530 likes | 939 Views
The Benefit of IONI in providing Medicines Information Services. Dra. Tri Asti Isnariani, MPharm, Apt. PIO Nas Badan POM Team. Budi Djanu Purwanto, SH, MH. Dra. Tri Asti Isnariani,MPharm., Apt. Sandhyani E.D., SSi, Apt. Indah Widyaningrum, SSi, Apt. Eriana Kartika Asri, SSi, Apt.
E N D
The Benefit of IONI in providing Medicines Information Services Dra. Tri Asti Isnariani, MPharm, Apt.
PIO Nas Badan POMTeam • Budi Djanu Purwanto, SH, MH. • Dra. Tri Asti Isnariani,MPharm., Apt. • Sandhyani E.D., SSi, Apt. • Indah Widyaningrum, SSi, Apt. • Eriana Kartika Asri, SSi, Apt. • Denik Prasetiawati, SFarm, Apt. • Arlinda Wibiayu, SSi, Apt.
IONI 2008 • Bagian Awal : Pedoman Umum • Bagian Utama : Informasi Kelas Terapi dan Monografi • Bagian Akhir : Lampiran
IONI 2008-Pedoman Umum • Pedoman Umum: • Informasi dasar yang bersifat umumyang perlu diketahui • Singkat dan jelas • Menimbulkan rasa keingintahuan untuk menggali lebih lanjut • Gambaran mengenai isi Bagian Utama dan Akhir IONI 2008
IONI 2008-Pedoman Umum Pedoman Umum, terdiri dari : • Penggolongan obat • DOWA • Obat esensial • Obat generik • Formularium rumah sakit • Pedoman pengobatan • Masalah dalam penggunaan obat • Produk Komplemen • Obat dan pengaruhnya terhadap kewaspadaan saat menjalankan mesin • Nama Obat • Menjaga keamanan dan keabsahan resep • Keamanan dan kesehatan • Penggunaan obat rasional • Penulisan resep
IONI 2008-Pedoman Umum Pedoman umum, terdiri dari (lanjutan): • Pendidikan berkelanjutan • Penyerahan obat ke pasien • Interaksi obat • Obat untuk Penggunaan Khusus (Special Access Scheme/SAS) • Narkotika dan Psikotropika • Reaksi obat yang merugikan • Peresepan pada anak • Peresepan pada kehamilan • Peresepan pada laktasi • Peresepan pada lansia • Peresepan pada terapi paliatif • Daftar bahan obat dan tindakan yang dilarang dalam olahraga/anti-doping
IONI 2008-Pedoman Umum Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan yang ringan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional. Melakukan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui bimbingan apoteker yang disertai dengan informasi yang tepat sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat tersebut. Peran apoteker di apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri. Obat Wajib Apotek adalah beberapa obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek. Pemilihan dan penggunaan obat DOWA harus dengan bimbingan apoteker. Daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter.
IONI 2008-Pedoman Umum Peraturan mengenai Daftar Obat Wajib Apotek tercantum dalam: • Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1 2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924 /Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotek No.2 3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar Obat Wajib Apotek No.3
IONI 2008-Pedoman Umum Penggolongan obat Terdapat tiga jenis golongan obat yaitu obat bebas, obat bebas terbatas dan obat keras. Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Lingkaran Hijau: tanda khusus obat bebas Obat bebas terbatas adalah obat yang dijual bebas dan dapat dibeli tanpa dengan resep dokter, tapi disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus untuk obat ini adalah lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Lingkaran Biru: obat bebas terbatas
IONI 2008-Pedoman Umum Khusus untuk obat bebas terbatas, selain terdapat tanda khusus lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan untuk aturan pakai obat, karena hanya dengan takaran dan kemasan tertentu, obat ini aman dipergunakan untuk pengobatan sendiri. Tanda peringatan berupa empat persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam yang terdiri dari 6 macam, yaitu: P. No.1 Awas! Obat Keras. Baca aturan pakainya P. No.2 Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan
IONI 2008-Pedoman Umum P. No.3 Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan P. No.4 Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar P. No.5 Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan P. No.6 Awas! Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelan
IONI 2008-Pedoman Umum Obat Keras adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Ciri-cirinya adalah bertanda lingkaran bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam, dengan huruf K ditengah yang menyentuh garis tepi. Obat ini hanya boleh dijual di apotik dan harus dengan resep dokter pada saat membelinya. Lingkaran merah,dengan huruf K di tengah: obat keras
IONI 2008-Informasi Kelas Terapi & Monografi • Informasi umum mengenai obat dalam kelas terapi masing-masing disertai hal-hal khusus yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya berdasarkan pustaka yang valid, obyektif dan up to date • Uraian lengkap mengenai pedoman terapi berbagai penyakit yang masuk dalam program pemerintah (TBC, malaria, flu burung, filariasis, dan sebagainya) • Informasi monografi (indikasi, peringatan, interaksi, kontraindikasi, efek samping, dosis, nama dagang) dari obat-obat yang beredar di Indonesia sesuai dengan Approved Label Badan POM • Box warning dari obat atau golongan obat tertentu • Memuat informasi penggunaan obat pada anak
IONI 2008-Informasi Kelas Terapi & Monografi • Bagian Utama, terdiri dari: 16 Bab/Kelas Terapi yang memuat: • 1155 Monografi/Nama Generik • 8103 Nama Dagang
Bab 1 : Sistem Saluran cerna • Formula larutan rehidrasi oral menurut panduan WHO dan UNICEF • Rekomendasi regimen untuk eradikasi Helicobacter pylori • Obat ‘baru’: • Esomeprazol
Bab 2: Sistem Kardiovaskuler • Obat baru: • Antihipertensi: • beraprost,iloprost, • moeksipril,trandolapril, • golongan antagonis reseptor angiotensi II (irbesartan, olmesartan) • Diuretik • Hipolipidemik • Ezetimib • Statin: pravastatin, lovastatin, rosuvastatin
Bab 3: Sistem Saluran Nafas • Tata laksana asma pada dewasa dan anak • Obat baru: • Bambuterol,fenoterol,formoterol (tunggal&kombinasi) • Erdostein
Bab 4: Sistem Saraf Pusat • Sub bab ‘baru’: • Gangguan pemusatan perhatian (ADHD) • Obesitas • Ketergantungan • Opioid • Nikotin • Demensia • Obat ‘baru’: • Venlafaxin • Antagonis 5-HT3: granisetron,palonosetron, ramosetron, tropisetron • Agonis 5-HT1:eletriptan,naratriptan • Antiepilepsi: gabapentin, pregabalin, levetirasetam,vigabatrin • buprenorfin,vareniklin tartrat • rivastigmin
Bab 5: Infeksi • Memuat pedoman terbaru terapi: • Malaria, • Tuberkulosis (Paket Kombipak), • Filariasis, • Flu Burung • Pedoman pemilihan antibiotik • Obat ‘baru’: • Beta laktam: Sefditoren, sulperazon (sefoperazon+sulbaktam), ertapenem • Vorikonazol • Anti HIV: didanosin, zalsitabin,atazanavir, indinavir,efavirenz • Antivirus herpes: valasiklovir,valgansiklovir (pro drug) • Antivirus hepatitis: adefovir, entekavir • Antivirus influenza: oseltamivir, • Antimalaria: artemeter, artesunat+amodiaquin
Bab 6: Sistem Endokrin • Subbab ‘baru’: • Gangguan metabolisme tulang • Gangguan endokrin lain: • Obat yang mempengaruhi gonadotropin • Obat ‘baru’: • Rosiglitazon (kombinasi dg metformin) • Hormon estrogen: Nomegesterol, raloksifen,tibolon • Bifosfonat: alendronat,ibandronat, zoledronat,klodronat,risedronat • Strontium ranelat • Ganireliks,setroreliks
Bab 7: Obstetrik, Ginekologi dan Saluran Kemih • Kontrasepsi oral kombinasi • Etinilestradiol+gestoden • Etinilestradiol+drospirenon • Gangguan saluran kemih • Inkontinensia urin: darifenasin,solifenasin • Disfungsi ereksi: tadalafil,vardenafil
Bab 8: Keganasan dan Imunosupresi • Penanganan obat sitotoksik • Subbab ‘baru’: • Obat yang mempengaruhi respon imun: • Antibodi monoklonal • Antagonis hormon • Obat ‘baru’: • Alkilator: fotemustin • Alkaloid vinka: vindesin,vinorelbin • Temozolomid • Erlotinib,sunitinib,dasatinib • Taksan:dosetaksel,paklitaksel • Mikofonelat mofetil • Alemtuzumab, basiliksimab,rituksimab
Bab 9: Gizi dan darah • Anemia dan gangguan darah • Nutrisi: • Intravena • Oral • Enteral • Obat ‘baru’: • Deferasirox • Anagrelid • Lenograstim, molgramostim
Bab 10: Otot Skelet dan Sendi • Subbab ‘baru’: • Obat yang menekan proses penyakit reumatik • Box warning golongan Coxib • Obat ‘baru’: • Adalimumab, etanersep, infliksimab, leflunomid
Bab 11: MataBab 12: Telinga, Hidung, dan TenggorokBab 13: Kulit • Kulit: • Subbab baru: • Sediaan untuk psoriasis • Kekuatan kortikosteroid topikal • Tidak banyak perubahan dibandingkan dengan IONI 2000
