620 likes | 1.04k Views
Membangun Jati Diri dan Karir sebagai Dosen. Abdul Hakim Halim. Kopertis Wilayah IV Mei/Juni 2013. Pendahuluan(1). Tujuan Pertemuan Silaturrahim Silaturrahim = komunikasi. Kesamaan pandangan tentang tugas pokok dan fungsi dosen, visi, misi dan value.
E N D
Membangun Jati Diri dan Karirsebagai Dosen • Abdul Hakim Halim Kopertis Wilayah IV Mei/Juni 2013
Pendahuluan(1) • Tujuan Pertemuan • Silaturrahim • Silaturrahim = komunikasi • Kesamaan pandangan tentang tugas pokok dan fungsi dosen, visi, misi dan value • Team work: 70% dari budaya di dunia didasarkan kepada kerjasama; we are in the same boat
Pendahuluan(2) Tahun Where will you be in the next 5, 10, 15 years???? Administratif Jabatan fungsional Gelar akademik Kondisi saat ini (S1, S2, S3, AA, L, LK, GB, Kaprodi, Dekan, Rektor, ...) Pilihan Karir
Pendahuluan(3) Kemampuan untuk memuaskan pemangku kepentingan lebih dari harapan Ekspektasi pemangku kepentingan Kapasitas untuk memenuhi ekspektasi Ekspektasi pemangku kepentingan Kapasitas untuk memenuhi ekspektasi Masa y. a. d. Saat ini
Pros/cons of being an academic • Academics have relatively high degree of autonomy in their work • Academics are creative • Flexibility of working practice • Academic freedom (vs. academic duty) • Academics have a global sense of community • Traveling the world and meeting people Boden, R., Epstein, D., and Kenway, J, 2005, Building your academic career, SAGE Publication Ltd, London
Anatomi dosen(1) • Bisa membangun portfolio sendiri • Bebas untuk membangun kehidupan yang diinginkan • “Kesempatan” untuk mendapatkan manfaat: • Otonomi (ciri utama dari kehidupan akademik) • Spesifik dalam output (berorientasi pada output) • Penghargaan diperoleh lebih banyak dari peer community dibandingkan dengan dari pimpinan unit (kalab, kaprodi, dekan, rektor) Boden, R., Epstein, D., and Kenway, J, 2005, Building your academic career, SAGE Publication Ltd, London
Anatomi dosen(2) • Bisa menjadi penyebab kesulitan dalam membangun karir: • Tidak memiliki pembimbing/pengawas/mentor atau tidak memadai • Tidak memiliki determinasi dan tidak memiliki self motivated dalam mengarahkan karir sendiri • Tidak memiliki “energi,” jejaring (networking): keberhasilan lebih didasarkan kepada “persaingan” dari pada standar absolut Boden, R., Epstein, D., and Kenway, J, 2005, Building your academic career, SAGE Publication Ltd, London
Jenjang Pendidikan UU Dikti 12/2012 • Program Sarjana: • Program Sarjana menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesioanal (Pasal 18, ayat 2) • Program Magister: • Program Magister mengembangkan Mahasiswa menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi profesional (Pasal 19, ayat 2) • Program Doktor: • Program Doktor mengembangkan dan memantapkan Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang berbudaya dan menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui Penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban manusia (Pasal 20, ayat 2)
Langkah-langkah menuju sukses(1) • Fokus: • pendidikan (linear) • bacaan, berfikir • pengajaran • penelitian • penulisan makalah/buku • publikasi
Langkah-langkah menuju sukses(2) • Tentukan prioritas • Pilih mentor; cari seorang role model • Bangun jejaring dengan akademisi lain: seminar, konferensi, sabbatical leave • Cari research grant
Linearity A A A S1 A A A A A A A A B S2 B B A A A B S3 C B B A "Prog. Studi"/ Bidang Ilmu A B B A D B A Riset/JFA B A A B A E ? ??? ? Linearity pendidikan bukan terkait dengan PS tempat memperoleh gelar akademik tapi terkait dengan bidang ilmu (body of knowledge)
