1 / 21

EXOGENOUS PENYEBAB : FISIK KULIT BIJI BERSIFAT IMPERMEABEL AIR TIDAK DAPAT MASUK

EXOGENOUS PENYEBAB : FISIK KULIT BIJI BERSIFAT IMPERMEABEL AIR TIDAK DAPAT MASUK INHIBITOR TIDAK DAPAT KELUAR DARI BIJI WHY ? LAPISAN PALISADE YANG BERKEMBANG SANGAT INTENSIF SEL-SEL BERDINDING TEBAL LAPISAN CUTICULA LAPISAN LILIN PADA KULIT BIJI

gyala
Download Presentation

EXOGENOUS PENYEBAB : FISIK KULIT BIJI BERSIFAT IMPERMEABEL AIR TIDAK DAPAT MASUK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EXOGENOUS PENYEBAB : • FISIK • KULIT BIJI BERSIFAT IMPERMEABEL AIR TIDAK DAPAT MASUK • INHIBITOR TIDAK DAPAT KELUAR DARI BIJI WHY ? • LAPISAN PALISADE YANG BERKEMBANG SANGAT INTENSIF • SEL-SEL BERDINDING TEBAL • LAPISAN CUTICULA • LAPISAN LILIN PADA KULIT BIJI • DAPAT TERJADI SELURUH BIJI DILIPUTI KULIT BIJI YANG IMPERMEABEL

  2. STROPHYOLE TERTUTUP VULVA BENDA SEPERTI SPON CONTOH PADA Crotalaria sp. • KENA AIR MEMBESAR MENUTUP LUBANG, SEHINGGA AIR TIDAK DAPAT MASUK • KALAU KEADAAN LUAR KERING MENGECIL LUBANG MEMBUKA, AIR TIDAK DAPAT MASUK (RH / Relative Humidity LUAR < KA / Kadar Air BIJI)

  3. 2. KIMIAWI DI DALAM BIJI ADA ZAT KIMIA YANG SIFATNYA MENGHAMBAT PERKECAMBAHAN • KULIT BIJI • PERICARP • ENDOSPERM • EMBRIO • DAGING BUAH ZAT PENGHAMBAT ADA DALAM CAIRAN BUAH DAPAT MENGHAMBAT BIJI CONTOH TOMAT, LOMBOK

  4. ZAT PENGHAMBAT BISA BERUPA: • AMONIAK • TANIN • ABA • ASAM PHENOLIC • CUMARIN • ETHYLEN • AMO 1618 (AMONIUM HIDROXY CARBATYL CHLORIDE PIPERIDIN CARBOXYLATE= ACPC) • CCC (DICHLOR ETHYL TRI METHYL AMONIUM CHLORIDE= CHLOR 2 MEQUAT) • PHOSPON D

  5. 3. MEKANIS AIR DAPAT MASUK , PERKECAMBAHAN TERJADI TETAPI AKAR TIDAK DAPAT MENEMBUS KULIT BIJI. PENYEBABNYA : TESTA, ENDOSPERM, PERICARP MENGANDUNG LIGNIN CONTOH : BIJI SELADA CARA MENGATASI : • SKARIFIKASI : MERUSAK KULIT BIJI • DIBERI ENZIM (PECTOLITIC, MELOLITIC) • STRATIFIKASI

  6. STRATIFIKASI: MEMPERLAKUKAN BIJI DALAM KEADAAN IMBIBISI PADA SUHU TERTENTU (TINGGI RENDAHNYA TERGANTUNG JENIS BIJINYA). • STRATIFIKASI HANGAT: SUHU YANG DIGUNAKAN DI ATAS SUHU PERKECAMBAHAN • STRATIFIKASI DINGIN: UNTUK MEMACU “GROWTH REGULATOR” YANG DAPAT MENGAKTIFKAN BIJI SUHU HANGAT:35-50°C MEMACU AKTIVITAS ENZYM UNTUK PEROMBAKAN CADANGAN MAKANAN BIJI→ EMBRIO TUMBUH.

