380 likes | 883 Views
PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN. Burhan Nurgiyantoro FBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta 22 April 2008. PENDAHULUAN. Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia tergolong sering berubah
E N D
PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN Burhan Nurgiyantoro FBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta 22 April 2008
PENDAHULUAN • Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia tergolong sering berubah • Tujuan yang utama adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan agar mampu menjawab tantangan zaman di dunia kerja • Kurikulum terakhir yang diberlakukan di Indonesia adalah kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang kemudian dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) • Artinya, berbagai kompetensi yang telah dirumuskan sebelumnya itulah yang akan dicapai lewat proses kegiatan pembelajaran • Dalam perkembangannya yang kemudian KBK dikonkretkan secara operasional menjadi KTSP • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai berlaku pada 2007, maka disebut Kurikulum 2007 • KTSP memberi kebebasan otonomi penuh kepada sekolah untuk menyelenggarakan dan mengkreasikan pendidikan
Pendahuluan lanjutan… • KBK: desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi • Ada tiga fokus utama KBK: • Kompetensi • Silabus • Evaluasi • Kompetensi sebagai tolok ukur pencapaian pendidikan siswa dan kontrol kualitas secara nasional • Silabus sebagai bahan pembelajaran yang secara faktual dibelajarkan di kelas • Evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan KBM,efisiensi dan efektivitas KBM
Pendahuluan lanjutan… • KBK menerapkan prinsip MBS dan MBK • MBS: memberikan kebebasan kreativitas kepada sekolah/PT (Kepala Sekolah/Pimpinan PT) untuk meningkatkan pengelolaan sekolah/lembaga • MBK: memberikan kebebasan kreativitas kepada guru/dosen untuk meningkatkan kegiatan PBM • Pembelajaran berbasis kompetensi mencakup: • Kompetensi yang akan dicapai • Strategi pembelajaran untuk mencapai kompetensi • Sistem evaluasi untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi • Pelaksanaan KBK menerapkan berbagai prinsip manajemen (SDM, fasilitas, pembelajaran, penilaian)
Manajemen Penilaian • Salah satu implikasi penting KBK terletak pada sistem pembelajaran dan penilaian • Manajemen penilaian yang meliputi: • Perencanaan • Pelaksanaan • Pengendalian pelaksanaan penilaian • Pengelolaan hasil penilaian • Perencanaan meliputi pengelolaan semua kegiatan dalam penyiapan penilaian yang mencakup: penentuan KD, indikator, bahan, waktu, penyiapan kisi-kisi, penulisan soal, sampai penggandaan soal • Pelaksanaan: realisasi perencanaan, pelaksanaan pengukuran • Perencanaan bagus, pelaksanaan tentunya juga baik, tetapi tetap perlu pengendalian • Pengelolaan hasil penilaian: untuk apa atau mau diapakan hasil penilaian, bagaiamana cara mengolah, dll
Penilaian dan Pengukuran • Penilaian bersifat kualitatif, sedang pengukuran kuantitatif; hasil pengukuran berwujud angka-angka • Penilaian kegiatan menafsirkan hasil pengukuran untuk menentukan kadar pencapaian kompetensi • Penilaian: (1) proses untuk mengetahui kadar ketercapaian tujuan dalam sebuah program, (2) pemberian nilai (grading, valuing) • Penilaian dapat dilakukan dengan baik, akurat, dan objektif jika kita mempunyai data-data angka (informasi) hasil pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan • Pengukuran dapat berwujud kegiatan tes, pemberian tugas-tugas tertentu (kinerja), pemberian angket (sikap), dll. • Pengukuran akan mempunyai makna jika dikaitkan dengan tujuan penilaian; jadi keduanya haruslah saling mendukung sebagai sebuah sistem
Komponen Penilaian • Komponen penilaian:(1) informasi, (2) pembuatan pertimbangan, dan (3) pembuatan keputusan • Informasi: pengetahuan, kemampuan, keterampilan, tingkah laku, sikap subjek-belajar; informasi antara lain diperoleh lewat pengukuran • Keakuratan informasi akan menjamin keakuratan, objektivitas, dan ketepatan pembuatan pertimbangan dan pengambilan keputusan;di sinilah sebenarnya permasalahan utama penilaian: memperoleh informasi akurat tentang seseorang/sesuatu yang akan dinilai • Pertimbangan: estimasi kondisi dan penampilan kini dan prediksi kondisi dan penampilan mendatang • Pengambilan keputusan: pemilihan di antara sejumlah alternatif atau berbagai arah tindakan. • Pengambilan keputusan diikuti oleh tindakan • Ketiga komponen penilaian perlu dimanajemen denganbaik
PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar • Kompetensi: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dasar yang terrefleksi dalam berpikir dan bertindak • Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas untuk berpikir dan bertindak • Standar kompetensi: batas dan arah kemampuan yang harus dikuasai • Kompetensi dasar: kemampuan minimal yang harus dikuasai dan dijabarkan langsung dari standar kompetensi • Penilaian standar kompetensi lewat kompetensi dasar • Penilaian kompetensi dasar lewat indikator
Pengembangan Indikator Indikator: • dijabarkan langsung dari kompetensi dasar • ciri, perbuatan, tanggapan yang ditunjukkan siswa • berupa kata-kata kerja operasional • petunjuk tingkah laku bukti hasil belajar • cakupan bahan lebih sempit dibanding kompetensi dasar • pengembangannya diserahkan kepada kreativitas guru • untuk menilai pencapaian kompetensi dasar • sebagai dasar membuat soal, tugas, pertanyaan, atau perintah • satu indikator dapat terdiri dari satu atau bebarapa soal • Cakupan ranah: kognitif, afektif, psikomotorik
Sistem Pengujian Berkelanjutan • Pengujian berbasis kompetensi menganut sistem pengujian berkelanjutan • Sistem pengujian berkelanjutan: semua indikator harus ada soalnya, hasil ujian dianalisis, dan ada tindak lanjut (selama hal ini masih menjadi kendala para guru baik karena kemauan maupun kemampuan) • Perlu dikembangkan kisi-kisi untuk rencana pengujian satu semester/tahun • Kolom kisi-kisi yang harus diisi: (i) kompetensi dasar, (ii) materi pokok dan uraian materi, (iii) pengalaman belajar, (iv) indikator, (v) jenis tagihan, (vi) bentuk tagihan, (vii) waktu, (viii) sumber/bahan/alat
Macam Penilaian • Penilaian dapat dibedakan ke dalam bermacam kategori tergantung dari mana dilihat • Dilihat dari saat dan tujuan, penilaian dapat dibedakan ke dalam penilaianprosesdanproduk/hasil • Penilaian proses: penilaian yang dilakukan ketika KBM masih berlangsung, hasilnya dipergunakan untuk umpan balik KBM; penilaian proses menjadi bagian dari strategi pembelajaran yang dilakukan • Penilaian proses sering juga disebut sebagaipenilaian kelas (classroom assessment) walau sebenarnya ada perbedaan fokus (proses pembelajaran vs penilaian di proses pembelajaran) namun tidak bertentangan dan bahkan saling mendukung • Penilaian hasil: penilaian untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir program pembelajaran; penilaian hasil lazimnya mencakup beberapa KD sekaligus dan dalam KBK disebut sebagaipenilaian blok
PENILAIAN KELAS • (Classroom) assessment:process of collecting, interpreting, and synthesizing information to aid in decision making • Istilahpenilaian kelas (classroom assessment) paling tidak mencakup tiga hal: • pupils • instruction • classroom climate • Termasuk di dalamnya: the full range of methods teachers use to gather information; interpreting and synthesizing the information to helps teachers understanding the pupils, plan and monitor instruction, and establish a viable culture • Dalam penilaian kelas tidak hanya guru yang menilai siswa, proses pembelajaran, dan suasana kelas, tetapi juga terjadi: so too do pupils constantly assess the teacher, instruction, and classroom climate • Jika guru menilai motivasi siswa, kerja-keras, capaian akademik, dan penyesuaian dengan suasana kelas, siswa juga: so too pupils want to know if the teacher is fair, gives hard test, enforces rigid discipline • Fokus penilaian kelas: capaian kompetensi siswa, PBM, suasana kelas selama berlangsungnya KBM
