620 likes | 1.22k Views
MODEL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR. Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR. Perekonomian yang terdiri dari : rumah tangga , perusahaan dan pemerintah
E N D
MODEL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR • Perekonomian yang terdiridari: rumahtangga, perusahaandanpemerintah • Fokusanalisis peranandanpengaruhpemerintahterhadapkegiatanperekonomiannasional mempengaruhikeseimbanganpendapatannasional • Campurtanganpemerintah: 1. Melakukanpungutanpajak mengurangipengeluaranagregratmelaluipengurangankonsumsirumahtangga 2. Pajak melakukanpembelanjaandanmenaikkanpembelanjaanagregrat
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAliranPendapatan • Terdapat 3 jenisaliranpendapatan: 1. Pembayaranpajakolehrumahtanggakepadapemerintah(pendapatanpemerintah) 2. Pengeluarandarisektorpemerintahkesektorperusahaan(pengeluaranpemerintahataspembelianbarang & jasa yang diproduksiperusahaan) 3. Pengeluarandarisektorpemerintahkesektorrumahtangga(pengeluaranpemerintahataspenggunaan factor produksi yang dimilikisektorrumahtangga)
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKeseimbanganPendapatanNasional • Keseimbanganpendapatannasionalakantercapaibila: PenawaranAgregrat = PengeluaranAgregrat • Penawaranagregrat(pendapatannasional)adalahnilaibarang & jasa yang diproduksidalamperekonomian • Pengeluaranagregratadalahpengeluaran yang dilakukanoleh: rumahtangga (C), perusahaan (I), danpemerintah (G)
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKeseimbanganPendapatanNasional • Dari sudutpengeluaranagregrat Y = C + I + G • Dari sudutpenawaranagregrat Y = C + S + T • Sehingga: C + I + G = C + S + T Atau I + G = S + T • Kesimpulan: Y = C + I + G I + G = S + T
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • Peranpemerintahdalamperekonomian pajak • SecarahukumPajakdidefinisikansebagaiiuranwajibkepadapemerintah yang bersifatmemaksadan legal (berdasarkanundang-undang), sehinggapemerintahmempunyaikekuatanhukum(misalnyadendaataukurunganpenjara) untukmenindakwajibpajak yang tidakmemenuhikewajiban.
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • SecaraEkonomiPajakdidefinisikansebagaipemindahansumberdaya yang ada di sektorrumahtanggadanperusahaan(duniausaha) kesektorpemerintahmelaluimekanismepemungutantanpamemberibalasjasalangsung. • Besarnyapajak yang diterimapemerintahdipengaruhiolehtingkatpendapatan, sebaliknyapajakdapatmempengaruhipolalakuproduksiataukonsumsi.
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • Jenispajak yang dipungutpemerintah: 1. Pajaklangsung Adalahjenispungutanpemerintah yang secaralangsungdikumpulkandaripihak yang wajibmembayarpajak (ContohnyaPPhdanPBB) 2. Pajaktidaklangsung Adalahpajak yang bebannyadapatdipindah-pindahkankepadapihak lain (PPndanPPnBM)
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • Bentukpajakpendapatan: 1. Pajakregresif Adalahsistempajak yang prosentasepungutanpajaknyamenurunapabilapendapatan yang dikenakanpajakmenjadibertambahtinggi. 2. Pajakproporsional Adalahsistempajak yang prosentasepungutanpajaknyatetappadaberbagaitingkatanpendapatan 3. Pajakprogresif Adalahsistempajak yang prosentasepungutanpajaknyabertambahapabilapendapatannyasemakinmeningkat
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak – EfekpadaKonsumsidan Tabungan • Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahanterhadappendapatandisposibel. • PajaksebanyakT akanmenyebabkanpendapatandisposibelturunsebanyakT. • Akibatadanyapajak, pendapatandisposebellebihrendahdibandingkanpendapatannasional. • Secaramatematis: Yd = Y – T • Penurunanpendapatandisposibelakanmengurangikonsumsidantabunganrumahtanggapadaberbagaitingkatan
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetap & Proporsionalpada C danS • Pajaksebanyak T menyebabkanpendapatandisposibelturunsebanyak T, maka: ∆Yd = -T • PenurunanYdakanmengurangikonsumsidantabunganrumahtangga, sehinggajumlah C dan S yang berkurangadalahsamadenganjumlahpenurunanYd, maka: ∆Yd= -T = ∆C + ∆S
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetap & Proporsionalpada C dan S • Penguranganjumlah C dan S jugaditentukanoleh MPC dan MPS, maka: ∆C = MPC x ∆Ydatau∆C = MPC x (-T) ∆S = MPS x ∆Ydatau∆S = MPS x (-T) • Secaraumum, hubungandapatdinyatakansebagai: T = ∆Yd= (MPC x T) + (MPS x T)
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetappada C dan S • Contoh: C = 90 + 0,75Y atauC = 90 + 0,75Yd S = -90 + 0,25Y atauS = -90 + 0,25Yd T = 40
