1 / 13

RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA

RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia ( 2015). Relasi gender dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat lebih mendalam dari kondisi social perempuan .

cedeno
Download Presentation

RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA Oleh Paulus Wirutomo SistemSosial Indonesia (2015)

  2. Relasi gender dalammasyarakat Indonesia dapatdilihatlebihmendalamdarikondisi social perempuan. • Kondisisocial perempuanpadasuatu masa memperlihatkanrelasiantaralaki-lakidanperempuanpada masa tersebut. • Relasigender yang selamainiberkembang di Indonesia masihmenunjukkanketimpangan. • Hal initidakterlepasdaribudayapatriarki yang menyelubungikehidupan social antaraperempuandanlaki-laki. • Berbagaiupayadilakuakuntukmengurangiketimpangantersebut, namunhinggasaatinibelumterlihatadanyakeseimbangandalamrelasi gender. • Sejaksebelumkemerdekaan, posisi social budayaperempuanberada di bawahlaki-laki; kemerdekaantercapainamuntidakmembebaskanperempuandariposisisosialbudayanya. • Pergantiankekuasaanmulaiperode lama ordebaruhingga masa reformasibelumdapatmenyeimbangkanposisi social budayaantaraperempuandanlaki-laki. • Bahkanketikaperempuanmenjadipemimpintertinggi di pemerintahan pun takmemberi angina segarbagihubunganantaraperempuandanlaki-laki

  3. Pra- kemerdekaan • Relasi gender dalammasyarakat Indonesia pada masa pra-kemerdekaanmerupakanhasildaripecampuranantarakebudayaan colonial dengankebudayaanmasing-masingdaerah. • Relasigender pada masa inidapatdibagikedalamduaperiodepenting, yaituperiode 1904-1928 dan 1928-1945. berikutadalahuraiankeduaperiodetersebut. • 1. periode 1904-1928 • Padaperiodeini, gerakanperempuanlebihbersifat individual dantidakterlepasdaripengaruhkemunculan feminism liberal padaabad ke-18 di daratanEropa. • Salah satupengaruhdarigerakanperempuanpadaperiodeiniadalah ide bahwaketerbelakanganperempuandiakibatkanolehkurangnyakesempatanperempuandalammendapatkanpendidikan. • Periodeiniditandaidenanpendiriansekolah-sekolahuntukperempuan, sepertisekolahuntukperempuan, sepertisekolahistri yang didirikanDewiSartikadibandungpada 1904, yang padatahun 1905 bergantinamamenjadisekolahkeutamaanIstri

  4. Kemudiantahun 1912, R.A. Kartinimendirikansekolahperempuan di semarang , dalamkumpulansuratnyaHabisGelapTerbitlahTerang yang dikumpulkan Mr. J.M. Abendanom. • Kartinimengemukakanbeberapahalpentingmengenaikondisikaumperempuanpada masa itu, sepertikawinpaksa, poligami, peceraian, • Kartinimenyadaribudayanegerinya yang secarategasmembedakanlaki-lakidanperempuansecarahirarkis, iamelihatkarakteristikpasif, submisif, interior danirasionalpadaperempuan. • Iamelihathalinisebagaikontruksidankomunitas. • Kaertinimempercayaipendidikan di sekolahdapatmenjadisarana yang memungkinkanperempuanbisaberdirisamatinggidenanlaki-lakidanmenetralisasiperbedaansifatkekiniandankeperempuanan yang merupakanhasilrekayasabudayatersebut.

  5. 2 periode 1928-1945 • sifatgerakanperempuanpadaperideiniadalahmelawanpenjajahan; sejalandenganperjuangankaumlaki-lakiuntukmeraihkemerdekaan. • Pergerakankaumperempuanpadaperiodeinidimulaidengandiselenggarakannykongresperempuan Indonesia I pada 22-26 Desember 1928. • yang dipersoalkandalamkongresiniadalahpendidikandanperkawinanataupembatasanperempuanpadas sector domestik. • Lalupadatahun 1929 didirikanperikatanperkumpulanperempuan Indonesia (PPPI) dengan focus perjuanganpadapeningkatanperanperempuan 1935, tujuanperjuanganperempuanmenunjukanperluasandengandibentuknyabadanpenyelidikanperburuankaumperempuan.

  6. Organisasi-organisasiperempuantersebutmenyatakantidakakanmencampuriurusanpolitik, namundalamkenyataanyabeberapaorganisasiperempuan, seprtiIstrisedar, seringkalidenganpedasmenyerang imperialism dankolonialismedanberusaha agar perempuanmemilikiposisidalamdewandewankota. • Padatahun 1938, pemerintahpadasaatitumemberikankesempatankepadakaumperempuanuntukdipilihsebagaianggotabadanperwakilan, namunperempuanbelumdiberikesempatanuntukmemilih, halinidirespondalamkongreske III yang diadakanpadatahun yang sama.

