80 likes | 293 Views
Pembaharuan hukum dan Institusi negara paska 98. Konferensi – tirani di bawah modal 6 Agustus 2008, Jakarta. Kecenderungan umum Pembaharuan hukum 1998. Berorientasi formal institusional Kuatnya elemen internasional dalam proses pembaharuan
E N D
Pembaharuan hukum dan Institusi negara paska 98 Konferensi – tirani di bawah modal 6 Agustus 2008, Jakarta
Kecenderungan umum Pembaharuan hukum 1998 • Berorientasi formal institusional • Kuatnya elemen internasional dalam proses pembaharuan • Lebih Berorientasi pada ranah-ranah ekonomi dan penguatan electoral democracy
Berorientasi formal institusional • Penguatan peran dan fungsi ‘regulasi’ • Peningkatan peran legislasi DPR • Peningkatan jumlah produksi UU ( th, 2005 - 2006 – 39 UU • UU lebih sebagai suatu mekanisme teknis dan teknokratik, UU mutlak sebagai dasar menciptakan kepastian dan keteraturan • Pembentukan MK sebagai ‘policy maker’ • Penguatan institusi judisial dan pembentukan lembaga quasi judisial: • Pembentukan komisi negara /state auxiliary bodies • Jumlah SAB – 43 lembaga dibentuk dengan ketentuan dibawah UU, 13 berdasar UU ( ket lebih lanjut- lihat tulisan dalam jurnal legalitas)
Beberapa catatan ttg komisi negara • Tidak spesifik, overlapping • Kewenangan terbatas • Lahir dari kebijakan yang reaktif • Minimnya dukungan infrastruktur
2. Elemen internasional dalam pembaharuan hukum • Dua sumber keterlibatan : • Perjanjian perdagangan (bilateral, regional, multilateral) • Skema hutang dan bantuan pembangunan • Metode: • Conditionalities skema bantuan • Skema bantuan teknis (Technical assistance scheme) Lihat : kajian Faundez : konsultan ‘sering’ menggantikan fungsi perangkat pemerintah dalam penyusunan kebijakan
Cakupan keterlibatan: • Penyusunan berbagai UU Sumber daya alam (air, migas) • Peran technical assistance pada institusi pemrasaran – ( contoh studi ttg UU sumber daya air, • Re-regulasi sektor publik ( perubahan ‘disiplin’ managemen kelola ) • Lihat – listrik, irigasi, kesehatan, dan perkeretaapian • Orientasi/re-orientasi perubahan dan menyusunan kerangka hukum misal: pengembangan kerangka institusional pemberantasan korupsi
Berorientasi pada sektor ekonomi dan penguatan electoral democracy • Pengembangan institusi yang terkait dengan sektor ekonomi dan pembangunan ekonomi i.e. pengadilan niaga, komisi pengawasan usaha, efisiensi regim perijinan investasi, • ‘Pengabaian; pembaruan sektor publik i.e. pembaharuan hk pidana dan hak asasi manusia - perbedaan alokasi anggaran (264,194 M -KPK, 59,716- Komnas HAM, berdsr pagu anggaran APBN 2008) - dukungan infrastruktur • Penguatan demokrasi elektoral: • re-regulasi sistem elektoral, penyederhanaan partai ( lihat hasil penelitian bersama demos th 2007 ttg pembaharuan hk bidang politik) 2. Pembentukan institusi pendukung