90 likes | 100 Views
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT Gedung Sapta Taruna Lt. 7, Kebayoran Baru – Jakarta 12110, Telp. 021-7394956 – Fax 021-7251905. PEKERJAAN JASA KONSULTANSI PAKET PEKERJAAN KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK
E N D
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SATUAN KERJA DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT Gedung Sapta Taruna Lt. 7, Kebayoran Baru – Jakarta 12110, Telp. 021-7394956 – Fax 021-7251905 PEKERJAAN JASA KONSULTANSI PAKET PEKERJAAN KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT Kontrak No. : KU.08.08-SKDJJWB/SP-PMC/211 Tanggal : 11 Pebruari 2008 TUGAS – TUGAS KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK (KMP) REGIONAL V SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN Bekerjasama dengan : PT. Archende, PT. Delta Tama Waja, PT. Blantickindo Aneka, PT. Indra Karya (Persero), PT. Pancaprakarsa Muliatama, CV. Widha Konsultan
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 1 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi TUGAS – TUGAS YANG DILUAR TOR Membantu Balai Besar Jalan Nasional V Surabaya, dalam : • Menyiapkan Panduan Managemen Pengendalian Kegiatan termasuk memberikan pendampingan dalam pelaksanaan, seperti : • - Pra Construction Meeting (P.C.M) • - Show Course Meeting (S.C.M) • - Provisional Hand Over / Final Hand Over (PHO / FHO) • Mengadakan Inspeksi lapangan dan mempelajari permasalahan paket – paket kritis untuk selanjutnya memberikan saran – saran solusi melalui Kabid Ren – Was atau langsung ke PPK / Ka SNVT (problem solving) • Mempelajari Dokumen, utamanya syarat – syarat umum / khusus dan spesifikasi untuk membantu PPK dalam pemahaman Dokumen Kontrak. • Memberikan saran – saran penanganan mendesak (seperti Bencana Alam, dsb). • Memberikan konsultasi kepada PPK atau Ka SNVT atau Tim Supervisi atas permasalahan – permasalahan Administrasi maupun Teknik yang diperlukan. • Mengadakan Inspeksi persiapan PHO. • Bersama – sama RPMC ikut membahas Pra Rencana / Desain Proyek yang akan datang; Review Desain kegiatan yang berjalan. • Mengusulkan rencana penggunaan peralatan termasuk penyiapan Panduan Analisa Harga Satuan . • Melengkapi alternatif desain jembatan, membuat kajian effisiensi peralatan – peralatan (seperti AMP, dll). • Menempatkan langsung Material Engineer di lokasi kegiatan yang dirasa memerlukan Kendali Mutu yang komplex . • Menghimpun data – data untuk persiapan jalur lebaran, Propinsi Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 2 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi TUGAS – TUGAS SESUAI DENGAN TOR • 1. Monitoring dan evaluasi jadwal pelaksanaan proyek • Secara umum dapat dikatakan bahwa penjadwalan adalah perhitungan pengalokasian waktu yang tersedia kepada pelaksanaan, dalam rangka penyelesaian suatu proyek sedemikian rupa, sehingga tercapai hasil yang optimal, dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada. • Manfaat penjadwalan dalam pelaksanaan konstruksi dapat dirinci sebagai berikut : • Memberikan pedoman mengenai batas-batas waktu bagi mulainya dan berakhirnya pekerjaan. • Memberikan pedoman untuk menilai kemajuan pekerjaan dan untuk memberikan prioritas dalam pengawasan dan pengendalian. • Menghindari pengelolaan pelaksanaan proyek yang hanya mengendalikan naluru saja. • Menghindari pemakaian sumber daya dengan intensitas yang tinggi sejak awal proyek, dengan harapan proyek dapat diselesaikan secepatnya. • Memberikan kapasitas waktu pelaksanaan pekerjaan. • Masukan yang penting untuk pengendalian proyek. • Pengendalian waktu berarti bahwa proyek harus diselesaikan sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan, maka diperlukan suatu pengendalian waktu proyek secara keseluruhan, karena jika salah satu jenis pekerjaan terlambat dapat mengakibatkan keterlambatan proyek secara total. • 2. Monitoring kemajuan penyerapan keuangan proyek dan memberikan rekomendasi bila kemajuan fisik dan keuangan mengalami deviasi • Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan dilingkungan peran Supervisi juga termasuk dalam monitoring kemajuan fisik yang selalu diikuti dengan pembayaran. Dalam hal untuk menghindari terjadinya suatu deviasi dalam pelaksanaan pekerjaan perlu diadakan suatu meeting mingguan dan bulanan untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan. • Pelaksana pekerjaan juga harus secara konsekwen melaksanakan segala sesuatu seperti yang telah direncanakan, seperti financial, material dan peralatan. • Seandainya terjadi juga adanya deviasi perlu diadakan Show Cause Meeting (SCM), yaitu rapat yang membahas kemampuan pelaksana pekerjaan untuk membuat perencanaan dalam waktu tertentu untuk mengejar ketelambatan.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 3 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi 3. Menyiapkan metoda evaluasi rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan serta evaluasi aplikasi standar Untuk menyiapkan metode evaluasi dari rencana kerja suatu proyek, harus ada rencana pelaksanaan pekerjaan yang mempunyai metode tertentu. Mengingat hal tersebut diatas maka sebelum pelaksanaan pekerjaan pihak konsultan akan membuat metode pengendalian waktu pelaksanaan dengan metode : • Bagan Balok (Bar Chart) • Bagan balok (bar chart atau gantt chart) disusun dengan maksud untuk mengidentifikasikan unsure waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan pekerjaan, yang biasanya terdiri atas waktu mulai, waktu selesai dan waktu pelaporan. Bagan balok dapat memberikan informasi baik rencana maupun actual mengenai : cash flow, pemakaian total tenaga kerja, pemakaian tenaga kerja berdasarkan jenis keahlian, dan sebagaianya. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk pembuatan S-Curve yang sering dipakai untuk pengendalian proyek. Di Indonesia, metode bagan balok masih digunakan secara luas karena sistem ini mudah dibuat dan mudah dipahami sehingga sangat berguna sebagai alat komunikasi dalam manjemen proyek. • Meskipun demikian, metoda bagan balok mempunyai kelemahan, antara lain : • Tidak dapat menunjukkan secara jelas keterkaitan dan ketergantungan antara kegiatan, sehingga jika terjadi keterlambatan pada suatu kegiatan, bagan balok tidak secara cepat dapat menginformasikan efek dari keterlambatan itu. • Perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek sulit ditetapkan secara akurat. • Kegiatan – kegiatan yang bersifat kritis sulit diidentifikasikan. • Jika terjadi kelambatan untuk suatu kegiatan tertentu maka akan sulit untuk menganalisa pengaruhnya terhadap jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan. • Oleh karena itu dalam proyek ini pembuatan bagan balik hanya akan dipakai untuk penyusunan jadwal penyelesaian proyek tahap awal saja. Setelah bagan balok selesai disusun maka akan dilanjutkan dengan pembuatan Network Planning.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 4 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi • Network Planning • Metoda network planning merupakan metoda yang lebih sempurna dibandingkan dengan metoda bagan balok karena metoda ini dapat secara jelas menggambarkan hubungan dan ketergantungan antar kegiatan, serta dapat memberikan informasi mengenai kapan suatu kegiatan dapat dimulai paling cepat dan paling lambat, lintasan – lintasan berikut kegiatan – kegiatan kritisnya, dan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. • Metoda network planning ini cocok diterapkan untuk Manajemen Konstruksi, agar dapat menepati jadwal waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Network planning memungkinkan aplikasi konsep management by exception, dimana metode ini dengan jelas mengidentifikasikan kegiatan – kegiatan yang bersifat kritis bagi manajemen proyek. • Metoda network planning mempunyai kelebihan, antara lain : • Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen pekerjaan dengan hubungan ketergantungan yang kompleks. • Membuat perkiraan jadwal proyek yang palin ekonomis. • Mengusahakan penggunaan sumber daya yang paling optimal. 