250 likes | 836 Views
Pertemuan 2 sesi 2. HUKUM PAJAK :. “Utang Pajak sebagai Dasar Penagihan Pajak”. Program Studi Akuntansi FE-UII Jogjakarta 2009. BAMBANG KESIT. TOPIK BAHASAN. ASAS-ASAS PENGENAAN PAJAK UTANG PAJAK BERAKHIRNYA UTANG PAJAK TARIF PAJAK. ASAS-ASAS PENGENAAN PAJAK. ASAS TEMPAT TINGGAL
E N D
Pertemuan 2 sesi 2 HUKUM PAJAK : “Utang Pajak sebagai Dasar Penagihan Pajak” Program Studi Akuntansi FE-UIIJogjakarta2009 BAMBANG KESIT
TOPIK BAHASAN • ASAS-ASAS PENGENAAN PAJAK • UTANG PAJAK • BERAKHIRNYA UTANG PAJAK • TARIF PAJAK
ASAS-ASAS PENGENAAN PAJAK • ASAS TEMPAT TINGGAL • ASAS SUMBER • ASAS KEBANGSAAN
ASAS TEMPAT TINGGAL • Asas pemungutan pajak yang didasarkan pada tempat tinggal wajib pajak di suatu negara • Contoh : Pasal 2 UU PPh, subjek pajak dalam negeri yaitu : • Orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan • Badan yang didirikan(berkedudukan) di Indonesia • Bentuk usaha tetap • Seseorang atau badan berada di Indonesia menurut keadaan sebenarnya
ASAS SUMBER • Suatu asas pemungutan pajak yang digantungkan kepada adanya sesuatu sumber di suatu negara • Contoh: Pasal 2 ayat 4 UU PPh, subjek pajak luar negeri yaitu : • Subjek pajak yang tidak berkedudukan di Indonesia, tetapi menerima penghasilan dari Indonesia
ASAS KEBANGSAAN • Suatu pajak yang dikenakan oleh suatu negara pada orang-orang yang mempu-nyai kebangsaan dari negara itu. • Contoh : Pemerintah Nederland pada PD II memungut pajak penghasilan dari semua orang yang berkebangsaan Belanda, meskipun bertempat tinggal di luar negeri.
UTANG PAJAK SBG DASAR PEMUNGUTAN DAN PENAGIHAN • Utang Pajak Materiil • Utang Pajak Formil
UTANG PAJAK MATERIAL • Utang pajak timbul karena bunyi UU tan-pa diperlukan perbuatan manusia, asal di-penuhi syarat terdapatnya suatu tatbes-tand (sasaran pengenaan pajak) yang teridiri dari keadaan-keadaan, peristiwa-peristiwa, dan perbuatan perbuatan terten-tu yang menyebabkan terutangnya pajak.
UTANG PAJAK FORMIL • Utang pajak yang timbul karena dikeluar-kannya Surat ketetapan Pajak (SKP) dan tidak melihat ada-tidaknya dasar penge-naan pajak (tatbestand) • SKP berfungsi sebagai: • Menimbulkan utang pajak • Menentukan besarnya utang pajak • Memberitahukan besarnya utang pajak kepada Wajib Pajak
BERAKHIRNYA UTANG PAJAK • Pembayaran • Kompensasi • Daluwarsa • Pembebasan • Penghapusan
PEMBAYARAN • Utang pajak yang melekat pada diri WP akan hapus dengan sen-dirinya jika telah ada pembayar-an sejumlah uang atas pajak yang terutang
KOMPENSASI • Timbul karena jumlah pembayaran pajak melebihi jumlah pajak yang terutang. • Selisih lebih ini dapat dikompensasikan dengan utang pajak lainnya. • Kompensasi dibedakan menjadi : • Kompensasi Horisontal • Kompensasi Vertikal
KOMPENSASI HORISONTAL • Pengalihan kelebihan pembayaran suatu jenis pajak pada tahun tertentu dengan utang pajak jenis yang sama pada tahun berikutnya • Contoh: • Lebih Bayar PPh 2002untuk bayar utang PPh 2003
KOMPENSASI VERTIKAL • Pengalihan kelebihan pembayaran suatu jenis pajak tertentu dengan utang pajak jenis lain pada tahun yang sama • Contoh: • Lebih Bayar PPh 2002untuk bayar utang PPN 2002
DALUWARSA • Daluwarsa dalam Hukum Pajak merupakan masalah mengenai penagihan utang-utang pajak. • Daluwarsa hanya mengenai penagihan pajak saja bukan mengenai hak untuk me-ngenakan pajak • Pajak yang sudah lewat waktu tidak dapat dilakukan tindakan penagihan meskipun dengan paksa.
PEMBEBASAN • Jika utang pajak berakhir dengan ti-dak semestinya tetapi karena ditiada-kan oleh fikus. • Pembebasan biasanya diberikan bu-kan terhadap pokok pajaknya tetapi terhadap saksi admnistrasi perpajak-annya.
PENGHAPUSAN • Penghapusan utang pajak sama sifatnya dengan pembebasan, ha-nya saja penghapusan ini diberik-an karena keadaan pribadi wajib pajak. • Misalnya: WP pailit atau bangkrut
TARIF PAJAK • Tarif Proporsional • Tarif Progresif • Tarif Degresif • Tarif Tetap
TARIF PROPORSIONAL Tarif pajak yang persentasenya tetap dan ti-dak bergantung pada besarnya dasar penge-naan pajak.
TARIF PROGRESIF Tarif pajak yang persentasenya meningkat sesuai dengan meningkatnya besarnya dasar pengenaan pajak.
TARIF DEGRESIF Tarif pajak yang persentasenya menurun se-suai dengan meningkatnya besarnya dasar pengenaan pajak.
TARIF TETAP Tarif pajak yang jumlah atau angkanya tetap, ti-dak bergantung pada besarnya dasar pengenaan pajak.