290 likes | 831 Views
FERDIAN MUSTHAFA 0910710072 Pembimbing 1: Dr. Dra . Sri Winarsih , Apt. M.Si Pembimbing 2: drg . Prasetyo Adi , MS. EFEK EKSTRAK METANOL DAUN BAYAM ( Amaranthus hybridus L ) TERHADAP KADAR HDL TIKUS WISTAR ( Rattus no r vegicus )YANG DIBERI DIET ATEROGENIK. Latar Belakang.
E N D
FERDIAN MUSTHAFA 0910710072 Pembimbing 1: Dr. Dra.Sri Winarsih, Apt. M.Si Pembimbing 2: drg. PrasetyoAdi, MS EFEK EKSTRAK METANOL DAUN BAYAM (Amaranthus hybridus L) TERHADAP KADAR HDL TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus)YANG DIBERI DIET ATEROGENIK
LatarBelakang • Tahun 2005 jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler mencapai 17.5 juta jiwa.Diperkirakan pada tahun 2015 jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler mencapai 20 juta jiwa (WHO, 2010). Stroke, hipertensi,penyakit jantung iskemik dan penyakit jantung lainya merupakan penyakit tidak menular penyebab utama kematiandi Indonesia (Riskedas, 2007)
LatarBelakang Hiperlipidemiamerupakansalahsatufaktor yang meningkatkaninsidenpenyakitkardiovaskuler (Triyanto, 2009). HDL merupakansalahsatu Lipoprotein yang bermanfaatdenganmembawakolesteroldariarteridanjaringanperiferke liver (AHA , 2012) Hiperlipidemiasaatiniditanganiupaya non farmakologisdanfarmakologi (kreisbergand Oberman, 2003)
LatarBelakang Bayamtelahdikenalmasyarakat Indonesia sebagaisayuran yang dikonsumsimasyarakatdantelahdibudidaya (Suriaji, 2009). Ekstrak metanol daun bayam banyak mengandung flavonoid, phytosterol, saponin, lupeol, antosianin dan polifenol yang heterogen (Akubugwo et al, 2007). Rutindapatmeningkatkansintesi HDL (Girija et al, 2011). , Antosianindapatmempengaruhiaktivitas CETP (Qin et al, 2009).
Rumusanmasalah Apakah ekstrak metanol daun bayam (Amaranthus hybridus L) meningkatkan kadar HDL tikus wistar (Rattus norvegicus) yang telah diberi diet aterogenik?
TujuanPenelitian TujuanUmum Membuktikan bahwa pengaruh pemberian ektrak metanol daun bayam (Amaranthus hybridus L) meningkatkan kadar HDL tikus wistar (Rattus norvegicus) yang telah diberi diet aterogenik TujuanKhusus • Menganalisis perbedaan kadar HDL antara tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi diet aterogenik dengan tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi diet normal. • Menganalisis hubunganantara peningkatan dosis ekstrak bayam (Amaranthus hybridus L) dengankadar HDL tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi diet aterogenik
ManfaatPenelitian • Menambah wawasan ilmu pengetahuan bidang kedokteran khususnya mengenai manfaat ekstrak metanol daun bayam (Amaranthus hybridus L) terkait kolesterol. • Memberi informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai manfaat ekstrak metanol daun bayam (Amaranthus hybridus L) sebagai pencegahan hiperkolesterolemia ManfaatAkademik Memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada masyarakat mengenai pemanfaatan daun bayam (Amaranthus hybridus L) sebagai alternatif pencegahan terhadap hiperkolesterolemia ManfaatPraktis
Hipotesispenelitian • Kadar HDL padatikus yang diberi diet aterogenikberbedadengantikus yang diberi diet normal. • Pada tikus yang diberi diet aterogenik semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun bayam maka akan semakin tinggi kadar serum HDL
MetodePenelitian Desainpenelitian Variabel • Variabelbebas: Dosisekstrakdaunbayam (200mg/kgBB, 400mg/kgBBdan 600mg/kgBB • Variabeltergantung: • Kadar HDL serum tikus • VariabelKendali: • Jenistikus, umurtikus, beratbadanawal, kondisikesehatan, pemberian diet aterogenik, kondisilingkuankandangdanekstrakbayamsonde eksperimental posttest only control group design. JenistikusRattusnorvegicus strain wistar
PakanTikus • Pakan normal yang diberikanterdiridaricomfeed PARS 53% (dengan kandungan air 12 %, protein 11 %, lemak 4 %, serat 7 %, abu 8 %, Ca 1,1 %, fosfor 0,9 %, antibiotika, coccidiostat 53 %) dan tepung terigu 23,5 %, dan air 23,5 %. • Diet aterogenikmemilkikandungan berupa pakan ayam/PARS 20 gram (50%), tepung terigu 10 gram (25%), kuning telur bebek 2 gram (5%), lemak kambing 4 gram (10%), minyak kelapa 0,4 gram (1%), minyak babi 3,55 gram (8,9%), asam kolat 0,05 gram (0,1%).
Pemeriksaan HDL Serum ditambahkandengan HDL precipitating regent dandilakukansentrifugasiuntukmemisahkan HDL denganLDLdan VLDL . Setelahdilakukansentrifugasidiambilsupernatandanditambahkan regent kolesteroluntukdibacadalamalatspektofotometri
HasilAnalisiskorelasiregresi • Adanyahubungan yang tidaksignifikandengan p=0,315 dan R=0,115 • Hasilanalisisiregresi linier adalah Y= 24,186 + 0,513x • Koefesiendeterminan 1,3 %
Pembahasan • Asupan diet aterogenikmemilikianalisis yang tidakberbedasignifikanpadasetiapkelompok. • 2 uji Independent t-test yang signifikanantarakelompokkontrolpositifdankelompokperlakuanmenunjukanperbandingan HDL antara diet aterogenikdanpemberianekstrakdaunbayamberbeda.
Pembahasan • Diet aterogenikhiperlipidemia Penurunan HDL peningkatan LDL Aterosklerosis (AHA, 2012) • EkstrakmetanoldaunbayammengandungRutin LCAT meningkat HDL meningkat (Emokpae et al, 2005) danAntosianin CETP menurun HDL meningkat (Qin et al, 2009)
Pembahasan • Penelitianinimenggunakan diet aterogenikberbedadenganpenelitianterdahulu yang menggunakan triton (Girija and Lakshman, 2011). • Prosespengenceranmenggunakanteknik manual • Beberapasampelmengalamilisis
Kesimpulan • Perbedaan kadar HDL antara tikus yang diberi diet aterogenik dengan diet normal tidak signifikan. Kadar HDL tikus yang diberi diet aterogenikadalah 19.05±2.55 mg/dl dantikus yang diberi diet normal adalah 22.66 ±5.02 mg/dl. • Pada penelitian ini peningkatan dosis ekstrak tidak mempengaruhi kadar HDL tikus. Peningkatan kadar HDL tertinggi terdapat pada pemberian ekstrak bayam200 mg/kgBB yaitusebesar 30.13±3.79 mg/dl.
Saran • Diperlukan penelitian yang sama dengan tingkat ketelitian yang tinggi pada setiap prosedur yang ada dan penggunaan peralatan yang lebih baik untuk meminimalisir eror yag dapat terjadi. • Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis minimum, dosis optimum dan dosis maksimum pemberian ekstrak metanol daun bayam untuk meningkatkan kadar HDL serum tanpa adanya efek toksik pada sampel. • Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan perbandingan tikus yang diinduksi dengan diet aterogenik dan Triton sehingga perbedaan yang ada dapat identifikasi.