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetappada C dan S • Maka: ∆C = MPC + (-T) ∆C = 0,75 + -40 ∆C = -30 ∆S = MPS + (-T) ∆S = 0,25 + -40 ∆S = -10 Yd = ∆C + ∆S Yd = -40 (samadengan T)
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakProporsionalpadaC dan S • Contoh: C = 90 + 0,75Y atau C = 90 + 0,75Yd S = -90 + 0,25Y atau S = -90 + 0,25Yd T = 20%
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakProporsionalpadaC dan S • Maka: ∆C = MPC x ∆Yd ∆C = 0,75 x (0,2x80) ∆C = 12 ∆S = MPS x ∆Yd ∆S = 0,25 x (0,2x80) ∆S = 4 • Yd= ∆C + ∆S Yd = 12 + 4 Yd = 16 (samadengan T)
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPC – MPCy • MPC adalahrasio di antarapertambahankonsumsidenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus: • MPCyadalahrasiodi antarapertambahankonsumsidenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus: ∆Y lebih besar dari ∆Yd, maka MPC lebih besar MPCy
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPC – MPCy • Rumusuntukpajaktetap: • Rumusuntukpajakproporsional:
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPS – MPSy • MPS adalahrasio di antarapertambahantabungandenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus: • MPSyadalahrasio di antarapertambahantabungandenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus:
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPS – MPSy • Rumusuntukpajaktetap: • Rumusuntukpajakproporsional:
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Efekpajaktetap 1. Fungsikonsumsi Rumus: C1 = -bT + a + bY 2. Fungsitabungan Rumus: S1 = -(1-b) T – a + (1-b) Y
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Contoh: 1. Fungsikonsumsi C1= -bT + a + bY C1= -0,75(40) + 90 + 0,75Y C1= 60 + 0,75Y 2. Fungsitabungan S1= -(1-b) T – a + (1-b) Y S1= -(1-0,75) 40 – 90 + 0,2Y S1= -10 – 90 + 0,2Y S1= -100 + 0,2Y
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Efekpajakproporsional 1. Fungsikonsumsi Rumus: C1 = a + b (1-t) Y 2. Fungsitabungan Rumus: S1 = -a + (1-b) (1-t) Y
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Contoh: 1. Fungsikonsumsi C1= a + b (1-t) Y C1= 90 + 0,75(1-0,20) Y C1= 90 + 0,6Y 2. Fungsitabungan S1= -a + (1-b) (1-t) Y S1= -90 + (1-0,75) (1-0,20) Y S1= -90 + 0,2Y
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKeseimbanganPerekonomian Negara • Terdapat 3 metodepenentuantingkatkeseimbanganperekonomiannegara: Metodepertama: menggunakancontohangka yang membandingkanpendapatannasionaldanpengeluaranagregrat Metodekedua: menggunakangrafik yang menunjukkan: (a) penawaranagregrat-pengeluaranagregrat [Y=AE] (b) suntikan-bocoran [I + G = S + T] Metodeketiga: menggunakanpendekatanaljabar
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama • Contohuntukpajaktetap: C = 60 + 0,75Y S = -100 + 0,25Y T = 40 I = 120 G = 60
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama Keseimbanganpendapatannasional 1. Pendekatanpenawaranagregrat-pengeluaranagregrat Y = AE Y = C + I + G Y = 780 + 120 + 60 Y = 960 2. Pendekatansuntikan-bocoran S + T = I + G 140 + 40 = 120 + 60 180 = 180
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodeKetiga C = 60 + 0,75Y S = -100 + 0,25Y I = 120 G = 60 I + G = S + T 120 + 60 = -100 + 0,25Y + 40 180 = -60 + 0,25Y 0,25Y = 240 Y = 960 Y = C + I + G Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60 Y = 240 + 0,75Y Y – 0,75Y = 240 0,25Y = 240 Y = 960
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama • Contohuntukpajakproporsional: C = 90 + 0,60Y S = -90 + 0,20Y T = 0,20Y I = 150 G = 240
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama Keseimbanganpendapatannasional 1. Pendekatanpenawaranagregrat-pengeluaranagregrat Y = AE Y = C + I + G Y = 810 + 150 + 240 Y = 1200 2. Pendekatansuntikan-bocoran S + T = I + G 150 + 240 = 150 + 240 390 = 390
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodeKetiga C = 90 + 0,60Y S = -90 + 0,20Y T = 0,20Y I = 150 G = 240 I + G = S + T 150 + 240 = -90 + 0,20Y + 0,20Y 390 = -90 + 0,40Y -0,40Y = -90 – 390 -0,40Y = -480 Y = 1200 Y = C + I + G Y = 90 + 0,60Y + 150 + 240 Y = 480 + 0,60Y Y – 0,60Y = 480 0,40Y = 480 Y = 1200
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMultiplier • Nilai multipliermenggambarkanperbandingan di antarajumlahpertambahan/pengurangandalampendapatannasionaldenganjumlahpertambahan/pengurangandalampengeluaranagregrat yang telahmenimbulkanperubahandalampendapatannasional. • Jenis multiplier, antara lain: 1. Multiplier investasi 2. Multiplier pengeluaranpemerintah 3. Multiplier perubahanpajak
PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMultiplier Investasi • Sistempajaktetap Rumus: • Sistempajakproporsional Rumus: