170 likes | 768 Views
METODE EKSPERIMEN UNTUK MENENTUKAN LAJU REAKSI. METODE DEFERENSIAL. Metode langsung dC/dt ditentukan secara langsung dari plot konsentrasi versus waktu Tangen kurva pada beberapa t memberikan kecepatan saat t. METODE DEFERENSIAL. METODE KECEPATAN AWAL Reaksi A B v = k r C A n
E N D
METODE DEFERENSIAL • Metode langsung • dC/dt ditentukan secara langsung dari plot konsentrasi versus waktu • Tangen kurva pada beberapa t memberikan kecepatan saat t
METODE DEFERENSIAL METODE KECEPATAN AWAL • Reaksi A B v = kr CAn log v = log kr + n log CA • Tangen dari awal reaksi sebagai laju awal • Dibuat kurva log v versus log CA diperoleh orde reaksi dan konstanta laju
METODE INTEGRASI • METODE SAMPLING • TITRASI • GAS KROMATOGRAFI • SPEKTROSKOPI • METODE KONTINU • METODE DAYA HANTAR LISTRIK • METODE ROTASI OPTIS • METODE SPEKTROFOTOMETRI • METODE DILATOMETRI • METODE EVOLUSI GAS
METODE TITRASI • Tinjau reaksi • CH3CO2CH3 + H2O CH3CO2H+ CH3OH • Parameter yang terukur adalah • pengurangan konsentrasi ester yang diukur dengan cara titrasi dengan basa kuat terhadap asam asetat yang dihasilkan • waktu reaksi • Jika reaksi dilakukan dalam asam berlebih (HCl) maka reaksi hanya tergantung pada ester, sehingga: • V = k [CH3CO2CH3] • Jika To adalah titrat pada saat t = 0 T∞ adalah titrat pada saat reaksi komplit
Titrasi lanjutan.. • [CH3CO2CH3]o = a T∞ – To (To belum ada CH3CO2H) • [CH3CO2CH3]t = (a – x) T∞ – Tt • penurunan [CH3CO2CH3] = x Tt – To • Sehingga untuk reaksi orde 1 • Log (T∞ – Tt ) = log (T∞ – To ) – (k / 2,303) t • Plot log (T∞ – Tt ) versus t diperoleh slope = – (k / 2,303) dan intersep log (T∞ – To )
Meode Daya Hantar Listrik • Digunakan untuk mempelajari reaksi yang melibatkan ion-ion yang daya hantarnya cukup tinggi. Misalnya adanya ion H+ dan OH- • Tinjau reaksi hidrolisis ester • CH3CO2C2H5 + OH- CH3CO2H+ CH3 CO2- • Daya hantar listrik menurun sejalan dengan perubahan daya hantar ion OH- menjadi ion asetat • Reaksi yang terjadi adalah reaksi orde 2 Plot Kt versus (Ko - Kt )/t Slope = 1/ka
Metode rotasi optis • Metode ini digunakan untuk reaksi senyawa2 optis aktif • Misalnya mutarotasi glukosa dengan katalis asam atau basa yang berorde 1 • -Glukosa -glukosa • Persamaan laju integrasi orde 1 adalah : xe proposional dengan0 - ∞ xe – x proposional dengant - ∞ Maka
Metode Spektrofotometri • Pengukuran berdasarkan pada absorbansi dari reaktan dan atau produknya • Jika hanya reaktan saja yang menyerap cahaya pada panjang gelombang yang digunakan, maka untuk reaksi orde 1 berlaku • Jika reaktan dan produk sama-sama dapat menyerap cahaya, maka berlaku
Metode Dilatometri • Digunakan pada reaksi yang melibatkan perubahan volume • Kenaikan volume yang terjadi dapat diukur menggunakan dilatometer • Untuk reaksi orde 1 maka
Metode evolusi gas • Digunakan pada reaksi dalam larutan yang menghasilkan gas • Untuk reaksi orde 1 berlaku • a proposional dengan V∞ dan • x proposional dengan Vt maka
REAKSI FASE GAS • Pada reaksi yang melibatkan fase gas pada reaktan dan produknya, maka laju reaksi didasarkan pada perubahan tekanan gas total. Contoh: dekomposisi etana pada suhu 856 K untuk reaksi orde 1 C2H6 (g) C2H4 (g) + H2 (g) Jika tekanan mula-mula = Po Penurunan tekanan = y Tekanan parsial masing-masing komponen: C2H6 = Po - y C2H4 = y H2 = y Tekanan total, P = Po + y y = P - Po maka tekanan parsial C2H6 = 2Po - P menjadi • Grafik 2Po - P versus waktu akan menghasilkan garis lurus dengan slope –k/2,303
Hukum Laju Reaksi Reaksi orde nol Reaksi orde satu
Hukum Laju Reaksi Reaksi orde dua Reaksi orde tiga