110 likes | 741 Views
Pertemuan Ke 8 Kegiatan Pokok Ekonomi (1). Standar Kompetensi: Memahami Kegiatan ekonomi masyarakat Kompetensi Dasar : Mandeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegitan konsumsi, produksi, dan distribusi barang dan jasa. Kegiatan Konsumsi Barang dan Jasa. Pengertian Konsumsi
E N D
Pertemuan Ke 8Kegiatan Pokok Ekonomi (1) Standar Kompetensi: Memahami Kegiatan ekonomi masyarakat Kompetensi Dasar : Mandeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegitan konsumsi, produksi, dan distribusi barang dan jasa.
Kegiatan Konsumsi Barang dan Jasa • Pengertian Konsumsi Konsumsi berasal dari bahasa inggris, yaitu to consume yang berarti memaki atau menghabiskan . a. pengertian konsumsi dalam arti sempit konsumsi adalah kegiatan pemanfaatan atau penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. b. Pengertian konsumsi dalam arti luas Konsumsi adalah kegiatan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa, baik secara sekaligus maupun berangsur-angsur untuk memenuhi kebutuhan.
Beberapa contoh kegiatan konsumsi • Setiap hari kalian memakai baju, sepatu, menggunakan pulpen untuk menulis, sepeda untuk pergi ke sekolah, dan menggunakan jasa telepon. • Pada waktu sakit, kalian periksa ke dokter, hal ini adalah bentuk kegiatan konsumsi, yaitu mengonsumsi jasa dokter. • Memperbaiki sepeda dibengkel, memotong rambut disalon adalah bentuk kegiatan konsumsi (menggunakan) jasa bengkel. • Menonton TV sebagai bentuk konsumsi hiburan. • Perusahaan membeli pakaian seragam dibagikan kepada karyawan, kegiatan tersebut merupakan konsumsi sebuah perusahaan yang membeli pakaian dan pengkonsumsi dari pakaian tersebut adalah kartyawan.
Barang dan jasa yang dikonsumsi dapat dibedakan menjadi dua macam antara lain sbb: • Barang sekali pakai seperti: makanan, minuman, dan obat-obatan • Barang yang dipakai beberapa kali atau tidak abis sekaligus, akan tetapi digunakan sedikit demi sedikit (bertahap) seperti: pakaian, sepatu, tas, perabot RT, komputer dan kendaraan. Orang yang memakai, menghabiskan atau mengurangi kegunaan barang atau jasa disebut konsumen. Dengan kata lain konsumen adalah orang yang melakukan kegiatan konsumsi.
2. Tujuan Konsumsi Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan yang maksimal agar tercapai kemakmuran, kesejahteraan, dan kehidupan yang layak.
3. Jenis dan Jumlah Barang Konsumsi Siswa dan Keluarga Konsumsi barang dan jasa adalah kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia dari lahir hingga akhir hidupnya. Masing-masing individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu, jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi siswa maupun dalam sebuah rumah tangga yang satu dengan yang lain pasti terdapat perbedaan sesuai dengan kemampuan ekonomi tiap individu, siswa, maupun keluarga.
Faktor penentu jenis kebutuhan keluarga antara lain sbb: • Jumlah anggota keluarga. • Umur anggota keluarga. • Latar belakang sosial budaya dan agama. • Tingkat pendidikan. • Tingkat kemampuan perekonomian keluarga.
a. Menyusun skala prioritas Kebutuhan barang konsumsi dapat dibedakan berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhan. Sebab ada kebutuhan yang perlu dipenuhi saat ini juga, jangka menengah,, maupun jangka panjang. Setiap pelaku konsumsi harus membuat prioritas kebutuhan, dikarenakan adanya keterbatasan barang dan jasa. Diantara sekian banyak kebutuhan, pilih mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan disesuaikan dengan daya belinya (kemampuan ekonomi).
b. Mengatur ekonomi rumah tangga Untuk dapat mengelola keuangan rumah tangga dengan baik, perlu disusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Tangga (APBRT). Untuk dapat membuat APBRT dapat dilakukan dengan urutan sbb: 1) Selama satu bulan sesuai prioritas pemenuhan kebutuhan. 2) Menentukan besarnya anggaran untuk masing-masing pos perkiraan. 3) Mencatat pemasukan dan pengeluaran real untuk kegiatan konsumsi. 4) Menjumlahkan seluruh pemasukan dan pengeluaran
Manfaat menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Tangga (APBRT) antara lain, sbb: • Sebagai pedoman untuk melakukan pengeluaran-pengeluaran pada bulan yang bersangkutan. • Sebagai alat kontrol terhadap penggunaan uang yang diterima pada bulan yang bersangkutan. • Mengetahui pos pengeluaran mana yang terlalu besar dan terlalu kecil, sebagai bahan perbaikan penyusunan APBRT bulan berikutnya. • Alat untuk mendidik seluruh anggota keluarga agar berdisiplin menggunakan uang penghasilan keluarga. • Alat untuk melatih kejujuran, karena seluruh kegiatan ekonomi terencana dengan bukti pencatatan.