190 likes | 495 Views
FAKULTAS KEPERAWATAN. ILMU PENGETAHUAN/ SCIENCE. NELWATI, S.Kp, MN. Sistematika ilmu. Aspek ontologi: apa ilmu baru itu dan sistematikanya? Aspek aksiologi/ etika: untuk apa ilmu tersebut, bagaimana nilainya?
E N D
FAKULTAS KEPERAWATAN ILMU PENGETAHUAN/ SCIENCE NELWATI, S.Kp, MN
Sistematika ilmu • Aspek ontologi: apa ilmu baru itu dan sistematikanya? • Aspek aksiologi/ etika: untuk apa ilmu tersebut, bagaimana nilainya? • Aspek epistomologi: bagaimana metode mencapai tujuan tersebut dan mengapa mnyusun sistematika ilmu secara benar dan mudah dipelajari?
I. Aspek Ontologi (being, what, who) • Definisi I.P “Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rasional, objektif, mampu diuji kebenarannya dan mampu menjadi milik umum”
Ciri pengetahuan yang benar • Mempunyai objek dan tujuan. • Disusun secara sistematis. • Berkembang dengan metode ilmiah. • Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya. • Koheren • Valid • Dsbnya...
Klasifikasi ilmu pengetahuan • Ilmu dasar (basic science), misal biologi yang bertujuan mendalami teori dan isi alam yang hidup. • Ilmu terapan (applied science) yang bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis, mis mekanisme dan teknologi pertanian.
II. Aspek Aksiologi/ etis (objective, for what, value) • Tujuan umum: misal ilmu kesehatan mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan untuk tetap sehat dan lebih sehat. • Tujuan khusus: untuk mencari/ mendapatkan: kebenaran, pengetahuan, pemahaman, penjelasan, klasifikasi, peramalan, pengendalian, penerapan, penemuan, produksi. • Nilai etis: kebenaran, mis. Kesehatan yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.
III. Aspek Epistemologi (why, how) • Why, misalnya ilmu kesehatan, masih banyak yang tidak sehat sehingga ada keinginan mencari kebenaran ilmiah apa penyebabnya. • How: misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang kesehatan. - sistematik: disusun teratur berdasarkan sistim - sistem: bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P - metode: cara untuk menemukan/ mengembangkan I.P - berkembang berdasarkan hasil metode ilmiah dan bersifat terbuka. - universal, berlaku sama dimana saja. - terbuka, selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah
Komponen pembangun ilmu • Fakta: “data yang dapat dibuktikan secara empirik” • Teori: “seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang berhubungan satu sama lain sebagai jalinan dari keseluruhan fakta” • Fenomena: “gejala atau kejadian yang ditangkap indera manusia serta diabstraksikan dengan konsep-konsep” • Konsep: “penyederhanaan dari fenomena”
Kegunaan Ilmu Pengetahuan Untuk menguji dan menghasilkan kebenaran pernyataan dunia empiris manusia, dengan cara; otoriter, mistik, logika-rasional dan ilmiah. 1. Otoriter dilakukan oleh pemegang kekuasaan tertentu dengan cara mencari dan menguji ilmu pengetahuan dengan mengkaitkan kemampuan membuat pernyataan dengan pemilik kedudukan sosial lainnya. Prosedur penanaman otoritas dilakukan melalui doa, petisi, etiket, upacara
2. Mistik dilakukan melalui penemuan dan pengujian dunia empiris melalui ketegangan halusinasi, sebagian dihubungkan dengan cara otoriter, sejauh dapat memohon pengetahuan yang berasal dari para wali, perantara, dewa-dewa dan otoritas lain yang memiliki kekuatan gaib.
3. Logika-rasional, penilaian bagi pernyataan yang dianggap benar terutama berada pada prosedur dimana pernyataan itu dibuat dan prosedur itu terpusat pada kaidah logika. 4. Kebenaran secara ilmiah ditemukan dengan menggabungkan suatu kepercayaan pada fakta empiris yang dipermasalahkan dengan prosedur (metode) menghasilkan pernyataan tersebut
Sumber Ilmu • Traditions • Authority • Borrowing • Trial and Error • Personal experience • Role modelling • Intuition • Reasoning