570 likes | 920 Views
Kelompok 17 Pungky Nor K. I0308062 Intani Rahmadanti I0308098 Kinanti Restianisa I0308102. MODUL I STATISTIK INFERENSIA. Statistik Inferensia adalah metode statistik yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk penarikan kesimpulan tentang populasinya. Pengujian Parametrik.
E N D
Kelompok17Pungky Nor K. I0308062IntaniRahmadantiI0308098KinantiRestianisa I0308102
StatistikInferensiaadalahmetodestatistik yang berhubungandengananalisissebagian data untukpenarikankesimpulantentangpopulasinya
PengujianParametrik • Pendugaan Parameter, digunakanuntukmemperolehsebuahnilaidugaan yang menggambarkankarakteristikumumsuatupopulasi. • Hipotesisstatistikadalahanggapanataupernyataan yang mungkinbenaratautidakmengenaisuatupopulasi.
KASUS padaModul 1 • Membandingkanduavariabelindependenpadapengukuranperbedaanperformansikerjapadaruangan yang dikondisikanberbeda level kebisingannya, yaitupada level 40-60 dB dan60-80 dB
Analisapendugaan parameter • Menggunakanuji Z karenajumlahsampel yang diambilsebesar 35 • Denganperhitungandihasilkannilaiselangkepercayaan -2,998<µ-µ<-0,544 dannilai Z nya 1,2269
PengujianHipotesis • Ujihipotesisnilaitengah denganα=0,05; batas penerimaan Z <-1,96 dan Z>1,96 dilakukanperhitunganujistatistik,dihasilkannilai -1,771 • Keputusan Terima Ho yang berartitingkatperformansipada level kebisingan 40-60 db dan60-80 db sama. • Ujihipotesisragam Keputusan Tolak Ho yang berartitingkatperformansipada level kebisingan 40-60 db dan60-80 db berbeda.
Pengujian Non Parametrik • UjiRuntunan • UjiKruskall-Wallis • UjiTanda
Keputusan Tolak Ho, karena Z bernilai -2,2274dannilaiiniberadapadawilayahkritis yang berarti data pengamatantidakacak
UjiKruskall Wallis • Keputusan Tolak Ho, yang berartiketiganilaitengahtidak semuanya sama
Keputusan Tolak Ho, yang berarti rata-rata jumlahsoalpadakeduaruangberbeda
Pada modul II dilakukan pengolahan data pada kasus konsumsi air mahasiswa dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara konsumsi air, berat badan, usia, dan jarak kos ke kampus. Dari pengolahan data diperoleh nilai jumlah kuadrat galat (JKG) sebesar 25,55 persamaan regresi linier yaitu: Y=-0,15 + 0,422x Dimana: variabel tak bebasnya (Y) adalah konsumsi air Variabel bebasnya 1 (X1) adalah berat badan Variabel bebasnya 2 (X2) adalah usia Variabel bebasnya 3 (X3) adalah jarak kos ke kampus (km) Pertama dilakukan uji Autokorelasi yang merupakan suatu cara untuk membandingkan antar variabel independent. Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh 50% lebih korelasi yang nilai mutlaknya > 0,3 maka analisis faktor layak digunakan. Dengan menggunakan uji statistik Barlett test of sphericity hasil perhitungan KMO and Bartlett’s Test diperoleh nilai signifikansi (Sig. 0,000) < 0,004, maka analisis faktor layak untuk diteruskan.
Kemudian dilakukan uji keberartian koefisien regresi yang bertujuan untuk mengetahui apakh variabel-variabel independen (X) memiliki pengaruh yang signifikan pada variael dependen (Y). Dari uji ini diketahui bahwa: Berat badan : terima H0 yang berartimemiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap konsumsi air Usia : terima H0 yang berartimemiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap konsumsi air Jarak kos ke kampus : tolak H0 yang berartimemiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi air
Uji keberartian koefisien korelasi Nilai F yang diperolehdariperhitungansebesar0,111111 danjatuhdiluarwilayahpenerimaandandapatdisimpulkanbahwa Ho diterimaberartikoefisienkorelasitidakmempunyaipengaruhsignifikan.
MODUL III SAMPLING
Cara pengambilan sampel pada kasus pemilihan merek motor adalah sampel acak stratifikasi dan cluster sampling. a. Sampel acak stratifikasi Metode ini mengelompokan anggota-anggota populasi menjadi beberapa strata berdasarkan kelas dan angkatan di Jurusan Teknik Industri UNS yakni: angkatan 2010, angkatan 2009, angkatan 2008 A, dan angkatan 2008 B. Dengan demikian diharapkan sampel yang diambil dapat merepresentasikan atau mewakili seluruh populasi. Dari pengolahan data didapatkan hasil Fobservasi: Yamaha36%, Honda 51%, Suzuki 13% , dan lain-lain 0%. Dari pengolahan data didapatkan hasil Fteoritis: Yamaha31%, Honda 51%, Suzuki 16% , dan lain-lain 2%. Dapat disimpulkan bahwa kriteria Honda merupakan kriteria yang paling dipertimbangkan.