  7. ENDOGENEOUS (TERDAPAT DI DALAM BIJI) MORFOLOGIS EMBRIO YANG PERKEMBANGANNYA BELUM SEMPURNA - ZYGOT BELUM MENGALAMI PEMBELAHAN • SEKELOMPOK SEL YANG BELUM MENGALAMI DIFFERENSIASI :PROEMBRYO • EMBRIO MASIH KECIL (BIJI KELAPA SAWIT:SETELAH DIBERI PERLAKUAN BARU DAPAT BERKECAMBAH)

  8. DORMANSI FISIOLOGIS • DORMANSI FISIOLOGIS DANGKAL DISEBABKAN OLEH KULIT YANG IMPERMEABEL YERHADAP O2 SEHINGGA O2 TIDAK SAMPAI PADA EMBRYO/ ENDOSPERM • ENDOSPERM KURANG MENGELUARKAN O2 CARA PEMECAHANNYA: • MEKANIS (DIPECAH) • PASCA PEMASAKAN (AFTER RIPENING) • CHILLING (SUHU RENDAH) • ZAT KIMIA (KINETIN , UREA)

  9. DORMANSI FISIOLOGIS SEDANG PENYEBABNYA: • ADA ZAT PENGHAMBAT • EMBRIO SECARA FISIOLOGIS BELUM MASAK CARA PEMECAHANNYA: • DENGAN SUHU TINGGI • ZAT KIMIA (GROWTH RETARDANT) • ETHYLEN • GA DORMANSI FISIOLOGIS DALAM RELATIF LEBIH LAMA UNTUK PEMECAHANNYA PERLU PERLAKUAN TERTENTU

  10. KEMUNDURAN BENIH (SEED DETERIORATION) • MUNDURNYA MUTU FISIOLOGIS BENIH YANG MENIMBULKAN PERUBAHAN MENYELURUH DALAM BENIH BAIK FISIS, FISIOLGIS MAUPUN KHEMIS YANG BERAKIBAT MENURUNNYA VIABILITAS BENIH.

  11. KEMUNDURAN BENIH

  12. PENYEBABNYA : • SIFAT GENETIS, BIASA DISEBUT PROSES DETERIOASI YANG KRONOLOGIS, ARTINYA MESKIPUN BENIH DITANGANI DENGAN BAIK DAN FAKTOR LINGKUNGANNYA MENDUKUNG NAMUN PROSES INI AKAN TETAP BERLANGSUNG. • DERAAN LINGKUNGAN : DISEBUT DETERIORASI FISIOLOGIS. PROSES INI TERJADI KARENA FAKTOR LINGKUNGAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN PERSYARATAN PENYIMPANAN BENIH.

  13. BENIH MENGALAMI PROSES DETERIORASI MENYEBABKAN KUALITAS DAN SIFAT BENIH RENDAH JIKA DIBANDINGKAN PADA SAAT MENCAPAI MASAK FISIOLOGIS • TURUNNYA KUALITAS MENYEBABKAN TURUNNYA VIABILITAS DAN VIGOR BENIH • SALAH SATU INDIKASINYA : TANAMAN DI LAHAN MEMILIKI VARIABILITAS YANG TINGGI DAN HASIL PANEN JELEK. • BERSIFAT IRREVERSIBLE ATAU SEARAH.

  14. PADA DETERIORASI BENIH : • BERKURANGNYA LAJU RESPIRASI • BENIH YANG TELAH MENGALAMI DETERIORASI SETELAH TERJADI IMBIBISI MEMPUNYAI LAJU RESPIRASI LEBIH RENDAH DARIPADA BENIH BELUM MENGALAMI DETERIORASI • PENINGKATAN KANDUNGAN ASAM LEMAH DALAM BENIH (INCREASE IN FATTY ACID) • LAJU PERKECAMBAHAN RENDAH (SLOWER GERMINATION RATE)

  15. BENIH YANG MENGALAMI DETERIORASI : • LAJU PERTUMBUHAN KECAMBAH LAMBAT (SLOWER RATE OF GROWTH DEVELOPMENT) • BERKURANGNYA DAYA TAHAN MENGHADAPI TEKANAN LINGKUNGAN (REDUCED PLANT RESISTANCE TO STRESS) • KECAMBAH TAK MAMPU MUNCUL DI LAHAN (LOSS OF FIELD EMERGENCE) • BANYAK KECAMBAH ABNORMAL (INCREASED ABNORMAL SEEDLING) • ENZIM MENJADI TIDAK AKTIF (LOSS OF ENZYME ACTIVITY) • TERJADI KEBOCORAN SEL (INCREASED IN SEED LEACHATES) • RENTANG PERSYARATAN BERKECAMBAH MENJADI LEBIH SEMPURNA (NARROW GERMINATION REQUIREMENT)

  16. KERAGAMAN BENIH TINGGI (REDUCED UNIFORMITY) • PENURUNAN HASIL PANEN (REDUCED YIELD) • PERUBAHAN WARNA (COLOR CHANGE). BENIH YANG TELAH MENGALAMI DETERIORASI WARNANYA AKAN BERUBAH. HAL INI SEBAGAI TOLOK UKUR PERTAMA MESKIPUN KENDALA YANG DIHADAPI PERUBAHAN INI SANGAT SUBYEKTIF.

