230 likes | 545 Views
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMAN 81 JAKARTA. KARYA RAMA. LATARBELAKANG. JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA RI, PUSAT INFORMASI, TIDAK MEMILIKI SUMBER KEKAYAAN ALAM
E N D
LATARBELAKANG • JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA RI, PUSAT INFORMASI, TIDAK MEMILIKI SUMBER KEKAYAAN ALAM • MENGANTISIPASI ERA GLOBAL, DISIAPKAN MANUSIA YANG KOMPETEN YANG MEMILIKI KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL YANG TINGGI • PENDIDIKAN KUNCI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGERTIAN MUTU PENDIDIKAN • MUTU MENGANDUNG MAKNA DERAJAT (TINGKAT) KEUNGGULAN SUATU HASIL KERJA • KONTEK PENDIDIKAN, MUTU MENGACU PADA PROSES PENDIDIKAN DAN HASIL PENDIDIKAN/ PRESTASI • PRESTASI SEKOLAH ; KEMAMPUAN AKADEMIS, OLAHRAGA DAN SENI, JUGA KONDISI YANG TIDAK DAPAT DIPEGANG (INTANGIBLE) SEPERTI ; SUASANA DISIPLIN, KEAKRABAN, SALING MENGHORMATI, KEBERSIHAN, KEKELUARGAAN, TIDAK SALING MENGHUJAT, DLL • DALAM PENDIDIKAN, MUTU ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES BELAJAR YANG MENYENANGKAN DAN MEMBERIKAN KENIKMATAN.
PROSES PENINGKATAN MUTU MELALUI PENGEMBANGAN KULTUR • Kultur adalah totalitas, organisasi way of life, termasuk nilai-nilai, norma, lembaga, dan karya yang diwariskan antar generasi.(Dictionary of Modern Sociology) • Kultur SMAN 81 adalah norma-norma, nilai-nilai, keyakinan, sikap, harapan-harapan, dan tradisi yang ada di sekolah dan telah diwariskan antar generasi, dipegang bersama yang mempengaruhi pola pikir, sikap dan pola tindakan seluruh warga SMAN 81 Jakarta.
MENGAPA KULTUR SEKOLAH BEGITU PENTING? Hasil penelitian menunjukan bahwa; ”Pembelajaran yang baik hanya dapat berlangsung pada sekolah yang memiliki kultur positif”. ”Semua sekolah memiliki kultur, tetapi sekolah yang sukses adalah mereka yang memiliki kultur yang positif dan fungsional sejalan dengan visi kualitas sekolah”
KULTUR SEKOLAH YANG POSITIF • Memiliki keyakinan hanya mereka belajar keras dan sungguh yang akan memperoleh prestasi tinggi • Memegang teguh nilai prestasi dan proses mencapainya merupakan dua sisi dari mata uang • Membangun jembatan antara visi, missi dan aksi • Memiliki simbol-simbol yang menekankan penghargaan dan sangsi, sehingga mendorong pencapaian ekselensi dan menghambat pelanggaran & tidak memiliki prestasi rendah • Lingkungan sekolah bersih, rapi, sejuk dan aman.
KULTUR SEKOLAH YANG NEGATIF • Memiliki keyakinan asal belajar mesti apa adanya pasti lulus • Memiliki nilai prestasi harus setinggi mungkin, dengan segala cara untuk mencapainya • Kebijakan kepala sekolah bersifat pilih kasih • Visi, misi dan program sekolah tidak disosialisasikan dengan benar kepada seluruh stake holder • Diantara warga sekolah tidak ada saling percaya mempercayai • Mereka yang innovative malah dikritik, tidak disenangi • Hasil karya siswa dan prestasi sekolah yang hebat tidak dipajang sebagaimana mestinya • Sampah berserakan dimana-mana di lingkungan sekolah • Banyak siswa dan guru terlambat datang ke sekolah
KEMANA ARAH PENGEMBANGAN KULTUR SMAN 81 JAKARTA • Standard moral yang tinggi, • Tanggung jawab (Kerja keras dan disiplin) • Jujur; hilangkan budaya nyontek • Kebersamaan dan persaudaraan • Sopan santun; senyum, sapa dan salam • Bersih dan rapi • Cinta tanah air • Leadership & entrepreneurship • Positive Thingking,dan Memiliki Loyalitas • Optimis, Keyakinan Akan Berhasil • Selalu Mau Mencoba, Tidak Pernah Mau Menyerah • Berpegang Pada Tujuan • Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas
Perubahan kultur sekolah tidak bisa lewat ceramah atau anjuran saja melaikan lewat pembiasaan dan pembudayaan, kongkritnya bisa dengan : • Janji siswa betul betul dilaksanakan oleh para siswa • Bekerja sebagai satu unit • Bangun kerjasama dengan stakeholder • Kerja keras, kerja cerdas dan kerja iklas • Berpikir positif, tidak berkeluh kesah; ”berkeluh kesah tidak pernah menyelesaikan masalah” • Kreatif, jujur dan tekun • Bangun motivasi dan semangat untuk mengatasi masalah • Berdoa, doa merupakan senjata yang memiliki kekuatan diluar akal manusia
STRATEGI MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN MELALUI PENDIDIKAN PROPESIONAL DI SMAN 81 JAKARTA • Pendidikan adalah proses pembebasan peserta didik dari ketidak mampuan, ketidak tahuan, ketidak jujuran, ketidak berdayaan, dan dari buruknya hati, akhlak dan keimanan.
