570 likes | 1.5k Views
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA TROMBOSIS Zelly Dia Rofinda,dr,SpPK Bagian Patologi Klinik FK Unand. TROMBOSIS. = Pembentukan massa bekuan darah intravaskuler , yang berasal dari komponen darah , pada orang yang masih hidup Bekuan darah = trombus Lepas ke sirkulasi = tromboemboli
E N D
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA TROMBOSISZellyDiaRofinda,dr,SpPKBagianPatologiKlinik FK Unand
TROMBOSIS = Pembentukanmassabekuandarahintravaskuler, yang berasaldarikomponendarah, padaorang yang masihhidup • Bekuandarah = trombus • Lepaskesirkulasi = tromboemboli Gangguankeseimbanganantarasistemkoagulasidansistemfibrinolisis
1 2 3 KERUSAKAN DINDING PEMBULUH DARAH (Endothelial injury/ dysfunction) PERUBAHAN ALIRAN DARAH (stasis / turbulence) PERUBAHAN DAYA BEKU DARAH (hypercoagulable state) TRIAD OF VIRCHOW Patogenesis Trombosis www.themegallery.com
Faktor risiko trombosis Faktor Risiko • Trombosis Arteri: • Keadaan yang merusak • endotel pembuluh darah • (hipertensi, perokok, • hiperkolesterolemia, dll) • Keadaan dengan trombosit • atau aktifitas trombosit • (polisitemia, DM, dll) • Trombosis Vena: • Keadaan yang menimbulkan • stasis (immobilisasi) • Keadaan yang menimbulkan • hiperkoagulabel • (pasca bedah, keganasan, • kontrasepsi oral, dll)
Pemeriksaan Laboratorium 1. Membantu Diagnosis Trombosis 2. Mancarifaktorrisiko 3. PemantauanTerapi
2. Jumlah trombosit 3. Fibrinogen 4. PT, APTT, TT 5. FDP dan D-Dimer TES SKRINING TROMBOSIS 1. Darah rutin
Pemeriksaan Khusus • D-Dimer • Fibrinogen • Protein S • Protein C • Antitrombin III
Deteksi faktor risiko • Trombosis vena • APC resistance • ACA, LA • Antitrombin III • Protein C, protein S • Fibrinogen • Lipoprotein a • Homosistein
Deteksi faktor risiko • Trombosisarteri • Profil lipid • Glukosa • Agregasitrombosit • ACA • LA • Lipoprotein a • Homosistein
Pemantauan terapi heparin • Periksa APTT sebelum mulai terapi • Dipantau sekali dalam 24 jam 4 - 6 jam setelah suntikan • dipantau dengan : • APTT, TT • kadar plasma heparin (titrasi protamin/anti-Xa) • Rentang terapi : • APTT 1.5 - 2.5 x mean normal range • 0.2 - 0.4 iu/ml (titrasi protamin) • 0.3 - 0.7 iu/ml (anti Xa)
Thrombin time (TT) • N : 10 - 15 “ • Terapi heparin : 25 - 100 “ • TT memanjang : • Hypofibrinogenemia • Dysfibrinogenemia • FDP
Low Molecular Weight Heparin • Komplikasi perdarahan kurang dari Heparin • 1 - 2 kali sehari, sc. • Pemantauan : tak perlu kecuali pada kehamilan dan renal insufficiency • Yang dipantau: • Anti Xa activity ( 0.2 - 0.4 iu/ml), 3 jam setelah injeksi • APTT tak dapat dipakai
Heparin induced thrombocytopenia (HIT) • Trombosit < 100 000/ul atau penurunan > 50% dari angka basal • Dasar imunologis • Pemantauan : • sebelum mulai terapi heparin • hari 5 dan tiap 2 hari sampai 2 minggu
Antikoagulan Oral • Menghambat vitamin K • Penurunan Prothrombin, VII, IX, X, protein C, protein S • PIVKA (protein induced by vit. K absence /antagonist) • Dipantau dengan PT / INR
Keterbatasan PT untuk memantauantikoagulan oral • Sensitivitas reagens & pelaporan bervariasi • Anjuran : International Normalised Ratio (INR) • INR= (Patient PT / Control PT)ISI • ISI: International sensitivity index • INR : hanya dipakai untuk pemantauan antikoagulan oral, bukan untuk skrining koagulasi • Rentang terapi tergantung indikasi (trombosis vena 2-3, trombosis arteri 3-4.5)
Thrombolytic therapy • Meningkatkan aktivitas fibrinolitik • Lytic state : kadar fibrinogen FDP • Thrombin time (2-3 x normal) • 3 – 4 jam setelah terapi
Anti platelet aggregation • Mekanismekerja : • hambatsintesis TxA2 • hambatreseptor ADP • hambatGpIIb/IIIa • Untuk pemantauan belum ada standarisasi