220 likes | 512 Views
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 2014. Disampaikan Pada Pertemuan Koordinasi Tim Pemeriksa Kesehatan Calon Jamaah Haji Kabupaten Semarang Ungaran , 12 Mei l 2014. Dr. Mas Dady Dharmadi S
E N D
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 2014 Disampaikan Pada Pertemuan Koordinasi Tim Pemeriksa Kesehatan Calon Jamaah Haji Kabupaten Semarang Ungaran, 12 Meil 2014 Dr. Mas Dady Dharmadi S Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
KEBIJAKAN Penyelenggaraan program
KEBIJAKAN TEKNIS 2010-2014(2)KMK NOMOR 442/MENKES/SK/VI/2009
KEBIJAKAN OPERASIONAL 2014 • (PAPARAN SEKJEN, EVALUASI NASIONAL KESEHATAN HAJI 2013, JAKARTA, 4-7 Maret 2014) PUSAT KESEHATAN HAJI 2014
KEBIJAKAN OPERASIONAL 2014 • (PAPARAN SEKJEN, EVALUASI NASIONAL KESEHATAN HAJI 2013, JAKARTA, 4-7 Maret 2014) • KEBIJAKAN KESEHATAN HAJI • TAHUN 2014 M / 1435 H PUSAT KESEHATAN HAJI 2014
KEGIATAN PROGRAMKMK NOMOR 442/MENKES/SK/VI/2009 Rangkaiankegiatanpelayanankesehatanhaji yang meliputi • Pemeriksaankesehatan • Bimbingandanpenyuluhankesehatanhaji • Pelayanankesehatan • Imunisasi • Surveilans Epidemiologi • SKD danrespon KLB • Penanggulangan KLB danmusibahmassal • KesehatanLingkungan • Manajemenpenyelenggaraankesehatanhaji
PUSKESMAS MENGIRIMKAN HASIL PEMERIKSAAN VIA EMAIL KE DINKES PROP DAN DINKES KAB SEMARANG 1. LEREP2. UNGARAN3. LEYANGAN4. PRINGAPUS5. AMBARAWA6. JIMBARAN
7. BAWEN8. SUMOWONO9. JAMBU10. BANYUBIRU11. BANCAK12. TUNTANG13. GEDANGAN14. PABELAN15. SURUH16. DADAPAYAM
PUSKESMAS TIDAK MENGIRIM HASIL LAPORAN VIA EMAIL 1. SEMOWO ( GABUNG PABELAN )2. KALONGAN3. BRINGIN4. BERGAS5. DUREN
PUSKESMAS TANPA JAMAAH 1. GETASAN2. JETAK
Embarkasi SOC menempati urutan terbanyak Jemaah Haji Wafat, untuk etape Arab Saudi dan Debarkasi. Seluruh Kabupaten (Peserta) berkontribusi angka kematian (23/61). ALARM, adanya kerentanan Jemaah Haji. Adakah kesakitan/ kematian pasca kepulangan di alamat domisili ?
Pemeriksaan pertama di Puskesmas tidak mengungkap secara lengkap kondisi riel setiap jemaah calon haji (ditemukan banyak Buku Hijau Kesehatan tidak berisi data/tidak lengkap/tidak sesuai), tidak melakukan pendalaman dan tindak lanjut terhadap jemaah resiko tinggi sehingga mengakibatkan pemeriksaan kesehatan lanjutan menjadi “kurang waspada” (misalnya kasus HIV, Hemodialisa, Kehamilan,TB dll); • Ditemukan banyak Jemaah tidak memahami arti Risiko Tinggi, arti dan konsekuensi jika diberi gelang Kuning, bahkan keluarga atau rekan pendamping/keluarganya pun tidak memahami.
“Istitha’ah” perlumenjadisyaratpenentuankeberangkatancalonjama’ah haji. Istitha’ahmencakupaspekibadah, kesehatan, kemampuanekonomi, dankeamanan. • Dalam Penyelenggaraan Bidang Kesehatan, perlu Pengawasan yang ketat atas proses pemeriksaan, sejak awal hingga menjelang keberangkatan, dengan mengedepankan prinsip meningkatkan kesadaran dan kemandirian. (Kelalaian dalam proses harus diambil tindakan agar kualitas semakin baik)
PENUTUP Pasal 3 (UU 36/2009:Kesehatan); “Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.”
Wassalamu’laikum warohmatullahi wabarokatuh Terima kasih