650 likes | 1.49k Views
Adopsi Inovasi dalam Penyuluhan Pertanian :. 1. Peranan inovasi dan teknologi 2. Proses difusi dan adopsi inovasi 3. Model-model pengembangan inovasi. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peranan inovasi dan teknologi
E N D
Adopsi Inovasi dalam Penyuluhan Pertanian : 1. Peranan inovasi dan teknologi2. Proses difusi dan adopsi inovasi3. Model-model pengembangan inovasi Tujuan Intruksional Khusus (TIK): Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peranan inovasi dan teknologi Mahasiswa dapat menjelaskan proses difusi dan adopsi inovasi Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan model pengembangan inovasi
Peranan Inovasi dalam Penyuluhan Pertanian • Inovasi suatu gagasan, praktek, atau objek yg dianggap baru oleh seseorang atau oleh satuan adopsi lain • Teknologi sebuah rancangan tindakan instrumental (sebagai penolong) utk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat yg terdapat dalam upaya meraih hasil yg diinginkan • Dalam pemakain sehari-hari istilah inovasi sering disetarakan dengan istilah teknologi • Kaitannya dengan inovasihanya teknologi baru yg dpt dikatakan inovasi
Terdapat berbagai macam inovasi yg harus diperhatikan oleh PP, dinataranya sbb : • Metode baru untuk membantu keputusan mengenai pengelolaan, cth ; sistem komputer, pengujian tanah • Sistem usahatani baru, cth; perubahan dari produksi tanaman ke produksi hortikultura, IFS • Organisasi tani seperti kelompok tani, Gapoktan dan Koperasi tani
Cont..... • Suatu inovasi teknologi baru selalu memiliki dua komponen, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. • Dalam inovasi varietas tanaman, perangkat kerasnya adalah varietas tanaman dan perangkat lunaknya adalah teknik baru utk penanamannya, penggunaan pupuk, dan sebagainya utk meraih produksi optimal dari varietas baru tersebut. • Apa peranan petani ???? • Petani memegang peranan dlm pengembangan perangkat lunak yg tepat • Ilmuwanyg mengembangkan perangkat lunak baru dilemlitharus memperhitungkan perangkat lunak yg digunakan oleh petani dan potensi wil yg khas
Cont..... • Petani juga memaikan peranan utama dalam pengembangan sistem usahatani baru • Unsur-unsur sebuat sistem dpt dipelajari di lemlit, cth menguji efek berbagai cara pemberian makanan pada ternak hasil persilangan. Atau berternak dari ternak lokal ke ternak unggul memerlukan perubahan dlm produksi • Organisasi tani hanya dpt dikembangkan oleh para petani sendiri. Para penyuluhan pertanian dapat mendorong petani utk memikirkan cara terbaik utk berorganisasi, cth : dengan cara memberikan informasi keberhasilahn organisasi petani di tempat lain
Utk dpt memperkirakan suatu inovasi didifusikan kepada penggunanya, perlu diperhatikan 5 ciri inovasi sbb : • Keuntungan relatif • Apakah suatu inovasi memungkinkan petani meraih tujuannya dgn lebih baik atau biaya yg lebih murah ???? • Kriteria yg dpt digunakan untuk menilai suatu inovasi tdk terbatas pada keuntungan yg bersifat ekonomis • Kriteria lain : berupa keuntungan sosial (cth: meningkatkan status sosial, tk kemudahan pemakaian, maupun tk kepuasan yg diperoleh
2. Kompatibilitas/ keselarasan • Kompatibilitas berkaitan dgn nilai-nilai sosial-budaya dan kepercayaan, dgn inovasi yg diperkenalkan sebelumnya atau dengan keperluan yg dirasakan oleh petani • Sebagai contoh ; akan sulit memperkenalkan peternakan babi di wilayah umat islam, walaupun peternakan tersebut memberikan keuntungan tertinggi • Dilain pihak petani yg meraih produksi tinggi krn menanam varietas padi unggul, besar kemungknan akan menerima varietas jagung unggul yg dianjurkan
3. Komplektisitas • Inovasi sering gagal karena tidak diterapkan secara benar • Beberapa diantaranya memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus • Adakalanya lebih baik memperkenalkan sekumpulan paket inovasi yg relatif sederhana tetapi sering berkaitan, walaupun kaitan tsb mungkin sulit dipahami • Sapi perah unggul misalnya, hanya akan memproduksi banyak susu jika diberi pakan berprotein dan berenergi tinggi
4. Dapat Dicoba • Kemudahan inovasi utk dpt dicoba oleh pengguna berkaitan dengan keterbatasan sumberdaya yg ada • Inovasi yg dpt dicoba sedikit demi sedikit akan lebih cepat dipakai oleh pengguna daripada inovasi yg tdk dpt dicoba sedikit demi sedikit • Sebagai contoh ekstrim, inovasi berupa penggunaan paket komputer akan lebih lambat penerapannya dibandingkan dengan inovasi kalkulator yg tdk memerlukan alat-alat bantu
5. Dapat diamati • Petani dapat melihat dari jauh rekannya telah beralih memberi jagung utk pakan ternaknya, tetapi tdk tahu tentang sistem tata buku yg digunakan tetangganya • Karena takut tersaingi petani mungkin tdk menunjukan ternak unggul miliknya kpd tetangganya • Petani belajar dgn cara mengamati dan diskusi mengenai pengalaman rekannya
Proses Difusi • Difusi inovasi didefinisikan sebagai suatu proses dikomunikasikannya inovasi kepada petani dalam suatu sistem sosial tertentu, melalui saluran tertentu, dalam suatu dimensi waktu tertentu pula • difusi inovasimerupakan salah satu bentuk proses komunikasi antara pihak pengirim dan penerima informasi, sehingga dicapai pengertian yg sama mengenai informasi yg dikomunikasikan • Dalam hal difusi inovasi informasi yg dikomunikasikan mengacu kepada adanya pemikiran baru yaitu inovasi sendiri
Cont..... • Proses difusi dan adopsi dpt disamakan dgn dua sisi yg berbeda dari koin yg sama • Difusi mengacu kpd proses dari pihak pengirim inovasi dan adopsi mengacu kpd proses dari pihak penerima inovasi • Perbedaan lain : proses difusi terjadi diantara org-org sedangkan proses adopsi adalah proses individual • Proses difusi dpt digolongkan sebagai salah satu bentuk perubahan sosial. apabila suatu ide baru ditemukan , didifusikan, diterima/ditolak oleh petani, mengakibatkan munculnya akibat-akibat tertentu, maka dpt dikatakan bahwa telah terjadi perubahan sosial pada sistem sosial ditempat tinggal petani
Continu........ • Perubahan sosial yang direncanakan pd proses penyuluhan sangat rumit yang pada dasar dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu : Invensi, difusi, dan konsekuensi-konsekuensi • invensi merupakan kegiatan penciptaan atau pengembangan inovasi baru • Difusi merupakan proses penyebaran inovasi dari seorang yang telah emngadopsi inovasi kepada orang lain dalam masyarakat. • Konsekuensi merupakan perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat adanya adopsi atau penolakan terhadap suatu inovasi
Wayne Romable (1984) menyatakan bahwa difusi inovasi dapat dipandang sebagai proses komunikasi khusus. • Pada difusi inovasi, sumber pesan dapat berupa penemu penyuluh pertanian dan pemimpin. • Perubahan secara praktis yang diharapkan adalah pengetahuan, sikap dan prilaku, faktor yang mendorong dan menghambat perubahan. Perolehan sesuai pendapat Leagans (1971) tertera pada Gambar berikut
Dari segi pengambil keputusan proses difusi, dikenal dua sistem difusi : • 1. Sistem difusi tersentralisasi • Keputusan mengenai dilakukannya proses difusi, siapa yg harus melalukan evaluasi proses difusi, serta saluran apa yg digunakan, dilakukan sekelompok org t3 yg merupakan bagian dari pihak atau instansi yg menghendaki adanya perubahan • 2. Sistem difusi desentralisasi • Keputusan-keputsan tersebut diambil oleh para petani • Pilihan sistem mana yg akan diambil tergantung pada tujuan difusi, ciri inovasi yg akan didifusikan, serta tingkat kemampuan petani dalam mengambil keputusan
Model-Model Difusi Inovasi • Model difusi inovasi menggambarkan proses penyebaran inovasi dari suatu sumber inovasi kepada anggota suatu sistem sosial. • Dengan patokan bahwa sumber inovasi asalnya dari lembaga penelitian maka terdapat tiga model difusi inovasi yaitu 1) Model Top Down, 2) Model Feed Back, dan 3) Model Farmer Back Farmer.
1) Model Difusi Top Down • Model Difusi Top Down dikembangkan berdasarkan penelitian di India, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan sekolah, laboratorium dan stasiun percobaan • A.H. Bunting (1979) mengatakan bahwa model top down difusion sebagai model penyuluhan pertanian konvensional. • Pada model ini peneliti melakukan penelitian di laboratorium maupun stasiun penelitian dan menghasilkan rekomendasi yang disebarluaskan pada seluruh petani
2). Model Feed-Back • Model ini dikembangkan oleh Benor dan Horison . • Model ini dikenal sebagai trainning and visit system atau di Indonesia di sebut sistem latihan dan kunjungan (sistem laku). • Model feed back dianggap sebagai perbaikan model Top Drown yaitu dengan mempertimbangkan mekanisme umpan balik diantara peneliti dan penyuluh pertanian. • Model feed-back menjadi popular dan berkembangnya Farming System Research yang mengaitkan penelitian ditingkat usahatani kedalam metode penelitian pertanian.
3). Model Farmer Back To Farmer • Model difusi farmer back to farmer dikemukakan oleh Rhoades dan Booth (1982). • Model ini mengasumsikan bahwa penelitian harus dimulai dan diakhiri di tingkat petani. • Hal ini berarti bahwa petani harus dilibatkan secara aktif sebagai anggota tim pemecahan masalah di lapangan. • Petani dengan pengalaman jangka panjangnya mengetahui kondisi usaha taninya, tipe tanah, kualitas sosial, ekonomi, tanaman yang sesuai dan prilaku pasar dari waktu ke waktu. Dengan demikian petani adalah tenaga ahli pada usaha taninya sendiri. • Model difusi farmer back to farmer mengandung beberapa siklus kegiatan dan masing-masing kegiatan ini berusaha mencapai tujuan tertentu.
Proses adopsi • Proses adopsi inovasi merupakan proses kejiwaan/mental yang terjadi pada diri petani pada saat menghadapi suatu inovasi, dimana terjadi proses penerapan suatu ide baru sejak diketahui atau didengar sampai diterapkannya ide baru tersebut • Pada proses adopsi akan terjadi perubahan-perubahan dalam perilaku sasaran umumnya akan menentukan suatu jarak waktu tertentu • Rogers dan Shoemaker (1971) adopsi adalah proses mental, dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan menegaskan lebih lanjut tentang penerimaan dan penolakan ide baru tersebut • Sedangkan Feder dkk (1981) adopsi didefenisikan sebagai proses mental seseorang dari mendengar, mengetahui inovasi sampai akhirnya mengadopsi.
