670 likes | 1.08k Views
Aplikasi SIG untuk Kesesuaian Lahan Tambak. Ir. Agus Wibowo, MSc. awibowo@webmail.bppt.go.id. Tujuan. Peserta mampu menerapkan fungsi-fungsi software SIG untuk keperluan analisis spasial Peserta mengetahui prosedur analisis spasial. Lokasi. Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
E N D
Aplikasi SIG untuk Kesesuaian Lahan Tambak Ir. Agus Wibowo, MSc. awibowo@webmail.bppt.go.id
Tujuan • Peserta mampu menerapkan fungsi-fungsi software SIG untuk keperluan analisis spasial • Peserta mengetahui prosedur analisis spasial
Lokasi • Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Kab. Jeneponto
Metode Kesesuaian Lahan Tambak • Analisis dengan pembobotan • Masing-masing kriteria diberi bobot 1 – 3 • 1 = tidak sesuai • 2 = cukup sesuai • 3 = sangat sesuai
Penentuan Kesesuaian Lahan Tambak • Nilai total dihitung dengan rumus: • Y = Ai x Xn • Y = Nilai bobot total • Ai = faktor pembobot • Xn = nilai pada tingkat kesesuaian lahan • Klasifikasi tingkat kesesuaian lahan:
Database • Entity dan Atribut • Teksture tanah (id, keterangan, text_bb) • Kedalaman tanah (id, keterangan, depth_bb) • Jenis tanah (id, keterangan, soil_bb) • Curah hujan (id, keterangan, rain_bb) • Topografi (id, keterangan, topo_bb) • Kemiringan lahan (slope) (id, keterangan, slope_bb) • Sungai (id, jarak, river_bb) • Garis pantai (id, jarak, coast_bb) • Tataguna lahan ((id, keterangan, lu_bb) • Lahan tambak (text_bb, depth_bb, soil_bb, rain_bb, topo_bb, slope_bb, river_bb, coast_bb, lu_bb, Y, Klas) • Y = depth_bb + soil_bb + rain_bb + topo_bb * slope_bb + river_bb + coast_bb + lu_bb
Prosedur Analisis • Menampilkan data yang ada • Merubah data yang ada • Membuat buffer sungai dan garis pantai • Overlay peta • Analisis kesesuaian lahan tambak • Membuat layout peta • Mencetak peta
Flowchart Pemodelan Kesesuaian Lahan Tambak
Flowchart Pemodelan Kesesuaian Lahan Tambak dengan Model Builder (ArcGIS 9.x atau ArcView 3.2 + Spatial Analyst 2.0)
Menampilkan data yang ada Step 1 • Tujuan • Megn-copy data yang ada ke komputer peserta • Menampilkan data yang ada • Merubah nama layer peta • Membuka tabel atribut data yang ada
Meng-copy data Step 1 • Pindah ke drive D: • Buat direktori D:\MCMRP • Copy file jeneponto.zip ke direktori D:\MCMRP • Extract file jeneponto.zip ke direktori D:\MCMRP
Menampilkan data yang ada Step 1 • Start ArcMap • Pilih option a new empty map • Click OK (1) (2) Maka akan muncul Data Frame ArcMap yang kosong
Menambahkan file ke dalam peta Step 1 • Click tombol Add Data untuk menambahkan file data sebagai layer peta dalam Data Frame anda. Dari dialog window yang muncul arahkan ke direktori kerja anda yaitu C:\MCMRP\Jeneponto dan pilih file berikut: bound.shp, coast.shp, landuse.shp, rain.shp, river.shp, slope.shp, soil.shp, soildep.shp, topo.shp, textture.shp • Click Add Untuk menambahkan file sekaligus tekan tombol Ctrl dan click nama file yang akan ditambahkan satu-persatu Add Data
Mengganti nama layer dan symbology peta Step 1 (1) • Click layer topo kemudian click kanan dan click Propertis • Click General • Ganti nama layer menjadi Topografi • Kemudian click Symbology, ubah click Categories, pilih Unique Values, click Value Field TOPO_ID • Untuk menampilkan klasifikasi TOPO_ID click tombol Add All Values danClick OK (2) (3)
