270 likes | 764 Views
HANDOUT PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. PRODI : PAI BOBOT : 2 SKS KODE : PAI-218-1-2 SEMESTER : III (TIGA) TA. : 2008/2009. FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2008. I. 1. Pengertian.
E N D
HANDOUTPSIKOLOGI PERKEMBANGAN PRODI : PAI BOBOT : 2 SKS KODE : PAI-218-1-2 SEMESTER : III (TIGA) TA. : 2008/2009 FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2008
I. 1. Pengertian Psikologi Perkembangan merupakan cabang dari disiplin Psikologi yang mempelajari proses perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang rentang usia kehidupan dari mulai masa konsepsi sampai mati. Studi psikologi perkembangan meliputi dua tujuan : • Memberi gambaran tentang tingkah laku anak • Mengidentifikasi faktor penyebab dan proses yang melahirkan perubahan perilaku dari satu fase ke fase berikutnya
2. Pertumbuhan dan Perkembangan a. Pertumbuhan : menunjuk pada perubahan ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik b. Pertumbuhan : menunjuk pada perubahan ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi fisik c. Perkembangan : menunjuk pada perubahan yang dapat mencerminkan sifat-sifat mengenai gejala-gejala psikologis yang kelihatan
3. Kegunaan Studi Psikologi Perkembangan • Memperoleh pengetahuan perihal pertumbuhan dan perkembangan tentang sifat-sifat yang khas pada individu manusia sesuai dengan rentang usia yang dilalui dalam hidupnya • Memberi kontribusi bagi pengembangan teori-teori dan praktek pendidikan sehingga dapat memberi layanan dan bantuan bagi anak didik
II. Teori-teori Perkembangan a. Fitrah Dikembangkan oleh Al Ghazaly dari hadits : “Kullu mauludin yuladu alal fithrah”. Fithrah adalah tabiat kebajikan yang diberikan Al Khalik, tergantung lingkungan sosial terutama orang tua. Al Ghazaly mengakui perbedaan individual. Oleh karena itu tidak ada resep pendidikan yang sama untuk setiap anak. Pendidik harus mempunyai kebijaksanaan
b. Nativisme : Tokoh, Schopenhauer Perkembangan ditentukan oleh pembawaan. Faktor eksternal (termasuk pendidikan) tidak berdaya mengubah pembawaan (negatif). Aliran ini disebut negativisme atau paedagogis pessimisme
c. Empirisme : Tokoh, John Locke Lingkungan, dapat menentukan perkembangan anak. Karena lingkungan memberi pengalaman (empiris), maka disebut : empirisme – termasuk pendidikan (eksternal). Teorinya yang terkenal : Tabula rasa. Karena lingkungan sangat berkuasa mempengaruhi perkembangan, aliran ini disebut sosiologisme, karena pengaruhnya positif dalam pengembangan, maka disebut : positivisme juga optimisme.
d. Konvergensi : Tokoh, William Stern Converge, artinya bertemu, berjumpa. Tiap individu mempunyai bakat/pembawaan, tetapi berupa potensi atau kemungkinan. Tidak akan berguna apabila tidak mendapat stimulus dari lingkungan (eksternal). Jadi faktor endogeen dan exogeen, mempengaruhi perkembangan
e. Teori Interaksi Manusia dan lingkungan hidup (sosial, alam, fisik, budaya) sementara berinteraksi. Lingkungan memberi stimulus, manusia mereaksi lalu timbul tindakan (perubahan perilaku) yang beraneka rupa. Sebaliknya manusia membuat perlakuan tertentu pada lingkungan. Beda manusia dengan hewan. Manusia hidup terhadap lingkungan. Hewan hidup di dalam lingkungan. Interaksi dengan keluarga (family) menimbulkan kasih sayang. Dengan warga sosial menimbulkan kemanusiaan. Dengan alam timbul iptek dan dengan keseluruhan timbulkan kebudayaan