Tujuan Penilaian Kelas Tujuan penilaian kelas yang utama: • Diagnosis of problems:masalah-masalah yang dialami siswa di kelas yang mencakupkegiatanpembelajaran, emosi, dan sosial; berdasarkan hal ini antara lain kemudian guru memilih kegiatan pembelajaran remidial • Planning and conducting of instruction: perencanaan, monitoring pelaksanaan, penciptaan dan pemertahanan suasana kelas yang kondusif; fokus utama kegiatan adalah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sebaik mungkin sehingga membantu siswa mencapai kompetensi • Establish and maintain the social equilibrium of the classroom: kondisi kelas biasanya cukup kompleks, maka itu perlu diatur, dicptakan, dan dijaga keseimbangannya sehingga suasana pembelajaran dapat berlangsung kondusif
Tujuan Penilaian Proses • Penilaian proses dilakukan untuk menilai capaian kompetensi siswa secara terus-menerus selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran • Tujuan penilaian proses paling tidak mencakup: • Informasi akurat tentang capaian siswa selama masa pengamatan/pembelajaran (tidak hanya pada akhir kegiatan saja karena itu dapat bias) yang diperoleh lewat berbagai cara • Masukan untuk pemberian nilai akhir subjek-belajar • Umpan-balik kegiatan pembelajaran: informasi tentang capaian siswa memberikan informasi konkret tentang efektivitas kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan • Informasi yang diperoleh dari penilaian proses dapat dipergunakan untuk melihat kemajuan belajar subjek-belajar (mirip portofolio)
MBK dan Penilaian Kelas/Proses • MBK memberi kebebasan kreativitas guru/dosen di kelas dalam mengelola PBM (dosen mempunyai hak otonomi keilmuan) • Itu juga berarti: kreativitas dalam melaksanakan penilaian proses, penilaian kelas, dan kegiatan PBM secara keseluruhan • Inti MBK adalah pengelolaan PBM termasuk di dalamnya penilaian kelas/penilaian proses • Persoalan: bagaimana kita memanajemen penilaian kelas/proses, khususnya dalam hal menilai kemajuan dan capaian kompetensi siswa • Penilaian kelas/proses menjadi bagian dari PBM • PBM dan penilaian diintegrasikan, saling memberikan umpan balik, untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan capaian target kompetensi maksimal
Macam Penilaian Proses Cakupan Ranah: • Psikomotor, performansi, kinerja • Afektif, sikap, minat, motivasi berperilaku, tingkah laku • Kognitif, daya berpikir Bentuk: • Pengamatan informal: pengamatan capaian kognitif, kinerja, dan berbagai perilaku afektif • Kuis: pertanyaan singkat di kelas dan hanya ditujukan dan atau dijawab oleh sebagian siswa • Tanya-jawab: mirip kuis, ini bisa menjadi bagian dari strategi pembelajaran • Tugas rumah: pemberian tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan siswa di luar kelas; tugas rumah harus ditagih, diperiksa, dan hasilnya diketahui oleh siswa; jadi ia juga berfungsi sebagai reinforcment
Lanjutan… • Latihan: pemberian latihan-latihan tertentu yang dikerjakan siswa di kelas; sebaiknya latihan diawasi guru; hasil pekerjaan siswa dibicarakan bersama; ia juga berfungsi reinforcement • Ulangan harian:ulangan-ulangan yang dimaksudkan untuk menagih dan menyadap capaian kompetensi tertentu siswa; menyadap capaian satu kompetensi; hasil ulangan siswa harus tahu; ia juga berfungsi reinforcement • Pemberian tugas tertentu: penugasan untuk melakukan aktivitas, unjuk kerja/kinerja, atau sesuatu yang lain; pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan unjuk kerja terkait dengan pembelajaran; ini penting untuk meningkatkan rasa percaya diri
