140 likes | 532 Views
Antropologi Perkotaan ( Faktor Sosial dan Budaya ) Pertemuan 5. Matakuliah : R0212/ Kota dan Permukiman Tahun : 2006. Pendahuluan. Pengertian : Terdiri dari 2 kata : Antropologi dan Perkotaan Pendekatan-pendekatan antropolgi mengenai masalah perkotaan Pendekatan yang digunakan :
E N D
Antropologi Perkotaan ( Faktor Sosial dan Budaya )Pertemuan 5 Matakuliah : R0212/ Kota dan Permukiman Tahun : 2006
Pendahuluan Pengertian : Terdiri dari 2 kata : Antropologi dan Perkotaan Pendekatan-pendekatan antropolgi mengenai masalah perkotaan Pendekatan yang digunakan : Pendekatan kwalitatif dan etnografi dan menghasilkan deskripsi mengenai kehidupan masyarakat.
Apa itu Kota ? Di tinjau dari sisi Antropologi 1. Sebuah tempat tinggal manusia yang dihuni secara permanen, dimana warga atau penduduknya membentuk sebuah kesatuan kehidupan yang besar pengelompokannya dari pada kelompok klen atau keluarga 2. Sebuah tempat dimana terdapat adanya kesempatan-kesempatan dan permintaan-permintaan yang mewujudkan terciptanya sistim pembagian kerja, kelas, lapisan sosial yang mengakui adanya perbedaan-perbedaan dala hal fungsi, hak, keistimewaan dan tanggung jawab sosial.
Kehidupan di Perkotaan Isu utama : Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan lingkungan perkotaan bersamaan dengankecepatan pertambahan penduduk Ciri Masyarakatnya : • Transiensi • Anonimiti • Mobilitas Tinggi • Urbanisme ( Parsudi Suparlan, Antropologi Perkotaan, 2004)
Transiensi : Orang kota tidak dapat mengenal semua orang dikotanya karena kota adalah seperti tempat kerumunan manusia, mereka datang dan pergi secara terus menerus, sehingga seorang warga kota tidak dapat dan tidak mampu mengenal semua mereka.
Anonimiti : Tidak dikenalnya identitas pribadi, ini akibat dari tidak mampu atau tidak dapat mengenal atau dikenal. Sehingga seorang warga kota dapat bergerak atau melakukan kegiatan di antara sesama warga kota tanpa harus sungkan karena dia tidak dikenal atau anonim
Mobilitas Tinggi : Warga kota mempunyai kemampuan untuk tidak terlihat pada tradisi-tradisi yang ada dan mempunyai kecenderungan untuk menciptakan tradisi-tradisi baru dalam kehidupan mereka, karena itu juga mreka toleran terhadap tradisi-tradisi yang berbeda dan mampu mengadopsi tradisi tersebut
Urbanisme : Cara hidup perkotaan bukan hanya milik orang kota saja, tetapi secara bertahap juga mempengaruhi cara hidup masyarakat yang terletak di daerah pinggirannya, termasuk desa-desa yang ada di sekitarnya. Urbanisme terjadi melalui proses urbanisasi.
Ciri Kehidupan Kota Gesellschaft atau Patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka ( imaginary ) serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan sebagai sebuah mesin Misal : Ikatan Organisasi Profesi Ciri : Individualistik, egosentrik, persaingan dalam perebutan rezeki
Ciri Kehidupan Kota Gemeinschaft atau Paguyuban Bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal, dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan Mis : Organisasi Keluarga/ Klan/ Marga, RT Ciri : Bersifat tolong menolong