Pengambilan sampel dilakukan untuk tiap kelas dengan cara Uniform Sampling Fraction (Proportional), yaitu diambil beberapa sampel secara acak dari masing-masing kelas dengan proporsi yang sesuai dengan jumlah populasi masing-masing kelas. Ukuran sampel adalah 45 orang (30% populasi). Dari uji hipotesis X2 hitung diperoleh nilai 3,02 dan nilai X tabel 5,99 Sehingga dapat disimpulkan bahwa terima H0 yang berarti frekuensi hasil observasi sesuai dengan kenyataan.
b. Cluster sampling Pada metode ini sampel dipilih dari populasi yang terpilih secara acak, pada kasus ini terpilih sub populasi dari angkatan 2009. jumlah sampel sebesar 14 (30 % dari populasi). Dari pengolahan data didapatkan hasilFobservasi Dari pengolahan data didapatkan hasil Fobservasi: Yamaha42,86%, Honda 42,86%, Suzuki 14,29% , dan lain-lain 0%. Dari pengolahan data didapatkan hasil Fteoritis: Yamaha31%, Honda 51%, Suzuki 16% , dan lain-lain 2%. Dapat disimpulkan bahwa kriteria Honda merupakan kriteria yang paling dipertimbangkan
Dari uji hipotesis X2 hitung diperoleh nilai 7,63 dan nilai X tabel5,99 Sehingga dapat disimpulkan bahwa tolak H0 yang berarti frekuensi hasil observasi tidak sesuai dengan kenyataan.
Perbandingan hasil dari sampel acak Stratifikasi dan Cluster Sampling Pada sampel acak stratifikasi diperoleh nilai X2 hitung sebesar 3,02 dan pada Cluster Sampling diperoleh nilai X2 hitung sebesar 5,99 Dapat disimpulkan bahwa metodesampel acak stratifikasi memiliki nilai error yang lebih kecil yang berarti metode ini lebih cocok untuk kasus ini.
Modul IV STATISTICAL PROCESS CONTROL
Pengendaliankualitasadalahaktivitasketeknikandanmanajemen, dimanadalammenjalankannyaharusmengukurciri-cirikualitasproduk, membandingkannyadenganspefikasidanmengambiltindakanpenyehatan yang sesuaiapabilaadaperbedaanantarapenampilan yang sebenarnyadengan yang standar.
Untukmenjagakualitasproduk yang dimilikidigunakanseven quality control tools yaitu : • Lembarperiksa • Diagram pareto • Diagram sebab-akibat • Histogram • Diagram pencar (scatter plot) • Run chart • Peta control X, peta control r, peta control p, dan peta control r. Dari diagram dan peta-peta kontrol tersebut dapat diketahui masalah-masalah yang timbul dan apa penyebabnya, serta dapat diketahui bagaimana sebaiknya pemecahan masalah yang harus dilakukan.
HasilPraktikum Dari hasil praktikum yang dilakukan, diperolehhasil sebagai berikut: • LembarPeriksaatauCheck sheet ini berfungsi sebagai form yang berisi data-data penting mengenai hasil inspeksi, misalnya informasi mengenaifungsiLatchbolt, fungsikunci, posisilatchbolt, danposisi hub
Diagram Pareto • Dari hasil diagram pareto, dapat disimpulkan bahwa penyebab kecacatan yang paling dominan adalah fungsilatchboltdanfungsikunci,sehingga diprioritaskan untuk memperbaiki keduacacattersebut
Diagram SebabAkibat • Dari diagram sebab akibat ini dapat dilihat bahwa terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi tingkat kecacatan dalam hasil inspeksi Lock case. • Faktor–faktor utama yang menyebabkan kecacatan tersebut adalah metode, material, manusia, dan lingkungan. • Dari faktor-faktor utama tersebut terinci dalam faktor-faktor sekunder yang mempengaruhi kecacatan produk, misalnya untuk faktor manusia terinci menjadi faktor sekunder : operator salah memasang elemen sebelumnya, kuranglatihan,dan terburu-buru
Histogram • Data yang dipakaiadalah data variabelpanjang front plate. • Dari diagram histogram diperoleh hasil bahwa grafik histogram hampir mendekati distribusi normal.
