340 likes | 1.03k Views
PENDAHULUAN. Minat para remaja khususnya pelajar SLTP/SLTA terhadap penelitian dan penulisan karya ilmiah masih sangat rendah. Masih sedikitnya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk di sekolah-sekolah, baik tingkat SLTP maupun SLTA.
E N D
PENDAHULUAN • Minat para remaja khususnya pelajar SLTP/SLTA terhadap penelitian dan penulisan karya ilmiah masih sangat rendah. • Masih sedikitnya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk di sekolah-sekolah, baik tingkat SLTP maupun SLTA. • Perlu sosialisasi secara berkesinambungan tentang pentingnya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah-sekolah dalam menumbuhkan minat siswa di bidang penelitian. • Perlu pelatihan (workshop) tentang teknik penulisan karya tulis ilmiah di kalangan siswa SLTP/SLTA untuk membudayakan tradisi kepenulisan ilmiah.
KARYA TULIS ILMIAH PENGERTIAN • Tulisan yang disusun dengan struktur tertentu. • Format penulisannya juga harus memenuhi standar yang telah ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah. • Pada prinsipnya menggunakan metodologi tertentu dalam penyusunannya untuk menganalisis data-data hasil penelitian sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. • Termasuk kategori tulisan non fiksi.
PERBEDAAN TULISANFIKSI & NON FIKSI NON FIKSI FIKSI • Lebih menonjolkan pada fakta. • Contoh : • Esai, opini, kolom. • Hasil reportase & investigasi. • laporan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah populer di media massa (koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah). • Laporan hasil penelitian siswa (KIR). • Laporan tugas akhir di kampus perguruan tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3). • Makalah, kertas kerja, resensi buku. • Buku teks, ensiklopedi dll. • Lebih menonjolkan • kekuatan imajinasi • penulis. • Contoh : • Cerpen. • Novel. • Puisi.
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH • Tahap Persiapan. • Tahap Pengumpulan data. • Tahap Pengorganisasian & pengonsepan. • Pemeriksaan / Penyuntingan konsep (editing). • Penyajian.
1. TAHAP PERSIAPAN • Pemilihan masalah / topik, mempertimbangkan : • 1). Harus berada disekitar kita. • 2). Harus topik yang paling menarik perhatian. • 3). Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas. • 4). Memiliki data dan fakta yang obyektif. • 5). Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit. • 6). Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
1. TAHAP PERSIAPAN • Pembatasan topik / penentuan judul. • pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah. • penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. • Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4 W + 1 H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (di mana) dan How (bagaimana).
1. TAHAP PERSIAPAN • c. Pembuatan kerangka karangan (outline). • membimbing penyusun karya ilmiah. • pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya. • pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.
2. TAHAP PENGUMPULAN DATA • Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi. • Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah. • Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. • Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.
3. TAHAP PENGORGANISASIAN & PENGONSEPAN • Pengelompokan bahan, untuk memgorgani-sasikan bagian mana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk. • Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4. TAHAP PEMERIKSAAN / PENYUNTINGAN KONSEP (EDITING) • Bertujuan untuk : • Melengkapi yang kurang. • Membuang yang kurang relevan. • Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping). • Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan
5. PENYAJIAN • Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan : • Segi kerapian dan kebersihan. • Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain. • Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.
5. PENYAJIAN • Bagian inti karya ilmiah. • 1). Bagian Pendahuluan. • Latar belakang dan masalah. • Tujuan pembahasan. • Ruang lingkup / pembatasan masalah. • Asumsi, hipotesis dan kerangka teori. • Sumber data. • Metode & teknik. • 2). Bagian analisis atau pembahasan. • 3).Bagian Simpulan dan saran.
ASUMSI, HIPOTESIS & KERANGKA TEORI • Asumsi : isi pernyataan umum yang tidak diragukan lagi kebenarannya, memberikan arah kepada penulis dalam melakukan penelitiannya & mewarnai simpulan penelitian yang diambil. Isi pernyataan asumsi harus jelas dan relevan dengan masalah yang diteliti. • Hipotesis : isi pernyataan yang berupa generalisasi tentatif tentang suatu masalah yang belum tentu kebenarannya. • Hipotesis diuji dalam penelitian, apakah diterima / ditolak. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana. • Kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan dan membantu penulis dalam membahas masalah yang diteliti.
SUMBER DATA • Suatu penelitian ilmiah harus memaparkan sumber data. • Penelitian bertolak dari sumber data. • Jika sumber data banyak dan beragam, maka dapat digunakan istilah populasi dan sampel. • Populasi adalah kumpulan dari seluruh sumber data yang akan diteliti. • Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, peneliti dapat mengambil hanya beberapa bagian saja sebagai sampel. • Syarat sampel yang baik, sampel tersebut harus dapat mewakili seluruh populasi. • Berdasarkan sampel yang diteliti, peneliti dapat membuat suatu generalisasi tentang populasi penelitian.
METODE & TEKNIK DALAM PENELITIAN • Metode deskriptif : penelitian yang mendasarkan pada sumber data dan menganalisis data itu apa adanya. • Metode komparatif : peneliti membandingkan dua sumber data. • 3. Metode eksperimen : penelitian menggunakan metode percobaabn di laboratorium atau pengujian di lapangan.
