1.74k likes | 3.47k Views
PENGEMBANGAN KURIKULUM SMK DAN PENILAIAN. Oleh Prof.Dr.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,Kons. Badan Standar Nasional Pendidikan. KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.
E N D
PENGEMBANGAN KURIKULUM SMKDANPENILAIAN Oleh Prof.Dr.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,Kons. Badan Standar Nasional Pendidikan
KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN • Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. • KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM • Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. • Beragam dan terpadu • Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni. • Relevan dengan kebutuhan kehidupan • Menyeluruh dan berkesinambungan • Belajar sepanjang hayat • Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KURIKULUM • Peningkatan iman dan takwa serta ahlak mulia • Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik • Keragaman potensi dan karakter daerah dan lingkungan • Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja 6. Perkembangan IPTEKS 7. Agama 8. Dinamika perkembangan global 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan 10.Kondisi sosial budaya masyarakat setempat 11.Kesetaraan Jender 12.Karakteristik satuan pendidikan
PENGEMBANGAN KURIKULUM • SMK mengembangkan dan menetapkan KTSP sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan: • UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 36 sampai Pasal 38; • PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 5 sampai Pasal 18, dan Pasal 25 sampai Pasal 27; • Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah; • Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. • Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006 untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. • Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah. • Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
GRAND KURIKULUM • STANDAR ISI • KERANGKA DASAR • STRUKTUR KUR • BEBAN BELAJAR • KALENDER PEND STANDAR KOMPETENSI SKL SK-KMP SK-MP KD PANDUAN KUROP – SATUAN PENDIDIKAN
KOMPONENKTSP • Visi • Misi • Tujuan Pendidikan • Struktur dan Muatan Kurikulum • Kalender Pendidikan • Silabus
STANDAR KOMPETENSI LULUSANPENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN • PP 19/2005 SNP Pasal 26 ayat (3) Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
PELAKSANAAN PENYUSUNAN KTSP • Apa yang harus disiapkan dalam menyusun KTSP? • UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, • PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, • Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi beserta lampirannya, • Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL, • Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan Nomor 23 • Spektrum Keahlian Pendidikan menengah Kejuruan • Panduan KTSP • Model-model KTSP
Kajilah dokumen tersebut secara bersama-sama dalam bentuk rapat kerja atau workshop,dengan mencermati: • Fungsi dan tujuan pendidikan nasional • Kebijakan dasar pemerintah di bidang pendidikan • Tujuan tingkat satuan pendidikan • Standar kompetensi lulusan • Struktur kurikulum dalam standar isi • Cakupan mata pelajaran yang ada pada satuan pendidikan • Standar kompetensi mata pelajaran • SK dan KD dalam mata pelajaran • Kompetensi keahlian • Ruang lingkup materi pelajaran • Beban belajar • Kalender pendidikan
Kajilah buku panduan penyusunan KTSP • Landasan • Tujuan Panduan Penyusunan KTSP • Pengertian • Prinsip Pengembangan KTSP • Acuan Operasional Penyusunan KTSP • Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan • Struktur dan Muatan KTSP • Kalender Pendidikan • Pengembangan Silabus • Pelaksanaan Penyusunan KTSP
A. Analisis Konteks • Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yg ada di sekolah, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program yg ada di sekolah. • Analisis peluang dan tantangan yg ada di masyarakat dan lingkungan sekitar, komite sekolah/madrasah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. • Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sbg acuan dlm penyusunan KTSP
B. Mekanisme Penyusunan • Tim Penyusun • Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dng relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Propinsi untuk pendidikan menengah. • Tim penyusun KTSP SD,SMP,SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dng kepala sekolah sbg ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh dinas kabupaten/kota dan propinsi yg bertanggungjawab di bidang pendidikan.
Tim penyusun KTSP MI,MTs,MA dan MAK terdiri atas guru,konselor, kepala madrasah, komite madrasah, dan nara sumber dng kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh departemen yg menangani urusan pemerintahan di bidang agama. • Tim penyusun KTSP pendidikan khusus (SDLB,SMPLB,dan SMSLB) terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber dng kepala sekolah sbg ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh dinas provinsi yg bertanggung jawab di bidang pendidikan.
2. Kegiatan • Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dpt berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yg diselenggarakan dlm jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. • Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi. Langkah yg lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
3. Pemberlakuan • Dokumen KTSP SD,SMP,SMA dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten/kota yg bertanggungjawab di bidang pendidikan. • Dokumen KTSP MI,MTs,MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta diketahui oleh komite madrasah dan oleh departemen yg menangani urusan pemerintahan di bidang agama. • Dokumen KTSP SDLB,SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.
MekanismePENYUSUNAN KTSP • Analisis • Kekuatan/ kelemahan • Peluang/ tantangan • Dokumen Standar isi, SKL, Panduan KTSP • Pembentukan Tim • Penyusunan Draft • Revisi dan Finalisasi Naskah KTSP Diberlaku- kan
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN • Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,kepribadian,akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya.
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri.
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini SMK berisi • mata pelajaran wajib, • mata pelajaran kejuruan, • muatan lokal, dan • pengembangan diri
Mata pelajaran wajib terdiri atas • Pendidikan Agama, • PKn, • Bahasa, • Matematika, • IPA, • IPS, • Seni dan Budaya, • Pendidikan Jasmani dan Olahraga, • dan Keterampilan/Kejuruan. • Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kejuruan • terdiri atas beberapa mata pelajaran • tujuannya untuk menunjang • pembentukan kompetensi kejuruan, dan • pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas,potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tdk dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. • Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.
