220 likes | 592 Views
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012. DISUSUN OLEH : MAZKUR NIM.PO.62.31.3.11.290 NOFRI UTOMO NIM.PO.62.31.3.11.291 TERESIA APRINISA NIM.PO.62.31.3.11.298
E N D
LAPORANPRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZIDI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012 • DISUSUN OLEH : • MAZKUR NIM.PO.62.31.3.11.290 • NOFRI UTOMO NIM.PO.62.31.3.11.291 TERESIA APRINISA NIM.PO.62.31.3.11.298 • FERLIN ANGGELINA NIM.PO.62.31.3.11.284
PENDAHULUAN LatarBelakang Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan yang ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi kurang dari 24,5% (Susenas,2005) menjadi 18,4%, walaupun demikian masalah stunting pada anak balita masih tinggi yaitu sebesar 36,8% (Riskesdas, 2007). Masalah gizi mikro di 10 Provinsi tahun 2006, diperoleh gambaran prevalensi xeroptalmia pada balita 0,13% dan proporsi balita dengan serum retinol < 20 μgr/dl sebesar 14,6% (Puslitbang Gizi, 2006). Hasil studi tersebut menggambarkan terjadinya penurunan jika dibandingkan dengan hasil survei vitamin A pada tahun 1992. Selain itu, masalah anemia pada ibu hamil berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 masih cukup tinggi yaitu sebesar 40,1%.
NEXT.... Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi dan menunjukan kecenderungan menurun selama tiga tahun terakhir. Cakupan pemberian ASI eksklusif 0–6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 (Susenas 2007– 2008). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan, yaitu; 1) Meningkatkan Umur Harapan Hidup menjadi 72 tahun; 2) Menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup; 3) Menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 228 per 100 ribu kelahiran hidup; dan 4) Menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi 32%.
Untuk mencapai sasaran RPJMN Tahun 2010-2014 bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014, yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai, kebijakan dan strategi. Di bidang perbaikan gizi telah ditetapkan 8 indikator keluaran, yaitu; • 100% balitagiziburukditangani/dirawat • 80% balitaditimbangberatbadannya, • 70% bayiusia 0-6 bulanmendapat ASI Eksklusif, • 80% rumahtanggamengonsumsigaramberyodium, • 80% balita 6-59 bulanmendapatkapsul vitamin A, • 90% ibuhamilmendapat Fe 90 tablet, • 100% kabupaten/kotamelaksanakansurveilansgizi, dan • 100% penyediaanbuffer stock MP-ASI untukdaerahbencana. • Surveilans gizi akan meningkatkan efektivitas program dengan mempertajam upaya penanggulangan masalah gizi secara tepat waktu, tempat, sasaran dan jenis tindakannya. Berkaitan dengan hal tersebut, pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan petugas kesehatan dalam pelaksanaan surveilans gizi di tingkat Kabupaten/Kota.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Terselenggaranya kegiatan surveilans gizi di Wilayah Puskesmas Jekan raya kota Palangka Raya 2. Tujuan Khusus • Mengetahuimasalahgizi yang adadiwilayahkerjapuskesmasJekan Raya Kota Palangka Raya. • Mengetahuifaktor-faktor yang menyebabkantimbulnyamasalahgizidiwilayahkerjapuskesmasJekan Raya Kota Palangka Raya. • Mengetahuijenis program gizi yang telahdilakukandanhasilEvaluasi program gizidipuskesmasJekan Raya Kota Palangka Raya. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surveilans gizi di Kabupaten/Kota meliputi : 1.Pemantauan kasus gizi buruk pada balita. 2. Pemantauan pertumbuhan balita (D/S). 3. Pemantauan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. 4. Pemantauan konsumsi garam beryodium. 5. Pemantauan pemberian kapsul vitamin A pada balita. 6. Pemantauan pemberian Fe 90 tablet pada ibu hamil.
METODE PENGUMPULAN DATA A. Tempatdanwaktupengumpulan Data • Berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan untuk mahasiswa DIV Gizi Jurusan Gizi Masyarakat Poltekkes Palangka Raya, tempat Praktek Kerja lapangan (PKL) Surveilans Gizi di puskesmas Jekan Raya kota palangka raya yang dilaksanakan mulai tanggal 22 Nopember- 3 Desember 2012. B. Bahan dan Alat • Laporan bulanan dan data sekunder puskesmas Jekan Raya Tahun 2012 C. Pengumpulan Data • Kegiatansurveilansgizidimulaidenganpengumpulan data, pengolahandananalisisdan intepretasi data , diseminasilaporan dantahap umpan balik.
D. Cara pengolahandananalisis data • Pengolahan, analisisdananalisis data diPuskesmas Jekan RayadilakukanberdasarkanhasilrekapitulasilaporankegiatanPembinaanGiziMasyarakatdaripuskesmas. Kegiataninidilakukanolehpengelolagizisetiapbulan, kecualiuntuk data pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan, pemberiankapsul vitamin A padabalita, dantingkatrumahtanggadilakukansetiap 6 bulansekali.
