550 likes | 2.68k Views
Strategi Penyelenggaraan Imunisasi Rutin. Subdit Imunisasi Kementerian Kesehatan RI. Jenis Pen yelenggaraan Imunisasi Permenkes No.42 th 2013 Penyelenggaraan Imunisasi. Vaksin tidak disediakan Pemerintah Pediacel, MMR dll. A . Imunisasi Wajib B . Imunisasi Pilihan. Masalah.
E N D
Strategi Penyelenggaraan Imunisasi Rutin Subdit Imunisasi Kementerian Kesehatan RI
Jenis PenyelenggaraanImunisasiPermenkes No.42 th 2013 PenyelenggaraanImunisasi Vaksin tidak disediakan Pemerintah Pediacel, MMR dll A. Imunisasi Wajib B. Imunisasi Pilihan
Masalah Penyelenggaraanimunisasiygbelummaksimal • Masihadakendalalogistikimunisasi (vaksin, Peralatanrantaivaksin , ADS, & RR sertaoperasional) • Masihada Output cakupanygkuantitas (IDL& UCI dibawah target) dankualitasnyarendah • ResponkontramasyarakatthdpImunisasi • KLB PD3I (Difteri, Campak), KIPI ygtdkterselesaikan
Misi Program Imunisasi Memanfaatkanimunisasiuntukmengontrol PD3I sehinggadengandemikiandapatmenurunkanangkakematianbayidananak, mencegahkecacatandanmengendalikanpenyakittidakmenularsepertikanker TujUmum PerluUpayaKomprehensifMaksimal
Upaya yg dilakukan • Mencapai UCI minimal 90% sec.merata (100%) pd bayi di sel desa/kel. pd thn 2014. • Mempertahankan Status Bebas POLIO Global eradikasi polio pd tahun 2018. Eliminasi Campak Th 2018 & reduksi Congenital Rubella Syndrome 40% th 2019 Mencapai Eliminasi MNT 2015 & mempertahankannya Goal Cakupan Imunisasi • 2018 cak. nasional 2 dosis campak min 95% • 2018 cak. nasionalDTP/HB/Hib3 >90%seluruh kab/kota> 80% • 2018 cak. Hepatitis B bayi baru lahir min 90% • 2019 semua prov mencapai akurasi data disemua level (as measured b DQS min.80%) • 2015 introduksi IPV di semua provinsi • 2017introduksivaksin rubelladi semua provinsi • 2016 membangun perlindungan imunisasi bagi semua umur • Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis (safety injection practise and waste dysposal management). Tujuan khusus
Prinsip Keterpaduan Pemerataanjangkauanpelayanan KualitasPelayanan Kesinambungan Perhatiankhusus pd wilayah2 rawan (sosial,penyakit/KLB, & wilayah2 sulitgeografi) KebijakanPeyelenggaraan
Strategi Percepatan/AkselerasiUCI • Penguatan/ Revitalisasi PWS Analisa dg TL permasalahan • Ketersedian(Tenaga, Logistik, Operasional) • Dukunganmasyarakat(Optimalisasihak & Kewajibansesuai UU) • PemerataanPelayanan (Desa/wilayahsulitdalamjangkauanpelayanan) Kemitraan LS (Pemda, Diknas, Kemenag, dll) LP(KIA,Gizi, Malaria) Advokasi & Sosialisasi • Advokasi : Legislatif • Sosialisasi : Masyarakat UpayaPenyelenggaraansecaramaksimal
Lansia Integrasi Imunisasi dg KIAKerangka Teori:Continuum of Care Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja • Kualitas • Degenerasi Pelayanan bagi anak SD • Kespro remaja • Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe 1000 hari pertama kehidupan Pelayanan bagi balita • Penjaringan • Bln Imunisasi Anak Sekolah • Upaya Kes Sklh • PMT Pelayanan bagi bayi Persalinan, nifas & neonatal Pemeriksaan Kehamilan • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan • PMT • Imunisasi Booster Pelayanan PUS & WUS • ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Pemberian makan • Penimbangan • Vit A • MTBS • Inisiasi Menyusu Dini • Vit K 1 inj • Imunisasi Hep B • Rumah Tunggu • Kemitraan Bidan Dukun • KB pasca persalinan • PONED-PONEK • P4K • Buku KIA • ANC terpadu • Kelas Ibu Hamil • Fe & asam folat • PMT ibu hamil • TT ibu hamil • Konseling • Pelayanan KB • PKRT
