290 likes | 1.63k Views
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER. PERTEMUAN 11. Kebijakan Fiskal. kebijakan ekonomi makro yang implementasinya melalui penyusunan “ anggaran ” pemerintah (APBN di Indonesia). Secara garis besar terdiri 3 pos utama pada sisi pengeluaran “ anggaran ”; Belanja barang dan jasa (G),
E N D
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER PERTEMUAN 11
Kebijakan Fiskal kebijakanekonomimakro yang implementasinyamelaluipenyusunan “anggaran” pemerintah (APBN di Indonesia). Secaragarisbesarterdiri 3 pos utamapadasisipengeluaran “anggaran”; • Belanjabarangdanjasa (G), • Gajipegawai (W), • Transfer payment/subsisi (Tr).
Sisipendapatanterdiri 4 pos yang penting, yaitu: • Penerimaanpajak (Tx), • Kreditlikuiditas bank sentral (U), • Pinjaman/obligasidalamnegeri (B), • Pinjaman/hutangluarnegeri (F) • Masing-masing pos mempunyaipengaruh yang berbedaterhadapperekonomian.
AnggaranPemerintah Pengeluaran total “anggaran” (APBN di Indonesia) selalusamadenganpenerimaantotalnya. Dalampengertianakuntansiini “Anggaran” selaluseimbang (anggaranberimbang). Dalampengertianekonomi “anggaran” bisadefisit, surplus atauberimbang.
Adatigapengertian yang berbedamengenaiartidefisit, surplus dan “anggaran” berimbang. • Penerimaanpajak (Tx) dapatmenutupseluruhpengeluaran (G + W + Tr), apabila G + W + Tr > Txmaka “anggaran” defisitdanbila G + W + Tr < Txmaka “anggaran” surplusselanjutnya G + W + Tr = Txmaka “anggaran” berimbang. • Defisit “anggaran” apabila G + W + Tr > Tx + B, surplus “anggaran” apabila G + W + R < T + B danberimbangbila G + W + R = T + B. • “Anggaran” defisitbilamana U > 0, “anggaran” surplusbila U < 0 danberimbangbila U = 0. padapengertianinimenunjukkanadatidaknyapencetakanuangbaruuntukmembiayai “Anggaran”.
PengaruhStruktur “Anggaran” TerhadapPerekonomian Pengaruhdanperubahanmasing-masing pos terhadapperekonomiandapatdibedakanmenjadi 2, yaitu; • “Pengaruhputaranpertama: pengaruhawaldarikebijakantersebutterhadappermintaanagregat.” (Z) • “Pengaruhputaranakhir: pengaruhdarikebijakantersebutapabilakitamenelusurinyasampaiperekonomianmencapaikeseimbanganumum yang baru
PengaruhPutaranPertama • Pada “putaranpertama” setiap rupiah perubahan G akanmengubah Z sebesar 1/(1 – MPC) rupiah dansetiap rupiah perubahan W dan R akanmengubah Z sebesar MPC/(1 – MPC) rupiah. Karena MPC < 1, makapengaruhputaranpertamasetiap rupiah ∆G adalahlebihbesardaripadasetiap rupiah ∆W atau ∆R. • Pada “putaranpertama” setiap rupiah ∆T mengubah Z sebesar – MPC/(1 – MPC) rupiah. Pajakdapatdianggapsebagai transfer payments negatif. Pos-pos lain padasisipenerimaanmempunyaipengaruhutamapadapasaruangdanmelaluiiniakanberpengaruhterhadappermintaanagregat (Z).
Kreditdari bank sentralmempunyaipengaruh yang inflasioner: + ∆U - ∆H + ∆Ms - ∆i + ∆I + ∆Z. • Obligasidarimasyarakatdalamnegerimempunyaipengaruh yang deflasioner: + ∆B - ∆H - ∆Ms + ∆i - ∆Z. • Obligasiluarnegerimempunyaiduapengaruh, keduanyabersifatdeflasioner: + ∆F - ∆H - ∆Ms + ∆i - ∆I - ∆Z danpengaruhkeduasecaralangsung yang menurunkan Z karenaadanyaaliranbarangdariluarnegerimemenuhisebagiandaripermintaandalamnegeritersebut.
PengaruhAkhir • Setiap rupiah perubahandari Z padaputaranpertama (yang disebabkanolehperubahan pos “anggaran” manapun) akanmempunyaipengaruhakhir yang samaterhadapperekonomian, karenaakanmelewatiproseskeseimbanganumum yang sama. Jadipengaruhakhirdarisetiap rupiah perubahanmasing-masing pos “anggaran” berbedasatusama lain karenaperbedaan “pengaruhputaranpertama”nyaterhadap Z. • PengaruhNettodarisuatukombinasidariperubahan pos-pos “anggaran” bisadiperkirakandenganjalanmenjumlahpengaruhdarimasing-masing pos. • Sepertihalnyadengankebijakanmoneter, adakemungkinanbahwasuatukebijakanfiskalmempunyaipengaruhlangsungpenawaranagregat (yaitu, menggeserkurvapenawaranagregat). Pengaruh “sisipenawaran” (supply side) inibelummempunyaiteorimakro yang mantap.