Nama layer dan Symbology Step 1 • Lanjutkan mengganti nama layer dan symbology layer yang lain seperti berikut: • “River” menjadi “Sungai”single symbol garis biru • “Coast” menjadi “Garis Pantai”single symbol garis merah • “Topo” menjadi “Topografi”unique value dengan value field “TOPO_ID” • “Soildep” menjadi “Kedalaman Tanah”unique value dengan value field “SOILDEP_ID” • “Slope” menjadi “Kemiringan Lahan”unique value dengan value field “SOIL_ID” • “Rain” menjadi “Curah Hujan”unique value dengan value field “RAIN_ID” • “Landuse” menjadi “Tataguna Lahan”unique value dengan value field “LANDUSE_ID” • “Texture” menjadi “Teksture Tanah”unique value dengan value field “TEXTURE_ID” • “Bound” menjadi “Wilayah Kerja” single symbol dengan warna abu-abu • Simpan Peta dengan men-click tombol Save, simpan peta dengan nama dan direktori D:\MCMRP\Proyek Tambak Save
Merubah Data yang Ada Step 2 • Tujuan: • Menambah Field Bobot ke atribut peta yang ada • Memilih data (Query by Attribute) yang sesuai dengan nilai kriteria faktor pembobotan • Mengisi nilai kolom bobot dengan faktor pembobotan yang sesuai dengan kriteria (Calculate)
Menambah Field/Kolom Step 2 • Membuka tabel atribut • Click layer Topografi • Click kanan dan pilih Open Attribute Table
Menambah Field/Kolom Step 2 • Click Tombol Options • Click Add Field • Ketik pada Field Name TOPO_BB • Pilih Field Type Short Interger • Click OK
Mengisi Nilai Field Step 2 • Kriteria pembobotan Peta Topografi (lihat di kamus data): • Datar (ID=661) = 3 • Berombak (ID=662) = 2 • Berbukit (ID=663) = 1 • Query Topografi = Datar • Click tombol Options • Click Select by Attributes… • Double click Fields “Topo_ID” • Click = • Double Click 661 • Click Apply • Maka data yang terpilih akan berubah warna menjadi biru (atau warna lain)
Mengisi Nilai Field Step 2 • Mengisi field Topo_BB dengan nilai bobot = 3 • Click judul kolom Topo_BB • Click kanan judul kolom Topo_BB • Click Calculate Values… • Click Yes • Ketik 1 • Click OK • Maka baris yang terpilih pada kolom Topo_BB akan diisi dengan nilai 1
Mengisi Nilai Field Step 2 • Lakukan untuk kriteria yang lain: • Topo_ID = 662 Topo_BB = 2 • Topo_ID = 663 Topo_BB = 1 Tampilan Akhir setelah semua nilai diisi
Tugas Mengisi Nilai Field • Lakukan dengan cara yang sama untuk layer peta: • Curah Hujan • Jenis Tanah • Kedalaman Tanah • Tekstur Tanah • Kemiringan Lahan • Tataguna Lahan
Membuat Buffer Step 3 • Tujuan • Membuat zona kesesuaian lahan berdasarkan jarak dari garis pantai dan sungai • Membuat buffer sekeliling Sungai • Membuat Buffer sekeliling Garis Pantai
Membuat Buffer Sekeliling Sungai Step 3 • Kriteria pembobotan zone kesesuaian lahan sekitar sungai • Diagram alir proses buffer sungai
Membuat Buffer 500m Sekeliling Sungai Step 3 (1) • Click layer sungai untuk mengatifkannya • Click menu Tools dan pilih Buffer Wizard… • Click Finish untuk memprosesnya (2) (3) (4) Set Distance Units dalam Meters dan Jarak buffer 500m Pastikan The features of Layer adalah Sungai dan Number of features selected: 0 Simpan hasil buffer di file C:\MCMRP\Jeneponto\Buffer_of_Sungai500m.shp
Membuat Buffer 2000m Sekeliling Sungai Step 3 (1) • Click layer sungai untuk mengatifkannya • Click menu Tools dan pilih Buffer Wizard… • Click Finish untuk memprosesnya (2) (3) (4) Set Distance Units dalam Meters dan Jarak buffer 2000m Pastikan The features of Layer adalah Sungai dan Number of features selected: 0 Simpan hasil buffer di file C:\MCMRP\Jeneponto\Buffer_of_Sungai2000m.shp
Hasil Buffer 500m dan 2000m Sekeliling Sungai Step 3 • Atur urutan layer peta dan symbology sedemikian sehingga tampak seperti pada gambar berikut. • Warna abu-abu merupakan zona > 2000m • Ada zona di luar garis pantai perlu dihapus
Union Buffer_of_500m dengan Buffer_of_2000m Step 3 (1) (2) (3) Pilih opsi Union two layer
Union Layer Union_output dengan Wilayah Kerja Step 3 (1) (2) (3)
Intersect Layer Union_output_2dengan Wilayah Kerja Step 3 (1) (2) (3)
Hasil Buffer Sekeliling Sungai Step 3 • Hapus layer peta yang tidak perlu dari Data Frame seperti Layer Union_Output dan Union_Output_2 • Click kanan layer yang akan di hapus dan click Remove • Atur Symbology layer peta “Buffer_of_Sungai” • Click kanan dan click Properties… • Click Symbology • Click Unique Values, Many Fields • Click Values Fields: BufferDist dan Buffer_Di_1 • Click tombol Add All Values • Click OK • Atur Urutan layer peta dari atas ke bawah: Sungai, Garis Pantai, Buffer_of_Sungai
Hasil Buffer_of_Sungai Step 3 • Warna ungu menunjukkan zona < 500m • Warna kuning menunjukkan zona 500-2000m • Warna biru menunjukkan zona > 2000 m
Menambahkan Field Bobot (RIVER_BB) ke peta Buffer_of_Sungai Step 3 • Click kanan Layer peta “Buffer_of_Sungai” dan click Open Attribute Table • Click tombol Options • Click Add Field • Ketik Field Name RIVER_BB • Pilih Field Type Short Integer • Click OK • Maka field RIVER_BB ditambahkan ke table attribute layer “Buffer_of_Sungai”
Ulangi proses tersebut dengan kriteria seperti berikut: Jarak < 500m SQL string: BufferDist = 500 AND BufferDi_1 = 2000 Calculate: RIVER_BB = 3 Jarak 500-2000m SQL string: BufferDist = 0 AND BufferDi_1 = 2000 Calculate: RIVER_BB = 2 Jarak > 2000m SQL String: BufferDist = 0 AND BufferDi_1 = 0 Calculate: RIVER_BB = 2 Pada window “Attributes of Buffer_of_Sungai” Click Options Click Select by Attributes… Pada dialog window Select by Attribute: Double click BufferDist Click = Double Click 500 Click AND Double Click BufferDi_1 Click = Double Click 2000 Click Apply Click Close Mengisi Field RIVER_BB Click kanan judul field RIVER_BB, click Calculate Values… Ketik 3 Click OK Mengisi Field RIVER_BB dengan bobot sesuai dengan kriteria Step 3
Membuat Buffer Sekeliling Garis Pantai Step 3 • Kriteria Lahan sekitar garis pantai • Proses buffer garis pantai
Multiple Buffer Ring Step 3 • Click menu Tools, dan click Buffer Wizard… • Pilih layer Garis Pantai • Click Next • Click Opsi As Multiple Buffer Rings • Number of ring= 2 • Distance between ring = 2000 • Click Next • Simpa di file dengan nama: C:\MCMRP\Jeneponto\Buffer_Output.shp • Click Finish (2) (3) (1)
Union Layer “Buffer_Output” dengan “Wilayah Kerja” Step 3 • Click Menu Tools dan Click Geoprocessing Wizards… • Click opsi Union Two Layers • Pilih input layer to union : Buffer_Output • Pilih polygon overlay layer: Wilayah Kerja • Ketik Output shape file: C:\MCMRP\Jeneponto\Buffer_Output1.shp • Click Finish (2) (1)
Intersect Layer “Buffer_Output1” dengan “Wilayah Kerja” Step 3 • Click Menu Tools dan Click Geoprocessing Wizard… • Click opsi Intersect two layers • Pilih layer to intersect: Buffer_Output1 • Pilih Polygon overlay layer: Wilayah Kerja • Simpan shape file di C:\MCMRP\Jeneponto\Buffer_of_GarisPantai • Click Finish (2) (1)