StrategiPemerataanPelayananImunisasi 1. DOFU (Drop Out Follow Up)2. SOS (Sustainable Outreach Services ) Pelayanan Imunisasi Berkesinambungan Pada Daerah Khusus
DOFU (Drop Out Follow Up) Melengkapi imunisasi rutin • Memberikan imunisasi dasar bagi bayi, sesuai jenis antigen yang belum didapat guna memberikan kekebalan/imunitas individu dan herd imunity serta mencapai target UCI • DOFU dimungkinkan jg dlm penyelenggaraan imunisasi rutin lainnya saat ini difokuskan pd imunisasi dasar rutin saja
Sasaran DOFU Bayi (< 1 tahun) Wilayah yg kecendrungannya rendah dalam pencapaian UCI nya
Strategi DOFU Sesuai strategi penyelenggaraan imunisasi • Puskesmas • Posyandu • Kunjungan kerumah Dalam pencatatan tetap di Kohor bayi, Juga dilaporkan dlm upaya DOFU
Pengertian SOS adalah suatu strategi utk menjangkau segmen2 dari populasi un-reached/tidak terjangkau pelayanan imunisasi karena situasi wilayah agar secara efektif dapat dijangkau dgn infra struktur imunisasi yg ada
Pelayanan diluar gedung yang berkesinambungan (SOS)1 • SOS = Strategi untuk menjangkau populasi “tidak terjangkau” dimana pelayanan rutin tidak berfungsi • SOS dilaksanakan lewat strategi khusus dan secara berkesinambungan • Untuk pelayanan yang terjangkau tapi tidak menjangkau semua masyarakat yg diperlukan adalah perbaikan/ peningkatan manajerial 1) Ref.:Sustainable Outreach Services, WHO/V&B/00.37
Pelayanan diluar gedung yang berkesinambungan (SOS) SOS atau BUKAN: • Catch up campaign: intervensi 1 x untuk menaikkan cakupan suatu jenis antigen, umumnya untuk anak< 5 tahun • DOFU/Sweeping: mengejar ketinggalan target cakupan dengan melakukan pemilahan dan kunjungan anak< 1 tahun, menggunakan beberapa jenis antigen • Back Log Fighting: mengejar ketinggalan cakupan 1/lebih antigen tertentu, umumnya sasaran anak< 3 tahun
Kategori SOS Ada 3 kelompokmasyarakatygdikategorikansebagaitidakterjangkau/ “unreached” (SOS) 1.Masyarakatdidaerahpinggirankota & daerah lain adaakseskefasilitasyankesnamuntidakdimanfaatkankarena: • kelahirananaktidakterdaftar • adamasalahsosio- ekonomi, sosio-kultural • Masyarakatpedesaan • hidupsecara nomad /berpindahsecaramusiman • tinggaljauhdarifasilitasyankes, jarakdangeografissulit tidakadakontakdgnimunisasirutin. Di bbrpdaerah minim & jauhnyafasilitasyankes • Masyarakatperkotaan & pedesaandgnaksespelayanan mudahtapiimunisasitidaklengkap/drop out. Masyarakat yg tidak terjangkau/unreached
Strategi SOS Perbedaan SOS dari pelayanan imunisasi rutin • Interval antar dosis imunisasi • Penyederhanaan/toleransi rantai dingin • Penggunaan teknologi tepat guna: ADs, prefilled syringes (uniject), pemantau suhu (VVM,Freeze-Tag dll) • Usia sasaran TIDAK dibatasi < 1 th ini hal yg terpenting! • Kemungkinan memadukan dengan pelayanan kesehatan lain • Jadwal SOS walaupun cuma 1 x setahun tapi harus ber-kesinambungan
Strategiutkmenjangkau SOS • Merencanakanutkmenjangkau the unreached haruskomprehensif • SOS mengusulkanutkmelayanipopulasi unreached melaluikegiatanperiodikdimanavaksindanobattersediadanpelayanan non-medis lain jugadiberikan
