430 likes | 1.23k Views
PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT. IKALIUS. PENDAHULUAN. Asma penyakit kronik saluran napas Penyempitan saluran napas Derajat bervariasi Inflamasi kronik Hipereaktiviti saluran napas. KARAKTERISTIK ASMA. Makin cepat pengobatan dimulai makin mudah mengatasi serangan
E N D
PENDAHULUAN • Asma penyakit kronik saluran napas • Penyempitan saluran napas • Derajat bervariasi • Inflamasi kronik • Hipereaktiviti saluran napas
KARAKTERISTIK ASMA • Makin cepat pengobatan dimulai makin mudah mengatasi serangan • Makin lama dan makin berat serangan makin sukar pengobatannya dan penyembuhannya juga makin lama
FAKTOR RISIKO UNTUK EKSASERBASI ASMA • Alergen • Infeksi saluran napas • Exercise dan hiperventilasi • Cuaca • Sulfur dioksida • Makanan, bumbu, obat-obatan
TUJUAN PENATALAKSANAAN PADA EKSASERBASI AKUT • Menghilangkan obstruksi secepat mungkin • Menghilangkan hipoksemi • Mengembalikan faal paru ke normal secepat mungkin • Mencegah kekambuhan
FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO KEMATIAN KARENA ASMA • Riwayat gagal napas dan pemasangan intubasi • Pemakaian steroid sistemik • Kunjungan ke unit gawat darurat / perawatan karena asma • Penatalaksanaan asma yang tidak adekuat • Depresi berat dan atau masalah psikososial
Salurannapas • sangat rentan • Sangat sensitif • Mudah goncang/mengkerut Pencetus (debu, bulu binatang, kapuk, dll) Tidak timbul serangan Timbul serangan • Otot saluran napas mengkerut • Saluran napas menebal/membengkak • Lendir lebih banyak dan kental/lengket Bronkus Bronkus
SERANGAN ASMA RINGAN • Sesak napas : Waktu berjalan Bisa berbaring • Berbicara : Kalimat • Kesadaran : Mungkin agitasi • Frekuensi napas : < 20 x/menit
SERANGAN ASMA RINGAN • Pemakaian otot bantu napas : Biasanya tidak • Mengi : akhir ekspirasi paksa • Nadi : < 100 kali/menit • Pulsus : tidak ada paradoksus
SERANGAN ASMA RINGAN • APE sesudah terapi Awal : > 80 % • Pa O2 : Normal • Pa CO2 : < 45 mmHg • Saturasi O2 : > 95 % (udara biasa)
SERANGAN ASMA SEDANG • Sesak napas : Waktu berbicara lebih suka duduk • Berbicara : Kata-kata • Kesadaran : Biasanya agitasi • Frekuensi napas : 20 – 30 x/menit
SERANGAN ASMA SEDANG • Pemakaian otot Bantu napas : Biasanya ada • Mengi : akhir ekspirasi • Nadi : 100 - 120 kali/menit • Pulsus : mungkin ada paradoksus 10 - 25 mmHg
SERANGAN ASMA SEDANG • APE sesudah terapi awal : 60 - 80 % • Pa O2 : > 60 mmHg • Pa CO2 : < 45 mmHg • Saturasi O2 : 91 - 95 % (udara biasa)
SERANGAN ASMA BERAT • Sesak napas : saat istirahat duduk membungkuk • Berbicara : kata demi kata • Kesadaran : biasanya agitasi • Frekuensi napas : > 30 x / menit • Pemakaian otot bantu napas : biasanya ada • Nadi : > 120 kali/menit
SERANGAN ASMA BERAT • Mengi : ekspirasi & inspirasi • Pulsus paradoksus : sering ada > 25 mmHg • APE : < 60 % < 100 L/menit • Pa O2 : < 60 mmHg • Pa CO2 : > 45 mmHg • Saturasi O2 : < 90 % (udara biasa)
SERANGAN ASMA MENGANCAM JIWA • Kesadaran : Tidak begitu sadar • Pemakaian otot bantu napas : Pergerakan torako abdominal yang paradoksal • Mengi : Tidak ada • Nadi : Bradikardi • Pulsus paradoksus : Tidak ada karena kelelahan otot napas
Pengobatanawal Inhalasiagonis Beta 2 setiap 20 menit 3x sejamataubronkodilator oral
Penilaian awal Riwayat dan pemeriksaan fisis (auskultasi,otot bantu napas, denyut jantung,frekuensi napas)dan bila mungkin faal paru (APE atau VEP1,saturasi O2). AGDA dan pemeriksan lain atas indikasi Serangan Asma Ringan Serangan Asma Sedang / Berat Serangan Asma Mengancam Jiwa Pengobatan awal Oksigenasi dengan kanul nasal Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat(nebulisasi), setiap 20 menit dlm satu jam atau agonis beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau Adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan). Kortikosteroid sistemik : - serangan asma berat - tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator - dalam kortikosteroid oral Penilaian ulang setelah 1 jam Pem.fisis,saturasi O2 dan pemeriksaan lain atas indikasi Penatalaksanaan Serangan Asma di Rumah Sakit
2. PENGOBATAN AWAL • Kortikosteroid sistemik : ~ tidak ada respons segera ~ mendapat steroid oral ~ serangan berat • Sedativa merupakan kontra indikasi
KORTIKOSTEROID SISTEMIK ORAL • Metilprednisolon atau prednison mulai 60 mg, 40 - 60 mg dalam dosis terbagi
KORTIKOSTEROID SISTEMIK INTRAVENA • Metilprednisolon : 40 - 125 mg IV setiap 6-8 jam • Hidrokortison : 2,0 mg/Kg BB IV tiap 4 jam • Hidrokortison : 2,0 mg/Kg BB IV 0,5 mg/Kg BB secara drip
5. EPISODE BERAT • Inhalasi agonis beta-2 tiap jam • Oksigen • Aminofilin drip • Pertimbangkan agonis beta-2 SC, IM atau IV
KORTIKOSTEROID Mekanisme kerja : • Hambat metabolisme asam arakidonat • Cegah migrasi sel inflamasi • Mengurangi kebocoran mikro vaskuler • Meningkatkan kepekaan reseptor beta
KORTIKOSTEROID SISTEMIK • Oral, intravena • Dianjurkan yang short acting • Mengurangi angka perawatan • Mencegah kekambuhan • Mencegah kematian
KORTIKOSTEROID INHALASI • Penderita asma akut dibagi 2 : • Kelompok injeksi metilprednisolon • kelompok inhalasi budesonide • Inhalasi budesonide 1 mg pada menit 0 diulangi pada menit 20 dan 40 sebanding dengan injeksi metilprednisolon 125 mg 1x
KORTIKOSTEROID PADA EKSASERBASI AKUT Kortikosteroid sistemik : • Mempercepat perbaikan • Oral biasanya sama efektif dengan intravena • Bila ada mual dan muntah intra vena • Diberikan pada serangan sedang dan berat • Mengurangi angka kekambuhan
PENUTUP • Asma penyakit kronik saluran napas • Eksaserbasi terjadi karena faktor pencetus • Derajat serangan bervariasi dari ringan sampai mengancam jiwa
PENUTUP • Berat serangan ditentukan oleh gejala subjektif, pemeriksaan fisik, faal paru dan analisis gas darah • Pengobatan eksaserbasi akut adalah pemberian bronkodilator, oksigen dan kortikosteroid sistemik
PENUTUP • Kortikosteroid sistemik diberikan pada serangan sedang dan berat • Kortikosteroid sistemik mempercepat penyembuhan, mencegah kematian dan mengurangi angka kekambuhan