290 likes | 1.14k Views
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN. Klasifikasi Klasik. Klasifikasi berdasarkan Subjek. Francis Bacon (1561-1626): Ilmu Pengetahuan Ingatan membicarakan kejadian yang telah lalu, meskipun dimanfaatkan untuk masa depan (contoh: Sejarah).
E N D
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
Klasifikasi berdasarkan Subjek • Francis Bacon (1561-1626): • Ilmu Pengetahuan Ingatan membicarakan kejadian yang telah lalu, meskipun dimanfaatkan untuk masa depan (contoh: Sejarah). • Ilmu Pengetahuan Hayal membicarakan kejadian dalam dunia hayal, meskipun berdasarkan dan untuk keperluan dunia nyata (contoh: Kesusasteraan). • Ilmu Pengetahuan Akal pembahasannya mengandalkan logika dan kemampuan berfikir (contoh: Filsafat).
Klasifikasi berdasarkan Objek • Christian Wolff (1679-1754) mendasarkan klasifikasi pada kodrat pemikiran rasional: • Ilmu Empiris: kosmologi empiris dan psikologi empiris. • Matematika Murni (aritmetika, geometri , aljabar) dan Matematika Campuran (mekanika, dll.). • Filsafat Spekulatif (ontologi, kosmologi, psikologi, teologi) dan Filsafat Praktis (ekonomia, etika, politika, teknologia).
Klasifikasi berdasarkan Objek • A.M. Ampere (1775-1836) mendasarkan klasifikasi pada objek material: • Ilmu Pengetahuan Kosmologis membicarakan benda jasmaniah/materi. • Ilmu Pengetahuan Noologis membicarakan benda rohaniah.
Klasifikasi berdasarkan Objek • Auguste Comte (1798-1836) mendasarkan klasifikasi pada objek material: • Ilmu Pasti / Matematika. • Ilmu Falak / Astronomi. • Ilmu Fisika. • Ilmu Kimia. • Ilmu Hayat / Biologi • Ilmu Sosial / Sosiologi
Klasifikasi berdasarkan Objek • Aristoteles (384-322 SM) mendasarkan klasifikasi pada objek formal: • Ilmu Teoritis bertujuan untuk pengembangan ilmu itu sendiri (Fisika, Matematika, Metafisika). • Ilmu Praktis bertujuan mencari norma atau ukuran bagi perbuatan kita (Etika, Ekonomia, Politika). • Ilmu Poietis bertujuan menghasilkan suatu karya, alat dan teknologi.
Klasifikasi berdasarkan Metoda • Wilhelm Dilthey (1833-1911): • Ilmu Pengetahuan Alam (Naturwissenschaf). • Ilmu Rohaniah (Geisteswissenschaf). • Wilhelm Windelband (1848-1915): • Ilmu Pengetahuan Alam (Naturwissenschaf). • Ilmu Sejarah (Geschitchtswissenschaf). • Heinrich Rickert (1863-1936): • Ilmu Pengetahuan Alam (Naturwissenschaf). • Ilmu Budaya (Kulturwissenschaf).
Metoda Reduktif – Non Induktif Berbeda dengan Metoda Reduktif – Induktif, Metoda Reduktif – Non Induktif tidak berujung pada Generalisasi, namun pada Individualisasi. Dalam metoda Reduktif – Non Induktif tidak dikumpulkan data yang serupa yang memungkinkan ditariknya kesimpulan dalam bentuk generalisasi; namun dikumpulkan bermacam data mengenai suatu hal yang individual.
Metoda Fenomenologis, terdiri atas: • Reduksi Fenomenologis • Bertujuan mencapai hakikat fenomena murni dengan jalan mengurung (einklameren) data aksidental yang terletak pada tiga bidang: • Subjektivitas mengurung segala sesuatu yang bersifat subjektif. • Teori mengurung hipotesis, asumsi dan postulat. • Tradisi mengurung segala sesuatu berdasarkan tradisi, adat, kebiasaan dan pendapat orang lain. • Reduksi Eiditis • Bertujuan hakikat fenomena murni dengan jalan: • Mempersoalkan apa dan bagaimana fenomena itu • Redukti terhadap ciri-ciri yang tidak hakiki pada fenomena murni untuk mencapai hakikat fenomena murni.
Sekian Sampai Ketemu Minggu Depan