Langkah Penilaian • Tentukan kompetensi dasar yang akan diujikan (ambil di kurikulum) • Buat deskripsi bahan yang akan diujikan • Buat kisi-kisi pengujian (diikuti telaah oleh sejawat, revisi); kisi-kisi yang baik dapat dipergunakan sebagai pertanggungjawaban validitas alat tes (validitas isi) • Tulis soal ujian • Telaah soal ujian oleh sejawat (menggunakan lembar pengamatan), revisi • Uji coba alat evaluasi atau pelaksanaan tes • Penyekoran • Telaah hasil uji coba per indikator per kompetensi dasar • Analisis hasil ujian: analisis butir soal dan penghitungan indeks reliabilitas • Tindak lanjut: -revisi alat tes (uji coba, analisis, soal jadi, bank soal)-remidial, pengayaan, akselerasi
Pembuatan Deskripsi Bahan Uji • Bahan pembelajaran yang diujikan adalah bahan yang telah diajarkan • Bahan yang diajarkan tentu telah disiapkan sebelumnya (ketika akan melangsungkan PBM) • Bahan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan dan yang secara faktual menjadi topik pembelajaran • Deskripsi bahan pembelajaran bersumber dari silabus dan penjabaran silabus • Uraian lebih lengkap lazimnya ada dalam buku teks • SK, KD, Indikator, dan bahan pembelajaran yang akan diukur ketercapaiannya harus ditunjukkan dalam kisi-kisi • Kisi-kisi harus menjadi acua pembuatan soal pengujian
Pembuatan Kisi-kisi Pengujian • Kisi-kisi adalah cetak-biru panduan penyusunan soal-soal ujian • Semua pembuatan soal ujian harus mendasarkan diri pada kisi-kisi yang telah disusun/disepakati • Atau sebaliknya, semua soal harus secara jelas menunjuk pada komponen kisi-kisi yang mana • Komponen kisi-kisi paling tidak mencakup (i) standar kompetensi, (ii) kompetensi dasar, (ii) materi pokok, (iv) indikator, (v) jumlah soal, (vi) nomor soal, (vii) bentuk soal, (viii) waktu • Kisi-kisi bisa disusun oleh setiap pengajar atau mungkin sudah disediakan formatnya oleh lembaga • Jika kisi-kisi dibuat oleh pengajar sendiri, sebelum dipergunakan harus ditelaah terlebih dahulu oleh sejawat (orang yang ahli di bidangnya, expert judgement) • Jika ada saran perbaikan, ia harus direvisi, dan barulah dipergunakan sebagai acuan penulisan soal ujian • Alat ujian (tes) yang ditulis dengan mendasarkan diri pada kisi-kisi yang baik (: telah dinyatakan baik oleh expert), dapat dipandang telah memenuhi validitas isi
Contoh Kisi-kisi Pengujian Contoh I:(satu standar kompetensi) Standar Kompetensi:
Contoh Kisi-kisi Pengujian Contoh II: (sejumlah standar kompetensi)
ALAT PENILAIAN • Tes: alat pengumpul informasi tentang subjek belajar yang berupaseperangkat pertanyaan, latihan, atau alat lain yang dipakai untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, intelegensi, atau keterampilan • Ada sejumlah alat tes: uraian (esai), objektif, dan uraian-objektif • Nontes: alat pengumpul informasi tentang subjek belajar yang bukan berupa tes • Ada sejumlah alat nontes: pengamatan, penugasan, wawancara, kuesioner, portofolio
Nontes • Kuesioner (angket): • Daftar pertanyaan untuk mendapatkan tanggapan responden (sikap, kecenderungan, motivasi, pendapat, dll) • Bersifat sepihak (pertanyaan hanya dr pemberi angket) • Dapat terbuka atau tertutup • Penyekoran dengan skala (Likert: 1-4; 1-5) • Kuantifikasi sesuatu yang kualitatif • Semua jawaban/pilihan jawaban ada skornya • Tidak ada jawaban salah hanya berbeda bobotnya • Pengamatan: • Untuk mengamati (menilai) tingkah laku, penampilan, praktik (berbahasa) • Pastikan aspek apa yang mesti diamati • Ada lembar observasi • Wawancara: • Dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang respoden (siswa) • Dapat terpimpin atau bebas, ada daftar pertanyaan • Dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan berbahasa lisan (untuk menyeleksi calon mahasiswa/pegawai)