  7. Masa kemerdekaan • Pada masa kemerdekaan, tujuangerakanperempuanadalahuntukmelawankemiskinandanketidakadilan; memperjuangkankesamaanpolitik; hakmemperolehpendidikandankesempatanbekerja. • Diskriminasiterhadapperempuantidaklahberkurangmeskipunsecara legal telahadajaminanhakpolitikperempuanyaitupasal 27 UUD 45 dan UU 80/1958 tentangpersamaanupahpekerjalaki-lakidanperempuan. • Padamasa ini, organisasiperempuan yang terbentukharusbernaungdibawahpolitik (murniati 2004 : 19). • Kondisiinidimulaipadatahun 1960 yang mengharuskanorganisasiperempuanpada masa Indonesia merdekadigantidenganpersatuan Negara wanita Indonesia (perwani). • PerempuanIndonesia secara hokum danundang-undangtidakmengalamihalangan yang keras, inikarenabegitumerdekatahun 1945. • perempuanIndonesia telahmenerimahak-haknya yang penuhsebagaiwarga Negara.

  8. Masa ordebaru • Pada masa ordebaru, posisiperempuanlebihbanyakdititikberatkanpadaperannyasebagaiiburumahtangga, halinidibakikandalamundang-undangperkawinan 1974, terutamapada Bab VI yang mengaturhakdankewajibansuamidanisteri. Padababtersebutterdapatsalahsatupasal, yaitupasa 31 ayat (3) yang berbunyisuamiadalahkepalarumahtanggadanistriiburumahtangga. • Undang –undangtersebutmelegalkankedudukanlaki-lakidanperempuan yang tadinyahanyasebagaihasilbudayamenjadisesuatu yang tadinyahanyasebagaihasilbudayamenjadisesuatu yang memilikiketetapanhukumkarenadibakukandalamsebuahundang-undang

  9. Masa reformasi • Perjuangangerakansejaktahin 1998 hinggasaatiniadalahperluasanperjuangan yang didukungolehjaringannasionaldaninternasional. • Perjuanganinibertujuanmencapaikeadilan gender danbersifatinklusifmelaluipeningkatanwawasanperempuandalamberbagaiaspekkhiduanmasyarakat. • Berikutiniadalahuraiantentang data perubahankondisiprempuan Indonesia dalamberbagaibidang • 1.pendidikan • Partisipasiperempuandalampendidikanuntuksemuabatasanumursejaktahun 1971 hingga 2004 lebihrendahdibandingkanlaki-laki. • Namunsejaktahun 2000 partisipasiperempuandalambidangtersebutmengalamipeningkatan. • Hal initidakterlepasdarikebijakanpemerintah yang mencanangkan program pendidikandasar 9 tahundanmulaimunculnyakesadaranmasyarakatmengenaipendidikan. • Adanyakebijakanpendidikandasar 9 tahunmempengaruhijumlahperempuan yang berpendidikanhingga SMP, karenapadajenjangpendidikantersebutpemerintahmembebaskanbiayasekolah

  10. 2 kesehatan • Selamaperiode 1971-2005 angkakematianbayi (infant mortality rate) mengalamipenurunan, namunangkakematianbayilaki-lakilebihtinggidaripadaangkakematianbayiperempuan, yaitulaki-laki 37 sedangkaperempuan 28, seperti yang ditunjukkan. • Tingginyaangkakematianbayilaki-lakibayiperempuamenunjukan stereotype perempuanlebihlemahdibandigkanlaki-laki • 3 politik • Dalambidangpolitik, presentaseperempuan yang terpilihsebagaianggota DPR mengalamipenurunan, bahwaterjadipenurunan yang duduksebagaianggota DPR padatahun 2004 (8,00 %) dibandingkantahun 1997 (12,6%), dantahun 1990 (12,4)

  11. Ekonomi • Dalambidangekonomi, secaraumumpartisipasiperempuanmasihrendah, kemampuanperempuanuntukmemperolehpeluangkerjadanberusahamasihrendah, begitupulaaksesperempuanterhadapsumberdayaekonomi, haliniditunjukakandengantingkatpartisipasiangkatankerja (TPAK) yang masihjauhlebihrendahdibandingkanlaki-laki. • 5. kekerasanterhadapperempuan • Persoalanlainnya yang dialamiolehkaumperempuanadalahtindakkekerasan. • Perempuanseringkalimenjadikorbankekerasanbaiksecarafisikmaupun non fisikdandapatterjadipadasetiapfasekehidupan, petakekerasanterhadapperempuandengansegalabentukdansituasi

  12. 1. kekerasanseksual • 2. kekerasanfisik • 3. kekerasanekonomi • 4. Kekerasanemosional

  13. Kondisikesetaraandankeadilan gender • Kesetaraandankeadilan gender isusangatpentingdanmenjadikomitmenbangsa-bangsa di duniatermasuk Indonesia, sehinggaseluruh Negara menjaditerikatdanharusmelaksanakankomitmentersebut

More Related