Dimensi kehidupan akademisi(1) Academic duty Academic duty • To teach • To mentor • To serve the university • To discover • To publish • To tell the truth • To reach beyond the wall • To change Academic freedom • Mentor • Guardian • Enabler • Ambassador Role model • Critics • Advocate Kennedy, D., 1997, Academic duty, Harvard University Press, Massachusetts, USA Macfarlane, B., 2011, What are university professors for? Exploring intellectual leadership, https://www.sussex.ac.uk/webteam/gateway/file.php?name=macfarlane29june.ppt&site=41, diakses 18 Oktober 2011
Dimensi kehidupan akademisi(2) • Knowledge producer • Academic citizen • Boundary transgressor • Public intellectual Exercise of academic freedom Limited Extended Public intellectual Academic citizen Society Focus on academic duty Boundary transgressor Knowledge producer Discipline Macfarlane, B., 2007, The academic citizen: the virtue of service in university life, Routlege Taylor & Francis Group, New York, USA
Perbandingan publikasi(1) Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Perbandingan publikasi(2) Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Perbandingan publikasi(3) PUBLIKASI TOTAL Bahan presentasi Direktorat Riset dan PM UI dalam Rakornas Program Riset dan PengMas, Dit. Litabmas DIKTI, Bandung,10-11 Juni 2012 Sumber: SCOPUS per 10 September 2012 Page 11
Perbandingan publikasi(4) ARTIKEL JURNAL Sumber: SCOPUS per 10 September 2012 Bahan presentasi Direktorat Riset dan PM UI dalam Rakornas Program Riset dan PengMas, Dit. Litabmas DIKTI, Bandung,10-11 Juni 2012 Page 12
Posisi Research and development Jumlah scientist dan engineer/juta orang Persentase dana riset terhadap GDP Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
9 8 7 Pengalaman individual atau belajar sendiri 6 5 4 3 2 1 PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur S3/Sp S2/Sp Ahli Peningkatan Karier di Dunia Kerja Pendidikan Formal P S1D4 D3 Teknisi/Analis D2 D1 SMA Operator SMP L3 L2 L1 Peningkatan Profesionalitas Bahan presentasi Dirjen Dikti
Hasil pemetaan PT 2010 Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Perencanaan strategis(1) • Visi • Cita-cita atau tujuan: tujuan vs. alat untuk mencapai tujuan • Visi: ??????? • Misi • Alasan sesuatu dibuat (didirikan, dibentuk) atau diciptakan • Misi manusia: membuat dunia ini nyaman untuk ditinggali; makmur • Value • Nilai (etika) yang diterapkan dalam menjalankan misi: kerja keras, profesional dan ikhlas
Perencanaan strategis(2) Visi, misi dan nilai Strategi Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threats) O.. T1 O1 O2 T2 T.. Kekuatan (Strengths) S1 S1O2 S1O1 S2 S.. W1 Kelemahan (Weaknesses) W2 W.. Strategi Program Kegiatan
Career pathway(1) Teaching Tahun Research/service/publication Menteri/Setingkat Menteri Rektor/ Ketua Senat Dekan/ PR/Ketua Komisi Senat Bisnis Nasional Eselon I/ Kepda Eselon I GB Kaprodi/ PD/Senat Bisnis Regional Eselon II/ Kepda Konsultan LK Eselon II Tenaga Ahli Tenaga Ahli Bisnis Lokal Kalab/ Sekprodi Ketua Tim Proyek Lektor Anggota/ Ketua Panitia/ Tim Surveyor/ Analis/ Anggota Proyek Tim K/L lain/ Legislatif Tim Kemdik- bud Asisten Ahli Bisnis S1/S2/S3/Post-Doc S1/S2/S3/Post-Doc Jati diri dosen Pilihan Karir
Career pathway(2) To discover/ publish To mentor To teach Rank Guru Besar Pembimbing/ Ko Pemb.S3 Dosen senior Peneliti senior Lektor Kepala Pembimbing S1/S2 Pembimbing/ Ko-Pemb. S1 Dosen Peneliti Lektor Asisten Dosen Asisten Peneliti Asisten Ahli Kemajuan Promosi Syarat