METODE & TEKNIK DALAM PENELITIAN • Metode penelitian sosial : • 1. Metode penelitian lapangan seperti metode sensus, metode survey, metode studi kasus (case study) . • 2. Metode bukan penelitian lapangan, misalnya penelitian kepustakaan dan metode analisis isi (content analysis method). • Dalam praktek penelitian, terutama dalam penelitian sosial kadang-kadang digunakan kombinasi berbagai metode atau digunakan dua metode atau lebih dalam suatu penelitian. • Teknik penelitian yang dapat digunakan adalah teknik wawancara, daftar kuesioner (daftar pertanyaan) dan observasi.
PENGERTIAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR) • KIR merupakan suatu kelompok dimana para siswa dengan kesamaan minat pada ilmu pengetahuan berkumpul. • Siswa yang ingin memperdalam ilmu yang didapatnya disekolah dibina melalui KIR secara intensif dalam bimbingan guru. • Pembinaan KIR dapat melibatkan praktisi /dosen yang berpengalaman yang berasal dari alumni maupun pengurus Komite Sekolah yang memiliki kompetensi keilmuan tertentu.
TUJUAN & BIDANG KIR • Tujuan : memberikan wadah bagi para siswa yang tertarik untuk mengetahui berbagai jenis kejadian (di alam maupun dalam kehidupan sehari-hari) melalui penelitian dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah. • KIR di SLTP dapat dikelompokkan atas tiga bidang : Sains /Ilmu Pengetahuan , Sosial & Budaya & Teknologi.
JENIS LOMBA / KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH • Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) • Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR). • Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SLTP dengan topik khusus .
LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA (LKIR) • Penyelenggara : LIPI-TVRI setiap tahun menjelang perayaan HUT Proklamasi RI. • LKIR dapat diikuti oleh siswa tingkat SLTP dan SLTA dari seluruh Indonesia. • LKIR dibagi berdasar 3 (tiga) bidang : • 1. Ilmu Pengetahuan Sosial & Kemanusiaan (IPSK). • 2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). • 3. Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPT).
TUJUAN LKIR 1. Memberi kesempatan kepada remaja untuk menerapkan ilmu yang pernah dipelajari terhadap masalah yang dihadapi sehari-hari. 2. Menimbulkan minat para remaja untuk melatih diri dalam menghadapi tantangan lingkungan yang berubah-ubah dan mencari cara untuk menghadapi tantangan. 3. Membentuk watak yang menghormati kejujuran, ketekunan dan kecermatan, serta berpandangan terbuka karena watak itulah yang harus dimiliki seorang peneliti.
LKIR TAHUN 2006 • Diikuti sejumlah 255 peserta yang berasal dari 100 SLTP/SLTA di 56 kota dan 20 provinsi di Indonesia. • Terdapat satu peserta dari Sekolah Indonesia Kairo, Mesir.
LOMBA PENELITIAN ILMIAH REMAJA (LPIR) • Penyelenggara : Departemen Pendidikan Nasional setiap tahun secara rutin sejak tahun 1977. • Sebelumnya lomba tersebut dinamakan Lomba Karya Ilmu Pengetahuan untuk Remaja.
TUJUAN & RUANG LINGKUP LPIR • Tujuan LPIR untuk meningkatkan daya nalar, mengasah serta menguji kreativitas pelajar SLTP /SLTA. • Melalui LPIR diharapkan dapat menggugah minat remaja untuk melakukan penelitian. • Ruang lingkup bidang : pertanian, biologi, matematika, fisika terapan, kimia terapan, sosiologi, antropologi, lingkungan, dan sosial-budaya.
JENIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAHTOPIK KHUSUS • Lomba Karya Tulis Perkoperasian Tingkat Nasional (Penyelenggara : Kantor Menkop &UKM) • Lomba Karya Tulis Ilmiah bidang Lingkungan Hidup(Penyelenggara : Kantor Meneg LH) • Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tentang penyalahgunaan narkoba (Penyelenggara : BNN) • Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tentang kesehatan reproduksi (Penyelenggara BKKBN). • Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselengarakan oleh Kampus Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan Departemen AgamaPropinsi / Kabupaten / Kodya
KESIMPULAN 1. Minat para remaja, khususnya siswa SLTP/SLTA terhadap penelitian ilmiah masih sangat rendah. 2. Tradisi kepenulisan karya ilmiah di kalangan siswa SLTP/SLTA belum membudaya. 3. Masih banyak SLTP/SLTA yang belum memiliki Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), termasuk SMPIT-RJ.
SARAN • Pimpinan sekolah & dewan guru SMPIT-RJ : • 1. Agar membentuk Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) sesuai dengan minat siswa dalam tiga bidang (sains/IPA, sosial budaya & teknologi). • 2. Perlu memberikan dorongan kepada para siswa SMPIT-RJ untuk melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah. • 3. Dibantu para alumni dan Pengurus komite sekolah SMPIT-RJ untuk melakukan pembinaan secara periodik terhadap KIR yang sudah terbentuk dan mengikutsertakan dalam kompetisi / lomba KIR.