E. PengolahandanAnalisis Data Pengolahandata dapatdilakukansecara manual maupunkomputerisasi. Hasilpengolahanberupacakupanmasing- masingindikatorPembinaanGiziMasyarakat, sedangkananalisis data dilakukandengan 2 (dua) pendekatanyaituanalisisdeskriptifdananalitik. • AnalisDeskriptif Analisisdeskriptifdimaksudkanuntukmemberikangambaranumumtentang data cakupankegiatanpembinaangizimasyarakat. Tujuannyaadalahuntukmenetapkandaerahprioritasuntukpembinaanwilayahdanmenentukankecenderunganantarwaktu. • AnalisisAnalitik Analisaanalitikdimaksudkanuntukmemberikangambaranhubunganantar 2 (dua) ataulebihindikator yang salingterkait, baikantarindikatorgizimaupunindikatorgizidenganindikator program terkaitlainnya. Tujuananalisisiniantara lain untukmenentukanupaya yang harusdilakukanbilaterdapatkesenjangancakupanantaraduaindikator.
F.ANALISIS DAN INTEPRETASI a. Analisismasalahgizimasyarakat • Persentasi D/S berdasarkan data riilcakupansasaransebesar 50% dari 664 balita yang adadiwilayahpuskesmasJekan Raya jumlah yang hadir 335 balitasedangberdasarkanproyeksiJumlahbalita 1379 dan yang datang 335 cakupansasarandalampersentasi 24% cakupaninidibandingkanStandartPelayanan Minimal 75% balitaditimbangberatbadannya, rendahnyacakupaninidisebabkanolehbeberapa factor antara lain : • Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di posyandu setelah anak tersebut mendapatkan imunisasi lengkap.
NEXT... • Persentasi N/D berdasarkan data riilcakupansasaransebesar 77% dari 335 balita yang adadiwilayahpuskesmasJekan Raya jumlah yang NaikBeratbadannya 274 balitacakupaninidibandingkanStandartPelayanan Minimal 75 % balitaditimbangberatbadannya, masihrendah,rendahnyacakupaninidisebabkanolehbeberapa factor antara lain : • Rendahnyapengetahuanibutentangcarapemberianmakanberdasarkangolonganumurterhadapbalita. • Persentasi BGM/D berdasarkan data riilcakupansasaransebesar 3% dari 400 balita yang adadiwilayahpuskesmasJekan Raya sebesar 11 balita yang BGM sedangberdasarkanproyeksiJumlahbalita 1031 danbalita BGM 11 balitaatausebesar 1% cakupaninilebihkecildari trigger level persentasi BGM >1%. • Prevalensipendek (Indeks TB/U<-2 SD)TB-ABS sebesar 9% dari 1247 murid SD yang adadiwilayahkerjaPuskesmasJekan Raya. • Prevalensi KEK padaibuhamil (LILA <23,5 cm) sebesar 6% dari 343 data iniberdasarkan data riil,sedangkanberdasarkanproyeksisebesar 6% dari 378 bumilatausebesar 22 bumil KEK diwilayah kerja puskesmas Jekan raya.
Cakupanpemberian vitamin A padabayisebesar 21% dari 278 bayiberdasarkan data riil,sedangkan data proyeksi 348 terdapat 17% bayi yang diberi vitamin A atau 58 bayicakupaninidibandingkanStandartPelayanan Minimal 80% cakupaninimasihrendah. Rendahnyacakupaninidisebabkanolehbeberapa factor : • Tingginyamobilitasmasyarakat yang adadiwilayahPuskesmasJekan Raya. • Cakupanpemberian vitamin A padabalitasebesar 9% dari 1222 balitaberdasarkan data riil,sedangkan data proyeksi 1031 terdapat 10% balita yang diberi vitamin A padabulanPebruariatau 105 balita, sedangkancapaianpadabulanAgustusCakupanpemberian vitamin A padabalitasebesar 5% dari 1222 balitaberdasarkan data riil, sedangkan data proyeksi 1031 terdapat 5% balita yang diberi vitamin A, cakupaninidibandingkanStandartPelayanan Minimal 80% masihrendah. • Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas sebesar 69% dari 332 ibu nifas berdasarkan data riil,sedangkan berdasarkan data proyeksi 64% dari 357 ibu nifas, cakupan ini di banding SPM 100%, masih rendah
c. Mengidentifikasifaktorresiko/penyebab • Keluarga sadar gizi (KADARZI) tidak dilaksanankan sehingga kegiatan program yang lain dan cakupan pencapaian program dibawah target standar pelayanana minimal (SPM). d. Melakukaninterpretasimasalahgizi • Tidak dilaksanakannya kegiatan program Kadarzi sehingga cakupan kegiatan program seperti D/S, N/D, BGM/D, cakupan vitamin A dan FE rendah.
Diseminasilaporan dilakukandari hasilpengolahandananalisis data untukmendapatkandukungandari puskesmas tentanghasilkegiatansurveilans gizi diwilayah puskesmas. Kegiatandiseminasilaporan dapatdilakukandalambentukpemberianumpanbalik. • Hasilperumusanrencanaasuhangizi • Hasil surveilans gizi menyampaikan hasil kegiatan penelusuran data ke pada pimpinan puskesmas dan Clinikal Instruktur (CI) di puskesmas. • Rekapanperioritasmasalah, rencanaintervensidanjadwalrencanakegiatan
DESEMINASI LAPORAN • Diseminasilaporan dilakukandari hasilpengolahandananalisis data untukmendapatkandukungandari puskesmas tentanghasilkegiatansurveilans gizi diwilayah puskesmas. Kegiatandiseminasilaporan dapatdilakukandalambentukpemberianumpanbalik. • Hasilperumusanrencanaasuhangizi • Hasil surveilans gizi menyampaikan hasil kegiatan penelusuran data ke pada pimpinan puskesmas dan Clinikal Instruktur (CI) di puskesmas • Rekapanperioritasmasalah, rencanaintervensidanjadwalrencanakegiatan
NEXT... • Dari prioritas masalah diatas didapatkan total P0 (KADARZI)25, p1 (D/S) 22,P2 (N/D) 21,P3 (BGM) 20,P4 (TBABS)18,P5(KEK) 19,P6 (Vitamin A Bayi) 23,P7 (Vitamin A Balita) 21, P8 (vitamin A Bumil) 20, P9 (FE) 20 Rencana Intervensi Dari kegiatan yang ada keluarga sadar gizi (KADARZI) merupakan prioritas utama kegiatan yang akan dilaksanakan di Puskesmas Jekan raya . Jadwal rencana Rencana kegiatan penyuluhan kadarzi dilaksanakan bertepatan dengan tanggal kegiatan posyandu.
NEXT... • TAHAP UMPAN BALIK Rencanaasuhangizidanjadwalrencanakegiatanditandatanganiolehkepalapuskesmas. Pengelolakegiatangizimemberikanumpanbalikbulananberbentukabsensilaporandanhasilcakupanindikatorpembinaangizikepuskesmas. Umpanbalikdisertaidenganulasanterhadaphasil yang telahdicapai, kelengkapan data disertaidengan saran-saran yang harusdilakukanolehpuskesmas. Selainhaltersebut, umpanbalikhendaknyamemuat pula ucapanterimakasihbagipuskesmasyang memberi data secaralengkapdantepatwaktu.
KESIMPULAN • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya D/S Pencapaian data riil 50% dan data proyeksi 24 % dengan kesejangan data riil 30 % data proyeksi 61% dari standar pelayanan minimal (SPM) 80%. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya N/D Pencapaian data riil 77% dan data proyeksi tidak ada dengan kesejangan data riil 8 % data proyeksi tidak ada dari standar pelayanan minimal (SPM) 80%. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya BGM/D Pencapaian data riil 1 % dan data proyeksi tidak ada dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada dari target berdasarkan trgger level % BGM > 1%. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya BGM/D Pencapian data riil 4 % dan data proyeksi tidak ada dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada dari target berdasarkan trgger level prevalensi pendek > 20%. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya KEK BUMIL Pencapaian data riil 6 % dan data proyeksi 6 % dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada.
Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya Vitamin A Bayi Pencapian data riil 21 % dan data proyeksi 17 % dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada dari target berdasarkan Standar pelayanan prima (SPM) 80 %. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya Vitamin A Balita pada bulan Februari Pencapian data riil 9 % dan data proyeksi 10 % dan pada bulan agustus data riil 5 % dan data proyeksi 5 % dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada pada bulan februari dan aguatus dari target berdasarkan Standar pelayanan prima (SPM) 80 %. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya Vitamin A Bumil Pencapian data riil 69% dan data proyeksi 64 % dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada dari target berdasarkan Standar pelayanan prima (SPM) 100%. • Cakupan Kegiatan masalah gizi di puskesmas jekan raya FE Bumil (FE1) Pencapian data riil 73,6 % dan data proyeksi 73,6 % dan FE Bumil (FE3) Pencapian data riil 52,6 % dan data proyeksi 52, 6 % dengan kesejangan data riil tidak ada data proyeksi tidak ada dari target berdasarkan Standar pelayanan prima (SPM) 90 %. • SARAN • Melaksanakan program kegiatan gizi masyarakat pendukung seperti program kegiatan keluarga sadar gizi (KADARZI) sehingga pencapian program diharapkan dapat mencapai standar pelayanan minimal (SPM).