1 / 13

STUDI PENDAHULUAN

STUDI PENDAHULUAN. OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS. STUDI PENDAHULUAN. Studi pendahuluan bertujuan apakah penelitian yang dilakukan ini sudah dilakukan oleh orang lain, sehingga penelitian ini tidak ada gunanya lagi untuk dilteliti. Studi pendahuluan ini bertujuan juga untuk memperkuat

fallon
Download Presentation

STUDI PENDAHULUAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STUDI PENDAHULUAN OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS Indrawani S/M-Penelitian/2010

  2. STUDI PENDAHULUAN • Studi pendahuluan bertujuan apakah penelitian yang dilakukan ini sudah dilakukan oleh orang lain, sehingga penelitian ini tidak ada gunanya lagi untuk dilteliti. • Studi pendahuluan ini bertujuan juga untuk memperkuat atau mempertajam landasan teori yang dikemukan oleh si peneliti. Manfaat dari Studi Pendahuluan : • Memperjelas masalah • Menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian tsb. • Mengetahui apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi Indrawani S/M-Penelitian/2010

  3. bagi penelitian serupa dan bagian mana dari permasalahan yang belum dipecahkan. Menurut Winarno, tujuan dari studi pendahuluan adalah : 1. Mengetahui dengan pasti apa yg akan diteliti 2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh. 3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi. 4. Dapat menentukan cara yg tepat untuk meng- analisis. Indrawani S/M-Penelitian/2010

  4. 5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpul- an serta memanfaatkan hasil. Manfaat dari studi pendahuluan : peneliti men-jadi yakin bahwa penelitiannya perlu dan dapat dilaksanakan. Indrawani S/M-Penelitian/2010

  5. Cara mengadakan Studi Pendahuluan (3 P) : • Paper : dengan membaca literatur, baik • teori maupunpenemuan (hasil • penelitian orang lain). • Person : mendatangi ahli-ahli atau • manusia sumber utk berkonsultasi • dan memperoleh informasi. • Place : mengadakan peninjauan ke tempat • atau lokasi penelitian (penjajakan). Indrawani S/M-Penelitian/2010

  6. KERANGKA TEORITIS Kerangka teoritis (Theoritical Framewaork) pada hakikat- nya meliputi dua hal, yaitu : deskripsi teoritis dan pemba- hasan penelitian terdahuluan yang relevan; dan kerang- ka berfikir. • Deskripsi Teoritis dan Pembahasan Pembahasan Penelitian Sebelumnya. Kerangka teoritis pada bagian ini adalah mengemukan deskripsi dan kajian teori-teori yg relevan. Disamping itu juga dibahas kelemahan dan keunggulan teori yg diguna kan dibandingkan dengan teori lainnya. Indrawani S/M-Penelitian/2010

  7. Penelitian sebelumnya yang relevan ditulis secara sis- tematis dan teori serta hasil penelitian yang diambil se- baiknya merupakan sumber aslinya, baik yg berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Seandainya masalah yang diteliti belum pernah diteliti, maka perlu dikemuka- kan alasan secara rasional. Contoh : “Bagaimana hubungan antara pengawasan melekat dgn disiplin kerja”. Kerangka Teoritis yang perlu dikemukan : 1. Mencoba mengkaji berdasarkan pengetahuan ilmiah ttg karakteristik dari waskat dan disiplin kerja, yang Indrawani S/M-Penelitian/2010

  8. meliputi : apakah yg disebut pengawasan melekat dan disiplin kerja ?, Bagaimana pengawasan melekat dan disiplin kerja dilaksanakan ? Bagaimana pembinaan dan tindak lanjut pengawasan melekat dan disiplin kerja ? 2. Mencoba mengidentifikasi hubungan antara pengawa san melekat dengan disiplin kerja. 3. Mengkaji secara ilmiah hakikat pengawasan melekat dan disiplin kerja. Jadi berdasarkan teori-teori ilmiah yang ada maka dapat lah kita menyimpulkan bentuk pengawasan melekat yg dapat meningkatkan disiplin kerja. Kesimpulan ini nanti dirumuskan dalam “hipotesis”. Indrawani S/M-Penelitian/2010

  9. Sebelum hipotesis dapat dirumuskan dengan baik, maka diperlukan kerangka berfikir (kerangka konseptual). • Kerangka Berfikir Kerangka berfikir : penjelasan sementara terhadap geja- la yg menjadi objek permasalahan kita. Kerangka ber- fikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yg relevan. Kerangka berfikir merupakan argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Untuk merumuskan hipotesis, maka argumentasi kerangka berfikir menggunakan logika deduktif (harus analitis, sistematis, dan menggunakan teori yang relevan). Indrawani S/M-Penelitian/2010

  10. Kerangka berfikir yg meyakinkan hendaknya memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Teori-teori yg digunakan dalam beragumentasi hendak- nya dikuasi sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yg mutahir. 2. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berfikir keilmuan yg mendasari keilmuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua asum- si, postulat atau prinsip yg melandasinya. Penyusunan kerangka berfikir dengan menggunakan argumentasi yg dapat dipertanggung jawabkan ini akhir- nya melahirkan kesimpulan. Indrawani S/M-Penelitian/2010

  11. Kesimpulan inilah yang menjadi rumusan hipotesis sbg jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian kita. Contoh : Berdasarkan analisis berfikir di atas, maka dapatlah di- tarik kesimpulan bahwa “jika pengawasan melekat di- tingkatkan, maka disiplin kerja akan meningkat pula” Atau : “Terdapat hubungan yang positif antara peningkatan pe- ngawasan melekat dengan disiplin kerja “ Indrawani S/M-Penelitian/2010

  12. Beberapa kesalahan umum dalam menggunakan landas an teori : 1. Peneliti melakukan pengkajian ulang tergesa-gesa terhadap kepustakaan semenjak dimulainya proses penelitian. Biasanya hasil-hasil yg diperoleh meng- abaikan studi-studi sebelumnya yg telah dikembang- kan penelitiannya. 2. Terlalu mengandalkan sumber-sumber data sekunder 3. Hanya memusatkan perhatian kepada penemuan- penemuan penelitian yg dibaca di dalam jurnal pene- litian atau artikel-artikel penelitian sehingga mengabai kan informasi berharga seperti metode, pengukuran- nya, dsb. Indrawani S/M-Penelitian/2010

  13. 4. Mengabaikan hasil-hasil penelitian, atau teori-teori yg terdapat dalam surat kabar, majalah populer. 5. Gagal menetapkan batasan-batasan masalah dalam menerapkan penggunaan kepustakaan. 6. Mencatat data biografi tidak benar dan tidak dapat dipakai sebagai referensi yg sebenarnya dibutuhkan. 7. Terlalu banyak mencatat bahan-bahan bacaan yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah yg diteliti. Indrawani S/M-Penelitian/2010

More Related