SOS harus dikembangkan untuk menjadi komponen terstruktur dari pelayanan imunisasi rutin di daerah itu Utk memastikan kelangsungan/kesinambungan SOS, program ini harus secara bertahap diintegrasikan kedalam anggaran pemerintah Kemitraan utk SOS harus di bentuk sejak awal Strategi SOS
Kebutuhan nyata yang dirasakan oleh masyarakat Efektivitas SOS: - dampak segera, proteksi terhadap PD3I - intervensi hanya sekali dan sederhana - tidak perlu tindak lanjut - tidak perlu keahlian khusus Kriteria pemilihan pelayanan SOS
Kelayakan: - butuh dana, SDM, sumber-daya - jumlah SDM, berat & volume peralatan dll, alat transpor dll.perlu diperhitungkan dalam menjangkau daerah sulit SOS - biaya dihitung per siklus, per anak yg diimunisasi/per kasus yg dapat dicegah Kriteria pemilihan pelayanan SOS
Alasan perlunya pendekatan SOS Pengalaman dg PIN telah membuktikan bahwa dengan kampanye dapat dicapai : • Menjangkau (hampir) semua target sasaran • Mobilisasi sumber daya dapat dilaksanakan melalui kemitraan • Mendapatkan dukungan politik tingkat atas • Sukses dlm mobilisasi masyarakat /sosmob • Menunjukkan high visibility sektor kesehatan • TAPI .… Biaya & Cost benefit ????
Pilihan paket SOS dan Strategi pelayanan Faktor berikut harus dipertimbangkan: • Vaksin apa saja yg akan diberikan? • Golongan umur yg dipilih utk diberikan pelayanan • Tingkat perlindungan yg diperoleh utk melawan penyakit • Safety Injection/Penyuntikan yang aman • Cold chain: kebutuhan, ketersediaan, beratnya peralatan, volume, dan sebagainya • Aksesibilitas – kebutuhan transport dan komunikasi • Pelatihan pengelola program imunisasi • Peran serta masyarakat • Biaya per putaran, per anak diimunisasi lengkap dan/atau per penyakit yg dapat dicegah
Kelompok umur • Kelompok umur sasaran utk imunisasi dipilih berdasar data epidemiologi dan riwayat imunisasi • Insiden penyakit dalam populasi dgn cakupan imunisasi rendah paling tinggi diantara anak balita, dgn puncak antara 12 dan 36 bulan
Vaksin BCG BCG sebaiknya tidak diberikan pada strategi SOS, karena: • Perlindungan utamanya adalah untuk mencegah cerebral TB jika diberikan segera setelah lahir • Kontribusi kurang bermakna dalam pemberantasan penyakit • Pemberian intra-dermal membutuhkan ketrampilan khusus dan pengalaman
Menentukan jumlah putaran per tahun: Kekuatan dan Kelemahan Berbagai Jadwal SOS:
Menentukan jumlah putaran per tahun: Kekuatan dan Kelemahan Berbagai Jadwal SOS:
Menentukan jumlah putaran per tahun: Kekuatan dan Kelemahan Berbagai Jadwal SOS:
Tidak melakukan apa2 Pelayanan imunisasi saja Pelayanan imunisasi plus suplemen vit A Pelayanan imunisasi plus vit A dan pembagian bed-net Pelayanan imunisasi plus pembagian bed-net dan pengobatan malaria
Kriteria Wilayah Yg Perlu Melakukan SOS: • Jumlah Penduduknya besar dan banyak wilayahnya terpencil, tidak terjangkau pelayanan imunisasi rutin, tercermin dari rendahnya cakupan DPT/HB3 (<50%) • Cakupan Polio3 dibawah target • Tingginya DO dari DPT/HB1 ke Campak • Wilayah dalam keadaan kacau atau tidak kondusif
Imunisasi Campak Imunisasi Polio Kelambu malaria KETERPADUAN DGN PROGRAM LAIN Pemberian Vit. A Micronutrient Sprinkles Pengobatan cacing