Bab 14: Produk Imunologis dan vaksin • Kekebalan aktif (vaksin) dan pasif (imunoglobulin) • KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) • Jadwal Imunisasi Anak (Rekomendasi IDAI terbaru, 2008) • Hal yang harus diperhatikan untuk produk biologi: • Produk dari pabrik yg berbeda, dapat memiliki dosis yang berbeda
Bab 15: Anestesi • Anestetik umum • Etomidat,ketamin,propofol • Anestetik lokal
Bab 16: Penanganan Darurat pada Keracunan • Penanganan keracunan karena berbagai sebab • Alamat Sentra Informasi Keracunan seluruh Indonesia
IONI 2008-Lampiran (disusun sesuai dengan abjad nama obat) • Lampiran 1 Interaksi Obat: Informasi detail interaksi: • obat-obat, • obat-makanan • obat-tanaman herbal • Lampiran 2 Gagal Hati: Obat-obat yang harus dihindari atau digunakan dengan hati-hati pada gangguan fungsi hati
IONI 2008-Lampiran • Lampiran 3 Gagal Ginjal: Informasi yang perlu diketahui pada penggunaan obat sesuai dengan tingkat keparahan gangguan ginjal yang dialami • Lampiran 4 Kehamilan: Informasi yang perlu diketahui pada penggunaan obat pada trimester tertentu
IONI 2008-Lampiran • Lampiran 5 Menyusui: Obat-obat yang terdistribusi pada ASI • Lampiran 6 Petunjuk Praktis Penggunaan Obat yang Benar • Pemberian informasi obat untk meningkatkan kepatuhan Pasien • Peran Dokter dan Apoteker Dalam Proses Penyerahan Obat • Petunjuk Praktis Penggunaan Berbagai bentuk Sediaan Obat (Tetes mata, salep mata, semprot hidung, tetes hidung, dan sebagainya) disertai dengan Gambar cara pengaplikasiannya • Informasi tambahan yang dianjurkan dalam penyerahan obat (Label informasi tambahan yang dianjurkan)
IONI 2008-Pustaka • Approved Label (Data Badan POM) • IONI 2000 • BNF 52 (2006) • BNF For Children, 2006 • Departemen Kesehatan, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta. • Departemen Kesehatan, 2003. Pedoman Penanggulangan Penyakit Malaria, Jakarta. • Departemen Kesehatan, 2005. DOEN • IDAI 2008, Pedoman Imunisasi di Indonesia • Lawrence M. Tierney, Jr. Et al, 2004,Current Medical Diagnosis& Treatment (CMDT) • Goodman&Gillman 2001, The Pharmacological Basis of Therapeutics • USP Drug Information • Michael R. Cohen, 1999. Medication Errors: Causes, Prevention, and Risk Management
IONI 2008 untuk menjawab LIO Kelebihan: • Acuan utama menjawab pertanyaan tentang obat yang mempunyai ijin edar di Indonesia (indikasi, peringatan, interaksi, kontraindikasi, efek samping, dosis, nama dagang, produsen, golongan obat,cara penggunaan obat, status registrasi, dsb) • Terapi penyakit scr umum dan panduan terapi lengkap penyakit yang tmsk dlm program pemerintah (TB, Filariasis, Malaria, Flu Burung)
IONI 2008 untuk menjawab LIO • Mengandung informasi obat yang obyektif, lengkap, dan tidak menyesatkan serta up to date • Isi ringkas dan mudah digunakan dalam melakukan pemilihan obat secara rasional • Proses pencarian mudah dilakukan • Index • Header ‘sub bab’ pada tiap halaman
IONI 2008 untuk menjawab LIO Kekurangan: • Beberapa aspek tertentu dari Obat (farmakokinetik, rumus kimia, dll) perlu pustaka rujukan tambahan • Penyakit scr detail perlu pustaka rujukan tambahan (mis: pertanyaan ttg patofisiologi) • Tidak memuat informasi mengenai suplemen makanan maupun obat tradisional (oleh masy. dianggap obat juga) Tiada gading yang tak retak IONI tetap perlu penyempurnaan
Mekanisme Layanan Informasi 1 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI PERTANYAAN • Penanya • Pertanyaan • Langsung • Telp. • Fax • Surat • E-mail 3 5 Searching Literatures (PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS) 4 KATALOG JAWABAN 6 1st, 2nd, 3rd 7
Contoh kasus Pertanyaan dari: • Dokter umum • Ibu Rumah Tangga • Apoteker • Asisten Apoteker • Perawat
Contoh Kasus 1 Penanya : • Dokter Umum, Surabaya Pertanyaan: • Apakah obat Nexium dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran? Jawaban: • Dari informasi yang kami dapatkan dari literatur, obat esomeprazol (yang merupakan kandungan dari Nexium) tidak memiliki efek samping terhadap fungsi pendengaran. Efek samping yang sering terjadi dari esomeprazol, sebagaimana efek samping golongan penghambat pompa proton lainnya, terdiri dari gangguan pencernaan (mual, muntah, nyeri abdomen, flatulens, diare, konstipasi).
