimpit. • Kecer, Balok yang menyangga molo serta sekaligus menopang atap. • Dudur, Balok yang menghubungkan sudut pertemuan penanggap, penitih dan penangkur dengan molo.2014_09_25\IMG_0011.pdf • Elar (sayap), Bagian perluasan keluar bagian atas sakaguru yang menopang atap. • Songgo-uwang, Konstruksi penyiku / penyangga yang sifatnya dekoratif 2014_09_25\IMG_0008.pdf