170 likes | 267 Views
RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia ( 2015). Relasi gender dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat lebih mendalam dari kondisi social perempuan .
E N D
RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA Oleh Paulus Wirutomo SistemSosial Indonesia (2015)
Relasi gender dalammasyarakat Indonesia dapatdilihatlebihmendalamdarikondisi social perempuan. • Kondisisocial perempuanpadasuatu masa memperlihatkanrelasiantaralaki-lakidanperempuanpada masa tersebut. • Relasigender yang selamainiberkembang di Indonesia masihmenunjukkanketimpangan. • Hal initidakterlepasdaribudayapatriarki yang menyelubungikehidupan social antaraperempuandanlaki-laki. • Berbagaiupayadilakuakuntukmengurangiketimpangantersebut, namunhinggasaatinibelumterlihatadanyakeseimbangandalamrelasi gender. • Sejaksebelumkemerdekaan, posisi social budayaperempuanberada di bawahlaki-laki; kemerdekaantercapainamuntidakmembebaskanperempuandariposisisosialbudayanya. • Pergantiankekuasaanmulaiperode lama ordebaruhingga masa reformasibelumdapatmenyeimbangkanposisi social budayaantaraperempuandanlaki-laki. • Bahkanketikaperempuanmenjadipemimpintertinggi di pemerintahan pun takmemberi angina segarbagihubunganantaraperempuandanlaki-laki
Pra- kemerdekaan • Relasi gender dalammasyarakat Indonesia pada masa pra-kemerdekaanmerupakanhasildaripecampuranantarakebudayaan colonial dengankebudayaanmasing-masingdaerah. • Relasigender pada masa inidapatdibagikedalamduaperiodepenting, yaituperiode 1904-1928 dan 1928-1945. berikutadalahuraiankeduaperiodetersebut. • 1. periode 1904-1928 • Padaperiodeini, gerakanperempuanlebihbersifat individual dantidakterlepasdaripengaruhkemunculan feminism liberal padaabad ke-18 di daratanEropa. • Salah satupengaruhdarigerakanperempuanpadaperiodeiniadalah ide bahwaketerbelakanganperempuandiakibatkanolehkurangnyakesempatanperempuandalammendapatkanpendidikan. • Periodeiniditandaidenanpendiriansekolah-sekolahuntukperempuan, sepertisekolahuntukperempuan, sepertisekolahistri yang didirikanDewiSartikadibandungpada 1904, yang padatahun 1905 bergantinamamenjadisekolahkeutamaanIstri
Kemudiantahun 1912, R.A. Kartinimendirikansekolahperempuan di semarang , dalamkumpulansuratnyaHabisGelapTerbitlahTerang yang dikumpulkan Mr. J.M. Abendanom. • Kartinimengemukakanbeberapahalpentingmengenaikondisikaumperempuanpada masa itu, sepertikawinpaksa, poligami, peceraian, • Kartinimenyadaribudayanegerinya yang secarategasmembedakanlaki-lakidanperempuansecarahirarkis, iamelihatkarakteristikpasif, submisif, interior danirasionalpadaperempuan. • Iamelihathalinisebagaikontruksidankomunitas. • Kaertinimempercayaipendidikan di sekolahdapatmenjadisarana yang memungkinkanperempuanbisaberdirisamatinggidenanlaki-lakidanmenetralisasiperbedaansifatkekiniandankeperempuanan yang merupakanhasilrekayasabudayatersebut.
2 periode 1928-1945 • sifatgerakanperempuanpadaperideiniadalahmelawanpenjajahan; sejalandenganperjuangankaumlaki-lakiuntukmeraihkemerdekaan. • Pergerakankaumperempuanpadaperiodeinidimulaidengandiselenggarakannykongresperempuan Indonesia I pada 22-26 Desember 1928. • yang dipersoalkandalamkongresiniadalahpendidikandanperkawinanataupembatasanperempuanpadas sector domestik. • Lalupadatahun 1929 didirikanperikatanperkumpulanperempuan Indonesia (PPPI) dengan focus perjuanganpadapeningkatanperanperempuan 1935, tujuanperjuanganperempuanmenunjukanperluasandengandibentuknyabadanpenyelidikanperburuankaumperempuan.
Organisasi-organisasiperempuantersebutmenyatakantidakakanmencampuriurusanpolitik, namundalamkenyataanyabeberapaorganisasiperempuan, seprtiIstrisedar, seringkalidenganpedasmenyerang imperialism dankolonialismedanberusaha agar perempuanmemilikiposisidalamdewandewankota. • Padatahun 1938, pemerintahpadasaatitumemberikankesempatankepadakaumperempuanuntukdipilihsebagaianggotabadanperwakilan, namunperempuanbelumdiberikesempatanuntukmemilih, halinidirespondalamkongreske III yang diadakanpadatahun yang sama.