4. Monitoring penerapan evaluasi rencana kerja dan prosedur operasi standar Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang dan mengevaluasi rencana kerja Kontraktor yang memperlihatkan usulan metode dan prosedur pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Rencana kerja ini menggambarkan secara detail rencana kontraktor pada Mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan lalu lintas / faktor keamanan, metode pelaksanaan, program pengendalian mutu, metode penyediaan dan penyimpanan bahan, penggunaan peralatan kerja, organisasi kerja, sub kontraktor (jika ada), dan lain-lainnya. • Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja Kontraktor memerlukan perhatian khusus pada beberapa pokok persoalan berikut : • Metode pelaksanaan, penggunaan material untuk mendapatkan mutu kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan syarat – syarat • kontrak. • Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode critical part dengan pertimbangan semua kegiatan pekerjaan • yang saling berkaitan. • Mobilisasi peralatan serta personil yang memadai. Dalam pelaksanaan pekerjaan fungsi rencana kerja sangatlah penting.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 5 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi • 5. Memberikan laporan dan mengidentifikasi apabila terjadi permasalahan pelaksanaan • Selama pelaksanaan tugas konsultan akan selalu memonitor segala kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, mengidentifikasi segala sesuatu yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan terutama permasalahan dilapangan. • Konsultan akan membuat sesuatu catatan – catatan permasalahan yang ada sebagai data, yang akan dibuat laporan sebagai data masukan dalam penyusunan program untuk meminimalis permasalahan pelaksanaan untuk proyek yang akan dating. • 6. Melakukan koordinasi dengan para pihak terkait termasuk dengan masing – masing Balai dan Dinas PU Propinsi di lingkungan DJJWB dalam kegiatan proyek yang sedang berjalan • Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan manajemen proyek, konsultan akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Balai dan Dinas PU Propinsi, karena konsultan dalam tugasnya juga memberikan masukan tentang Manajemen Proyek untuk instansi tersebut. • 7. Mengumpulkan masukan – masukan dan informasi yang diperlukan dan masing – masing Balai dan Dinas PU dalam rangka evaluasi pelaksanaan • Dalam pelaksanaan tiugasnya konsultan juga akan selalu berkoordinasi dengan pihak Balai dan Dinas PU Propinsi untuk mendapat informasi yang jelas tentang pekerjaan yang sedang berjalan, juga kondisi Jalan dan Jembatan serta data • – data sekunder yang diperlukan sebagai bahan masukan dalam evaluasi pelaksanaan pekerjaan. 8. Menyusun laporan hasil evaluasi pelaksanaan Sebagai salah satu tugas konsultan adalah membuat laporan yang jelas tentang evaluasi pelaksanaan pekerjaan yang nantinya diharapkan dapat menjadi acuan dalam Manajemen Proyek.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 6 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi • 9. Dengan bekerja sama dengan SNVT – SNVT Menyiapkan laporan dan sistem informasi jalur Lebaran dan Tahun Baru • Setiap tahun saat Lebaran dan Tahun Baru, kemacetan lalu lintas selalu terjadi, walau pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga selalu berupaya meningkatkan kondisi jalur jalan yang ada dan jalur alternatif. • Untuk itu konsultan akan melakukan kajian – kajian dengan data yang dapat diperoleh antara lain dari Departemen Perhubungan (lihat Bab Tanggapan Terhadap KAK) pada ruas jalan pada wilayah Balai Besar Medan, Padang, Palembang, Jakarta, dan Surabaya, dan membuat suatu laporan sistem informasi Jalur Lebaran dan Tahun Baru. • 10. Monitoring dan mengevaluasi kapasitas peralatan utama yang digunakan dalam pelaksanaan proyek • Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan faktor peralatan sangat dominan sehingga perlu