270 likes | 662 Views
CINTA, SEKS DAN PERKAWINAN. http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/. Mengapa seseorang menikah? Apakah pernikahan itu kewajiban? Apakah tanda seseorang mencintai orang lain?. Dasar Perkawinan di Masa Lalu. Kewajiban Cinta bukan pertimbangan yang utama
E N D
CINTA, SEKS DAN PERKAWINAN http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Mengapa seseorang menikah? • Apakah pernikahan itu kewajiban? • Apakah tanda seseorang mencintai orang lain?
Dasar Perkawinan di Masa Lalu • Kewajiban • Cinta bukan pertimbangan yang utama • Seks merupakan sesuatu yang pantang untuk didiskusikan • Perkawinan menjadi urusan keluarga besar
Perkawinan Masa Kini • Cinta dan seks sebagai elemen dasar suatu perkawinan • Masalah seks terbuka • Seks tanpa afeksi tidak bisa memberikan motivasi yang kuat untuk perkawinan • Hubungan cinta yang mendalam dan memuaskan sangat perlu dalam memasuki perkawinan
Pengertian Cinta • Cinta memberikan arti yang berbeda2 • Orang sering membedakan cinta atas 3 yakni: eros, philia dan agape • Eros: cinta erotik antara suami dan istri • Philia : cinta antara orangtua dan anak2nya • Agape: cinta antara umat manusia dg Tuhan
Eros • Cinta seksual • Merupakan alasan untuk suatu perkawinan • Norma2 budaya atau adat-istiadat menentukan usia seseorang boleh jatuh cinta • Kebudayaan menentukan siapa yang aktif dan siapa yg pasif • Cinta dilembagakan dalam sebuah institusi
Cinta yg harus mengikuti norma2 ttt itu bertindak sebagai salah satu bentuk kontrol sosial • Perasaan cinta harus diatur sedemikian rupa dan harus terkontrol
3 fase atau tahap dari cinta • Ketertarikan • Cinta Romantik • Cinta yang Matang
Ketertarikan • Ada ketertarikan emosional yang sangat kuat terhadap salah satu segmen tertentu dari yang “dicintai” • Banyak terjadi dalam cinta monyet • Jika segmen hilang maka cinta hilang • Ketertarikan secara fisik
Cinta Romantik • Dalam tahap ini masih terkandung unsur2 ikatan emosional dan ketertarikan secara fisik thd seseorang • Cinta romantik kurang egoistik • Perasaan yang menonjol: • Rasa kekitaan • Rasa kesatuan • Rasa berpasangan yg sangat khusus • Tidak bisa menjadi dasar yang baik untuk suatu perkawinan yg mantap
Cinta yang Matang • Disebut juga cinta sejati • Berkembang terus seumur hidup • Tidak otomatis muncul setelah keduanya memutuskan untuk menikah • Harus diusahakan dan tdk terjadi dg sendirinya
Cinta yang Matang • Ditandai dg : • ketergantungan timbal balik • saling memberi dan saling menerima • saling memperhatikan • mengorbankan diri untuk kepentingan yg lain • keinginan akan imitasi secara fisik dan emosional
Sifat Cinta yang Matang • Bersifat toleran • Tdk menuntut • Menerima teman hidup apa adanya • Memperlakukan sebagaimana adanya • sebagai bagian dari diri sendiri seumur hidup
M. Scott Peck dalam Road Less Travelled (1978: 176-181) • Cinta yang matang membutuhkan disiplin yg tinggi dan memberi ruang gerak kepada perbedaan2 • Seorang yg sungguh2 mencintai akan berfikir dan memperlakukan pasangan sebagai pribadi yg lain dari dirinya dan menerima resiko dari perbedaan itu • Perbedaan akan memperkaya ikatan keduanya
Kahlil Gibran (1993:16) • Suami dan istri adalah dua pribadi yg berbeda, unik dan tidak ada duanya
PERILAKU SEKSUAL • Seks adalah dorongan yg paling dasar dalam diri seorang manusia dan karena itu harus dipenuhi • Kendati dorongan seksual sangat kuat, dorongan itu jg bersifat fleksibel dan bisa dikendalikan, tdk sperti makan dan minum • Seks menyatu dg kehidupan manusia • Ekspresi seks diatur dan ditentukan oleh masyarakat • Dorongan seksual diatur dan dikontrol oleh norma2 budaya
Ritual perkawinan mungkin sangat sederhana, tetapi akibatnya mengikat keduanya seumur hidup degan hak dan kewajiban ttt • Fullerton (1977: 133-139) : fungsi historis dari perkawinan ialah memberikan legitimasi kepada anak2 yg lahir dari hubungan itu
Seks Sebelum Perkawinan • Kota dan desa • Keperawanan • Kontrol sosial • Wanita memainkan peran yg besar dalam membatasi hubungan2 seksual
Laki-laki melakukan tindakan seksual sejauh wanita memberikan peluang • Kebebasan seksual dapat terjadi karena: terbukanya lapangan kerja, meningkatnya tingkat pendidikan, gaya hidup kota dan pengaruh globalisasi, kurangnya kontrol keluarga
Kohabitasi • Hidup bersama antara seorang pria dan wanita tanpa suatu ikatan formal melalui perkawinan • Motivasi orang melakukan kohabitas: sebagai perkawinan percobaan, menghindari biaya perkawinan, salah satu bentuk eksploitasi laki-laki terhadap perempuan
Bentuk Kohabitasi • Perkawinan Konsensus • Biaya • Hukum • “Live-in” • Percobaan • Anggapan ttg perkawinan
Seks di Dalam Perkawinan • Alamiah • Kepuasan
Seks di Luar Perkawinan • Ketidakpuasan dalam kehidupan seksual • Kebosanan • Ketidakcocokan • Harapan yg tdk realistis • Pertengkaran • Pengalaman traumatis dll
Hasil penelitian • Medina (1991: 106) • 26 persen dari istri bisa menerima suami yg punya hubungan dengan wanita lain di luar perkawinan • 12 persen suami menerima istri yang mempunyai hubungan dengan orang lain di luar perkawinan
Jocano ( 1976: 11) • Banyak pria yang mengakui bahwa mereka memperoleh lebih banyak kepuasan dalam hubungan di luar perkawinan daripada dengan istri mereka sendiri karena dalam hubungan gelap itu ada aspek coba-coba
Santiago (1981)Beberapa hubungan gelap di luar perkawinan yg dilakukanoleh suami • Hubungan dg wanita simpanan • Hubungan dg seorang “pacar baru” • Hubungan dengan wanita panggilan • Hubungan cinta yang tersamar
Perbedaan antara pria dan wanita dalam hal seks di luar perkawinan • Perbedaan wanita berpendidikan dan yang tdk