MEMPERSIAPKAN PENDIDIKAN MASA DEPAN • Tidak sekedar mengejar target kelulusan dan membekali peserta didik dengan selembar ijazah. • Tidak hanya mentrasnper ilmu dan informasi • Guru tidak hanya pandai mendidik orang lain tetapi juga harus pandai mendidik diri sendiri, bisa introfeksi diri; sudahkah ada perubahan kepada yang lebih baik pada diri sendiri, baik sikap, amal, perbuatan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi ? • Pematangan logika, kepribadian, hati, ahlak dan keimanan • Mempersiapkan peserta agar dapat hidup selamat dan bahagia diakhirat kelak.
Jangan sampai dikutuk oleh siswa karena tidak mendidik dengan benar dan tidak mengingatkan dan memberitahu hal yang salah • Ciptakan situasi kekeluargaan dan kedamaian dalam lingkungan kerja, tidak saling menghujat,menggunjing, bersaing pun sehat. Sehingga tidak saling berseteru di pengadilan Mahkamah Yang Maha Adil. • Niatkan dengan iklas aktifitas kerja kita agar menjadi ladang ibadah yang membuahkan amal ibadah yang menjadi bekal dan tiket paspor ke surga. • Pendidikan mental/imtak sebagai landasan aqidah yang pertama dan utama yang harus diberikan dan ditanamkan pada siswa sejak dini.
Manusia Dituntut Untuk Mensucikan Dan Mendidik Dirinya • Q.S, As-Syams (91): 9-10 “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”. • Mensucikan diri adalah dengan melakukan keta’atan kepada Allah SWT, dan mengotori jiwa adalah dengan melakukan maksiat
Pendidikan mental yaitu pendidikan seseorang kepada dirinya sendiri di mana ia mendidik dirinya serta mengarahkannya kepada arahan syar’i yang benar yang sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia. • Pendidikan mental adalah tuntutan mendesak yang harus dilakukan oleh setiap pribadi yang hendak bersikap konsisten, karena jiwa manusia adalah bagaikan binatang yang kalau tidak dikendalikan akan membuat anda kewalahan
ADA BEBERAPA SARAN YANG DAPAT MEMBANTU DALAM MENDIDIK JIWA • Bersungguh-sungguh dalam melawan hawa nafsu • Menjaga secara konsisten sholat 5 waktu secara khusyu’ dan sholat-sholat rawatib serta ibadah lainnya,seperti Melaksanakan sholat malam. • Beribadahlah baik itu di dalam maupun di luar masjid • Berdzikir kepada Allah ;Q.S Al-Araaf (7): 205 ”... dan sebutlah (nama) Tuhan mu dalam hatimu, dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang…” • Banyak berdoa, Q.S Al-Araaf (7): 55-56 “berdoalah kepada Tuhan mu dengan berendah diri dan suara yang lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas … berdoalah kepada Nya dengan rasa takut (tak akan diterima)dan harapan(akan dikabulkan).
CIRI GURU YANG PROPESIONAL • Menguasai ilmu pengetahuan dan keahlian di bidangnya • Menguasai metodologi mengajar yang baik dan efektif. • Tidak sekedar cerdas tapi mampu mencerdaskan peserta didik • Memiliki sertifikasi profesi yang diakui keabsahannya • Berorientasi pada kualitas dan selalu menciptakan budaya mutu • Setiap langkah pembelajaran selalu memiliki rencana dan target yang jelas dan terukur hasilnya. • Peka dalam membaca tuntutan perubahan dan tantangan masa depan. • Cermat dalam menetapkan langkah strategis dengan mengukur kekuatan, kelemahan dan kepatutan diri. • Selalu berkonsentrasi dengan dirinya sendiri untuk menciptakan ruang masa depan.(Dedi Mulyana:2009)
Pendidikan Profesional Harus Memperhatikan • Menekankan pada kualitas, nomer satu • Berorientasi pada budaya mutu • Diselenggarkan secara terpadu • Mempunyai tujuan yang jelas dan jitu • Mempunyai target yang terukur hasilnya bermutu • Dikelola oleh orang yang ahli dibidangnya tanpa harus menipu.
Sekian Terima kasih