dimonitor dan dievaluasi setiap saat. • Konsultan Manajemen Proyek dalam tugasnya akan melaksanakan hal tersebut agar nantinya didapat suatu system manajemen peralatan yang berguna . • 11. Mengevaluasi kelayakan peralatan utama dan peralatan laboratorium yang digunakan dalam pelaksanaan proyek • Peralatan pelaksanaan maupun peralatan laboratorium perlu dievaluasi kelayakannya, karena untuk mendapatkan hasil • kerja yang baik harus ditunjang dengan peralatan yang memadai. • 12. Mengevaluasi job mix formula pekerjaan utama jalan dan jembatan yang telah dibuat oleh pihak terkait • Untuk setiap jenis Job Mix Formula suatu pekerjaan perlu dilakukan evaluasi yang seksama agar JMF tersebut selalu memenuhi kriteria sebagaimana yang diharapkan spesifikasi.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 7 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi • 13. Monitoring dan mengevaluasi secara berkala performa pekerjaan dilapangan dan hasil quality control yang dilakukan oleh para pihak terkait dalam kegiatan dilapangan • Konsultan akan melaksanakan monitoring dan mengevaluasi perfoma pekerjaan dilapangan dan hasil Quality Control yang telah dilakukan, untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan dari pengendalian mutu suatu pekerjaan telah dilaksanakan oleh pihak terkait, yang nantinya akan dijadikan acuan dalam pengawasan pekerjaan selanjutnya. • 14. Menyampaikan laporan bulanan termasuk eksekutif summary report • Konsultan akan menyampaikan laporan bulanan dari hasil pelaksanaan Konsultan Manajemen Proyek yang berisi antara lain : • Ringkasan Eksekutif (Executif Summary Report) • Gambaran Umum Proyek • Struktur Organisasi Proyek • Status Proyek (Progress Phisik dan Keuangan) • Evaluasi Permasalahan Proyek • Rekomendasi 15. Menyampaikan laporan triwulan (quarterly report) termasuk monitoring progress keuangan Untuk setiap tiga bulan masa layanannya, konsultan akan membuat laporan tiga bulanan (triwulan). Laporan tersebut berisi ringkasan kemajuan kontrak, semua variasi kontrak lainnya dan informasi lain yang diperlukan. 16. Menyampaikan laporan teknis / khusus yang diperlukan oleh para pihak terkait Laporan Teknik atau Laporan Khusus yaitu laporan yang dibuat secara khusus untuk paket pekerjaan yang ada permasalahan teknik / khusus dilapangan sehingga memerlukan evaluasi teknik secara menyeluruh terkait dengan desain atau permasalahan lainnya sesuai dengan kondisi pekerjaan dilapangan.
Halaman PT. Delta Tama Waja PT. Archende PT. Indra Karya (Persero) PT. Blantickindo Aneka PT. Pancaprakarsa Muliatama CV. Widha Konsultan 8 KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK DIREKTORAT JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH BARAT TIM REGIONAL 5 – SURABAYA PT. HASFARM DIAN KONSULTAN dan Asosiasi • 17. Mendokumentasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan, koordinasi – koordinasi dengan para pihak dan penyebarluasan • Seluruh kegiatan kerja Konsultan Manajemen Proyek, akan di dokumentasikan dan akan disajikan secara baik dan akan berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait, agar nantinya bisa dijadikan sebagai referensi. • 18. Menyampaikan draft laporan penyelesaian proyek satu bulan sebelum masa berakhirnya kontrak jasa layanan konsultan • Untuk pembuatan laporan akhir, sebelumnya konsultan akan mengirimkan terlebih dahulu draftnya, untuk diasistensikan kepada pengguna jasa, laporan tersebut, sekurang kurangnya berisi : • Pelaksanaan jasa konsultansi termasuk didalamnya analisis dan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. • Status proyek terakhir. • Performa seluruh pekerjaan dilapangan. • Rekomendasi sesuai yang dimaksud dalam Kerangka Acuan Kerja. • 19. Menyampaikan laporan penyelesaian proyek pada masa berakhirnya kontrak jasa layanan konsultan • Setelah adanya koreksi dari draft Laporan Akhir dan persetujuannya, maka konsultan akan menyelesaikan Laporan Akhir tersebut beserta Soft Copy-nya pada masa berakhirnya kontrak jasa layanan konsultan.