E N D
Hj. Musriha FE Ubhara Surabaya Abstrak StudiinibertujuanuntukmengujidanmenganalisisPengaruhPerilakupembelian Hedonic danUltilitarianterhadap Store loyalty diMatahari Department Store Surabaya. StudiinimenggunakanvariabelbebasyaituPerilakupembelian Hedonic danUltilitariansertavariabelterikat Store loyalty konsumen. Data diperolehmelaluipenyebarandanpengumpulankembalikuesionerdankemudiandianalisisdenganmenggunakan model analisisregresilogistik. Dari pembahasandanpengujianpengaruhperilakupembelian Hedonic danUltilitarianterhadap Store loyalty diMatahari Department Store Surabaya, ternyataperilakupembelian hedonic memberikanpengaruh yang signifikanterhadap store loyalty konsumenMatahariDepartemen store di Surabaya. Katakunci: perilakupembelian hedonic, ultilitariandan store loyalty PengaruhPerilakuPembelian Hedonic danUltilitarianterhadap Store loyalty diMatahari Department Store Surabaya
Pendahuluan Belanjasaatinibukanlagisekadarsebuahkegiatanuntukmemenuhikebutuhanhiduptetapijugatelahmenjadisebuahgayahidup. Belanjaadalahsalahsatucarauntukmemperolehkebutuhanakanprodukdanservice tetapidalamhalini, motif sosialjugapenting. Sebagaisebuahgayahidup, kegiatanberbelanjadianggapbisameningkatkanprestige atauimage pelakunya. Orientasibelanjadapatdikategorikanmenjadi 2, yaitu: orientasiutilitarian danorientasihedonic (Hirschman and Holbrook, 1982). Utilitarian didasarkanalasanfunctional atautangible, hedonic lebihbersifatpleasurable atauintangible (Solomon, 2007). Hedonismeberasaldarikatalatin yang berartihedoneyang berartifahammementingkankesenangandankemewahanfisik. Hedonic jugadidefinisikansebagaiperasaan“festive, ludic, epicuren” dalamkegiatanbelanja (Sherry, 1990; dalamScarpi 2006). Sedangkanutilitarianism didefinisikansebagaiperasaan“ergic, task-related, rational” (Bathra and Ahtola, 1991). Konsumen yang menerapkanperilakupembelianhedonic dalamkehidupannya, seringmerasakebingungansetelahmembelisebuahproduktertentukarenaseringkaliketikamerekamembelisesuatu, tidakdidasariataspertimbangan yang kuat, sehinggamanfaatdankegunaannyadipertanyakankembalisetelahproduktersebutsudahdibeli.
MetodePenelitian Penelitianinimenggunakanpendekatanpenelitiankuantitatif, karenaprosespenelitiannyadilakukansecaraterstrukturdanmenggunakansampel yang jumlahnyarelatifcukupbesar (Malhotra, 2004). Prosedurnon probability sampling dipakaiuntuksebagaiprosedurpenentuansampel, non probability sampling adalahpeluanganggotapopulasiuntukdipilihsebagaisampeltidakdiketahuisehinggabesarnyaerror dalamestimasitidakdapatdihitung. Metode yang digunakanuntukmenentukansampeladalahmetodepurposive sampling, yaituteknikpengambilansampelberdasarkanciri-ciriatautelahditentukansebelumnya.
DefinisiOperasional Variabelbebas (independent variabel) dalampenelitianiniadalah: Perilakupembelianhedonic merupakanperilakupembelian yang didasariperasaan“festive, ludic, epicuren” dalamkegiatanbelanja (Sherry, 1990; dalamScarpi 2006). Orientasibelanjahedonic menganggapkegiatanberbelanjasebagaikegiatan yang menyenangkan(pleasurable event). b. Perilakupembelianutilitarian merupakanperilakupembelian yang didasariperasaan“ergic, task-related, rational” (Bathra and Ahtola, 1991; dalamScarpi 2006). Orientasibelanjautilitarian bertumpupadaperolehanbarang, kegiatanberbelanjabukansesuatuhal yang menyenangkantetapisesuatuhal yang bermanfaat.
