160 likes | 849 Views
STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN. Mohamad Arif Fikri ( 4108123 ) Muflihun Sihombing N ( 4108124 ) Rama Dila Y ( 4108129 ). STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN.
E N D
STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN Mohamad Arif Fikri (4108123) Muflihun Sihombing N (4108124) Rama Dila Y (4108129) STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN
Dewasa ini banyak konsep persaingan dalam bidang militer yang diperluas dan diaplikasikan dalam dunia bisnis. Banyak pemikiran ahli perang zaman dulu yang dikembangkan menjadi strategi bisnis. Pada dasarnya ada keterkaitan antara posisi bersaing dan strategi bisnis, di mana setiap perusahaan menempati posisi bersaing yang berbeda-beda.
Perusahaan konsultan arthur D. Little menyatakan bahwa sebuah perusahaan akan menempati salah satu posisi bersaing dalam industri merek, yaitu: Dominan (Dominant) Perusahaan pada posisi ini mampu mengendalikan perilaku dan/atau strategi pesaing-pesaing lainnya serta memiliki banyak pilihan strategis, tanpa terpengaruh tindakan-tindakan pesaingnya. 2. Kuat (Strong) Perusahaan yang berada di posisi kuat mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya, walaupun para pesaing berbuat apa saja 3. Baik (Favorable) Perusahaan ini memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan dengan strategi-strategi tertentu bilamana kondisi industri membaik dan mempunyai kemampuan dan peluang di atas rata-rata industri untuk meningkatkan posisinya 4. Sedang (Tenable) Pada posisi ini perusahaan mempunyai kekuatan dan/atau prestasi yang cukup memuaskan untuk menjamin kelangsungan usahanya. Namun perusahaan ini seringkali kalah bersaing karena ulah perusahaan yang dominan serta memiliki peluang yang lebih rendah dari rata-rata industri untuk meningkatkan posisinya.
5. Lemah (Weak) Prestasi perusahaan pada posisi ini tidak memuaskan, tetapi masih memilih peluang dan kekuatan untuk perbaikan. perusahaan ini harus mengubah dirinya. Kalau tidak ia terpaksa keluardari industri. 6. Tidak ada harapan (Non-Viable) Perusahaan yang berada pasa posisi ini prestasinya sangat tidak memuaskan dan tidak memiliki peluang untuk perbaikan.
Beberapa pengertian pokok • Pemimpin pasar (market Leader) • Penantang pasar (market Challenger) • Pengikut pasar (market follower) • Penggarap pasar (market nicher)
1. Strategi Market Leader Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah, yaitu: • Mengembangkan pasar keseluruhan • Melindungi pangsa pasar • Memperluas pangsa pasar
2. Strategi market challenger A. Menentukan lawan dan sasaran strategi Prinsip militer mengharuskan setiap operasi diarahkan pada sasaran yang jelas, dapat dicapai, dan bersifat menentukan. Pada umumnya sasaran para penantang pasar adalah peningkatan pangsa pasar dengan harapan menghasilkan profitabiitas yang tinggi. Penetapan sasaran selalu menyangkut masalah tentang siapa yang dianggap pesaing.
B. Memilih strategi penyerangan Strategi penyerangan mengandung makna usaha untuk merebut sesuatu yang dimiliki lawan. Ada dua aturan umum yang perlu diperhatikan dalam strategi ini, yaitu: 1. Suatu perusahaan sebaiknya tidak melakukan penyerangan, kecuali bila tujuannya tidak dapat dicapai dengan segala cara lainnya. 2. Agar penyerangan dapat berhasil, maka penyerang harus lebih superior daripada pihak yang diserang
3. STRATEGI MARKET FOLLOWER meskipun hanya meniru produk atau strategi pemimpin pasar atau penantang pasar, bukan berarti market follower menjalankan usaha tanpa suatu strategi pun. Perusahaan market follower juga perlu mempertahankan konsumennya dan memperoleh tambahan pelanggan. Di samping itu, perusahaan market follower juga perlu merumuskan strategi untuk pertumbuhan perusahaan dan berusaha agar upayanya tidak mengundang balasan dari perusahaan lain.
3 strategi umum yang bisa dimanfaatkan • Cloner perusahaan market follower berupaya meniru dan menyamai segmen pasar dan bauran pemasaran pemimpin pasar. Merket follower yang menerapkan strategi ini seringkali dianggap parasit karena sedikit sekali berbuat untuk menstimulasi pasar dan hanya berharap dapat hidup dari investigasi sang pemimpin pasar. • Imitator Dalam strategi ini, perushaan market follower membuat beberapa diferensiasi, namun tetap meniru pemimpin pasar dalam hal pembaharuan pasar dan bauran pemasaran. Perusahaan market follower yang menerapkan strategi ini bisa diterima oleh pemimpin pasar karena kegiatan pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar pengikut tersebut membantu pemimpin agar tidak dianggap sebagai monopolis. • Adapter Perusahaan market follower mencontoh produk-produk pemimpin pasar, memproduksinya, namun dengan improvisasi. Perusahaan adapter lebih memilih untuk menjual ke pasar yang berbeda agar terhindar dari konfrontasi langsung dengan pemimpin pasar. Perusahaan-perusahaan seperti ini dapat sangat inovatif dan sering tumbuh menjadi penantang pasar di kemudian hari.
4. STRATEGI MARKET NICHER Gagasan pokok dalam menggarap ceruk pasar adalah spesialisasi. Perusahaan harus memiliki keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa jenis pengkhususan yang dapat dipilih. Spesialis Pemakai Akhir Perusahaan mengkhususkan diri dalam memenuhi kebutuhan satu macam konsumen akhir saja. Misalnya bank khusus untuk melayani pengusaha kecil, perusahaan jasa khusus komputerisasi perbankan, majalah khusus remaja pria, majalah khusus balita, dll. Spesialis Tingkat Vertikal Perusahaan mengkhususkan diri pada beberapa tingkat vertikal dalam rantai produksi-distribusi, misalnya perusahaan karet memusatkan pada produksi karet mentah. Spesialis Ukuran Pelanggan Perusahaan mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan kepada pelanggan kecil, sedang, atau besar. Kebanyakan nicher mengkhususkan diri untuk melayani pelanggan kecil yang kerapkali diabaikan perusahaan besar.
4. Spesialis Pelanggan tertentu Peerusahaan membatasi penjualannya hanya kepada satu atau beberapa pelanggan utama. Banyak peerushaan kecil yang menjual semua outputnya kepada satu perusahaan besar seperti Sears, General Motors, atau Matsushita. 5. Spesialis Geografis Perusahaan hanya melayani atau menjual di wilayah/lokasi tertentu. 6. Spesialis Produk atau Lini Produk Peerusahaan hanya membuat satu produk atau satu lini produk saja. Misalnya dalam industri alat laboratorium ada perusahaan yang hanya memproduksi lensa mikroskop.