  17. MENURUT DELOUCHE : • KERUSAKAN MEMBRAN (MEMBRANE DAMAGE) • PROSES BIOSINTESIS YANG TAK BERIMBANG (IMPAIRED BIOSYNTHESIS) • KETIDAKSEIMBANGAN PROSES BIOSINTESIS KARENA PROSES ANABOLISME DAN KATABOLISME TIDAK SINKRON • LAJU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KECAMBAH LAMBAT DAN TAK SERAGAM (SLOWER AND MORE UNEVEN GROWTH AND DEVELOPMENT) • RENTAN TERHADAP STRESS FAKTOR LINGKUNGAN (SUSCEPTIBILITY TO ENVIRONMENTAL STRESS) • KONDISI KECAMBAH JELEK (POOR STANDS) • PENYIMPANG MORFOLOGIS (MORPHOLOGICAL ABERATION) • TIDAK BERKECAMBAH (NO GERMINATION) • MATI (DEATH)

  18. GEJALA FISIOLOGIS : • PERUBAHAN WARNA BENIH • MUNDURNYA PERKECAMBAHAN • MUNDURNYA TOLERANSI TERHADAP SOF(SET OF FACTORS FAVOURABLE) • MUNDURNYA TOLERANSI TERHADAP PENYIMPANGAN • SANGAT PEKA TERHADAP RADIASI • MUNDURNYA PERTUMBUHAN KECAMBAH • MUNDURNYA DAYA KEVIGORAN (KEKUATAN TUMBUH) • MENINGKATNYA JUMLAH KECAMBAH ABNORMAL.

  19. GEJALA BIOKHEMIS : • PERUBAHAN DALAM RESPIRASI RESPIRASI MERUPAKAN PROSES REDUKSI-OKSIDASI, PEROMBAKAN CADANGAN MAKANAN, SEBAGAI BAHAN BAKU (PREKUSOR), SINTESIS SENYAWA-SENYAWA PROTOPLASMA ( PROTEIN, LEMAK, ASAM NUKLEAT) DAN MENGHASILKAN ATP (ENERGI KIMIA). KR (KOEFISIEN RESPIRASI) =CO2 / O2 PADA BIJI MENUA KR TINGGI. PADA KONDISI TERTENTU PRODUKSI CO2 TINGGI SEBELUM TERJADI DETERIORASI. • PERUBAHAN AKTIVASI ENZIM CONTOH: ENSIM PEROKSIDASE MENURUN SEHINGGA VIABILITAS BIJI MENURUN. • PERUBAHAN PADA MEMBRAN SEL/ DINDING SEL CONTOH : PIGMEN MERAH DALAM SEL UMBI BIT GULA AKAN KELUAR BILA DIREBUS SEBAB TERJADI KERUSAKAN MEMBRAN PLASMA (SEL MATI).

  20. TINGGI RENDAHNYA KANDUNGAN GULA AIR PERENDAM DAPAT DIPAKAI UNTUK MEMBEDAKAN TARAF DETERIORASI GLUKOSA DALAM AIR PERENDAM (MIKRO MOL) C B A IMBIBISI

  21. 4. PERUBAHAN DALAM LAJU SINTESIS LAJU SINTESIS PATI, SELULOSA, POLISAKARIDA MELARUT, PROTEIN AKAN MENURUN PADA BIJI TUA. • PERUBAHAN DALAM PERSEDIAAN MAKANAN. BENIH YANG DISIMPAN TERLALU BASAH DAN SUHU TINGGI AKAN CEPAT KEHILANGAN VIABILITASNYA. 6. PADA BIJI BERLEMAK TERJADI PENINGKATAN KANDUNGAN ASAMNYA : • ASAM LEMAK BEBAS HASIL AKTIVITAS LIPASE PADA LIPID • ASAM FOSFAT HASIL HIDROLISIS PHYTIN DAN PHYTASE • ASAM AMINO HASIL HIDROLISIS PROTEIN OLEH PROTEASE.

More Related