Contoh Kasus 1 Jawaban (lanjutan): • Efek samping yang jarang terjadi: mulut kering, insomnia, pusing, malaise, penglihatan kabur, ruam kulit dan pruritus. Efek samping lain yang sangat jarang terjadi adalah gangguan indra pengecapan, gangguan fungsi hati, edema perifer, reaksi hipersensitivitas, fotosensitivitas, demam, berkeringat, depresi, nefritis interstisial, gangguan darah (leukopenia, leukositosis,pansitopenia,trombositopenia), artralgia, mialgia, dan reaksi kulit seperti sindrom Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksik. Karena penghambat pompa proton menurunkan produksi asam lambung, maka dapat meningkatkan risiko infeksi saluran cerna. Pustaka: • IONI 2008, halaman 55
Contoh Kasus 2 Penanya: dokter umum Pertanyaan: • Pasien mengeluh sakit telapak kaki, sudah berobat tidak sembuh-sembuh. Pergi ke dokter lain, dapat obat piroksikam 20 mg, deksametason dan ibuprofen 400 mg dan sembuh. Bolehkah ketiga obat tersebut digabung? Penggalian informasi: Pasien usia 42 tahun, tidak punya riwayat sakit dispepsia
Contoh kasus 2 Jawaban (lanjutan): • Pemberian kombinasi piroksikam, ibuprofen ditambah deksametason untuk mengatasi rasa sakit dan inflamasi bisa saja diberikan jika memang kondisi klinis pasien membutuhkan kombinasi tersebut dan diberikan setelah sebelumnya jika diberikan secara tunggal, kondisi pasien tidak membaik. • Namun perlu diwaspadai kemungkinan meningkatnya risiko terjadinya efek samping mengiritasi lambung dari ketiga obat tersebut. • Dan juga perlu dipertimbangkan bahwa obat-obat tersebut bersifat simptomatik saja karena itu penggunaannya sebaiknya sesingkat mungkin. • Jika sudah tidak ada keluhan, supaya segera dihentikan. Jika kondisi tidak membaik, perlu ditelusuri kemungkinan penyebabnya dan diberikan terapi penyebab. Pustaka: IONI 2008
Contoh Kasus 3 Penanya: Ibu Rumah Tangga Pertanyaan • Mau tanya, anak saya dikasih resep dokter, obat puyer isinya deksametason, ctm, dekstrometorfan dan efedrin • Untuk apa saja obat tsb? • Apakah ada antibiotiknya? Jenis antibiotik apa yang dosisnya paling rendah? • Setiap sakit dan periksa ke dokter, anak saya selalu diberi antibiotik. Amankah? Penggalian informasi: Pasien mengalami gejala batuk, pilek,hidung tersumbat dan sakit saat menelan
Contoh Kasus 3 Jawaban: • Sebagaimana keluhan yang dialami anak ibu, obat puyer tersebut ditujukan untuk mengatasi gejala influenza seperti batuk (kegunaan dari dekstrometorfan), pilek (kegunaan dari CTM), hidung tersumbat (kegunaan dari efedrin) dan radang tenggorokan yang ditandai dengan sakit saat menelan (kegunaan dari deksametason). • Pada obat yang diterima saat ini, tidak terdapat antibiotik, Ini menandakan dokter tidak selalu memberikan antibiotik. Penggunaan antibiotik/AB harus dengan resep dokter karena penggunaanya harus dibawah pengawasan dokter. • Seperti halnya obat pada umumnya, semua antibiotik juga pasti ada efek sampingnya.
