110 likes | 541 Views
Media Baru: From Nothing to Something (Studi Kasus Pemanfaatan Media Oleh Trinity Via Blog Naked-traveler.com dan The S.I.G.I.T Via Situs Myspace.com Dalam Popularitas Oleh Amelia & Irwansyah. Kuliah Manajemen Media Massa Yuliandre Darwis, Ph.D. Pendahuluan.
E N D
Media Baru: From Nothing to Something (Studi Kasus Pemanfaatan Media Oleh Trinity Via Blog Naked-traveler.com dan The S.I.G.I.T Via Situs Myspace.com Dalam PopularitasOleh Amelia & Irwansyah Kuliah Manajemen Media Massa Yuliandre Darwis, Ph.D
Pendahuluan • Perkembangan pengaruh komputer dalam kegiatan bekerja dan waktu luang kehidupan sehari-hari membawa banyak perubahan baru • Internet membawa perubahan dalam gaya hidup seseorang. • Di balik kekhawatiran tentang pengunaan komputer dan jaringan internet yang berakibat negatif, situs web menawarkan setiap orang kesempatan atau potensi untuk menjadi komunikator massa (Dominick, 2009)
Studi ini dibuat untuk mendeskripsikan pemanfaatan dan pengelolaan media baru yang dilakukan oleh: • Trinity: Blog naked-traveler (naked-traveler.com, 2009) mampu menjadikan dirinya seorang penulis buku best seller The Naked Traveller (Catatan seorang backpacker wanita Indonesia Keliling Dunia) • Grup Band The Super Insurgent Group of Intemperence (the S.I.G.I.T) dirilis albumnya oleh label Cavemen Australia, karena diposting di Myspace.com
Keadaan Pribadi Trinity dan The S.I.G.I.T Sebelum Memanfaatkan Media Baru • Trinity dan The S.I.G.I.T bukan tipikal orang yang mencari kekayaan dan popularitas lewat hobi dan bakat yang mereka miliki sejak kecil. • Trinity dan The S.I.G.I.T merupakan “prosumen” (produsen-konsumen) yang merujuk pada orang-orang yang menciptakan barang, jasa dan pengalaman tertentu (experience) untuk kepuasan diri sendiri, bukan untuk dijual atau dipertukarkan Tofler, 2008:153)
Pola Pemanfaatan Media baru Oleh Trinity dan The S.I.G.I.T • Pola pemanfaatan keduanya, kepopuleran diperoleh dengan memanfaatkan media user generated content. • User generated content adalah salah satu karakteristik dari Web 2.0 yang merujuk pada satu kelompok teknologi yang diasosiasikan secara mendalam dengan blog, wiki, podcast, really simple sindicate (RSS), feeds dll, yang memfasilitasi situs web untuk terhubung secara sosial dimana semua orang bisa menambah dan mengedit ruang informasi (Anderson, 2007) • Dalam kasus ini Trinity menggunakan media blog sedangkan The S.I.G.I.T lewat situs Myspace.com
Optimalisasi Pemanfaatan Media baru Oleh Trinity dan The S.I.G.I.T • Kedua sosok tersebut adalah sosok populer dengan memanfaatkan media baru. Ketika mereka sudah populer, yang berarti disukai banyak orang (Williams dalam Grindstaff, 2008), mereka pun berupaya mengoptimalisasikan pemanfaatan media baru untuk tetap mempertahankan popularitasnya. • Salah satunya adalah membuat official website • Bergabung dalam social networking site • Comment box dalam blog dan email
Studi Kasus Pemanfaatan Media Baru • Trinity: • Menerbitkan tulisan lewat blog: naked-traveller.com • Kemudian diterbitkan menjadi buku • Konten tulisan dapat dibaca online, namun pada kenyataanya bukunya tetap laku sampai 35 ribu kopi, hal ini disebabkan: • Secara psikilogis membaca buku secara onlie tidak mudah • Rendahnya penetrasi internet di Indonesia, sehingga lebih mudah mengakses bukunya
The S.I.G.I.T: • Walau hits pengunjung situs tinggi, penjualan album hanya mencapai 8000 kopi. Ini membuktikan bawha download di internet menurunkan penjualan album (Straubhar dan La Rose, 2006:145) • Dengan internet, sangat mudah berbagi musik khususnya mempromosikan musik band kepada generasi dari penggemar muda (Straubhar dan LaRose, 2006: 145) • Situs Myspace.com menjadi makin populer dengan adanya aktifitas seperti ini.
Penutup • Temuan dari studi kasus pada Trinity dan The S.I.G.I.T menunjukkan beberapa catatan: • Dalam pemanfaatan media baru baik lewat blog maupun MySpace.com, content yang dibuat harus tersegmen. Karena karakteristik media baru yang melayani target khalayak yang sempit (narrowcasting) tidak melihat konsumen secara homogen • Diperlukan konsistensi dan kreativitas tinggi untuk terus memperbaharui content sehingga kunjungan berulang dari penggemar bisa didapatkan
Media baru melahirkan pola interaksi baru. Pengelolaan media perlu meningkatkan interaksi dengan khalayak dengan cara membalas komentar yang masuk atau memanfaatkan situs2 social networking seperti facebook, friendster dan twitter untuk tetap berhubungan