Continue..... • Di lain pihak Samsudin (1994) menyatakanbahwaadopsiadalahsuatu proses dimulaidan keluarnya ide-ide dari suatupihak, disampaikan kepada pihak kedua, sampai ide tersebut diterima oleh masyarakat sebagai pihak kedua. • Selanjutnya menurut Mardikanto (1993) adopsi dalam penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh kepada sasarannya
Macam-Macam Konsep Adopsi • Konsep Adopsi Bahlen • Konsep Adopsi Rogers dan Schoemaker • Konsep Proses Adopsi Kellogg
1. Konsep Adopsi Bahlen • ada 5 tahap yang dilalui sebelum seseorang mengadopsi suatu inovasi yaitu sadar (awreness), minat (interest), menilai (Evaluation), mencoba (trial) dan adopsi ( adoption): • Tahap sadar petani sasaran telah mengetahui informasi tetapi informasi tersebut dirasa kurang. • Tahap minat petani sasaran mencari informasi atau keterangan lebih lanjut mengenai informasi tersebut. • Tahap menilai petani sasaran sudah menilai dengan cara value/bandingkan inovasi terhadap keadaan dirinya pada saat itu dan dimasa yang akan datang serta menentukan apakah petani sasaran mencoba inovasi atau tidak. • Tahap mencoba petani sasaran sudah mencoba meskipun dalam skala kecil untuk menentukan angka dan kesesuaian inovasi atau tidak. • Tahap adopsi petani sasaran sudah meyakini kebenaran inovasi dan inovasi tersebut dirasa bermanfaat baginya. Pada tahap ini petani sasaran menerapkan dalam jumlah/skala yang lebih besar
2. Konsep Adopsi Rogers dan Schoemaker • proses adopsi dapat terjadi melalui 4 tahapan yaitu : tahap mengetahui (knowledge), persuasif (persuasive), mengambil keputusan (decision) dan konfirmasi (confirmation) yang selanjutnya diklasifikasikan menjadi empat tahap yaitu : • Tahap mengetahui petani sasaran sudah mengetahui adanya inovasi dan mengerti bagaimana inovasi itu berfungsi. • Tahap Persuasi petani sasaran sudah membentuk sikap terhadap inovasi yaitu apakah inovasi tersebut dianggap sesuai ataukah tidak sesuai bagi dirinya. • Tahap Keputusan petani sasaran sudah terlibat dalam pembuatan keputusan yaitu apakah menerima atau menolak inovasi. • Tahap Konfirmasi petani sasaran mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Mungkin pada tahap ini petani sasaran mengubah keputusan untuk menolak inovasi yang telah di adopsi sebelumnya
3. Konsep Proses Adopsi Kellogg • Proses adopsi khususnya teknologi pertanian dapat dilakukan melalui beberapa langkah agar petani bersedia menerima/mengadopsi teknologi tersebut • Model adopsi ini meliputi empat tahap yaitu diagnosis, perencanaan dan rekayasa teknologi adaptif, pengujian dan verifikasi di tingkat usahatani dan percobaan antar lokasi dan diseminasi.
Tingkat Adopsi Sasaran Tahapan Komunikasi Menggerakan usaha Hubungan Massal Sadar & Minat Hubungan Kelompok Menilai dan mencoba Meyakinkan/membangkitkan keinginan Menerapkan Menggugah hati, menaruh perhatian Hubungan Perseorangan
1. Inovator(golonganperintis dan pelapor) • Golongan perintis ini jumlahnya tidak banyak dalam masyarakat. Karakteristik golongan ini antara lain gemar, mencoba, inovasi dan rata-rata pada masyarakatnya pada umumnya berpartisipasi aktif dalam penyebarluasan inovasi • Ciri-cirinya : 1) Lahan usaha tani luas, pendapatan tinggi, 2) Status sosial tinggi, 3) Aktif di masyarakat, 4) Banyak berhubungan dengan orang secara formal dan informal, 5) Mencari informasi langsung ke lembaga penelitian dan penyuluh pertanian, 6) Tidak disebut sebagai sumber informasi oleh petani lainnya
2. Early Adopter (pengadopsi awal) • Golongan ini mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, gemar membaca buku, suka mendengar radio, memiliki faktor produksi non lahan yang relative komplit. • Ciri-ciri : 1) Usia lebih muda, 2) Pendidikan lebih tinggi, 3) Lebih aktif berpartisipasi di masyarakat, 4) Lebih banyak berhubungan dengan penyuluh pertanian, 5) Lebih banyak menggunakan surat kabar, majalah dan buletin
3. Early Mayority (golonganPenyetrapawal) • Golongan ini pada umumnya mempunyai tingkat pendidikan rata-rata seperti anggota masyarakat lainnya, dapat menerima inovasi selama inovasi tersebut memberikan keuntungan kepadanya. • Ciri-cirinya : 1) Sedikit di atas rata-rata dalam umur, pendidikan dan pengalaman petani, 2) Sedikit lebih tinggi dalam status sosial, 3) Lebih banyak menggunakan surat, majalah dan buletin, 4) Lebih sering menghadiri pertemuan pertanian, 5) Lebih awal dan lebih banyak mengadopsi daripada mayoritas lambat
5. Late Mayority(Mayoritas Lambat) • Golongan ini pada umumnya berusia lanjut dan memilki tingkat pendidikan rendah, status sosial ekonominya sangat rendah dan lambat menerapkan inovasi. • Ciri-Cirinya : 1) Pendidikan kurang, 2) Lebih tua, 3) Kurang aktif berpartisipasi di masyarakat, 4) Kurang berhubungan dengan penyuluhan pertanian, 5) Kurang banyak menggunakan surat kabar, majalah, buletin.