Lanjutan… • Penugasan: • Pemberian tugas melakukan aktivitas tertentu: mewawancarai, berseminar, meliput suatu peristiwa, bertugas di suatu kegiatan, dll • Pemberian berbagai tugas tersebut diikuti pembuatan laporan, dan laporan inilah yang merupakan bukti konkret siswa telah melaksanakan tugas • Penilaian dengan cara ini akan memberikan data otentik tentang kemampuan berbahasa (: menulis!) siswa • Penilaian dapat dilakukan sebagaimana halnya menilai sebuah karangan, tetapi kebenaran fakta harus diutamakan • Kumpulan karya penugasan ini juga dikenal sebagai portofolio
Lanjutan… • Portofolio: • Sekumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis selama jangka waktu pembelajaran tertentu • Portofolio diperoleh lewat penugasan yang diberikan secara terstruktur • Selain untuk menilai hasil belajar siswa, portofolio juga dapat berfungsi untuk memantau perkembangan kemajuan belajar • Portofolio merupakan bukti (evidence) pengalaman yang dihasilkan sepanjang waktu pembelajaran yang dijadikan objek penilaian • Karya yang diperoleh adalah hasil kerja langsung siswa, maka protofolio merupakan bahan untuk penilaian otentik (authenticassessment) dan sekaligus penilaian kinerja (performance assessment) • Bahan yang termasuk portofolio sebenarnya dapat apa saja yang menyangkut semua perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran • Barton & Collins (1997) membedakan objek penilaian portofolio (evidence) ke dalam: • Hasil karya peserta didik (artifacts): hasil kerja yang dilakukan di kelas • Reproduksi (reproduction): hasil kerja peserta didik yang dilakukan di luar kelas • Pengesahan (attestations): pernyataan dan hasil pengamatan guru/pihak lain terhadap peserta didik • Produksi (productions): hasil kerja peserta didik yang sengaja dipersiapkan untuk portofolio
Pengembangan Alat Evaluasi Ranah Afektif • KBK mementingkan penilaian ranah afektif • Ranah afektif: watak perilaku perasaan, sikap, minat, emosi, motivasi, kecenderungan nilai-nilai • Keberhasilan belajar didukung oleh faktor afeksi: afeksi tinggi akan berhasil secara optimal • Inventori ranah afektif lewat pengamatan, wawancara, angket • Hasil inventori afektif untuk memotivasi siswa agar lebih berminat dan termotivasi untuk belajar lebih baik sehingga capaiannya lebih optimal • Afeksi dalam pembelajaran agama mesti terlihat dalam bentuk tingkah laku keseharian
Langkah Pengembangan Instrumen Inventori Afektif • Tentukan komponen ranah afektif yang akan diinventori • Tentukan cara inventori data afektif: pengamatan, wawancara, atau angket • Buat kisi-kisi pengujian dan indikator (pertanyaan) tiap komponen afektif • Tentukan rentangan skala penilaian (skala Likert), misalnya 1- 5: 5 (sangat tinggi) dan 1 (sangat rendah) • Berikan daftar pertanyaan kepada siswa • Lakukan penyekoran; misalnya ada 15 pertanyaan: skor tertinggi 75 dan terendah 15 • Buat pedoman posisi afektif siswa, misalnya: 66 –ke atas: tinggi; 36-65: sedang; 15-35: rendah
Contoh Pertanyaan dan Penilaian Siswa untuk Mata Pelajaran Agama lewat Angket
Contoh Penilaian Kecenderungan Berperilaku Siswa untuk Mata Pelajaran Agama lewat Pengamatan
CATATAN PENUTUP • MBK yang memberi kebebasan kreativitas guru menuntut tanggung jawab besar • Jadi, perlu adanya kreativitas guru • Kreativitas dapat dipelajaari dan dilatihkan, tetapi perlu kemauan untuk berjuang untuk dapat memiliki • Penilaian kelas/proses sebaiknya dilakukan terus-menerus sepanjang PBM, tetapi mesti tetap terencana • Kebijakan boleh diubah, kurikulum boleh diganti, tetapi keberhasilan pembelajaran tetap saja lebih banyak ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas • Teori boleh bagus, tetapi realisasi di kelas tergantung pada sikap dan kemauan (juga: kemampuan) guru sebagai pemegang otoritas • Hal yang perlu direnungkan: maukah kita berkorban melakukan itu semua demi siswa kita, mahasiswa kita? • Kita pasti bangga jika anak kita, mantan siswa dan mahasiswa kita mencapai suskses melebihi capaian kita
SELAMATBERJUANG Meningkatkan Profesionalitas Menyambut UU Guru & Dosen Terima Kasih