III. Hukum-hukum Perkembangan 1. Hukum Masa Peka Dalam perkembangan, ada saat tertentu di luar kemauan dan kontrol seorang anak, suatu fungsi dari fungsi-fungsi lain mengalami kematangan (maturation). Hal tersebut di kenal dengan : masa peka. Misalnya fungsi panca indera, bicara, berjalan, perasaan maupun pikiran. Semua fungsi yang dilatih dalam keadaan normal dan di dukung oleh masa kematangan/masa peka, akan menunjukkan prestasi perkembangan yang maksimum. Akan tetapi apabila kematangan/ kepekaan mendapat rintangan, bisa berakibat kemunduran. Montessori : Hanya sekali saja terjadi masa peka untuk tiga fungsi seumur hidup. Montessori memanfaatkan dalam lembaga “casa de bambini”
2. Hukum Rekapitulasi Prof. Stanley Hall jan juga Hackel : Ontogenese adalah rekapitulasi dari phylogenese (Perkembangan suatu makhluk, merupakan ulangan dari perkembangan seluruh jenisnya. Stanley Hall menerapkan dalam pendidikan :
Masa kebudayaan berburu : anak-anak sekitar usia 8 tahun gemar menangkap misalnya : ikan dan permainan memanah/mengenai sesuatu • Masa kebudayaan menggembala dan beternak : anak-anak sekitar usia 10 tahun, gemar memelihara binatang • Masa kebudayaan cocok tanam: anak-anak sekitar usia 12 tahun gemar menanam tanaman/berkebun • Masa kebudayaan dagang/barter : anak-anak sekitar usia 14 tahun gemar bertukar barang milik • Masa kebudayaan industri : anak-anak sekitar usia 15 tahun ke atas asik dengan pekerjaan ketrampilan
3. Hukum Masa Menentang Dalam perkembangan individu anak manusia, ada saat tertentu perkembangan itu mengalami keguncangan. Dikenal dengan sebutan : Trotzalter (keras kepala) atau masa menentang. Anak sedang dalam fase menemukan AKU nya (dirinya sendiri). Egonya, kemampuan dan harga diri
Trotz periode pertama : mulai ± usia 3 tahun sifat-sifat : menetang, berkepala batu, mogok, rasa marah tapi juga berduka hati – berlangsung beberapa bulan • Trotz periode kedua : mulai ± 12 dan 13 tahun. Sifat-sifat seperti pada Trotz periode pertama, berlangsung sampai dengan usia ± 17 tahun Gejala tersebut timbul tanpa sebab musabab dari luar. Disebut juga dengan masa pancaroba, Egosentrisme
IV. 1. Prinsip-prinsip Perkembangan Bahwa perkembangan itu, mempunyai kecenderungan : a. Cepalo caudal dan proximal/distal 1). Berkembang dari kepala ke kaki. Bayi dan kanak- kanak terkesan kepalanya besar – tangan tidak bisa menjangkau telinga, melalui kepala. Kurang Proporsional – lama-lama perkembangan (pertumbuhan) hingga kaki dan proporsional. Proximal distal : berkembang dari pusat ke pinggiran. Paru-paru digantung lebih dulu – seterusnya pada fungsi-fungsi tubuh yang lain
2). Al Qur’an, S. Al Insyqaq (84 : 19) Artinya : “Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat dalam kehidupan” Al Qur’an, S. Ar-Rum (30 : 54) Artinya : “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban …. “
b. Individualita dan Perbedaan Individu Ciri-ciri dan tingkah laku karakteristik individual terlihat sejak bayi-bayi dilahirkan. Ada yang lebih aktif, lebih mobile, lebih lincah, lebih aktif, lebih cepat lapar (bayi nabi Musa – ketika ditimang Fir’aun, tangannya mampu menarik jenggot Fir’aun, hingga banyak helai tercabut – menjadikan Fir’aun marah besar). Ada yang mudah terkejut, ada yang tenang. Perbedaan tersebut merupakan pribadi-pribadi yang unik terus berkembang dan bertahan.
