200 likes | 381 Views
Assalamualaikum . Wr . wb. Pendekatan Pembelajaran Matematika (1). Kelompok 3 Anggota Kelompok : Tri Kurnia Setiya Ningrum Rizqi Tafip Riyadi Ayu Oktafia Purbi. A. Pendekatan Induktif.
E N D
PendekatanPembelajaranMatematika (1) Kelompok 3 AnggotaKelompok : • Tri KurniaSetiyaNingrum • RizqiTafipRiyadi • AyuOktafiaPurbi
A. PendekatanInduktif PendekataninduktifmenurutfilosofInggrisPrancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikankesimpulandidasarkanatasfakta-fakta yang konkritsebanyakmungkin, berpikirinduktifialahsuatuprosesberpikir yang berlangsungdarikhususmenujukeumum
Tepatatautidaknyacaraberpikir yang diambilsecarainduktifinimenurutPurwanto (dalamSagala, 2003 :77) bergantungpada representative atautidaknya sample yang diambilmewakilifenomenakeseluruhan. Makin besarjumlah sample yang diambilberartimakinrefresentatifdanmakinbesar pula tarafdapatdipercayadarikesimpulanitudansebaliknya.
Padahakikatnyamatematikamerupakansuatuilmu yang diadakanatasakal yang berhubungandenganbenda-bendapikiran yang abstrak. Para ahlipendidikanmatematikamenyadaribahwamurid-muridmasihsukamenggunakanakalnyadalambelajarmatematika yang menggunakanpendekatandeduktif. Berdasarkanataspertimbanganini, danalasan lain, makapada program pengajaransekarangbanyakdipakaibermacam-macampendekatan.
B. PendekatanDeduktif Pendekatandeduktifmerupakancaramenarikkesimpulandarihal yang umummenjadi yang khusus. Penarikankesimpulansecaradeduktifbiasanyamenggunakanpolaberpikiryang disebutsilogisme. Initerdiridariduamacampernyataan yang benardansebuahkesimpulan (konklusi). Keduapernyataanpendukungsilogismedisebutpremis (hipotesis) yang dibedakanmenjadipremis mayor danpremis minor
Perhatikanpernyataanberikut: “jikaduapasangsudutdariduasegitigasamabesar, makapasangansudutnya yang ketigasama pula” Silogismeyang berhubungandenganpernyataanituadalah : • Premis mayor : Jumlahketigasudutsegitigaadalah 1800 • Premis minor : Duapasangsudutduasegitigaitusama.
Mengajarkankonsepdenganpendekatandeduktifdimulaidenganmengemukakandefinisinyadandisusuldengancontoh-contoh yang dapatdiberikanoleh guru ataudicariolehmurid. Inimerupakansebaliknyadarimengajardenganpendekataninduktif. Padapendekataninduktif, contoh-contohdiberikanterlebihdahuluoleh guru dankemudiandirumuskandefinisinya. Seringkalidefinisiinidapatditemukanolehmurid.
C. PENDEKATAN SPIRAL Pendekataninidigunakanuntukmengarjakankonsepmatematika.Padapembelajaranmatematika yang menggunakanpendekaatan yang menggunakanpendekatanini,suatukonseptidakdiajarkandariawalsampaiakhirsecarasebagian-sebagian,berulang-ulang,dandalamselangwaktu yang terpisah –pisah, mula-mulakonseptersebutdikenalkandengancaradandalambentuksederhana yang makin lama makinkompleksdandalambentukabstrakdanpadaakhirnyadigunakanbentukumumdalammatematika,diantaraselangwaktu yang terpisahitudiberikankonsep-konsep lain
MisalnyadalampembelajarankonsepA,diselangwaktupertamakonsep A dikenalkandalamsebuah topic dengancaraintutitifmelaluibenda –bendakonkret,ataugambar-ganbarsesuaidengankemampuansiswadankonsep A dinyatakandengannotasi symbol yang sederhana. Setelahselangwaktuselesai,pembelajarandilanjutkandengankonsep-konseplain (misalnya,konsep B dan C), mungkinkonsep A dengannotasi yang sederhanaselanjutnyadigunakanuntukkonsep B dankonsep C. Disela-selawaktu yang terpisahselanjutnya,konsep A diajarkanlagi yang semakin lama semakinkompleksdandalambentukynglebihabtrak yang akhirnyaamenggunakannotasiyngumumdigunakanmatematika.