Career pathway(3) Rektor/Ketua Senat Serve the university Rank Ketua/Ang. Tim/Pan. PT Guru Besar Dekan/Pemb. Rektor Lektor Kepala Ketua/Ang. Tim/Pan. Fak Kaprodi/Wakil Dekan KetuaTim/ Panitia Prodi Kepala Lab/Sekprodi Lektor Serve the university Anggota Tim/Panitia Prodi Asisten Ahli Kemajuan Promosi Syarat
Dosen(1) • Dosen adalah pejabat fungsional dengan tugas utama mengajar dan tugas pokok melaksanakan tridharma perguruan tinggi (Menkowasbangpan nomor 38/1999) • Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkanluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pasal 1, UU Dikti 12/2012)
Dosen(2) • Dalam menjalankan studi lanjut, seorang dosen bisa menggunakan status: • Tugas belajar; dibebastugaskan • Izin belajar; masih menjalankan tugas dan fungsi sehari-hari, di samping belajar • PNS yang dibebaskan dari tugas jabatannya selama lebih dari 6 bulan karena menjalankan tugas belajar, terhitung mulai bulan ketujuh tidak berhak atas tunjangan jabatan pendidik (PP no. 65/2007 dan SE Kepala BAKN nomor 07/1977)
Dosen(3) • Dosen yang telah melaksanakan tugas belajar, diaktifkan kembali ke dalam jabatan fungsionalnya • Selama melaksanakan tugas belajar sampai dengan waktu diaktifkan kembali ke dalam jabatan fungsionalnya setelah selesai melaksanakan tugas belajar, dosen berstatus karyasiswa/mahasiswa
Dosen(4) • Dosen dengan tugas belajar: • Dosen yang sedang tugas belajar tidak bisa diikut sertakan sebagai peserta sertifikasi dosen • Dosen yang telah memiliki sertifikat dosen tetapi kemudian melanjutkan pendidikan dengan tugas belajar, maka selama melaksanakan tugas belajar tersebut pembayaran tunjangan profesinya dihentikan sementara
Dosen(5) • Izin belajar diberikan apabila tidak mengganggu tugas kedinasan dan atau tugas pekerjaan sehari-hari sebagai PNS • Ukuran tidak mengganggu tugas kedinasan dan atau tugas pekerjaan sehari-hari sebagai PNS: • Beban kerja sepadan dengan 12 – 16 sks pada setiap semester (1 semester terdiri dari 14 – 16 minggu) • Beban kerja dosen ekivalen dengan 40 jam per minggu (Kepmendiknas nomor 36/2001)
Dosen(6) • Dosen PNS yang melanjutkan dengan biaya sendiri tetapi kegiatan studi tersebut mengganggu tugas pokok dan atau tidak memenuhi minimal beban kerja, maka kepada PNS tersebut tidak dapat diberikan izin belajar, tetapi tugas belajar dengan biaya sendiri • Termasuk ke dalam kelompok ini adalah dosen yang studi lanjut dengan biaya sendiri tetapi tempat pelaksanaan studi lanjutnya berbeda kota atau berjauhan dari tempat domisili PT asal dosen tersebut
Dosen(7) • Kasus: • Seorang dosen yang melanjutkan studi dengan tugas belajar tidak bisa menyelesaikan studi pada waktu yang ditetapkan, dan masa beasiswanya telah habis • Dosen ini karena merasa telah selesai tugas belajar, lalu mengajukan pengaktifan kembali sebagai dosen dan sekaligus meminta status izin belajar atas biaya sendiri untuk menyelesaikan studinya • Dosen tersebut, meskipun merasa sudah menjadi dosen aktif yang melanjutkan studi dengan biaya sendiri, tidak bisa menuntut dikembalikan hak-haknya sebagai dosen aktif, termasuk tunjangan jabatan dan profesinya
Dosen(8) • Tugas belajar dinyatakan selesai bila telah menunjukkan ijazah sebagai bukti • Bila dalam waktu yang telah ditentukan seorang dosen belum menyelesaikan studinya, maka pimpinan unit harus meminta klarifikasi dan verifikasi terhadap keterlambatan penyelesaian studi • Bila hasil klarifikasi ternyata keterlambatan bukan karena kelalaian, maka pimpinan unit mengusulkan perpanjangan tugas belajar (atas biaya sendiri bila pemberi beasiswa tidak dapat memperpanjang masa pemberian beasiswa)