Scatter Plot • Dari diagram pencar diperoleh nilai r atau korelasi sebesar-0.3056 menunjukkan korelasiantara kedua variable yaitu jumlah olahraga/minggu(x) denganjumlah denyut jantung laki-laki (y) lemahdanberkorelasinegatif.
Run Chart • Dari perhitungan run chart, data yang diperoleh belum menunjukkan kestabilan sehingga harus dilakukan suatu tindakan perbaikan selama proses yang diamati.
PETA KENDALI X-R • Dari hasil perhitungan peta kontrol Xdan R data observasi didapatkan beberapadata out of control yaitu data tersebut berada di luar batas atas atau batas bawah sehingga data tersebut harus dilakukan revisi sampai tidak ada data yang out of control.
PETA KENDALI p dannp • Dari plot data ke dalam peta kendali np dan p dapat dilihat bahwa tidak ada data yang keluar dari batas kontrol. Hal ini berarti jumlah kecacatan relative kecil, masih berada dalam batas pengendalian.
Modul 5 ACCEPTANCE SAMPLING
Acceptance Sampling adalahsuatuprosedur yang digunakandalammengambilkeputusanterhadapsuatuproduk yang datangatau yang dihasilkan. Dalampraktikumini, pengambilan sample menggunakanmetode : • MIL STD 105E • DODGE ROMIG
MIL STD 105E adalahsistempengambilan sample untuk data atributdengankualitas yang digunakanadalah AQL • DODGE ROMIG adalahmetodepengambilan sample denganmembuatsekumpulantabelpemeriksaansampeluntukmenginspeksisuatuproduk.
Pa adalahpeluangditerimanya lot. Dari perhitungandiperolehnilai Pa sehinggamembentukkurva OC. Kurva OC memperlihatkanprobabilitasbahwa lot tersebutakanditerimadenganrencanapenarikansampel yang ditetapkan. Dari kurvatersebutdiketahuibahwasemakinbesarnilaiproporsikecacatan (P) makanilaiproporsipenerimaan (Pa) semakinkecil (kurvamenurun). Hal iniberartibahwasemakinbesar rata-rata prosesmakapeluangditerimanya lot tersebutsemakinkecil.
NilaiAOQadalahtingkatkualitas rata-rata darisejumlah lot yang meninggalkanstasiunpemeriksaan, mengasumsikanralat (perbaikankualitas), setelahdilakukanpemeriksaanpadaberbagaitingkatkualitas. darikurvaAOQterlihatbahwapadaawalnyasemakinbesarnilaiP nilaiAOQjugasemakinmembesar. • Namunsetelahmelewatititiktertentu, semakinbesarnilaiP makanilaiAOQ-nyasemakinkecil. padatingkatP dari 0 sampaidengan0.11 terjadikenaikannilaiAOQ. Hal inidisebabkansemakinbanyak lot yang mengandungcacattetapimasukdalampenerimaan. • TitikpuncakdarikurvatersebutpadaP = 0.11merupakanAOQL yang menunjukkankualitasterburuk yang akanmeninggalkanstasiunpemeriksaanberkaitandengankualitas lot yang masuk. sedangkanuntuktingkatP mulaidari0.12 sampaidengan 1 mengalamipenurunan. Hal inidikarenakansemakinbanyak lot yang ditolaksehinggasemakinbanyakinspeksi 100 % dari lot.
Nilai average sampling number (ASN) adalahjumlah sampling rata-rata untukserangkaian lot. Nilai ASN padapenarikan sampling MIL STD 105E dengan sampling tunggaladalahsamadengan sample size n yaitusebesar 20. darikurvaASNterlihatbahwauntuksemuanilaiP padapengambilan sampling tunggal, jumlahsampel rata-ratanyasamadengansampelsizenyayaitu 20.
Nilai Average Total Inspection (ATI) menunjukanjumlah rata-rata yang diinspeksi per lot. Dari kurva ATI terlihatbahwasemakinbesarnilaiP makasemakinbesar pula nilai ATI (kurvanaik) danmulaiP=0.61nilai ATI cenderungkonstan. Hal iniberartibahwasemakinbesar rata-rata prosesmakasemakinbanyak total produk yang diinspeksisampaiinspeksi 100%.
Pa=0,4 diperoleh dari jumlah keputusan observasi yang diterima (6) dibagi dengan total pemeriksaan (15). • Nilai Pa observasimendekati Pa teoritis, yang berarti sampling baik. • Tidak terdapatperbedaannilai AOQ, ASN, dan ATI yang signifikanantarateoritisdanobservasi,sehingga nilai yang diperolehberpengaruhbaikterhadapjumlahpengambilansampel