140 likes | 217 Views
AKUNTANSI PERSEDIAAN. PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA. PERSEDIAAN. Barang untuk operasional atau untuk dijual dan / atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan. Barang yang ada gudang. Dikeluarkan dari gudang. Diserahkan ke Masyarakat. D iserahkan ke SKPD lain.
E N D
AKUNTANSI PERSEDIAAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
PERSEDIAAN Barang untuk operasional atau untuk dijualdan/ataudiserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat Persediaan Barang yang ada gudang Dikeluarkan dari gudang • Diserahkan ke Masyarakat • Diserahkan ke SKPD lain • DipakaiolehSKPD • Unit/SKPD yang menyerahkan mencatat sebagai beban barang • Unit/SKPDPenerima • Persediaan • Unit/SKPDPemakai • BebanPersediaan • Unit/SKPDPemberi • RK SKPD
KLASIFIKASI PERSEDIAAN Pergub161 Tahun2017 Sesuai BaganAkun Standar (BAS) terbaru, dibagi menjadi 3 kategori: • Persediaan Bahan Pakai Habis Contoh: ATK, AlatListrikdanelektronik, dll • Persediaan Bahan/Material Contoh: Bahan Baku Bangunan, BahanObat-obatan, dll • Persediaan Barang Lainnya Contoh: CetakanUmum, CetakanKhusus, dll
METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN • dalam kebijakan tidak digunakan Periodik Persediaan Perpetual FIFO LIFO HargaTerakhir Untukbarang yang material Untukbarang yang tidak material • Apabilahasilcekfisik (stock opname) tidaksamadenganhasilperhitungan FIFO makamenggunakanhasilperhitungancekfisik
METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN • Dalam pencatatan dengan metode perpetual, persediaan pada akhir periode dinilai: • Persediaan dinilai dengan menggunakan metode sistematis FIFO untuk persediaan yang memiliki nilai satuan yang material, seperti Aki kendaraan dan ban kendaraan. • HargaPembelianTerakhirdigunakanapabilasetiap unit persediaannilainyatidak material danbermacam-macamjenis, sepertiATK. Contoh:
Tgl Pembelian Beban Pemakaian Saldo Persediaan Persediaan Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total Satuan Satuan Satuan 5 Feb 100 3.000 300.000 5 April 200 3.2 00 640.000 100 3.000 300.000 200 3.2 00 640.000 300 940.000 5 Juni 50 3 . 000 150.000 50 3.000 15 0.000 200 3.2 00 640.000 250 790 .000 5 Sept 500 3.500 1.750.000 50 3.000 15 0.000 200 3.2 00 640.000 500 3.500 1.750.000 750 2.540.000 5 Des 5 0 3 . 000 150.000 200 3.2 00 640.000 500 3.500 1.750.000 7 0 0 2. 390 .000 27 Des 1 00 3.2 00 320 .000 1 00 3.2 00 320 .000 500 3.500 1.750.000 200 620.000 6 0 0 2. 070 .000 PENCATATAN DENGAN METODE PERPETUAL FIFO • SetiapPemakaiandilakukanpencatatan PersediaanAkhir BebanPersediaan
ContohPerhitunganNilaiBebanPersediaanMenggunakanHarga Pembelian Terakhir • NilaiPembelianPersediaan = Rp 640.000 + Rp 1.750.000 = Rp2.390.000 • Nilai Persediaan Akhir = Unit Sisa x Harga Pembelian = 600 x Rp.3.500 = Rp.2.100.000,- • BebanPersediaan = PersediaanAwal + Pembelian – PersediaanAkhir = Rp300.000 + Rp2.390.000 - Rp.2.100.000,- = Rp.590.000
PENCATATAN DAN PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN • Barangpersediaan yang diperolehdarihibahatau transfer dari SKPD/UKPD lain dicatatberdasarkantanggalBAST. • Barangpersediaan yang diperolehdarireklasifikasiBelanja modal atauasettetapdicatatberdasarkantanggaldokumenpendukung (contohnya : BA rekonsiliasiAsettetap). • Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak/usang/tidak layak pakai/sejenisnya diungkapkan dalam CALK • Barang ekstrakomptabel tidakdiperlakukan sebagai persediaan, hanyadiungkapkandalam CALK
Persediaan dalam kondisi sudah tidak layak pakai/usang/rusak/sejenisnya • Persediaan yang sudahtidakdapatdifungsikan. • Disajikan sebagai beban persediaan dan dilaporkan dalam laporan operasional serta diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. • Penjualanataspersediaan yang telahusangataurusakdiakuisebagaiLain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LRA danLain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO.