80 likes | 494 Views
MODUL 4 4. ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI 4.1 Pengertian Organisasi Organisasi secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan yang
E N D
MODUL 4 4. ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI 4.1 Pengertian Organisasi Organisasi secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan yang direncanakan. Sesuatu pekerjaan yang relatif sederhana dimungkinkan dapat dikerjakan tanpa adanya suatu wadah atau organisasi, tetapi bila keterlibatan orang-orang bekerja semakin banyak dengan bidang kerja yang berbeda-beda maka sudah barang tentu diperlukan suatu organisasi yang mengatur kegiatan satu dengan yang lainnya secara terpadu. Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisiensi yang tinggi dan tepat waktu. Oleh karena itu pembentukan organisasi sangat diperlukan didalam pekerjaan teknik sipil. Beberapa pendapat mengenai definisi organisasi, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Money YD, : Organisasi adalah bentuk setiap kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama. 2) MC.Farland : Organisasi adalah suatu kelompok manusia tertentu yang mengembangkan usahanya untuk pencapaian suatu tujuan. 3) Dimock : Organisasi adalah perpaduan secara sistematik dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui wewenang koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari ketiga uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan sekelompok orang yang bekerja dengan bidang keahlian masing-masing, secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama agar mendapatkan tingkat efisiensi dan efektifitas kerja yang optimal. Ada beberapa keuntungan dari organisasi ini yaitu: 1) 2) 3) 4) sebagai alat pembagi tugas antara masing-masing yang terlibat dalam kegiatan. sebagai koordinasi masing-masing unit kegiatan agar dapat berjalan dengan lancar. sebagai alat penempatan tenaga ahli sesuai dengan spesialisasi sebagai alat pengawasan pimpinan terhadap bawahan dapat dilakukan dengan mudah http://www.mercubuana.ac.id
Aliran kerja yang lamban (karena sifat aliran yang vertikal). Organisasi matrik : Arah teknis yang tidak jelas. Keahlian teknis yang tidak dipergunakan secara optimal. Ketidak pastian masa depan pekerjaan. Kurangnya pertukaran informasi teknis antar proyek (karena proses informasi yang selalu terdistribusi). Perkembangan jenis maupun besaran proyek pada gilirannya memberikan bentuk- bentuk organisasi yang berupa perkembangan dari jenis dasar tersebut di atas. Dibawah ini dijabarkan beberapa bentuk-bentuk organisasi induk ( Parent Organization / Grand Organization). 1. Organisasi Garis (Line Organization) Organisasi garis yaitu setiap pekerjaan dibawah pengawasan dan perintah langsung pimpinan. Pimpinan mempunyai kewenangan yang penuh untuk menjalankan roda kegiatan organisasi. Organisasi garis ini paling umum ditemui dalam pekerjaan konstruksi yang tidak terlalu besar. Dasar bentuk ini adalah jenis organisasi fungsional pada tahap yang sederhana. Ciri-ciri dari organisasi garis ini antara lain: tujuan organisasi sederhana, organisasi dengan jumlah anggota sedikit, hubungan antara pimpinan dan anggota secara langsung, sesama anggota saling mengenal dan dapat berhubungan setiap saat. Pimpinan Divisi I Divisi II Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Gambar 4.1 : Bagan strukutur Organisasi Garis (Sumber : Istimawan D., "Manajemen Konstruksi ", jilid II, BP-KMTS- UGM, 1996) Organisasi garis ini hanya dapat berjalan dengan baik apabila pimpinan mempunyai kemampuan manajerial yang baik, karena semua kemajuan dan kemunduran tergantung ditangan pimpinan. 2) Organisasi Fungsional (Stafl) Pada tahap perkembangan berikutnya, bentuk organisasi fungsional berbentuk sesuai dengan konsepnya. Hal ini umum dipergunakan pada proyek-proyek yang besar dan dituntut keahlian manajerial tertentu untuk menangani bidang-bidang manajemen umum. Organisasi Fungsional adalah organisasi yang memiliki susunan dari satuan-satuan yang menangani tugas-tugas spesifik sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dilengkapi sub ordinat. Untuk itu organsasi jenis ini http://www.mercubuana.ac.id
4) Organisasi Matrik Pada tahap kebutuhan berikutnya, apabila kebutuhan sudah menuntut kesiapan interdisipliner untuk mengantisipasi besaran proyek, maka berkembang sistem organisasi matrik. Dalam susunan organisasi matrik untuk setiap proyek diperkenalkan seorang koordinator. Kordinator tersebut masih bertugas dalam satuan organisasi atau departemen fungsionalnya. Namun diserahi tanggungjawab penuh atas pelaksanaan proyek. Organisasi matrik membebankan susunan samping terhadap tata jenjang (hirarki) vertikal yang ada. Bentuk susunan organisasi matrik seperti gambar dibawah ini. Gambar 4.4 : Struktur Organisasi Matriks (dikutip: Chris Hendrickson and Tung Au, “Project Management for Construction - Fundamental Concepts for Owners, Engineers, Architects and Builders”, 2003) 4.3. Organisasi Proyek Konstruksi Sebagaimana diketahui, organisasi merupakan kumpulan orang yang bekerja sama dalam suatu ruang lingkup pekerjaan untuk mecapai suatu tujuan yang sudah direncanakan. Demikan pula proyek konstruksi, yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu bangunan fisik yang memenuhi permintaan dan persyaratan melalui suatu ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilakukan beberapa orang atau beberapa kelompok orang, tentunya juga membutuhkan suatu organisasi yang umum disebut organisasi proyek konstruksi. Pada bentuk organisasi proyek konstruksi, kedua jenis organisasi tersebut di atas dan varian-variannya dipengaruhi dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan proyek bersangkutan. Untuk proyek-proyek yang besar yang harus dilaksanakan oleh beberapa kontraktor maka pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan http://www.mercubuana.ac.id