Masa kemerdekaan • Pada masa kemerdekaan, tujuangerakanperempuanadalahuntukmelawankemiskinandanketidakadilan; memperjuangkankesamaanpolitik; hakmemperolehpendidikandankesempatanbekerja. • Diskriminasiterhadapperempuantidaklahberkurangmeskipunsecara legal telahadajaminanhakpolitikperempuanyaitupasal 27 UUD 45 dan UU 80/1958 tentangpersamaanupahpekerjalaki-lakidanperempuan. • Padamasa ini, organisasiperempuan yang terbentukharusbernaungdibawahpolitik (murniati 2004 : 19). • Kondisiinidimulaipadatahun 1960 yang mengharuskanorganisasiperempuanpada masa Indonesia merdekadigantidenganpersatuan Negara wanita Indonesia (perwani). • PerempuanIndonesia secara hokum danundang-undangtidakmengalamihalangan yang keras, inikarenabegitumerdekatahun 1945. • perempuanIndonesia telahmenerimahak-haknya yang penuhsebagaiwarga Negara.
Masa ordebaru • Pada masa ordebaru, posisiperempuanlebihbanyakdititikberatkanpadaperannyasebagaiiburumahtangga, halinidibakikandalamundang-undangperkawinan 1974, terutamapada Bab VI yang mengaturhakdankewajibansuamidanisteri. Padababtersebutterdapatsalahsatupasal, yaitupasa 31 ayat (3) yang berbunyisuamiadalahkepalarumahtanggadanistriiburumahtangga. • Undang –undangtersebutmelegalkankedudukanlaki-lakidanperempuan yang tadinyahanyasebagaihasilbudayamenjadisesuatu yang tadinyahanyasebagaihasilbudayamenjadisesuatu yang memilikiketetapanhukumkarenadibakukandalamsebuahundang-undang
Masa reformasi • Perjuangangerakansejaktahin 1998 hinggasaatiniadalahperluasanperjuangan yang didukungolehjaringannasionaldaninternasional. • Perjuanganinibertujuanmencapaikeadilan gender danbersifatinklusifmelaluipeningkatanwawasanperempuandalamberbagaiaspekkhiduanmasyarakat. • Berikutiniadalahuraiantentang data perubahankondisiprempuan Indonesia dalamberbagaibidang • 1.pendidikan • Partisipasiperempuandalampendidikanuntuksemuabatasanumursejaktahun 1971 hingga 2004 lebihrendahdibandingkanlaki-laki. • Namunsejaktahun 2000 partisipasiperempuandalambidangtersebutmengalamipeningkatan. • Hal initidakterlepasdarikebijakanpemerintah yang mencanangkan program pendidikandasar 9 tahundanmulaimunculnyakesadaranmasyarakatmengenaipendidikan. • Adanyakebijakanpendidikandasar 9 tahunmempengaruhijumlahperempuan yang berpendidikanhingga SMP, karenapadajenjangpendidikantersebutpemerintahmembebaskanbiayasekolah
2 kesehatan • Selamaperiode 1971-2005 angkakematianbayi (infant mortality rate) mengalamipenurunan, namunangkakematianbayilaki-lakilebihtinggidaripadaangkakematianbayiperempuan, yaitulaki-laki 37 sedangkaperempuan 28, seperti yang ditunjukkan. • Tingginyaangkakematianbayilaki-lakibayiperempuamenunjukan stereotype perempuanlebihlemahdibandigkanlaki-laki • 3 politik • Dalambidangpolitik, presentaseperempuan yang terpilihsebagaianggota DPR mengalamipenurunan, bahwaterjadipenurunan yang duduksebagaianggota DPR padatahun 2004 (8,00 %) dibandingkantahun 1997 (12,6%), dantahun 1990 (12,4)
Ekonomi • Dalambidangekonomi, secaraumumpartisipasiperempuanmasihrendah, kemampuanperempuanuntukmemperolehpeluangkerjadanberusahamasihrendah, begitupulaaksesperempuanterhadapsumberdayaekonomi, haliniditunjukakandengantingkatpartisipasiangkatankerja (TPAK) yang masihjauhlebihrendahdibandingkanlaki-laki. • 5. kekerasanterhadapperempuan • Persoalanlainnya yang dialamiolehkaumperempuanadalahtindakkekerasan. • Perempuanseringkalimenjadikorbankekerasanbaiksecarafisikmaupun non fisikdandapatterjadipadasetiapfasekehidupan, petakekerasanterhadapperempuandengansegalabentukdansituasi
1. kekerasanseksual • 2. kekerasanfisik • 3. kekerasanekonomi • 4. Kekerasanemosional
Kondisikesetaraandankeadilan gender • Kesetaraandankeadilan gender isusangatpentingdanmenjadikomitmenbangsa-bangsa di duniatermasuk Indonesia, sehinggaseluruh Negara menjaditerikatdanharusmelaksanakankomitmentersebut