5. Laggard (Golongan Penolak) • Golongan penolak ini pada umumnya usia lanjut, jumlahnya sangat sedikit dan tingkat pendidikannya sangat rendah bahkan buta huruf, status sosial eknominya sangat rendah, tidak suka terhadap perubahan-perubahan. • Ciri-cirinya : 1) Pendidikan kurang, 2) Lebih tua, 3) Kurang aktif berpatisipasi di masyarakat, 4) Kurang berhubungan dengan penyuluhan, 5) Kurang banyak menggunakan surat kabar, majalah, buletin.
Terdapat berbagai sumber informasi yang digunakan dalam setiap tahap proses adopsi
Terdapat 3 model pengembangan menurut Havelock dan penerapannya sbb: • Model Penelitian, pengembangan dan difusi • Model iteraksi sosial • Model pemecahan masalah
1. Model Penelitian, pengembangan dan difusi • Model penelitian, pengembangan dan difusi sering digunakan di dunia industri • Model ini melukiskan : • Penelitian dasar, • Penelitian terapan, • Pengembangan dan • Difusi • Pengembangan lampu nein memerlukan penelitian dasarmengenai loncatan listrik didalam gas neonpenelitian terapan mengenai manajemen proses dan pengemabangan teknik produksi yg efisien • Difusi merupakan tuga bagain pemasaran yg juga memerlukan penelitian untuk mengembangan jenis produk yg akan dijual
2. Model Interaksi Sosial • Model ini mengutamakan difusi inovasi • Media massa memegang peranan penting dalam membangkitkan minat petani tentang adanya inovasi, akan tetapi • Masyarakat yg dituju tdk akan menerima inovasi sebelum membicarakannya dgn org-org yg berpengalaman • Model ineteraksi sosial beranggapan bahwa inovasi yang dikembangkan menguntungkan sebagiana besar orang.
3. Model Pemecahan Masalah • Lebih banyak bertolak dari petani yang bermasalah dari pada penelitian atau inovasi • Petani memerlukan informasi utk memecahkan masalah dari hasil penelitian yang telah ada, dari suatu penelitian baru untuk memecahkan masalah ini dan dari pengalaman petani termasuk keluarganya • Contoh anak seorang petani ingin bergabung usaha dengan ayahnya. Mereka memerlukan perluasan areal atau mengintensifkan penggunaan tanah sebagai sumber pendapatan. penelitian berfungsi memberkan informasi mengenai pemikiran pendapatan dan risiko yg mungkn timbul dari berbagai pilihan, tetapi tdk menyediakan informasi utk segala macam aspek
Penerapan Model • Setiap model ada yg salah dan yg benar, karena masing-masing model dapat berguna sesuai dengan masalah yg dihadapi dgn situasi yg berlainan • Organisasi penyuluh dapat memainkan peranya didalam 2 model diatas yaitu: model interaksi sosial dan model pemecahan masalah • Model interaksi sosial berperan dalam difusi hasil penelitian ke petani, sedangkan model pemecahan masalah membantu petani utk menjelaskan masalah dan encari serta mengembangkan informasi yg diperlukan utk pemecahan masalah
Continue..... • Model interaksi sosial (difusi), penyuluh pertanian bertindak sebagai pakar yg mengajari petani pengalaman baru • Model pemecahan masalah, PP bertindak sebagai pemandu yg membantu petani mengambil keputusan sesuai dengan kehendaknya • Dinegara maju model interaksi sosial sudah jarang digunakan, hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran akan banyaknya konsekuensi yg tdk dikehendaki dari pemanfatan inovasi dan kenyataan bahwa pengatahuan dan pengalaman petani merupkan sumber pemecahan masalah yg penting baginya • Di negara berkembang model interaksi sosial banyak diikuti, dikarenakan banyak masalah hanya dpt dipecahkan oleh petani sendri khususnya yg berhubungan dengan pinjaman kredit utk meningkatkan produksi