230 likes | 960 Views
Analisis Struktural dan Semiotik puisi. maulfisr.lecture.ub.ac.id. Analisis Struktural Puisi. Makna di dalam sajak ( puisi ) ditentukan dari koherensi unsur-unsurnya .
E N D
AnalisisStrukturaldanSemiotikpuisi maulfisr.lecture.ub.ac.id
AnalisisStrukturalPuisi • Maknadidalamsajak (puisi) ditentukandarikoherensiunsur-unsurnya. • Analisis yang melihatbahwaunsur-unsurstruktursajaksalingberhubunganerat, salingmenentukanartinya analisisstruktural • Analisis yang melihatstrukturtanda-tanda yang bermaknadanbersistem analisissemiotik • Analisisdenganmelihathubunganantarteksnyadengansajakyangterbitsebelumnya, yang menunjukkanadanyahubunganantarteks analisisintertekstual
AnalisisStruktural • Sajakadalahsebuahstruktur. Terdiridarisusunanunsuryang bersistem, yang antarunsurnyaterjadihubunganyang timbal-balik, salingmenentukan. • Tiapunsurmempunyaifungsitertentuberdasarkanaturandalam strukturitudanmempunyaifungsitertentuberdasarkanletaknyadalamstruktur.
Analisisstruktursajak Analisissajakkedalamunsur-unsurnyadanfungsinyadalamstruktursajakdan penguraianbahwatiapunsurmempunyaimaknahanyadalamkaitannyadenganunsurlainnya, bahkanjugaberdasarkanletaknyadalamstruktur
AnalisisSemiotik • Bahasasebagai medium karyasastramerupakansistemsemiotik/ketandaan (ketandaanyang mempunyaiarti) • Lambang-lambang/tanda-tandakebahasaanituberupasatuan-satuanbunyiyang mempunyaiartidalamkonvensimasyarakat. • Sistemtanda: semiotik • Ilmuyang mempelajarisistemtanda: semiologi
Maknasajaktidaksemata-matadariartibahasanya, melainkandariartibahasadansuasana, perasaan, intensitasarti, artitambahan (konotasi), dayaliris, pengertianyang ditimbulkantanda-tandakebahasaan/tanda-tandalain yang ditimbulkankonvensisastra (tipografi, enjambement, sajak, barissajak, ulangan, dll)
Hal ini mengisyaratkan bahwa Sistem tanda pada puisi mempunyai makna berdasarkan konvensi-konvensi sastra. Konvensi tersebut, antara lain: • Konvensi kebahasaan (bahasa kiasan, sarana retorika, dan gaya bahasa). • Konvensi yang menunjukkan ketaklangsungan ekspresi puisi (penyimpangan arti, penggantian arti, dan penciptaan arti). • Konvensi visual (bait, baris sajak, enjambemen, rima, tipografi, dan homologue (Jabrohim, 2003: 70).
LatarBelakangSejarahdanSosialBudayaSastra • Sebuahkaryasastratidaklepasdaripenulisnya. • Dalammenganalisiskaryasastratidakbisalepasdarilatarbelakangkemasyarakatandanbudayanya. • Untukdapatmemberikanmaknasepebuhnyapadasebuahsajak, selaindianalisisstrukturalnyadandihubungakandengankerangkasejarahnya, makaanalisistidakbisalepasdarikerangkasosialbudayanya (Teeuw)
Karyasastramencerminkanmasyarakatnya. Sastrawanmerupakananggotadarimasyarakat, tidakbisalepasdaripengaruhsosial-budayamasyarakatnya. • Latarsosial-budayaterwujuddalamtokoh yang dikemukakan, sistemkemasyarakatan, adatistiadat, pandanganmasyarakat, keseniandanbenda-bendabudaya yang terungkapdalamkaryasastra.
BAJANG-BAJANG (OKA RUSMINI) Kautersenyum Ada yang berubahpadatubuh Dan bauperawanmilikmu Sang Dewimulaimengisibilikhati Beratuspetuahkutelan Kubiarkanmasuktenggorokan Dan mencobamerasaberarti Canang, tipatdampul, danberatusjutabanten Menisikkemahiranmilikmu Dan kauharusmengingatragamitu Metandingdenganbauaneh, wangianeh Kaubicaradenganalatituuntukmengintipdiri-Nya Betarasurya, betarabayu, betara… Kauhafalsemuaitu Khusyukkauserahkandiri Untukbumi, untukgriya, untukTuniang Untukaji,untukbiang… semuanya