1 / 18

HUKUM KELUARGA DAN HUKUM HARTA BENDA PERKAWINAN

HUKUM KELUARGA DAN HUKUM HARTA BENDA PERKAWINAN. HUKUM KELUARGA. Keseluruhan ketentuan yang mengatur hubungan hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan karena sedarah, baik dalam garis lurus maupun menyimpang, dan kekeluargaan karena perkawinan (semenda). HUKUM HARTA PERKAWINAN.

finley
Download Presentation

HUKUM KELUARGA DAN HUKUM HARTA BENDA PERKAWINAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM KELUARGADANHUKUM HARTA BENDAPERKAWINAN

  2. HUKUM KELUARGA Keseluruhan ketentuan yang mengatur hubungan hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan karena sedarah, baik dalam garis lurus maupun menyimpang, dan kekeluargaan karena perkawinan (semenda). HUKUM HARTA PERKAWINAN Peraturanhukum yang mengaturakibat-akibatperkawinanterhadaphartakekayaansuami-isteri yang telahmelangsungkanperkawinan.

  3. HUKUM KELUARGA 1. Hubungan keluarga. 2. Perkawinan. 3. Kedudukan suami-isteri dalam perkawinan. 4. Kedudukan anak dan hak­-haknya. 5. Hubungan anak dengan orang tua. 6. Perlindungan hak-hak anak.

  4. HUKUM HARTA PERKAWINAN • Persatuan harta kekayaan menurut uu. • Pengurusan atas harta kekayaan persatuan. • Bubarnya persatuan dan melepaskan dirt atas harta persatuan. • Bubarnya perkawinan karena kematian dan kewajiban pendaftaran boedel. • Perjanjian kawin. • Pemisahan dan penghapusan harta persatuan dengan vonis hakim. • Percampuran/ persatuan yang dilanjutkan.

  5. UNDANG-UNDANG NO. 62 TAHUN KEWARGANEGARAAN • Warga Negara Indonesia • Asli • Keterunun • Eropa Tionghoa • Timur Asing Bukan Tionghoa Barat Lainya 2. Waga Asing

  6. SIFAT UMUM • Sensitive Menyangkut kehidupanseseorang yang erathubungannya denganbudaya dan spiritualmasyarakat. 2. Netral Menyangkut kemajuankehidupan kemasyarakatan.

  7. HUBUNGAN KELUARGA • Keturunan (Darah) • Periperan/Semenda Keturunan Ketinggalan Leluhur Ada hubungan darah dengan yang lain. Arti Penting Keterunun Merupakan Unsur yang essensil dan mutlak bagi suatu clan, suku atau kerabat (supaya tidak punah) yang menghendaki supaya ada generasi penerusnya

  8. SIFAT KETURUNAN • Lurus/Garis Lurus: Apabila orang yang satu merupakan keturunan langsung dari orang lain Ke Atas Garis Lurus Ke Bawah • Menyimpang Atau Bercanag Apabila antara kedua orang atau lebih terdapat adanya ketinggalang leluhur. Periperan/Semenda Terjadi karena perkawinan

  9. AsasAtauPrinsipPerkawinan • Tujuan • Syarat Sahnya • Asas Monogami • Syarat/Prosedur • Mempersulit Perceraian • Hak-Hak Kedudukan Suami Istri Seimbang

  10. TUJUAN PERKAWINAN Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa SYARAT SAHNYA PERKAWINAN Perkawinanadalahsahapabiladilakukanmenuruthukummasing-masingagamanyadankepercayaan Tiap-tiapperkawinandicatatmenurutperaturanperundang-undangan yang berlaku

  11. ASAS MONOGAMI (PS. 314 , 5 • Pria hanya boleh mempunyaiseorang isteri, wanita hanya boleh mempunyai seorang suami. • Pengadilan dapat mengizinkan seorang pria beristeri lebih dari seorang bila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan. • Alasan Poligami • Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri. • Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan. • Isteri tidak dapat melahirkan keturunan. • Syarat Pengajuan Peitmohonan • Persetujuan isteri (isteri-isteri) • Suami mampu menjamin keperluan hidup isteri & anak • Suami akan berlaku adil pada isteri & anak

  12. PencegahanPerkawinan • Keluargasedarah orang-orang yang ber­kepentingan. • Diajukankepengandilan • PembatalanPerkawinan: • Keluargasedarah • Suamiatauistri Pihak yang berkepentinga • Diajukankepangadilan • Pembatalantidakberlakusurutterhadaphal-halsebagaiberikut => Anak-Anak yang dilarangkan => Pihakketiga

  13. SYARAT PERKAWINAN • Perkawinan didasarkan atas Persetujuan kedua calon mempelai. • Syarat usia perkawinan • Pria 19 tahun • Wanita 16 tahun • Laran%igan kawin • Hubungan darah Lurus ke bawah Lurus ke atas • Hubungan darah menyamping • Hubungan semenda • Hubungan susuan • Hubungan yang dilar ang oleh Agama. • Berlaku masa idah bagi wanita.

  14. MEMPERSULIT PERCERAIAN • Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan • Alasan perceraian harus kuat. • Akibat hukum • Bapak dan Ibu wajib memelihara anak. • Bapak bertanggung jawab terhadap segala biaya anak,. Ibupun ikut memikul biaya jika si Bapak tidak mampu. • Bekas suami wajib memberikan biaya penghidupan bagi bekas istri

  15. HAK & KEWAJIBAN SUAMI-ISTERI • Wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. • Suami wajib melindungi isteri­nya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. • Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya. • Jika suami atau isteri melalai­ kan kewajibannya, masing­- masing dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan.

  16. HAK & KEWAJIBAN SUAMI-ISTERI • Suami-isteri wajib menegakkan rumah tangga dengan baik. • Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. • Suami sebagai kepala keluarga, isteri sebagi ibu rumah tangga.

  17. PERKAWINAN CAMPURAN • Perkawinan antara 2 orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan (berbeda warga negara, yang satu WNA, yang lainya WNI) 2. Kewarganegaraan yang diperoleh sebagai akibat perkawinan, akan menentukan hukum berlaku.

  18. PERKAWINAN DILUAR INDONESIA • Perkawinan yang dilangsungkan diluar Indonesia antara 2 orang WNI atau seorang WNI dengan WNA adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara dimana perkawinan itu dilangsungkan dan bagi bagi WNI tidak melanggar ketentuan undang-undang ini. 2. Surat bukti perkawinan harus didaftarkan dalam waktu 1 tahun setelah mereka berada di Indonesia

More Related