Dosen(9) • Bila keterlambatan tersebut karena kelalaian, maka pimpinan unit melakukan protap, dan statusnya ditentukan hasil protap • Status PNS yang diberikan perpanjangan tugas belajar adalah PNS karyasiswa/mahasiswa
PT DOSEN Prosedur pengajuan kenaikan jabatan KOPERTIS TIM KEMDIKNAS TIM TIM* FAKULTAS TIM PRODI / JURUSAN TIM * Selain TPAK, perlu dibentuk Tim Validasi; untuk kenaikan ke jabatan LK dan GB ada pemeriksa dari luar PT
Dosen(10) • Jenjang jabatan akademik Dosen tidak tetap diatur dan ditetapkan oleh penyelenggara Perguruan Tinggi (UU Dikti no. 12/2012, Pasal 72, ayat 2) • Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu dan yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu (PP 37/2009 tentang Dosen Pasal 1, angka 2)
Lain-lain(1) • Sertifikat Dosen 2012 belum disampaikan ke Kopertis (baru 60% yang sudah diterima) • SK belum bisa dibuat • Tunjangan profesi dan kehormatan hanya bisa dibayar bila disertai Laporan BKD • Format BKD bisa diunduh • Laporan BKD agar diserahkan setiap tanggal 25 setiap bulan • Ada dosen tetap Yayasan yang tidak dibayar tunjangan P/K karena tidak menyerahkan laporan BKD • Pasal 11 Permenpan dan RB no 17/2013: • Profesor mempunyai kewajiban menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerdaskan masyarakat
Lain-lain(2) • Daftar hadir Dpk diperlukan untuk pembayaran uang makan • 21 dosen beasiswa LN; perlu digalakkan • Dosen diharapkan menyerahkan laporan kemajuan studi tepat waktu • Pembayaran tuition fee dilakukan melalui PTS tetapi masih ada PTS yang belum menyerahkan bukti setor • Penerima hibah penelitian tahun 2013: 224 judul: 10 M; 29 PTS
Penutup • Kita harus memahami siapa diri kita, mau ke mana kita pergi (tujuan) dan bagaimana upaya kita (kapan, tahapan) untuk mencapai tujuan kita: visi, misi, SWOT analysis, stragtegi dan program/kegiatan • Dalam praktiknya, kita harus selalu mengukur kinerja kita, mengetahui standar (benchmark), dan berusaha untuk bekerja sesuai potensi yang dimiliki (the best) • Kenaikan jabatan fungsional harusdirencanakan/diperjuangkan
Jurnal Ilmiah Nasional(1) • Kriteria • Memiliki ISSN • Menampung hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu • Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang memiliki disiplin keilmuan yang relevan • Substansi dalam lingkup satu masalah dalam satu bidang ilmu • Memenuhi kaidah penulisan ilmiah yang utuh ( rumusan masalah, pemecahan masalah, dukungan teori mutakhiran, kesimpulan dan daftar isi) • Sumber: Pedoman operasional penilaian AK Dosen
Jurnal Ilmiah Nasional(2) • Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya • Memakai Bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris dengan absrak dalam bahasa Indonesia • Memiliki Dewan Redaksi yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya • Diedarkan secara nasional • Sumber: Pedoman operasional penilaian AK Dosen
Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi(1) • Kriteria Jurnal Nasional Terakreditasi: • Jurnal Ilmiah Nasional TERAKREDITASI harus mengacu pada : • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah • Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 49/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala • Disesuaikan dari artikel pada situs Kopertis Wilayah XII