Contoh Kasus 3 Jawaban (lanjutan): • AB yang relatif aman adalah amoksisilin, namun tetap memiliki efek samping, misalnya dapat menimbulkan alergi. • Sehingga, tidak boleh digunakan untuk orang yang punya riwayat alergi terhadap antibiotik penisilin dan penggunaannya harus dibawah pengawasan dokter. • Selanjutnya, jika mendapat antibiotik (AB) dari dokter, supaya minta untuk dipisah antara obat puyer yang isinya untuk mengatasi gejala flu dengan antibiotik karena AB harus habis makannya, sedangkan obat untuk mengatasi gejala dapat dihentikan penggunaannya jika gejala sudah teratasi. • Jika punya riwayat alergi terhadap AB harus diinformasikan kepada dokter. Pustaka: IONI 2008
Contoh Kasus 4 Penanya: Apoteker Pertanyaan: • Apakah di Indonesia sudah terdaftar obat baru dengan nama generik Memantin. Kalau di luarnegeri, nama dagangnya adalah Ebixa, digunakan untuk mengatasi penyakit alzheimer Jawaban: • Di Indonesia, obat memantin sudah mendapat izin edar sejak tahun 2006, namun nama dagangnya adalah Xatine dari Dankos Farma Pustaka: • IONI 2008, p.348
Contoh Kasus 5 Penanya: Apoteker Pertanyaan: • Apakah antibakteri yang paling efektif untuk Pseudomonas aeruginosa sementara pasienny resisten terhadap kuinolon dan sefalosporin Jawaban: • Antibakteri pilihan (drug of choice) untuk mengatasi infeksi Pseudomonas aeruginosa secara empiris adalah sefalosporin generasi ke-3 seperti seftazidim atau golongan penisilin antipseudomonas seperti tikarsilin atau piperasilin yang biasanya diberikan secara kombinasi dengan tazobaktam (untuk piperasilin)dan asam klavulanat (untuk tikarsilin).
Contoh kasus 5 Jawaban (lanjutan): • Golongan kuinolon memang bukan merupakan drug of choice dari infeksi bakteri Pseudomonas. • Namun akan lebih baik bila sudah dilakukan uji resisten dan sensitivitas sehingga dapat diketahui pasti bakteri tersebut masih sensitif pada antibiotik apa. • Biasanya jika diketahui bakteri tsb resisten pada antibiotik tertentu maka hasil uji tersebut akan juga memberikan informasi mengenai sensitivitasnya. Pustaka: • IONI 2008 • BNF 53, 2007; • Handbook of Pharmacotherapy, Di Piro, 2003
Contoh Kasus 6 • Penanya: Asisten Apoteker, Jakarta • Pertanyaan: Ada pasien sakit diabetes, hiperlipidemia dan hipertensi. Diberi resep MODURETIC, MINIDIATAB 5mg, PRAVACHOL 40mg, ZESTRIL 5mg. Hampir 2 tahun minum obat itu. Pasien suka pusing. Apa ada masalah jika semua obat ini diminum sampai 2 tahun? Apa ada interaksi obat? Apa pasien pusing karena obat itu.Tk
Contoh Kasus 6 • Jawaban: • Minidiab (bukan minidiatab; mengandung Glipizide) dan pravachol (mengandung Pravastatin sodium) memiliki efek samping pusing sehingga mungkin saja pusing tersebut diakibatkan mengkonsumsi obat tersebut. • Untuk pengobatan diabetes melitus, hipertensi dan hiperlipidemia diperlukan pengawasan dari dokter untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. • Moduretic (mengandung Amiloride + Hidroklortiazid) dan zestril (mengadung Lisinopril) memiliki interaksi jika diberikan bersamaan yaitu menyebabkan hiperkalemia parah.Untuk itu diperlukan monitoring kadar kalium dalam darah • Sedangkan zestril dan minidiab dapat meningkatkan efek hipoglikemia jika diberikan bersamaan. • Disarankan agar penanya/pasien dapat menyampaikan keluhan ini pada dokter dari pasien tersebut, sehingga dapat dipilihkan obat alternatifnya • Pustaka: BNF 53, IONI 2008