Pengembangan diri, (sama spt sekolah umum) terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. • Struktur kurikulum SMK,meliputi substansi pembelajaran yg ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai kelas XII atau kelas XIII. • Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK A. Mata Pelajaran • Pendidikan Agama 192 • Pendidikan Kewarganegaraan 192 • Bahasa Indonesia 192 • Bahasa Inggris 440 a) • Matematika • Kelompok Sosial,Administrasi Perkantoran dan Akuntasi 403 a) • Kelompok Seni,Pariwisata,dan Teknologi Kerumahtangaan 330 a) • Kelompok Teknologi,Kesehatan,dan Pertanian 516 a) • Ilmu Pengetahuan Alam • IPA 192 a) • Fisika • Kelompok Pertanian 192 a) • Kelompok Teknologi 276 a)
c. Kimia • Kelompok Pertanian 192 a) • Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192 a) d. Biologi • Kelompok Pertanian 192 a) • Kelompok Kesehatan 192 a) • Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a) • Seni Budaya 128 a) • Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 192 • Kejuruan • Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 • Kewirausahaan 192 • Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140 • Kompetensi Kejuruan b) 1044 c) B. Muatan Lokal 192 C. Pengembangan Diri d) (192)
Keterangan Notasi • Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yg digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yg memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yg sama, di luar jumlah jam yg dicantumkan. • Terdiri dari berbagai mata pelajaran yg ditentukan sesuai dng kebutuhan setiap program keahlian • Jumlah jam Kompetensi kejuruan pada dasarnya sesuai dng kebutuhan standar kompetensi kerja yg berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 • Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
Mata pelajaran di SMK, meliputi: • Normatif • Adaptif • Produktif
Mata pelajaran Normatif • Pendidikan Agama • Pendidikan Kewarganegaraan • Bahasa Indonesia • Penjasorkes • Seni Budaya • Mata pelajaran Adaptif • Bahasa Inggris • Matematika • IPA • Fisika • Kimia • Biologi • IPS • KKPI • Kewirausahaan
Mata pelajaran Produktif • Dasar Kompetensi Kejuruan • Kompetensi Kejuruan
STRUKTUR DAN MUATANKURIKUM SMK • Struktur Kurikulum SMK tertuang dalam Standar Isi, yg dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sbb. • Agama dan ahlak mulia • Kewarganegaraan dan kepribadian • Ilmu Pengetahuan dan Teknologi • Estetika • Jasmani, olahraga dan kesehatan
Muatan kurikulum SMK meliputi sejumlah mata pelajaran yg keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. • Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Muatan kurikulum SMK,meliputi: • Mata pelajaran • Muatan lokal • Kegiatan Pengembangan diri • Pengaturan beban belajar • Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan kelulusan • Pendidikan kecakapan Hidup • Pendidikan berbasisKeunggulan Lokal dan Global
Mata Pelajaran, beserta alokasi waktu untuk kurikulum SMK tertera pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. 2. Muatan lokal • Merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. • Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun, satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
3. Kegiatan Pengembangan Diri • Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. • Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. • Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir peserta didik, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. • Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi,bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Tujuan khusus, pengembangan diri yaitu, menunjang peserta didik dalam mengembangkan • Bakat • Minat • Kreativitas • Kompetensi dan kebiasaan dlm kehidupan • Kemandirian • Kemampuan kehidupan keagamaan • Kemampuan sosial • Kemampuan belajar • Wawasan dan perencanaan karir • Kemampuan pemecahan masalah
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN DIRI • Pelayanan Konseling,meliputi pengembangan • Kehidupan pribadi • Kehidupan sosial • Kehidupan belajar • Kehidupan karir • Ekstra kurikuler,meliputi kegiatan • Kepramukaan • Latihan kepemimpinan,ilmiah remaja, palang merah remaja • Seni,olahraga,cinta alam • Keagamaan
JENIS LAYANAN KONSELING • Orientasi • Informasi • Penempatan dan Penyaluran • Penguasaan Konten • Konseling Perorangan • Bimbingan Kelompok • Konseling Kelompok • KEGIATAN PENDUKUNG • Aplikasi Instrumentasi • Himpunan Data • Konferensi Kasus • Kunjungan Rumah • Tampilan Kepustakaan • Alih Tangan Kasus
JENIS KEGIATAN EKSTRA KURIKULER • Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan dasar Kepemimpinan Siswa, palang Merah Remaja, Paskibrata • Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja, Kegiatan Penguasaan keilmuan dan Kemampuan Akademik, Penelitian • Latihan/Lomba keberbakatan/Prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, keagamaan. • Seminar, lokakarya, dan pameran, meliputi substansi karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagaman, seni budaya. • Kegiatan lapangan, meliputi kegiatan yg dilakukan di luar sekolah/madrasah berupa kunjungan ke obyek-obyek tertentu.
4. Pengaturan Beban Belajar • Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar • Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar. • Beban belajar dalam SKS digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori mandiri.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sbgmana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. • Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%, SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran ybs. • Pemanfaatan alokasi waktu tsb mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi • Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dng satu jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan struktur, dan kegiatan mandiri tdk terstruktur untuk SMT/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yg menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sbb. • Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas : 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tdk terstruktur. • Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas : 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tdk terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar • Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam satu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%. • Kriterian ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. • Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangan kompleksitas SK dan KD tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. • Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal
Pelaporan hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait. 6. Kenaikan kelas, dan Kelulusan • Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: • Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; • Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga, dan kesehatan; • Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK; dan • Lulus Ujian Nasional.
7. Penjurusan • Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan yang diatur oleh direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
8.Pendidikan Kecakapan Hidup a.Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK dpt memasukan pendidikan kecakapan hidup, yg mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan/atau kecakapan vokasional. b.Dapat merupakan bagian dari pendidikan semua mata pelajaran c. Dapat diperoleh dari peserta didik dari satuan pendidikan ybs dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.