Pembelajarandarikelas 3 SD sampaikelas 3 SMP (kurikulum 1994) • Dikelas III SD,mula-muladikenalkandenganperbandinganluaspermukaanbendadenganluaspersegiataupersegipnjang, menghitungluaspersegidanpersegipanjangdenganmembilangpetakpersegi, kemudianmeluasuntukpermukaantidakteraturnamunmasihmenggunakancarayang sama. • Dikelas IV SD,menghitungluaspersegidanpersegipanjangdenganmembilangpetakpersegisatuanatauulangan,dilanjutkandengancaramengalikanbanyakpetakpersegipadakolomdanbarisdandikenalrumusluaspersegidanpersegipanjangdansatuanbakunya. • Dikelas V SD dikenalkanrumusluassegitiga • Dikelas VI SD dikenalkanluasjajarangenjangdenganmembandingkanluaspersegipanjangyang tinggidanalasnyasama, dikenalkanrumuslingkarandanpenggunaanya
Di SMP kelas 1 Cawu 2 mengingatkembalimengenailuaspersegidanpersegipanjang(ulangan), dilanjutkanmenentukanluasbidangkubusdanbalok. • Di SMP kelas I Cawu 3 mengingatkembalimengenailuaspersegipanjangdanpersegi (ulangan),dilanjutkanmenemukanrumusanya,kemudianmenghitungluasbangundatar lain (jajarangenjang,segitiga)menggunakanluaspersegipajang, dandalamselang lain barudikenalkanmenemukanrumussegitiga. • Di SMP kelas II Cawu 3, dikenalkanmenemukanrumusbelahketupat,layang-layangdan trapezium. • Di SMP kelas II Cawu 3, mengingatpengertianluaslingkaran,menggunakanpendekatanluaslingkarandenganmenggunakanpersegisatuan,menemukanrumusluaslngkarandanmenggunakannya.
Dari pebahasandiatasdapatdisimpulkanbahwapendekatan spiral merupakansuatuprosedurpembahasankonsep yang dilaluidengancarasederhanadarikonkretkeabstrak,daricaraintutifkeanalisis,daripendidikan (eksplorasi) kepenguasaandaritahap paling rendahhinggatahap paling tinggi,dalamselangwaktu yang cukup lama dandalamwaktu yang terpisah-pisah.
D. PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME Konstruktivisemerupkanladasankontekstual, yaitupengetahuandibangunsedikitdemisedikit yang hasilnyadiperluasmelaluikonteks yang terbatasdantidakdengantiba-tiba.Pengetahuanbukanlahseperangkatfakta-fakta, konsep,ataukaidah yang siapuntukdiambildandiangkat. Tetapimanusiaharusmengkonstruksipengetahuanitudanmemberimaknamelaluinengalaannyata. Siswaperludibiasakanuntukmemecahkanmasalah, menemukansuatu yang bergunabagidirinya, bergelutdenganide-ide, yaitupembelajaranberdasarkankonstruktivsiswaharusmengkonstruksipengetahuandibenakmerekasendiri.
Adapunprinsipkonstrakstifismepiagetmenurut De friaesdanKohleberg(Suparno,1997:70).yang perludiperhatikandalampebelajaranmatematikaantara lain adalah: • Strukturpsikologiharusdikembangkandulusebelumpersoalanbilangandikembangkandulu. Bilasiswamencobamenalarkanbilangansebelummerekastrukturlogika yang cocokdenganpersoalanyatidakakanadajalan. • Strukturpsikologi(skemata) harusdikembangkanlebihdulusebelum symbol formal diajarkan.Simboladalahbahasamatematissuatukonsep, tetapibukankonsepnyasendiri.
Siswaharusmendapatkankesempatanuntukmenemukan (membentuk) relasimatematissendiri, danhanyaselaludihadapkanpadapemikiranorangdewasa yang sudahjadi. • Suasanaberpikirharusdiciptakan.Seringpengajaranmatematikahanyamenstransferapa yang dipunyai guru terhadapsiswadalamwujudperlimpahanfaktamatematisdanprosedurperhitungandanbukanpenalaransehinggabanyaksiswamenghafalbelakang
1. BelajarMatematikamenurutPahamKonstruktifisme Konseppembelajarankonstruktivisdidasarkankepadakerjaakademik. Para ahlipsikologidanpeneliti yang perdulidengankonstruktivisme. Para ahlikonstruktivismemengatakanbahwaketikasiswamenyelesaikantugas-tugasdikelas,makapengetahuansiswadikonstruksisecaraaktif (Wood ,1990;Coob 1992).
2. PembelajaranKonstruktivismedalamMatematika Implementasipendekatankonstruktivismedalampembelajaran, meliputi 4 tahapyaitu: 1. Apersepsi, 2. Eksplorasi, 3. Diskusidanpenjelasankonsepdan 4. Pengembangandanaplikasi
3. SebagaiPembelajaranmenurutkonstriktivisme Untukmendeskripsikanevaluasipembelajaran, perludiklarifikasiseberapabedakahantaraasesmendanevaluasi. Menurutwebb(1992) evaluasidalampendidikanadalah: suatuinvestigasimatematistentangnilaisuatutuuan. Termasukdalamevaluasiadalahsekumpulanbukti-buktisecarasistematisuntukmembantumembuatkeputusantentang (1). Siswabelajar (ikuti), (2). pengembanganmateri, (3). program .WOOD (1987,dalam weeb, 1992).
Sekian, terimakasih. . . . Wassalamualiakum. Wr. Wb