180 likes | 472 Views
BAB 25 AUDIT INTERN KEUANGAN PEMERINTAH DAN AUDIT OPERASIONALNYA.
E N D
BAB 25 AUDIT INTERN KEUANGAN PEMERINTAH DAN AUDIT OPERASIONALNYA
Audit Intern merupakan kegiatan pemastian dan konsultansi yang independend dan objektif yang didisain untu menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sisitematis dan disipliner untuk mengevaluasi keefektifan proses manajemen risiko, pengendalian, dan pemerintahan. Kenapa laporan audit interen tidak distandardisasikan karena : Kebutuhan pelaporan bervariasi pada setiap perusahaan Laporan itu tidak dapat diandalkan oleh auditor ekstern
Institut Auditor Intern (IAI) IAI merupakan organisasi yang sama dengan AICPA yang menetapkan standar etik dan praktek, memberikan pendidikan, dan mendorong profesionalisme 70.000 anggotanya, mewakili lebih dari 120 negara. IAI menyetujui Praktek Profesional dalam tahun 1999, termasuk kode etik dan revisi atas Standar Praktek Profesional Audit Intern (Buku Merah). Semua anggota IAI dan Auditor Intern Terdaftar setuju untuk mengikuti Kode Etik Institut yang mensyaratkan taat terhadap standar itu, dan didasarkan pada prinsip etik mengenai Integritas, Objektifitas, kerahasiaan, dan kompetensi.
Perbedaan dan kesamaan mengenai tanggung jawab dan pelaksanaan audit oleh auditor intern dan ekstern: Perbedaannya: • Auditor ekstern bertanggung jawab kepemakai laporan keuangan yang mengandalkan auditor untuk memberikan kredibilitas terhadap laporan keuangan, sedangkan auditor intern bertanggung jawab ke manajemen. • Keputusan mengenai materialitas dan resiko. Kesamaannya: • Sebagai auditor harus kompeten dan selalu objektif dalam melaksanakan pekerjaan dan melaporkan hasil auditnya • Selalu menggunakan model resiko audit dalam menetapkan luasnya pengujian dan mengevaluasi hasil auditnya.
Auditing Keuangan Pemerintah Sumber utama literatur yang berpengaruh mengenai kinerja audit pemerintah yaitu Standar Audit Pemerintah yang dise but dengan “Standar Buku Kuning” yang dikeluarkan oleh GAO (General Accounting Office). Buku kuning dikeluarkan tahun 1972 dengan revisi berikutnya tahun 1981, dan 1994. Audit Keuangan menurut Buku Kuning meliputi audit laporan keuangan unit pemerintah, kontrak-kontrak dan bantuan peme rintah, Pengendalian Intern, kecurangan dan ketidaktaatan ter hadap hukum dan perundang-undangan lainnya. Beberapa tambahan dan Modifikasi yang penting tentang SAK pada Buku Kuning diantaranya mengenai Materialitas dan sig nifikansi, Pengendalian Kualitas, Audit Ketaatan, Pelaporan, dan Berkas Audit
Audit Tunggal Tahun 1980 setiap lembaga pendanaan pemerintahan Fede ral memiliki ketentuan audit sendiri. Akibatnya, penerima dana Pemerintah federal menerima audit ganda. Tahun 1984 Undang-undang AuditTunggal dibuat guna me menuhi ketentuan audit bagi seluruh lembaga pemerintah Fe deral. Tahun 1990 Undang-undang tersebut diperluas kelembaga pendidikan tinggi dan Organisasi Nirlaba oleh Manajemen dan Anggaran (OMB, Office of Management and Budget) melalui penerbitan edaran OMB A-133. Tahun 1996 adanya Amandemen ketentuan khusus yg melipu ti: Adanya kenaikan Ambang-batas, Cakupan menurut UU akan audit tunggal diperluas, dan mengenai Pendekatan atas dasar resiko
Audit Operasional Audit operasional pada umumnya dipahami sebagai penyelesaian atas masalah efisiensi dan afektifitas, karena pengujian terhadap efektifitas pengendalian intern oleh auditor intern meupakan bagian dari audit operasional jika tujuannya adalah membantu perusa haan menjalankan kegiatan usahanya supaya lebih efektif dan efisien. Tiga perbedaan audit utama antar audit operasional dan audit keuangan: • Tujuan audit, • Distribusi laporan, dan • Dimasukannya bidang non-keuangan kedalam bidang audit operasional.
3 hal penting dalam menyusun struktur pengendalian Intern yang baik: • Keandalan pelaporan laporan keuangan, • Efesiensi dan efektifitas operasional, dan • Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang sudah diterapkan. Tujuan utama evaluasi pengendalian intern atas lapo ran keuangan yaitu menentukan pengujian audit substantif yang diperlukan dan juga membuat reko mendasi operasional ke manajemen. Tujuan utama Auditor Keuangan adalah mengurangi konfirmasi piutang atau pengujian substantif lainnya.
3 kategori luas audit operasional: • Penugasan Fungsional, • Organisasional, dan • Khusus. Audit Kinerja mencakup: • Audit ekonomi dan audit efisiensi, • Audit Program 2 Kualitas yang penting bagi auditor : • Independensi • Kompetensi 3 tahap dalam audit operasional: • Perencanaan, • Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti, dan • Pelaporan dan Tindak Lanjut