2. Implikasi dalam Pendidikan Masing-masing individu dibentuk dalam rahim ibunda oleh Allah dengan cara dan bentuk yang unik. Individu memiliki perbedaan dalam segala kecenderungan fisio psikologis mereka. Bahkan guratan ibu jari manusia tak ada yang sama. Pendidikan : selain memberi bimbingan dan pelayanan secara umum – tetapi harus memperhatikan keunikan individu anak didik. Periksa : QS. Al Isran (17 : 84), Al Baqarah (2 : 286), QS Ali Imron (3 : 36)
V. Proses Perkembangan 1. Menurut Al Qur’an Setidak-tidaknya 10 abad sebelum Wolf (1839) penemu proses pembentukan embrio manusia, sarjana ahli tafsir Al Qur’an (zaman Abbasiyah) telah meneliti AQ. S. Al Mukminun (23 : 12 s/d 16). Artinya, antara lain : “Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dari Saripati (berasal) dari tanah (12) – Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13) – kemudian air mani (muftah) itu Kami jadikan sesuatu yang melekat (alaqah). Alaqah itu kami jadikan segumpal daging (mudghah) dan mudghah itu Kami jadikan tulang belulang (idhoman). Idhoman itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik (14)”. AQ. S. Az-Zumar (39:6). “…..Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan…..” Menurut Muh. Ali Albar : 1. Dinding Abdomen, 2. Dindingnya rahim, 3. Kantung pembungkus fetus
2. Menurut Hadits a. Dari Abi Abd. Rahman Abdillah Ibn Mas’ud ra.a. berkata : Rasulullah mengatakan kepada kami, kejadiannya sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan pada perut ibumu selama 40 hari berupa tetes air mani (nuftah) kemudian menjadi segumpal darah (alaqoh) dalam waktu yang sama, kemudian menjadi segumpal daging (mudhghah) juga dalam waktu yang sama. Sesudah itu malaikat diutus untuk melakukan pencatatan 4 kalimat, yaitu : mencatat rizkinya, usianya, amal perbuatannya, celaka atau bahagianya (HR. Muslim)
b. Dari Ali RA berkata : Suatu hari Rasulullah SAW berkata : Tiap-tiap diri telah diketahui tempatnya di surga atau di neraka. Sahabat-sahabat bertanya untuk apa kita bersama? Apakah lebih baik kita berserah diri saja? Beliaumenjawab : Tidak ! Beramallah kamu ! Karena masing-masing terbentang untuk jalan kemana diarahkan, lalu beliau membaca ayat yang maksudnya : Adapun orang yang suka memberi, bertaqwa dan mengerjakan kebaikan, maka akan terbentang jalan dimukanya jalan kebahagiaan, adapun orang yang kikir hanya mencari kekayaan dan berdusta, akan terbentanglah baginya jalan kesukaran (HR. Muslim)
3. Perkembangan menurut Psikologi Perkembangan, merupakan proses diferensiasi. Dari totatlitas, lambat laun bagian-bagiannya menjadi makin nyata dan jelas dalam kerangka keseluruhan. Gerakan bayi : gerak totalitas – lambat laun terdeferensiasi menjadi gerak tangan (memgang, melempar, memukul, menari). Gerak kaki (melangkah, menyepak, memanjat, emanri). Tangis bayi (totalitas) suara itu menjadi suara bicara, membentak, menyanyi, merintih dsb. Bayi lahir telah memiliki gambaran total tentang dunia tetapi kabur dan samar-samar. Lambat laun bagian-bagiannya menjadi jelas. Diferensiasi juga melingkupi perasaan (senang, tidak senang, haru dsb.). Kemauan maupun intelegensi. Perkembangan melalui peralihan fase-fase. Masa kandungan bayi, kanak-kanak, anak, pubertas, dewasa, lansia. Perkembangan individu dipengaruhi oleh masyarakat oleh masyarakat/lingkungannya, yang menentukan dalam aktualisasi dan manifestasinya.
VI. Metode Study Psikologi Perkembangan • Metode Longitudinal : meneliti subyek dalam jangka lama • Metode Transversal dan Cross Sectional • Transversal : ditujukan sekelompok subyek usia berurutan untuk peroleh gambaran mengenai proses perkembangan atau beberapa aspek kepribadian seseorang • Cross : Untuk membandingkan kelompok – pada ststus sosial yang berbeda
3. Metode Lintas Budaya/Cross Cultural Faktor Lingkungan atau kebudayaan sekitar, menentukan dalam proses perkembangan. Dilakukan para ahli antropologi budaya : Ruth Benediet, misal : Pola-pola Kebudayaan 1934. Margareth Mead – Pola Asuh dan Taruna Samoa 1955 : Kemasakan sexual dalam masa remaja, sangat dipengaruhi oleh perlakuan dan norma-norma yang ada dalam suatu kebudayaan – membentuk teori libida sexual Freud
Experimen murni : ditentukan kesamaan variabelnya • Variabel tergantung • Variabel bebas • Experimen lapangan : tanpa memperhatikan kesamaan variabel. Bersifat exploratif, harus diuji f dalam penelitian yang lebih baik 4. Metode Eksperimen