150 likes | 424 Views
HUKUM DAN VIKTIMOLOGI PART. II. Mahasiswa dapat Memahami dan menjelaskan Pengantar Viktimologi : perkembangan viktimologi , korban konvensional dan unkonvensional. Perkembangan Viktimologi. I Viktimologi hanya mempelajari korban kjahatan saja . (Special/penal Victimology )
E N D
HUKUM DAN VIKTIMOLOGI PART. II MahasiswadapatMemahamidanmenjelaskanPengantarViktimologi : perkembanganviktimologi, korbankonvensionaldanunkonvensional
PerkembanganViktimologi • I Viktimologihanyamempelajarikorbankjahatansaja. (Special/penal Victimology) • II Mempelajariselainkorbankejahatanjugakorbankecelakaan. (General Victimology) • III berkembanglbhluaslgi.(New Victimology), Korbanpenyalahgunaankekuasaandan HAM
Dalam symposium victimologi yang pertamadiYerusalemtahun 1973 NAGELmelaporkanbahwavictimologidewasainimerupakangagasanataupemikiranbarudalamkriminologi, karenatelahterjadipergeseranpemikiran yang tidaklagimelihatkejahatanmelaluistudi“Factor Criminoligy”akantetapimengarahpada “Criminologi of Relationship”.
PeranKorban Untukmelihatperan, karateristikpelakudankorbankejahatan, CARROLmengajukanrumus yang cukup popular denganpendekatanrasionalanalitis. Menurutnyakejahatanadalahrealisasikeputusan yang diambildenganturutmempertimbangkanbeberapa factor antara lain SU (Subyektife Utility), p(S) (Probability of Success), G (Gain), p(F) (Probability of Fail)dan L (Loss).[1] SehinggaCarrolMenggambarkandenganRumus: SU= (p(S)xG)-(p(F)xL) [1] John S Carrol, Commiting A Crime, The Offender Decicion, San Francisco, 1982, hal. 103
Lanjutan… Dari rumusdiatasdapatdijelaskanbahwaseseorang yang akanmelakukankejahatanharusmempertimbangkanbeberapahal yang selanjutnyaakanmenghasilkankeputusan, apakahiaakanmelakukantindakpidanaataukahtidak. Inilah yang dimaksuddenganSubyektive Utility (SU)
Hal-hal yang harusdipertimbangkanadalah: • p(S)/ Probability of Succes = seberapabesarkemungkinankeberhasilanrencanakejahatan • G (Gain) = seberapabesarkeuntungan (materi/kepuasan) yang akandiperoleh; • p(F)/ Probability Of Fail = seberapabesarkemungkinangagalnyarencanakejahatandan; • L (Loss) = seberapabesarkerugian yang akandideritamanakalakejahatan yang dilakukangagaldantertangkap.
Lanjutan… Jikarumusdiatasdianalisisdenganoptikkorban, akannampakbahwa factorp(S)/Seberapabesarkeberhasilanrencanakejahatan,danp(F) / Seberapabesarkemungkinanrencanakegagalan, sebagianbesarterletakpadakorbanartinyaberhasilatautidaknyarencanakejahatantergantungpadakeadaandiriatau pun tipologicalonkorban.
Lanjutan… DenganmeminjamistilahManheimyang menggambarkanadanyalaten Victim (Mereka yang cenderungmenjadikorban)dibandingkanorang lain, misalnyawanita, anak-anakdanmanula) makapelakuakanmerasaoptimisakankeberhasilandarikejahatanya.
Lanjutan… Sedangkan factor Gain/seberapabesarkeuntunganmateri/kepuasan yang diperolehTerlihatpadasikapkorban yang senangdengangayahidupmewahdanpamermateri yang lebihmenjuruspadapeningkatandayatarikataurangsang, sehinggapelakukejahatandengancaradinisudahdapatmemperkirakanbesarnyakeuntungan yang akandiperoleh.
Konggres PBB ketujuhtelahmengelompokkanmacam-macamkorbansebagaiberikut: • Korbankejahatankonvensionaladalahkorban yang diakibatkanolehtindakpidanabiasaataukejahatanbiasamisalnya, pembunuhan, perkosaan, penganiayaandan lain-lain; • Korban non-konvensionaladalahkorbankejahatan yang diakibatkanolehtindakpidanaberatsepertiterorisme, pembajakan, perdagangannarkotikasecaratidaksah, kejahatanterorganisirdankejahatan computer; • Korbankejahatanakibatpenyalahgunaankekuasaan (Ilegal abuses of power)terhadaphakasasimanusiaalatpenguasatermasukpenangkapansertapenahanan yang melanggarhukumdan lain sebagainya.
Lanjutan… Pengelompokanatasmacam-macamkorbantersebutdidasarkanatasperkembanganmasyarakat. Terhadapkorbankategoriketigaadanyakorbanpenyalahgunaankekuasaanberkaitandenganpelanggaranhakasasimanusia.Kemudiansejakviktimologidiperkenalkansebagaisuatuilmupengetahuan yang mengkajipermasalahankorbansertasegalaaspeknya, makawolfgangmelaluipenelitiannyamenemukanbahwaadabeberapamacamkorbanyaitu:[1][1]Dalammakalah “BeberapacatatanumumTentangMasalahKorban, disampaikanolehMarjonoreksodiputrodalam seminar seharitentangRelevansiViktimologidiUniversotasAirlangga, surabayapada 23 Maret 1985
Lanjutan… • Primary victimization, adalahkorban individual/peroranganbukankelompok; • Secondary Victimization,korbannyaadalahkelompok, misalnyabadanhukum; • Tertiary Victimization, yang menjadikorbanadalahmasyarakatluas; • Non Victimozation, korbannyatidakdapatsegeradiketahuimisalnyakonsumen yang tertipudalammenggunakanhasilperoduksi.
TipologiKorban Untukmemahamiperankorban, harusdipahami pula tipologikorban yang dapatdiidentifikasidarikeadaandan status korban. Tipologi yang dimaksudadalahsebagaiberikut: • Unrelated victims, yaitukorban yang tidakadahubungannyasamasekalidenganterjadinyakorban, misalnyapadakasuskecelakaanpesawat. Dalamhalinitanggungjawabsepenuhnyaterletakpadapelaku. • Provocative Victims, yaituseseorang yang secaraaktifmendorongdirinyamenjadikorban, misalnyakasusselingkuh, dimanakorbanjugasebagaipelaku. • Participating Victims, yaituseseorang yang tidakberbuattetapidengansikapnyajustrumendorongdirinyamenjadikorban.
Lanjutan… • Biologically weak Victims, yaitumereka yang secarafisikmemilikikelemahanataupotensiuntukmenjadikorban, misalnyaorangtuarenta, anak-anakdanorang yang tidakmampuberbuatapa-apa. • Socially Weak Victims, Yaitumereka yang memilikikedudukan social yang lemah yang menyebabkanmerekamenjadikorban, misalnyakorbanperdaganganperempuan, dansebagainya. • Self Victimizing Victims, yaitumereka yang menjadikorbankarenakejahatan yang dilakukannyasendiri, penggunaobatbius, judi, aborsidanprostitusi.