HASIL & PEMBAHASAN UjiValiditas Validitasadalahsejauhmanaperbedaan yang didapatkanmelaluialatpengukurmencerminkanperbedaan yang sesungguhnyadiantararesponden yang diteliti (Cooper dan Emory, 1998; dalamSugiyono, 2006). Penelitianinimenggunakanvaliditaskonstruksi (Contruct validity) karenakuesioner (instrumen) berbentuktest. Instrumendikonstruksitentangaspek-aspek yang akandiukur yang berlandaskanteoritertentu. Korelasi Pearson Moment yang digunakanuntukmenentukanvaliditas item inisampaisekarangmerupakanteknik yang paling banyakdigunakan (Masrun, 1979; dalamSugiyono. 2006). Untuk memberikaninterpretasiterhadapkoefisienkorelasi, menurutMasrun (1979) item yang mempunyaikorelasipositifdengankriterium (skor total) sertakorelasi yang tinggi, menunjukkanbahwa item tersebutmempunyaivaliditas yang tinggi pula. Dalamkorelasi Pearson Moment, dinyatakan valid jikanilai r ≥ 0,3, jikanilai r ≤ 0,3 makainstrumendinyatakantidak valid.
Tabel 1. UjiValiditas Internal padaVariabelPenelitianVariabelKoefisienKorelasiKeteranganPerilakuPembelianHedonic (X1) 1 0,7262 Valid2 0,5797 Valid 3 0,7315 Valid 4 0,6881 Valid 5 0,0741 Valid PerilakuPembelianUtilitarian (X2) 1 0,5768 Valid2 0,5713 Valid3 0,3004 ValidStore Loyalty (Y) 1 0,6280 Valid 2 0,7219 Valid3 0,5757 Valid 4 0,5588 Valid
UjiAsumsiKlasik Dalam model regresi linear terdapatbeberapaasumsi yang harusdipenuhi. Duadiantaranya yang berpengaruhterhadaphasilregresiadalah: tidakadamultikolinearitasdantidakadaheteroskedastisitas PengujianGejalaMultikolineritasGejalamultikolinearitasterjadibilaterdapatkorelasidiantaravariabel-variabelbebassehinggapengeluaransalahsatuvariabelbebas yang berkorelasidalamanalisis model regresiharusdilakukan. Multikolinearitaspada model analisisdapatdiketahuidenganuji VIF (Variance Inflation Factor). Model regresidikatakantidakterkenamultikolinearitasapabilanilai VIF masihlebih 5
Tabel 2. UjiMultikolinearitaspadaVariabelPenelitianVariabel VIF PerilakuPembelianHedonic (X1) 1,282 PerilakuPembeliantilitarian(X2) 1,282 PengaruhPerilakuPembelianUtilitarian terhadap Store LoyaltyDari hasilpengujianhipotesisdiketahuibahwaperilakupembelianutilitarian memberikantidakmemberikanpengaruhlangsung yang signifikanterhadap store loyalty konsumenMatahariDepartemen store di Surabaya dengannilaiprobabilitassebesar 0,074
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasanatas data yang diperolehdapatdisimpulkan: Perilakupembelianhedonic memberikanpengaruh yang signifikanterhadap store loyalty konsumenMatahariDepartemen store di Surabaya dengannilaiprobabilitassebesar 0,000. Artinyaperilakupembelian hedonic yang mengutamakankesenangandalamberbelanja, dapatmeningkatkanloyalitaspelangganterhadaptoko; SARAN : BagiManajemenMatahariDepartment Store: Utilitarian dan hedonic lebihbaikdipertimbangkansecaraterpisah, DAFTAR PUSAKA :1. Hirschman, EC and Holbrook, M.B. (1982). “A hedonic consumption:e merging concept, methods and propositions”. Journal of Marketing. Vol 60 No 3. pp. 50–68. 2. Solomon, RM. (2007). Consumer Behavior: Buying, Having and being. Prentice Hall.3. Scarpi, D. (2006). “Fashion stores between fun and usefulness”. Journal of fashion marketing and management. Vol. 10 No. 1.